Friday 26 October 2012

,




Note:: FF yang author buat kali ini sedikit berbeda dari sebelumnya. Karena authornya lagi seneng banget sama bunga sakura jadi ff ini bernuansa Jepang. Author juga pakai salah satu cast nya artis Korea berdarah China loh, semua karena When Love Walked In (drama terbaru Calvin Chen). Ya sudahlah basa-basinya, kita mulai aja ya… ^_^
Author:: TaraChun
Genre:: Friendship, Romance
Cast::     Wu Chun as Ryo
                Aaron Yan as Masao
                Calvin Chen as Daiki
                Jiro Wang as Isamu
                Song Qian as Misaki



Disclaimer:: Saya membuat cerita akan selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat sangat mengagumi mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya. Silahkan mengcopy tapi jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.
                Sakura University merupakan universitas favorite di Jepang, banyak anak-anak muda yang ingin kuliah di sana. Sakura University berbeda dari universitas lainnya yang ada di Jepang, kampus itu mempunyai seorang pangeran di setiap musimnya. Namun, Sakura University baru saja berduka karena kehilangan Pangeran Aki (Autumn) yang meninggal seminggu sebelum musim gugur berakhir. Kini di Jepang sudah memasuki musim dingin, saatnya Pangeran Fuyu (Winter) beraksi. Dalam sebuah ruangan ada 3 orang pria yang sedang berbincang-bincang lalu terdengar suara pintu dibuka
Kreeeeettttt…..
“Ternyata benar kalian ada disini” seorang gadis cantik
“Ehh, ada apa mencari kami?” kata salah seorang pria
“Ada satu hal penting yang ingin aku bicarakan dengan kalian” gadis itu lagi
“Misaki, kau makin hari makin cantik saja” salah seorang pria lainnya
“Pangeran Natsu (Summer) bisa saja” Misaki tertunduk malu
“Iyaa, benar katanya. Kau makin cantik saja” kata pria lainnya
“Berhenti merayunya, kalian lihatlah! wajahnya sudah memerah” kata pria berwajah dingin
“Sudahlah Pangeran Fuyu, aku tidak apa-apa. Lagian Pangeran Haru (Spring) dan Pangeran Natsu hanya bercanda.” Misaki tersenyum
“Jangan panggil kami Pangeran jika hanya ada kita berempat saja, kau cukup panggil nama kami” Pangeran Haru
“Baiklah, kalau itu mau kalian. Aku langsung ke intinya saja, ini masalah Pangeran Aki. Kita harus segera mencari penggantinya” Misaki
“Aku pun berpikir begitu, walaupun sekarang masih awal Fuyu tapi waktu akan terus berputar dan tanpa terasa kita akan segera memasuki Aki kembali” Pangeran Natsu
“Kau benar sekali Isamu, setelah Masao maka akan menjadi giliranku lalu kau dan Aki…? Kita masih belum tau siapa yang menjadi Pangeran Aki berikutnya” Pangeran Haru
“Begitulah Daiki, saat ini aku benar-benar bingung. Aku merasa kita harus mengadakan audisi” Misaki
“Bagaimana menurutmu Masao?” Isamu
Masao  diam sejenak untuk berpikir
“Aku rasa itu bukan ide yang bagus, hanya akan merepotkan kita saja dan membuat pusing” Masao
“Lalu apa kau punya usul yang lain?” Misaki
“Lebih baik kita menganalisa sendiri saja” Masao
“Aku mengerti maksudmu, mulai besok kita jalankan misi ini” Isamu
                Keesokan harinya Misaki dan ketiga Pangeran mulai menjalankan misi yang telah direncanakan. Mereka berkeliling kampus dan seperti biasanya membuat mahasiswa-mahasiswi menjadi terfokus perhatiannya pada keberadaan mereka.
“Apa rencana ini benar-benar bisa berjalan mulus ya?” Isamu membisiki Daiki
“Entahlah, yang ada kita malah menjadi pusat perhatian” Daiki
“Sepertinya kita harus merubah rencananya” Misaki
“Hmm, kita berpisah saja.” Masao
“Baiklah” Misaki pergi terlebih dahulu
“Ehh, kalian berdua tunggu dulu!” Daiki
“Kenapa?” Isamu
“Nanti malam kita kumpul ya di tempat biasa” Daiki
“Hmm, baiklah” Masao pun pergi untuk menjalankan misinya
                Malam hari pun tiba, ketiga pangeran itu bertemu di suatu tempat dimana mereka semua biasa berkumpul bersama. Selain karena mereka bertiga adalah Pangeran dari Sakura University, mereka sebenarnya sudah bersahabat sejak kecil.
“Kalian tau kenapa aku ajak berkumpul disini?” Daiki
“Tentu saja. Besok dia pulang kan?” Isamu
“Yupz, dan aku memikirkan sesuatu yang selama ini membuat kita pusing” Daiki melirik kedua sahabatnya dan kemudian tersenyum “Kalian tau apa yang aku maksud kan?” Daiki tersenyum
                Isamu pun ikut tersenyum tapi berbeda dengan ekspresi yang ditunjukkan oleh Masao
“Aku setuju” Isamu melirik Masao
“Itu tidak mungkin terjadi” Masao memalingkan wajahnya dari Daiki dan Isamu
“Ayolah Masao, apa salahnya mencoba?” Daiki
“Semua itu hanya sia-sia saja. Kalian sendiri tau kan bagaimana sifatnya?” Masao
“Kita lihat saja nanti!” Isamu tersenyum
                Kringg…Kringgg… ponsel Masao berdering. Masao melihat kedua temannya sejenak kemudian mengangkat teleponnya.
“Moshi moshi..” suara seorang pria terdengar dari balik ponsel Masao
“Ehh, loudspeaker dong…!” bisik Isamu pada Masao
                Masao melirik Isamu dingin
“Huh…” Masao mengeluh lalu menyalakan speaker ponselnya “Moshi moshi..” Masao menjawab suara pria dari balik ponsel itu
“Kau kenapa? Nada bicaramu aneh sekali..” kata pria itu lagi
“Aku tak apa-apa… Hanya…” Masao belum menyelesaikan perkataannya
“Hei Ryo, besok kau pulang kan?” Isamu menyambar ponsel Masao

