Note:: FF ini khusus aku buat
special for birthday my prince, Mr. Perfect 1010 “Wu Chun”…
Author:: TaraChun Fahrenheit
Influter
Cast:: Wu Chun
Aaron Yan
Jiro Wang
Calvin Chen
Fans of Fahrenheit (Tara)
Disclaimer:: Saya membuat
cerita akan selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat sangat mengagumi
mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya. Silahkan mengcopy tapi
jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.
Duduk
di tepi pantai yang sepi sambil melihat matahari terbenam ditemani oleh suara
deburan ombak terasa lengkap dengan segarnya aroma lautan. Hal itu merupakan
keinginan banyak orang untuk mengenang masa lalu ataupun menciptakan kenangan
indah bersama orang yang disayangi.
Namun, berbeda halnya dengan seorang pria yang sedang duduk dipasir
pantai yang halus, pikirannya kacau dan tatapannya hampa. Pria itu sedang
berusaha untuk mengumpulkan kenangan masa lalu yang masih tersisa dalam memori
otaknya, ia merangkai semua itu demi mendapatkan kembali masa lalu dan juga
jati dirinya. Setiap hari pria itu datang ke pantai di waktu yang sama, saat
pantai sudah sepi.
“Kenapa…?
Kenapa hanya itu yang bisa aku ingat? Aku ingin memngingat kembali masa laluku.
Siapa aku sebenarnya…? Kenapa orang-orang itu bisa mengenalku? Benarkah aku
adalah seorang idola?” pria itu tengah dilanda dilema, ia masih berusaha
menerka-nerka bayangan yang ada dalam otaknya.
Dalam bayangan-bayangan itu, ia melihat 4
orang pria yang sedang bercanda di pantai tapi wajah mereka tidak terlihat
jelas yang bisa ia pastikan hanyalah salah satu dari keempat pria itu adalah
dirinya.
“Siapa
ketiga pria itu? Apakah mereka teman-temanku? Kenapa hanya itu yang ada dalam
otakku? Aku ingin mengingat lebih banyak lagi… Tuhan, tolong bantulah aku untuk
mengingat semua masa laluku…” pria itu memegangi kepalanya yang mulai pusing
~~~~~
Sementara di tempat lain…
“Bagaimana
ini? Sampai sekarang Chun belum juga ditemukan.” kata seorang pria bernama
Calvin
“Ini
salahmu, kau yang mengajaknya bermain boots di Pantai Kenting itu…” Aaron
“Akuu??
Eh, dia sendiri yang menantang ingin balapan denganku…” Jiro membela diri
“Sudahlah,
ini bukan salah Jiro… Kau juga lihat kan, saat itu ombak tidak berpihak pada
Chun… Bukankah kita juga sudah berusaha untuk terus mencarinya?” Calvin
menengahi
“Tapi
dia sudah menghilang selama 4 bulan dan kalian juga tau 3 hari lagi ulang
tahunnya” Aaron
“Yah,
aku mengerti kekhawatiranmu… Besok kita ke Pantai Kenting mencarinya. Kita
besok free kan…” Calvin
“Baiklah…”
Jiro dan Aaron serempak
~~~~~
Kembali ke Pantai Kenting
Pria
itu pingsan di pantai, ia tidak sanggup menahan rasa sakit di kepalanya, sakit
yang sungguh menyiksa.
Keesokan harinya…
“Kepalaku
sakit sekali, sebaiknya aku kembali dulu.” Pria itu pergi meninggalkan pantai
yang sudah mulai didatangi oleh orang-orang.
Pria itu sampai di sebuah rumah
bagaikan istana.
“Kau
ke pantai lagi? Setiap kembali dari sana pasti keadaanmu seperti ini. Sudah
pernah ku bilang kan, namamu itu Wu Chun… Kau adalah anggota dari
boyband……”seorang gadis yang menyambut pria itu di rumahnya
“Aku
lelah…” kata pria yang dipanggil Wu Chun itu
“Eh,
aku belum selesai bicara.” gadis itu berteriak
“Sudahlah
Tara, aku mau mandi dulu dan tidur…” Wu Chun hanya menoleh sebentar dan lanjut
menaiki tangga
“Aku
kan cuman mau bilang, kau itu anggota dari boyband Fahrenheit dan merupakan
idolaku tapi kenapa aku tidak pernah sempat mengatakannya padamu.” Tara hanya
melihat Chun yang terus berjalan menuju kamarnya.
