Wednesday, 10 October 2012

Remember!


Note:: FF ini khusus aku buat special for birthday my prince, Mr. Perfect 1010 “Wu Chun”…

Author:: TaraChun Fahrenheit Influter
Cast:: Wu Chun
       Aaron Yan
       Jiro Wang
       Calvin Chen
       Fans of Fahrenheit (Tara)

Disclaimer:: Saya membuat cerita akan selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat sangat mengagumi mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya. Silahkan mengcopy tapi jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.

       Duduk di tepi pantai yang sepi sambil melihat matahari terbenam ditemani oleh suara deburan ombak terasa lengkap dengan segarnya aroma lautan. Hal itu merupakan keinginan banyak orang untuk mengenang masa lalu ataupun menciptakan kenangan indah bersama orang yang disayangi.  Namun, berbeda halnya dengan seorang pria yang sedang duduk dipasir pantai yang halus, pikirannya kacau dan tatapannya hampa. Pria itu sedang berusaha untuk mengumpulkan kenangan masa lalu yang masih tersisa dalam memori otaknya, ia merangkai semua itu demi mendapatkan kembali masa lalu dan juga jati dirinya. Setiap hari pria itu datang ke pantai di waktu yang sama, saat pantai sudah sepi.
“Kenapa…? Kenapa hanya itu yang bisa aku ingat? Aku ingin memngingat kembali masa laluku. Siapa aku sebenarnya…? Kenapa orang-orang itu bisa mengenalku? Benarkah aku adalah seorang idola?” pria itu tengah dilanda dilema, ia masih berusaha menerka-nerka bayangan yang ada dalam otaknya.
Dalam bayangan-bayangan itu, ia melihat 4 orang pria yang sedang bercanda di pantai tapi wajah mereka tidak terlihat jelas yang bisa ia pastikan hanyalah salah satu dari keempat pria itu adalah dirinya.
“Siapa ketiga pria itu? Apakah mereka teman-temanku? Kenapa hanya itu yang ada dalam otakku? Aku ingin mengingat lebih banyak lagi… Tuhan, tolong bantulah aku untuk mengingat semua masa laluku…” pria itu memegangi kepalanya yang mulai pusing
~~~~~
Sementara di tempat lain…
“Bagaimana ini? Sampai sekarang Chun belum juga ditemukan.” kata seorang pria bernama Calvin
“Ini salahmu, kau yang mengajaknya bermain boots di Pantai Kenting itu…” Aaron
“Akuu?? Eh, dia sendiri yang menantang ingin balapan denganku…” Jiro membela diri
“Sudahlah, ini bukan salah Jiro… Kau juga lihat kan, saat itu ombak tidak berpihak pada Chun… Bukankah kita juga sudah berusaha untuk terus mencarinya?” Calvin menengahi
“Tapi dia sudah menghilang selama 4 bulan dan kalian juga tau 3 hari lagi ulang tahunnya” Aaron
“Yah, aku mengerti kekhawatiranmu… Besok kita ke Pantai Kenting mencarinya. Kita besok free kan…” Calvin
“Baiklah…” Jiro dan Aaron serempak
~~~~~
Kembali ke Pantai Kenting
Pria itu pingsan di pantai, ia tidak sanggup menahan rasa sakit di kepalanya, sakit yang sungguh menyiksa.
            Keesokan harinya…
“Kepalaku sakit sekali, sebaiknya aku kembali dulu.” Pria itu pergi meninggalkan pantai yang sudah mulai didatangi oleh orang-orang.
            Pria itu sampai di sebuah rumah bagaikan istana.
“Kau ke pantai lagi? Setiap kembali dari sana pasti keadaanmu seperti ini. Sudah pernah ku bilang kan, namamu itu Wu Chun… Kau adalah anggota dari boyband……”seorang gadis yang menyambut pria itu di rumahnya