Wednesday 10 October 2012

,

Note:: FF ini khusus aku buat special for birthday my prince, Mr. Perfect 1010 “Wu Chun”…

Author:: TaraChun Fahrenheit Influter
Cast:: Wu Chun
       Aaron Yan
       Jiro Wang
       Calvin Chen
       Fans of Fahrenheit (Tara)

Disclaimer:: Saya membuat cerita akan selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat sangat mengagumi mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya. Silahkan mengcopy tapi jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.

       Duduk di tepi pantai yang sepi sambil melihat matahari terbenam ditemani oleh suara deburan ombak terasa lengkap dengan segarnya aroma lautan. Hal itu merupakan keinginan banyak orang untuk mengenang masa lalu ataupun menciptakan kenangan indah bersama orang yang disayangi.  Namun, berbeda halnya dengan seorang pria yang sedang duduk dipasir pantai yang halus, pikirannya kacau dan tatapannya hampa. Pria itu sedang berusaha untuk mengumpulkan kenangan masa lalu yang masih tersisa dalam memori otaknya, ia merangkai semua itu demi mendapatkan kembali masa lalu dan juga jati dirinya. Setiap hari pria itu datang ke pantai di waktu yang sama, saat pantai sudah sepi.
“Kenapa…? Kenapa hanya itu yang bisa aku ingat? Aku ingin memngingat kembali masa laluku. Siapa aku sebenarnya…? Kenapa orang-orang itu bisa mengenalku? Benarkah aku adalah seorang idola?” pria itu tengah dilanda dilema, ia masih berusaha menerka-nerka bayangan yang ada dalam otaknya.
Dalam bayangan-bayangan itu, ia melihat 4 orang pria yang sedang bercanda di pantai tapi wajah mereka tidak terlihat jelas yang bisa ia pastikan hanyalah salah satu dari keempat pria itu adalah dirinya.
“Siapa ketiga pria itu? Apakah mereka teman-temanku? Kenapa hanya itu yang ada dalam otakku? Aku ingin mengingat lebih banyak lagi… Tuhan, tolong bantulah aku untuk mengingat semua masa laluku…” pria itu memegangi kepalanya yang mulai pusing
~~~~~
Sementara di tempat lain…
“Bagaimana ini? Sampai sekarang Chun belum juga ditemukan.” kata seorang pria bernama Calvin
“Ini salahmu, kau yang mengajaknya bermain boots di Pantai Kenting itu…” Aaron
“Akuu?? Eh, dia sendiri yang menantang ingin balapan denganku…” Jiro membela diri
“Sudahlah, ini bukan salah Jiro… Kau juga lihat kan, saat itu ombak tidak berpihak pada Chun… Bukankah kita juga sudah berusaha untuk terus mencarinya?” Calvin menengahi
“Tapi dia sudah menghilang selama 4 bulan dan kalian juga tau 3 hari lagi ulang tahunnya” Aaron
“Yah, aku mengerti kekhawatiranmu… Besok kita ke Pantai Kenting mencarinya. Kita besok free kan…” Calvin
“Baiklah…” Jiro dan Aaron serempak
~~~~~
Kembali ke Pantai Kenting
Pria itu pingsan di pantai, ia tidak sanggup menahan rasa sakit di kepalanya, sakit yang sungguh menyiksa.
            Keesokan harinya…
“Kepalaku sakit sekali, sebaiknya aku kembali dulu.” Pria itu pergi meninggalkan pantai yang sudah mulai didatangi oleh orang-orang.
            Pria itu sampai di sebuah rumah bagaikan istana.
“Kau ke pantai lagi? Setiap kembali dari sana pasti keadaanmu seperti ini. Sudah pernah ku bilang kan, namamu itu Wu Chun… Kau adalah anggota dari boyband……”seorang gadis yang menyambut pria itu di rumahnya
“Aku lelah…” kata pria yang dipanggil Wu Chun itu
“Eh, aku belum selesai bicara.” gadis itu berteriak
“Sudahlah Tara, aku mau mandi dulu dan tidur…” Wu Chun hanya menoleh sebentar dan lanjut menaiki tangga
“Aku kan cuman mau bilang, kau itu anggota dari boyband Fahrenheit dan merupakan idolaku tapi kenapa aku tidak pernah sempat mengatakannya padamu.” Tara hanya melihat Chun yang terus berjalan menuju kamarnya.
~~~~~
            Di Pantai Kenting terlihat 3 orang pria berpenampilan aneh.
“Hei, sepertinya orang-orang itu melihat kita.” Jiro
Powered by Blogger.