~~~~~
Di Pantai Kenting terlihat 3 orang
pria berpenampilan aneh.
“Ehmm,
aku juga merasa begitu. Apa penampilan kita terlalu mencolok ya?” Aaron
berbisik-bisik pada Calvin dan Jiro
“Tidak
perlu kita pedulikan, tujuan kita kesini kan untuk mencari Chun…” Calvin
“Kita
mulai cari darimana?” Jiro
“Dia
sudah hilang selama 4 bulan jadi aku yakin Chun pasti sudah tidak berada di
sini lagi” Calvin
“Jika
benar seperti itu, kita mulai mencari di desa-desa terdekat saja…” Jiro
“Tapi…
mungkin Chun juga berada disini hanya saja kita belum bertemu dengannya.” Aaron
“Lalu
kita mau mulai mencari darimana? Kita tidak punya banyak waktu free…” Jiro
Ketiga pria itu masih terdiam
memikirkan kemana mereka harus mulai mencari Chun.
“Ahh,
aku tau…” Aaron
“Apa?”
Jiro
“Kita
mulai menyusuri pantai ini saja dulu kemudian barulah kita mencari ke
rumah-rumah warga” Aaron
“Ide
bagus tapi tidak mungkin dalam waktu satu hari kita bisa menemukannya.” Calvin
“Kita
minta manajer saja mengatur waktu free untuk kita.” Jiro
Ketiga pria itu mulai menyusuri
pinggir pantai untuk mencari Chun. Hari semakin sore dan pantai pun sudah mulai
sepi.
“Besok
saja kita lanjutkan lagi pencariannya” Calvin
“Iyaa,
aku juga sudah sangat lelah.” Jiro
“Ayo
kita pulang…” Calvin
Aaron masih saja diam, ia melihat
sekelilingnya berharap Chun muncul.
“Sudahlah
Aaron, cepatlah…” Calvin
“Kalau
tidak istirahat kita bisa sakit dan tidak bisa mencarinya jadi sebaiknya kita
kembali dulu.” Jiro menarik Aaron
Ketiga member Fahrenheit itu pun
pulang tanpa membawa hasil. Mereka sangat lelah setelah seharian mencari Wu
Chun. Sementara di rumah tempat Chun berada, Tara yang menyadari kalau idolanya
belum keluar kamar sajak kembali dari pantai pagi tadi.
“Chun,
kau baik-baik saja? Kau belum makan dari tadi pagi kan?” Tara mengetuk pintu
kamar Wu Chun
Masih
belum ada jawaban dari Wu Chun hingga membuat Tara khawatir.
“Chun…
Chun… jawablah…” Tara mengetuk pintu kamar Wu Chun semakin keras “Bagaimana
ini? Aishh… Wu Chun, bukalah pintunya…” Tara berteriak
Pintu kamar pun terbuka
“Hey,
kau ini berisik sekali… Aku tidak apa-apa.” Wu Chun keluar dari kamarnya dengan
pakaian yang rapi
“Benarkah?
Tapi kenapa kau tidak menjawabku?” Tara
“Aku
baru habis mandi. Apa ada makanan?” Chun memegangi perutnya yang kelaparan
“Tentu
saja ada… Aku memang memanggilmu untuk makan.” Tara tersenyum
Wu Chun dan Tara makan bersama
“Hmm,
kau mau ke pantai itu lagi?” Tara
“Begitulah,
aku ingin mengembalikan semuanya…” Chun
“Aku
ingin memberitahumu satu hal, aku selalu ingin mengatakannya padamu tapi tidak
pernah sempat.” Tara menghentikan makannya
“Apa
yang mau kau katakan?” Wu Chun juga menghentikan makannya
“Mungkin
ini bisa sedikit membantumu.” Tara
“Katakanlah!”