“Aku lelah…” kata pria yang dipanggil Wu Chun itu
“Eh, aku belum selesai bicara.” gadis itu berteriak
“Sudahlah Tara, aku mau mandi dulu dan tidur…” Wu Chun hanya menoleh sebentar dan lanjut menaiki tangga
“Aku kan cuman mau bilang, kau itu anggota dari boyband Fahrenheit dan merupakan idolaku tapi kenapa aku tidak pernah sempat mengatakannya padamu.” Tara hanya melihat Chun yang terus berjalan menuju kamarnya.
~~~~~
            Di Pantai Kenting terlihat 3 orang pria berpenampilan aneh.
“Hei, sepertinya orang-orang itu melihat kita.” Jiro
“Ehmm, aku juga merasa begitu. Apa penampilan kita terlalu mencolok ya?” Aaron berbisik-bisik pada Calvin dan Jiro
“Tidak perlu kita pedulikan, tujuan kita kesini kan untuk mencari Chun…” Calvin
“Kita mulai cari darimana?” Jiro
“Dia sudah hilang selama 4 bulan jadi aku yakin Chun pasti sudah tidak berada di sini lagi” Calvin
“Jika benar seperti itu, kita mulai mencari di desa-desa terdekat saja…” Jiro
“Tapi… mungkin Chun juga berada disini hanya saja kita belum bertemu dengannya.” Aaron
“Lalu kita mau mulai mencari darimana? Kita tidak punya banyak waktu free…” Jiro
            Ketiga pria itu masih terdiam memikirkan kemana mereka harus mulai mencari Chun.
“Ahh, aku tau…” Aaron
“Apa?” Jiro
“Kita mulai menyusuri pantai ini saja dulu kemudian barulah kita mencari ke rumah-rumah warga” Aaron
“Ide bagus tapi tidak mungkin dalam waktu satu hari kita bisa menemukannya.” Calvin
“Kita minta manajer saja mengatur waktu free untuk kita.” Jiro
            Ketiga pria itu mulai menyusuri pinggir pantai untuk mencari Chun. Hari semakin sore dan pantai pun sudah mulai sepi.
“Besok saja kita lanjutkan lagi pencariannya” Calvin
“Iyaa, aku juga sudah sangat lelah.” Jiro
“Ayo kita pulang…” Calvin
            Aaron masih saja diam, ia melihat sekelilingnya berharap Chun muncul.
“Sudahlah Aaron, cepatlah…” Calvin
“Kalau tidak istirahat kita bisa sakit dan tidak bisa mencarinya jadi sebaiknya kita kembali dulu.” Jiro menarik Aaron
            Ketiga member Fahrenheit itu pun pulang tanpa membawa hasil. Mereka sangat lelah setelah seharian mencari Wu Chun. Sementara di rumah tempat Chun berada, Tara yang menyadari kalau idolanya belum keluar kamar sajak kembali dari pantai pagi tadi.
“Chun, kau baik-baik saja? Kau belum makan dari tadi pagi kan?” Tara mengetuk pintu kamar Wu Chun
            Masih belum ada jawaban dari Wu Chun hingga membuat Tara khawatir.
“Chun… Chun… jawablah…” Tara mengetuk pintu kamar Wu Chun semakin keras “Bagaimana ini? Aishh… Wu Chun, bukalah pintunya…” Tara berteriak
            Pintu kamar pun terbuka
“Hey, kau ini berisik sekali… Aku tidak apa-apa.” Wu Chun keluar dari kamarnya dengan pakaian yang rapi
“Benarkah? Tapi kenapa kau tidak menjawabku?” Tara
“Aku baru habis mandi. Apa ada makanan?” Chun memegangi perutnya yang kelaparan
“Tentu saja ada… Aku memang memanggilmu untuk makan.” Tara tersenyum
            Wu Chun dan Tara makan bersama
“Hmm, kau mau ke pantai itu lagi?” Tara
“Begitulah, aku ingin mengembalikan semuanya…” Chun
“Aku ingin memberitahumu satu hal, aku selalu ingin mengatakannya padamu tapi tidak pernah sempat.” Tara menghentikan makannya
