Friday 28 November 2014

My Angel Forever (SesshoRin) Part 1 of 2


Author : TaraChun
Pairing : Sesshomaru – Rin
Other Cast : find by yourself
Genre : Romance, Fantasy
Length : Twoshoot


Siluet gadis kecil muncul dari balik pohon besar yang bisa menutupi seluruh tubuhnya. Ia terus memerhatikan sosok yang tengah bersandar di pohon besar lainnya. Mata yang terpejam serta surai perak terus melambai seolah memanggilnya untuk mendekat.
Bukan. Gadis kecil itu berani mendekat bukan karena lambaian surai perak panjang itu. Nalurinya berkata jika pemilik wajah cantik itu membutuhkannya. Terlihat dari beberapa goresan yang tercipta di wajah cantik itu. Namun, baru selangkah ia keluar dari persembunyiannya terdengar geraman dari pemilik surai perak itu. Mata yang memerah dan terlihat garang sungguh menakutkan.
Youkai. Sejak awal ia sudah bisa mengambil kesimpulan jika pemilik surai perak yang cantik itu adalah youkai (siluman). Terlihat jelas penampilannya berbeda dari manusia pada umumnya yang sering ia jumpai di desa. Bukannya takut, gadis kecil itu perlahan melangkah maju mendekati sosok youkai itu. Ia penasaran kenapa bisa ada youkai serupawan ini?
“Apa ia tak takut padaku?” batin pemilik surai perak itu.

Tentu saja ia bingung karena seorang gadis kecil berani mendekati youkai berdarah dingin sepertinya. Namun, ia tahu juga jika gadis kecil ini bukanlah manusia yang berbahaya. Terlihat jelas dari wajah bodohnya yang menggambarkan betapa polosnya gadis ini.
Selama beberapa hari ia selalu dibawakan makanan oleh gadis kecil itu. Sudah berulang kali pula ia menolaknya tapi tak pernah didengar oleh gadis kecil itu. Namun, saat datang lagi ia melihat banyak memar di wajah gadis kecil hingga membuatnya bertanya sebuah pertanyaan yang sangat berharga.
“Kenapa banyak memar di wajahmu?” tak ada jawaban dari pertanyaannya. “Lupakan!” lanjutnya karena gadis kecil itu tak menjawab sedikit pun.
Ia akhirnya menoleh, menatap gadis kecil yang kini juga menatapnya berbinar. Senyum tulus dan hangat terlukis manis di wajahnya. Apa ada yang salah? Pikirannya sungguh tak mengerti dengan alasan gadis kecil itu tersenyum.
Gadis kecil itu kembali ke desanya dengan keceriaan dan saat tiba di gubuk yang ia bangun sendiri, ada orang yang ternyata sedang minum dalam gubuknya. Terdengar suara gaduh para penduduk desa, orang aneh itu juga kabur keluar setelah mengucapkan sesuatu. Tak lama kemudian banyak serigala datang dan membantai para penduduk desa. 
Ia berlari ke hutan, berniat memberi tahu pemilik surai perak jika ada serigala agar youkai itu segera pergi. Ia tak ingin sosok youkai yang menurutnya baik hati itu terluka. Yah, youkai itu baik hati karena merupakan satu-satunya orang yang bertanya tentang keadaannya. Bukankah itu berarti sosok youkai itu memerhatikannya selama ini? Namun, apalah daya? Kaki kecilnya tak bisa berlari lebih cepat dari para serigala pemangsa itu. Ia tersandung dan akhirnya menjadi santapan dari para serigala itu.
***
“Sesshomaru-sama!” teriakan meluncur dari mulut makhluk kecil berwujud katak hijau.
Nama yang sama terus ia panggil namun tak kunjung muncul sang pemilik nama, yang tak lain adalah tuannya. Sambil meracau tak jelas dan sesekali meneriakkan lagi nama “Sesshomaru-sama,” ia menuntun youkai terbang yang bisa dikatakan sepasang kuda aneh bentuknya.
Plukk! Sebuah benda keras mendarat mulus di kepalanya membuat youkai katak hijau itu mengeluh kesakitan. Ia sudah siap-siap untuk menyembur orang yang berani melakukan hal itu padanya. Namun, saat berbalik ekspresi kesal itu seketika berubah menjadi sangat bahagia.
“Sesshomaru­-sama!” pekiknya langsung berlari menghampiri tuannya.
“Jaken! Kau tidak berniat mencariku?” pertanyaan dengan nada luar biasa dingin meluncur mulus dari tuannya yang ia panggil Sesshomaru-sama itu. 