Wu Chun
“Sebenarnya
kau adalah idolaku di antara member boyband Fahrenheit yang lainnya” Tara
“Fahrenheit?”
Wu Chun bingung dengan yang dikatakan Tara
“Yupz,
kau merupakan salah satu member dari boyband terkenal bernama Fahrenheit dan…”
Tara menghentikan sejenak pembicaraannya kemudian ia tersenyum
“Dan
apa..? Kenapa kau tersenyum” Wu Chun penasaran
“Lusa
adalah ulang tahunmu” Tara melanjutkan
“Hahh…?
Benarkah? Sepertinya kau benar-benar fansku…” Wu Chun pun tersenyum “Aku pergi
dulu ya…” Wu Chun
Seperti biasanya, Wu Chun duduk di
tepi pantai tapi kali ini berbeda. Ia membawa sebuah Tablet.
“Benarkah
yang ia katakan…? Fahrenheit… Ok…” Wu Chun mencari informasi tentang boyband
Fahrenheit yang dikatakan oleh Tara
Fahrenheit
merupakan sebuah boyband asal Taiwan yang terdiri dari 4 orang, diantaranya: Jiro
Wang, Aaron Yan, Calvin Chen, dan Wu Chun.
“Wu
Chun… Benarkah Wu Chun adalah aku?” Chun meng-klik nama Wu Chun
Wu
Chun
Real
name: Goh Kiat Chun
Birth
of Place: Brunei Darussalam
Birth
of Date: October 10, 1979
Blood
Type: O
Wu Chun yang masih belum yakin bahwa
itu adalah dirinya mencari gambar-gambar yang berhubungan dengan dirinya dan
Fahrenheit.
“Ternyata
benar, aku adalah Wu Chun tapi kenapa aku bisa hilang ingatan seperti ini?”
Chun
Dalam pikiran Wu Chun kembali
terlihat gambaran-gambaran 4 orang pria yang sedang asyik bermain di pantai.
Wajah dari keempat pria itu sudah terlihat cukup jelas dan mereka adalah
Fahrenheit, boyband yang dikatakan oleh Tara dengan salah satu membernya adalah
dirinya sendiri.
“Aku bosan, tidak
mengasyikkan. Kita bermain yang lain saja…” Jiro
“Hmm, main apa yaa?” Aaron
“Kita bermain boots saja…”
Calvin
“Aku tidak ikut, aku takut…
Kalian saja yang main..” Aaron
“Payah kau… Ayo kita balapan
boots…” Chun
“Kalau masalah balapan aku
tidak mau ikut…” Calvin
“Huh, dasar… Kau mau mundur
juga?” Chun melihat Jiro
“Enak saja, ayo kita
balapan…” Jiro
“Tapii…” Aaron cemas
“Tenanglah…” Chun
Jiro dan Chun pun balapan boots, saat di tengah laut
tiba-tiba ombak naik dan boots milik Chun hilang kendali.
“Bagaimana ini?” Chun
bingung, tidak tau harus berbuat apa
Jiro sudah kembali ke tepi sementara Chun masih berada di
tengah laut.
“Apa yang harus kulakukan?”
boots Chun terombang-ambing di tengah laut
Chun mulai gelisah, ia tidak tau apa sebenarnya yang
terjadi pada bootsnya. Chun yang sudah tidak bisa mengontrol dirinya, tiba-tiba
jatuh ke laut.
“Ahh,
kepalaku…” Chun mulai pusing setelah berusaha untuk mengingat. “Bagaimana aku
bisa selamat? Apa yang terjadi setelah itu? Aku harus menanyakannya pada Tara…”
Chun kembali ke rumah Tara.
Selama dalam perjalanan, Chun terus
memegangi kepalanya yang pusing. Chun pun sampai di rumah Tara.
“Eh,
kau sudah pulang?” Tara melihat Chun yang memegangi kepalanya. “Duduklah dulu,
aku ambilkan kau air” Tara
Wu Chun berjalan menuju dapur, ia
sudah tidak sabar ingin menanyakan hal yang mengganjal pikirannya.