“Apa yang mau kau katakan?” Wu Chun juga menghentikan makannya
“Mungkin ini bisa sedikit membantumu.” Tara
“Katakanlah!” Wu Chun
“Sebenarnya kau adalah idolaku di antara member boyband Fahrenheit yang lainnya” Tara
“Fahrenheit?” Wu Chun bingung dengan yang dikatakan Tara
“Yupz, kau merupakan salah satu member dari boyband terkenal bernama Fahrenheit dan…” Tara menghentikan sejenak pembicaraannya kemudian ia tersenyum
“Dan apa..? Kenapa kau tersenyum” Wu Chun penasaran
“Lusa adalah ulang tahunmu” Tara melanjutkan
“Hahh…? Benarkah? Sepertinya kau benar-benar fansku…” Wu Chun pun tersenyum “Aku pergi dulu ya…” Wu Chun
            Seperti biasanya, Wu Chun duduk di tepi pantai tapi kali ini berbeda. Ia membawa sebuah Tablet.
“Benarkah yang ia katakan…? Fahrenheit… Ok…” Wu Chun mencari informasi tentang boyband Fahrenheit yang dikatakan oleh Tara
Fahrenheit merupakan sebuah boyband asal Taiwan yang terdiri dari 4 orang, diantaranya: Jiro Wang, Aaron Yan, Calvin Chen, dan Wu Chun.
“Wu Chun… Benarkah Wu Chun adalah aku?” Chun meng-klik nama Wu Chun
Wu Chun
Real name: Goh Kiat Chun
Birth of Place: Brunei Darussalam
Birth of Date: October 10, 1979
Blood Type: O
            Wu Chun yang masih belum yakin bahwa itu adalah dirinya mencari gambar-gambar yang berhubungan dengan dirinya dan Fahrenheit.


“Ternyata benar, aku adalah Wu Chun tapi kenapa aku bisa hilang ingatan seperti ini?” Chun
            Dalam pikiran Wu Chun kembali terlihat gambaran-gambaran 4 orang pria yang sedang asyik bermain di pantai. Wajah dari keempat pria itu sudah terlihat cukup jelas dan mereka adalah Fahrenheit, boyband yang dikatakan oleh Tara dengan salah satu membernya adalah dirinya sendiri.
“Aku bosan, tidak mengasyikkan. Kita bermain yang lain saja…” Jiro
“Hmm, main apa yaa?” Aaron
“Kita bermain boots saja…” Calvin
“Aku tidak ikut, aku takut… Kalian saja yang main..” Aaron
“Payah kau… Ayo kita balapan boots…” Chun
“Kalau masalah balapan aku tidak mau ikut…” Calvin
“Huh, dasar… Kau mau mundur juga?” Chun melihat Jiro
“Enak saja, ayo kita balapan…” Jiro
“Tapii…” Aaron cemas
“Tenanglah…” Chun
            Jiro dan Chun pun balapan boots, saat di tengah laut tiba-tiba ombak naik dan boots milik Chun hilang kendali.
“Bagaimana ini?” Chun bingung, tidak tau harus berbuat apa
            Jiro sudah kembali ke tepi sementara Chun masih berada di tengah laut.
“Apa yang harus kulakukan?” boots Chun terombang-ambing di tengah laut
            Chun mulai gelisah, ia tidak tau apa sebenarnya yang terjadi pada bootsnya. Chun yang sudah tidak bisa mengontrol dirinya, tiba-tiba jatuh ke laut.
“Ahh, kepalaku…” Chun mulai pusing setelah berusaha untuk mengingat. “Bagaimana aku bisa selamat? Apa yang terjadi setelah itu? Aku harus menanyakannya pada Tara…” Chun kembali ke rumah Tara.
            Selama dalam perjalanan, Chun terus memegangi kepalanya yang pusing. Chun pun sampai di rumah Tara.
“Eh, kau sudah pulang?” Tara melihat Chun yang memegangi kepalanya. “Duduklah dulu, aku ambilkan kau air” Tara
            Wu Chun berjalan menuju dapur, ia sudah tidak sabar ingin menanyakan hal yang mengganjal pikirannya.