“Bu – bukan begitu Sesshomaru–sama,” terdengar jelas kegugupan dari nada suaranya.
Namun, Sesshomaru tak menanggapi ucapan Jaken. Indera penciumannya menangkap bau darah yang bisa dikatakan familiar selama beberapa hari ini. Bergegas Sesshomaru masuk lagi ke dalam hutan dan diikuti pula oleh Jaken.
Matte kudasai (tolong tunggu), Sesshomaru–sama!”
Mata emas itu menatap sosok gadis kecil tak bernyawa terbaring penuh luka. Ia bisa mencium bau darah dan serigala di sekitar tubuh gadis kecil itu. Pedang yang bertengger manis di pinggangnya bergetar.
Tenseiga?” desisnya menyebut nama pedang itu.
Menuruti keinginan Tenseiga untuk dicabut dari sarungnya, Sesshomaru mengalihkan kembali pandangannya pada gadis kecil itu. Ia bisa melihat makhluk-makhluk kecil dari akhirat yang berniat membawa jiwa gadis kecil itu. Sekali tebasan Tenseiga berhasil melenyapkan makhluk-makhluk akhirat itu. Sesshomaru mengangkat gadis kecil tersebut dan membawa dalam pangkuannya, menanti reaksi yang ia harapkan.
Mata yang terpejam itu perlahan mulai mengerjap pelan hingga akhirnya terbuka sempurna. Pemandangan pertama yang berhasi ia tangkap adalah wajah rupawan youkai berambut perak. Memang selama ini ia berpikir betapa cantiknya youkai ini tapi dengan memandang dari jarak dekat seperti ini, ia berubah pikiran. Youkai  ini sangat indah dan tampan.
“Oh, dia sudah hidup lagi,” suara milik Jaken meluncur begitu saja.
Sesshomaru, youkai pemilik surai perak bermata emas itu menurunkan gadis kecil dari pangkuannya. Ia hanya menatap seklias dan melanjutkan kembali perjalanannya. Youkai katak kecil hijau yang membawa tongkat itu langsung berlari mengikuti dan memanggil namanya.
“Se – Sesshomaru-sama!”
Gadis kecil yang memang tak memiliki arah dan tujuan pasti ikut berlari menyusul youkai bernama Sesshomaru itu. Ia sekarang sudah memutuskan untuk menjadi pengikut youkai itu sampai waktu yang entah kapan berakhir.
***
Perjalanan mereka terus berlanjut dengan ambisi Sesshomaru untuk membunuh Naraku. Ia seringkali bertemu dengan Inuyasha, hanyou (manusia setengah siluman) yang sangat ia benci dan tak lain adalah adik tirinya. Setiap kali bertemu, pertempuran antara keduanya tak pernah bisa dihindarkan. Mereka saling membenci dan sama-sama ingin saling membunuh.
“Rin, kau tunggu di sini bersama Jaken!” perintah Sesshomaru yang tak bisa terbantahkan.
Hai (baik), Sesshomaru-sama,” Rin, gadis kecil itu menjawab seperti biasa dengan nada cerianya.
Bau busuk itu sudah dekat, Naraku,” batin Sesshomaru menatap lurus ke depan dan kemudian terbang menghilang bersama bulu-bulu indahnya.
“Euhmm, Jaken-sama,” Rin memanggil pelan dan penuh keraguan.
Nani (apa)?”
“Apa yang akan dilakukan Sesshomaru-sama setelah mengalahkan Naraku?”
“Sesshomaru-sama akan menaklukkan seluruh siluman dan menjadi yang terkuat lalu membuat istana dan aku akan jadi menterinya,” sahut Jaken lantang seolah apa yang ia ucapkan memang benar akan terjadi nantinya.
“Lalu apa yang bisa kulakukan di istana Sesshomaru-sama?” Rin bertanya lagi, memikirkan nasibnya kelak.
Pertanyaan itu membuat Jaken terdiam sejenak. Lebih tepatnya ia terkejut mendapat pertanyaan seperti itu dari Rin. Jaken tak percaya ada manusia lebih tepatnya gadis kecil seperti Rin yang … entahlah sulit dijelaskan.
“Jadi kau berencana ikut dengan kami?”
“Memangnya kenapa? Tidak boleh?” Rin bangkit dari duduknya menghampiri Jaken dan menggoyang-goyangkan tubuh youkai katak kecil itu.
“Oi! Berhenti, Rin!” perintah Jaken dan Rin menurut. “Bukan begitu maksudku, bodoh! Manusia dan youkai itu berbeda, mungkin saja Sesshomaru-sama baru berhasil seratus tahun kemudian dan kau pasti juga sudah mati. Mengerti!” 