“Aisshhh,
ada apa?” Tara terkejut melihat Chun berada di belakangnya
“Bagaimana
kau bisa menemukan aku?” Chun
“Ehm,
saat itu aku berjalan-jalan di pinggir pantai. Aku ingin melihat matahari
terbenam tapi aku melihat sesuatu di sekitar batu-batu karang, aku pun
mendekatinya karna ingin tau apa sebenarnya yang aku lihat… Dan ternyata itu
kau, keadaanmu sungguh parah, dari kepalamu terus keluar darah. Karna takut
terjadi sesuatu yang lebih parah lagi, aku segera membawamu ke rumahku.” Tara
“Kenapa
ke rumahmu?” Chun kembali bertanya
“Kalau
aku membawamu ke rumah sakit pasti akan sangat heboh dan menjadi pemberitaan
media jadi aku memanggil dokter keluargaku untuk memeriksa kondisimu. Dokter
bilang kau mengalami amnesia karena shock tapi kau akan bisa ingat kembali
semuanya.” Tara
“Oh,
baiklah. Terima kasih yak au sudah merawatku.” Chun tersenyum
“Yupz,
sama-sama.” Tara juga tersenyum
Wu Chun kembali ke kamarnya, ia
mandi dan kemudian tidur karena lelahnya.
Keesokan
harinya…
“Chun,
ayo turun. Kita sarapan…” Tara berteriak dari bawah
Chun masih belum keluar dari kamar.
“Apa
dia belum bangun ya?” Tara berjalan ke kamar Chun… “Wu Chun, kau sudah bangun
atau belum?” Tara mengetuk pintu kamar Chun tapi tetap tidak ada jawaban.
Tara yang khawatir mencoba membuka
pintu kamar Wu Chun dan ternyata kamarnya tidak dikunci. Tara kaget karena
tidak melihat Wu Chun dikamar dan tempat tidurnya pun rapi.
“Kemana
dia? Wu Chun……” Tara mencari Chun di setiap penjuru rumah.
Karena tidak menemukan Wu Chun dalam
rumah, Tara pun pergi ke pantai. Ia menyusuri pantai tapi tetap saja tidak
menemukan Wu Chun disana.
~~~~~
Di kediaman Fahrenheit terdengar
suara-suara yang sangat berisik dari dapur.
“Suara
apaan sih? Berisik banget” Calvin terbangun dari tidurnya
Jiro dan Aaron juga ikut bangun
karena suara berisik itu. Mereka bertiga keluar dari kamar secara bersamaan.
“Kalau
kalian disini lalu siapa yang ada di dapur..?” Aaron bingung melihat Calvin dan
Jiro yang juga baru keluar dari kamar masing-masing
“Jangan-jangan…”
Jiro
“Mana
ada maling pagi-pagi gini, emangnya dia mau cari mati apa…?” Calvin
“Iya
juga ya, terus siapa donk?” Jiro
“Ayo
kita lihat…” Calvin berjalan di depan dan diikuti oleh Jiro dan Aaron
Mereka bertiga tersentak kaget
melihat seseorang yang berada di dapur.
“Benarkah
yang aku lihat?” Calvin
“Aku
tidak sedang bermimpi kan?” Jiro
Calvin pun mencubit tangan Jiro
“Aww,
sakit tau..” Jiro
Orang itu menoleh ke belakang
“Benar
itu dia…” Jiro
“Wu
Chun…” Aaron langsung berlari dan naik ke punggung Wu Chun
“Hei,
apa yang kau lakukan? Cepat turun..” Wu Chun
Aaron pun turun, Calvin dan Jiro
mendekati Wu Chun
“Benarkah
kau Wu Chun?” Jiro
“Aku
juga tidak yakin..” Chun
“Hey,
kau ini kenapa tanya seperti itu? Jelas-jelas dia itu Wu Chun…”Calvin
Calvin, Jiro, dan Aaron yang melihat
makanan di atas meja langsung berlari ke meja makan dan duduk di tempat
masing-masing
“Sudah
lama aku tidak makan masakanmu…” Aaron
Mereka pun makan dengan senang
“Oh
ya, kau kemana saja? Kenapa menghilang?” Calvin
“Selama
ini aku berada di rumah salah seorang fansku. Dia yang menyelamatkan dan
merawatku. Setelah kejadian itu aku mengalami amnesia karena shock.” Wu Chun
“Weizz,
lalu bagaimana caranya kau bisa ingat lagi?” Jiro
“Itu
karena dia memberitahuka bahwa aku adalah idolanya dan merupakan salah satu
dari member boyband Fahrenheit.” Wu Chun
“Besok
kan ulang tahunmu, kau mau dirayakan seperti apa?” Aaron
Wu Chun berpikir sejenak.