“Aisshhh, ada apa?” Tara terkejut melihat Chun berada di belakangnya
“Bagaimana kau bisa menemukan aku?” Chun
“Ehm, saat itu aku berjalan-jalan di pinggir pantai. Aku ingin melihat matahari terbenam tapi aku melihat sesuatu di sekitar batu-batu karang, aku pun mendekatinya karna ingin tau apa sebenarnya yang aku lihat… Dan ternyata itu kau, keadaanmu sungguh parah, dari kepalamu terus keluar darah. Karna takut terjadi sesuatu yang lebih parah lagi, aku segera membawamu ke rumahku.” Tara
“Kenapa ke rumahmu?” Chun kembali bertanya
“Kalau aku membawamu ke rumah sakit pasti akan sangat heboh dan menjadi pemberitaan media jadi aku memanggil dokter keluargaku untuk memeriksa kondisimu. Dokter bilang kau mengalami amnesia karena shock tapi kau akan bisa ingat kembali semuanya.” Tara
“Oh, baiklah. Terima kasih yak au sudah merawatku.” Chun tersenyum
“Yupz, sama-sama.” Tara juga tersenyum
            Wu Chun kembali ke kamarnya, ia mandi dan kemudian tidur karena lelahnya.
Keesokan harinya…
“Chun, ayo turun. Kita sarapan…” Tara berteriak dari bawah
            Chun masih belum keluar dari kamar.
“Apa dia belum bangun ya?” Tara berjalan ke kamar Chun… “Wu Chun, kau sudah bangun atau belum?” Tara mengetuk pintu kamar Chun tapi tetap tidak ada jawaban.
            Tara yang khawatir mencoba membuka pintu kamar Wu Chun dan ternyata kamarnya tidak dikunci. Tara kaget karena tidak melihat Wu Chun dikamar dan tempat tidurnya pun rapi.
“Kemana dia? Wu Chun……” Tara mencari Chun di setiap penjuru rumah.
            Karena tidak menemukan Wu Chun dalam rumah, Tara pun pergi ke pantai. Ia menyusuri pantai tapi tetap saja tidak menemukan Wu Chun disana.
~~~~~
            Di kediaman Fahrenheit terdengar suara-suara yang sangat berisik dari dapur.
“Suara apaan sih? Berisik banget” Calvin terbangun dari tidurnya
            Jiro dan Aaron juga ikut bangun karena suara berisik itu. Mereka bertiga keluar dari kamar secara bersamaan.
“Kalau kalian disini lalu siapa yang ada di dapur..?” Aaron bingung melihat Calvin dan Jiro yang juga baru keluar dari kamar masing-masing
“Jangan-jangan…” Jiro
“Mana ada maling pagi-pagi gini, emangnya dia mau cari mati apa…?” Calvin
“Iya juga ya, terus siapa donk?” Jiro
“Ayo kita lihat…” Calvin berjalan di depan dan diikuti oleh Jiro dan Aaron
            Mereka bertiga tersentak kaget melihat seseorang yang berada di dapur.
“Benarkah yang aku lihat?” Calvin
“Aku tidak sedang bermimpi kan?” Jiro
            Calvin pun mencubit tangan Jiro
“Aww, sakit tau..” Jiro
            Orang itu menoleh ke belakang
“Benar itu dia…” Jiro
“Wu Chun…” Aaron langsung berlari dan naik ke punggung Wu Chun
“Hei, apa yang kau lakukan? Cepat turun..” Wu Chun
            Aaron pun turun, Calvin dan Jiro mendekati Wu Chun
“Benarkah kau Wu Chun?” Jiro
“Aku juga tidak yakin..” Chun
“Hey, kau ini kenapa tanya seperti itu? Jelas-jelas dia itu Wu Chun…”Calvin
            Calvin, Jiro, dan Aaron yang melihat makanan di atas meja langsung berlari ke meja makan dan duduk di tempat masing-masing
“Sudah lama aku tidak makan masakanmu…” Aaron
            Mereka pun makan dengan senang
