,
Author::
TaraChun
Main
Cast:: Jiro Wang as Wang Da Dong
Rainie Yang as Yang
Cheng Lin
Support
Cast:: Fahrenheit, Mike He, Ariel Lin Yi Chen, Yang Fan | HIT– 5
Genre::
Fantasy, Romance
Length::
Chapter
Disclaimer:: Saya membuat cerita akan
selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat sangat mengagumi
mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya. Silahkan
mengcopy tapi jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.
Prev Part
“Apa maumu, hah?”
bentak Yi Chen seraya berdiri tepat di depan Cheng Lin.
“Mauku?” Mike
menyeringai semakin lebar, sungguh terlihat menakutkan. “Aku hanya ingin
menjemput Queen of Oleander, calon
istriku,” sahutnya semakin mendekat sementara kedua gadis itu mulai berjalan
mundur.
“Aku tidak akan
membiarkanmu membawa Cheng Lin,” Yi Chen masih merentangkan tangannya,
mewaspadai gerakan Mike yang mungkin saja sama cepatnya seperti gerakan para
vampire itu. Ia tidak mau melakukan kesalahan.
“Apa kau pikir aku akan
menjadikan musuhku sebagai calon istri, hmm?” tanya Mike penuh penekanan seraya
menampakkan kembali seringai iblisnya.
“A – apa maksudmu?”
nada bicara Yi Chen yang semula penuh emosi kini berubah gugup dan ketakutan.
“Sepertinya kau cukup
pandai untuk mengetahui maksudku, my
queen,” sahut Mike yang kini sudah berada tepat dihadapan Yi Chen. Jarak
mereka hanya terpaut sepuluh sentimeter.
Cheng Lin sendiri
terlihat sudah mencerna dengan baik maksud ucapan Mike barusan. Ia terlihat
panik sekarang dan dengan cepat menarik Yi Chen ke balik tubuhnya. Giliran
dirinya yang melindungi Yi Chen dari Mike. Namun, sayangnya Cheng Lin masih
seorang manusia sekarang. Tubuhnya kalah sigap dari Mike yang notabene memiliki
kekuatan khusus. Bahkan Mike kini sudah berada di belakangnya dan menarik Yi
Chen ke dalam dekapannya.
Damn!
Sahabatnya sudah terkurung dalam dekapan posesif Mike sang Prince of Oleander. Yi Chen terus berusaha berontak namun tak ada
hasilnya. Kekuatannya habis sudah dan tubuhnya lemas karena terlalu banyak
mengeluarkan tenaga. Dalam sekejap mata mereka menghilang. Mike membawa Yi Chen
pergi, sahabat terbaiknya menghilang.
“CALVIN! CALVIN!
CALVIN!” Cheng Lin terus memanggil nama itu dalam hatinya, ia ingin menjerit
namun akal sehatnya masih cukup berjalan baik. Saat ini ia sedang berada di
sekolah, tak mungkin meneriakkan nama itu sekeras-kerasnya. Isakan tangis
semakin keras terdengar dari bibirnya. “CALVIN! CALVIN!” lagi ia memanggil nama
itu.
***
Saat ini di REGENNIS KINGDOM sedang disibukkan acara
penyambutan kepulangan King and Queen dari REGNUM
UNION. Terlihat dari seberapa antusiasnya para bangsa vampire itu menanti
kabar baik dari King and Queen mereka. Berharap sudah ada jalan keluar dari
mimpi buruk para makhluk immortal itu dari ancaman kepunahan.
“Semua persiapan sudah
selesai?” Prince Evan datang bersama dengan Fahrenheit, memeriksa sampai sejauh
mana persiapan pesta penyambutan sudah dikerjakan.
“Hampir selesai, putera
mahkota,” sahut salah satu vampire yang bertugas untuk mengkoordinasi jalannya
persiapan pesta penyambutan.
“Baiklah! Fahrenheit,
ayo pergi!”
Perintah yang mutlak,
tak terbantahkan oleh putera mahkota REGENNIS
KINGDOM. Tanpa basa-basi dan menunggu lama, Fahrenheit langsung menghilang
menuju ruang pertemuan bersama Prince Evan. Tentu, ada masalah serius yang
harus mereka bahas.
“Jadi kakakku
benar-benar akan segera kembali? Ia tidak merepotkan kalian kan?” pertanyaan
Prince Evan ini sebenarnya lebih menjurus pada sosok vampire yang memiliki Fire Control pada dirinya.
“Memang sudah
seharusnya kau bertanya padaku, ‘putera mahkota’! Di sini akulah yang menjadi
korbannya,” sahut Jiro yang langsung menjawab pertanyaan pangeran mereka dengan
menekankan kata ‘putera mahkota’.
“Oh! Benarkah?”
pandangan Prince Evan memutar ke anggota Fahrenheit lainnya dengan dibalas
seringaian oleh ketiga vampire tampan itu.
“Kalian semua memang
bersekongkol!”
Tak ada yang membalas
ucapan Jiro, mereka hanya mengangguk bersamaan seraya memamerkan evil smirk
masing-masing. Menikmati karena berhasil membuat seorang Fire Control kembali bermain dengan auranya sendiri.
“SIAL!” geraman
terlontar tiba-tiba dari bibir Calvin dan Prince Evan membuat ketiga vampire
lainnya melihat mereka berdua yang saling tatap secara bergantian.
“Cepat pergi!” perintah
Prince Evan dan saat itu juga Fahrenheit menghilang.