“Aku
mau membuat mini konser, cukup beberapa lagu saja dan itu bebas tak perlu pakai
tiket. Kita adakan konferensi pers tapi aku tidak ikut di dalamnya karena aku
mau membuat sebuah kejutan. Kalian mengerti kan?” Wu Chun
“Baiklah,
kami mengerti…” Calvin
“Selesai
makan, kau istirahatlah… Kau kelihatan sangat lelah” Aaron
“Hmmm,
semuanya aku serahkan pada kalian” Wu Chun
Setelah selesai makan, Wu Chun masuk
ke kamarnya untuk istirahat.
“Aku
akan menelpon wartawan” Jiro
“Okee”
Calvin
“Beres,
jam 3 sore nanti mereka akan datang kesini” Jiro
“Hmmm,
ayo kita siap-siap…” Aaron
Mereka bertiga mempersiapkan
segalanya untuk konferensi pers dan tepat jam 3 sore para wartawan sudah berada
di kediaman Fahrenheit.
“Pemirsa, saat ini kami berada di kediaman
Fahrenheit. Besok Fahrenheit akan mengadakan mini konser untuk merayakan ulang
tahun Wu Chun. Mini konser ini bebas tanpa tiket, hanya beberapa lagu yang akan
dinyanyikan oleh Fahrenheit. Sekian informasi yang dapat kami sampaikan”
Keesokan harinya, saat dimana mini
konser Fahrenheit akan diadakan. Para fans sudah berdatangan termasuk Tara
salah satu fans Wu Chun.
“Wu
Chun ada gak yaa?” Tara dalam hati
“Baiklah,
sekarang merupakan saat yang ditunggu-tunggu. Mari kita sambut FAHRENHEIT”
Fahrenheit pun muncul termasuk Wu
Chun, semua fans berteriak.
“Wu
Chun..?” Tara kaget melihat Chun
Fahrenheit pun bernyanyi dan membuat
para fans berteriak histeris.
“Terima
kasih semuanya karena kalian sudah datang ke mini konser kami. Seperti yang
sudah kalian ketahui, mini konser ini dibuat untuk merayakan ulang tahunku. Aku
juga ingin mengucapkan terima kasih pada salah satu fansku yang selama ini
sudah merawatku.” Wu Chun turun dari panggung “Inilah fans yang sudah
merawatku. Thanks yaa Tara” Wu Chun memeluk Tara dan diikuti oleh 3 member
Fahrenheit lainnya.
Semuanya bertepuk tangan dan
menyanyikan lagu ‘Selamat Ulang Tahun’ untuk Wu Chun. Fahrenheit dan para
fansnya sangat gembira.
The End
Hmm, masih berhubungan dengan birthday nya Wu Chun nih, wo ada mengedit sebuah foto buat my prince... Jreng... Jreng... Jreng... Ini dia...
2 comments:
aish....
kalo aq yang nemu chun amnesia kayak gitu, ga bakalan aq bilang sapa dia sebenarnya....
bakalan aq bilang kalo aq tuh tunangannya, trz seminggu lagi mo nikah....
chun aq sembunyiin di rumah... wkwkwkwk...... *dimutilasi chunnis*
wkwkwk... tadi'a sih pengen bgtu tpi nanti bakaln dihajar sama chunnies tuh rame2... yang ada blm married ama Chun ge udh gk bernyawa duluan... hahaha
Post a Comment