“Oh ya, kau kemana saja? Kenapa menghilang?” Calvin
“Selama ini aku berada di rumah salah seorang fansku. Dia yang menyelamatkan dan merawatku. Setelah kejadian itu aku mengalami amnesia karena shock.” Wu Chun
“Weizz, lalu bagaimana caranya kau bisa ingat lagi?” Jiro
“Itu karena dia memberitahuka bahwa aku adalah idolanya dan merupakan salah satu dari member boyband Fahrenheit.” Wu Chun
“Besok kan ulang tahunmu, kau mau dirayakan seperti apa?” Aaron
            Wu Chun berpikir sejenak.
“Aku mau membuat mini konser, cukup beberapa lagu saja dan itu bebas tak perlu pakai tiket. Kita adakan konferensi pers tapi aku tidak ikut di dalamnya karena aku mau membuat sebuah kejutan. Kalian mengerti kan?” Wu Chun
“Baiklah, kami mengerti…” Calvin
“Selesai makan, kau istirahatlah… Kau kelihatan sangat lelah” Aaron
“Hmmm, semuanya aku serahkan pada kalian” Wu Chun
            Setelah selesai makan, Wu Chun masuk ke kamarnya untuk istirahat.
“Aku akan menelpon wartawan” Jiro
“Okee” Calvin
“Beres, jam 3 sore nanti mereka akan datang kesini” Jiro
“Hmmm, ayo kita siap-siap…” Aaron
            Mereka bertiga mempersiapkan segalanya untuk konferensi pers dan tepat jam 3 sore para wartawan sudah berada di kediaman Fahrenheit.
Pemirsa, saat ini kami berada di kediaman Fahrenheit. Besok Fahrenheit akan mengadakan mini konser untuk merayakan ulang tahun Wu Chun. Mini konser ini bebas tanpa tiket, hanya beberapa lagu yang akan dinyanyikan oleh Fahrenheit. Sekian informasi yang dapat kami sampaikan”
            Keesokan harinya, saat dimana mini konser Fahrenheit akan diadakan. Para fans sudah berdatangan termasuk Tara salah satu fans Wu Chun.
“Wu Chun ada gak yaa?” Tara dalam hati
“Baiklah, sekarang merupakan saat yang ditunggu-tunggu. Mari kita sambut FAHRENHEIT”
            Fahrenheit pun muncul termasuk Wu Chun, semua fans berteriak.
“Wu Chun..?” Tara kaget melihat Chun
            Fahrenheit pun bernyanyi dan membuat para fans berteriak histeris.
“Terima kasih semuanya karena kalian sudah datang ke mini konser kami. Seperti yang sudah kalian ketahui, mini konser ini dibuat untuk merayakan ulang tahunku. Aku juga ingin mengucapkan terima kasih pada salah satu fansku yang selama ini sudah merawatku.” Wu Chun turun dari panggung “Inilah fans yang sudah merawatku. Thanks yaa Tara” Wu Chun memeluk Tara dan diikuti oleh 3 member Fahrenheit lainnya.
            Semuanya bertepuk tangan dan menyanyikan lagu ‘Selamat Ulang Tahun’ untuk Wu Chun. Fahrenheit dan para fansnya sangat gembira.


The End


Hmm, masih berhubungan dengan birthday nya Wu Chun nih, wo ada mengedit sebuah foto buat my prince... Jreng... Jreng... Jreng... Ini dia...







2 comments:

Ariek Andini said...

aish....

kalo aq yang nemu chun amnesia kayak gitu, ga bakalan aq bilang sapa dia sebenarnya....
bakalan aq bilang kalo aq tuh tunangannya, trz seminggu lagi mo nikah....
chun aq sembunyiin di rumah... wkwkwkwk...... *dimutilasi chunnis*

TaraChun said...

wkwkwk... tadi'a sih pengen bgtu tpi nanti bakaln dihajar sama chunnies tuh rame2... yang ada blm married ama Chun ge udh gk bernyawa duluan... hahaha

Powered by Blogger.