Jaken berbicara dengan lancarnya tanpa memikirkan bagaimana perasaan Rin. Gadis kecil itu terpaku, pikirannya melayang entah ke mana? Apa yang Jaken katakan memang benar tapi Rin hanya ingin melayani Sesshomaru selamanya. Walaupun hingga ia mati nanti, asal bersama Sesshomaru sudah bisa membuat Rin mati dengan tenang. 
“RIN! RIN!” panggil Jaken keras karena tak ada tanggapan dari gadis kecil itu. “Oi, RIN!” akhirnya berhasil, Rin menoleh ke arahnya. 
Namun, “Jaken­-sama, baka (bodoh)!” Rin berlari entah ke mana meninggalkan Jaken yang kebingungan.
Tak ada reaksi dari Jaken selama beberapa detik, lalu begitu tersadar ia mengerjap. Rin kabur dan ia tak tahu gadis kecil itu pergi ke mana? Hal yang mengganggu pikirannya sekarang adalah apa yang membuat Rin kabur?
“Apa ucapanku ada yang salah? Sepertinya tidak, tapi …. Gawat! Kalau sampai Sesshomaru-sama tahu Rin kabur, bagaimana nasibku? RIN! RIN!” ia terus meneriakkan nama Rin sambil berjalan entah ke mana yang penting saat ini ia harus menemukan Rin.
“Kau di mana? RIN?” teriak Jaken lagi.
Bukannya menemukan Rin, Jaken dihadapkan dengan Sesshomaru yang tiba-tiba muncul. Raut ketakutan jelas terlihat dari wajahnya. Berbeda dengan Sesshomaru yang masih menampakkan wajah datar.
“Jaken! Di mana Rin?” 
“Sesshomaru-sama. Gomennasai,” Jaken terus membungkuk mengulang kata maaf namun tak ada tanggapan dari tuannya.
“Rin.”
Penciumannya yang kuat, berhasil membuat Sesshomaru mengetahui keberadaan Rin. Tanpa menghiraukan Jaken yang masih terus menggumamkan kata maaf, ia pergi ke arah di mana indera penciumannya menangkap aroma Rin.
Walau dengan wajah datarnya, terlintas rasa aneh dalam dadanya. Aroma darah juga teriakan Rin yang terus memanggil namanya semakin jelas terdengar. Apalagi ia bisa menangkap nada penuh ketakutan dari suara Rin serta isak tangis gadis kecil itu.
***
Ucapan Jaken sangat mengganggu pikiran Rin dan membuat gadis kecil itu kabur ke tengah hutan. Ia merasa perlu menjernihkan pikirannya dulu sebelum nanti Sesshomaru kembali. Tentu Rin tak ingin terlihat sedih di hadapan Sesshomaru maka saat ini gadis kecil itu memilih untuk menyendiri.
“Aku hanya ingin bersama Sesshomaru-sama dan terus melayaninya selamanya. Apa tidak bisa? Jaken­-sama baka!” Rin masih saja kesal, mata beningnya berkaca-kaca siap menumpahkan aliran anak sungai yang sudah menggenang di pelupuk matanya.
Sreekkk …
Gadis kecil yang tengah asyik dengan pikirannya itu sontak berbalik ke arah suara yang ditimbulkan dari balik semak-semak. Ia sudah beranjak dari duduknya, bersiap untuk kabur jika tiba-tiba saja muncul sesuatu yang menakutkan dari balik sana. Firasat buruknya ternyata benar karna yang muncul dari balik semak-semak itu adalah youkai berwujud harimau dan siap menerkam mangsanya.
“Aromamu lezat sekali gadis kecil, kau cocok jadi santapanku,” youkai harimau itu mengeluarkan suaranya bersama dengan geraman mengerikan.
Rin menggeleng dan berjalan mudur perlahan. Sungguh rasa takut melingkupinya saat ini terlebih meihat taring-taring youkai itu saat membuka mulutnya. Youkai harimau terus maju dengan gerakan yang semakin cepat. Tentu ia tak ingin kehilangan santapannya sementara Rin menyalahkan diri sendiri yang nekat kabur hanya karena ucapan Jaken.
Iie (tidak). Sesshomaru-sama.”
Hanya satu nama itu yang ia ingat di saat seperti ini. Rin selalu percaya jika Sesshomaru akan datang dan menyelamatkannya. Gadis kecil itu berbalik dan langsung berlari ketakutan. Namun, tentu youkai harimau takkan membiarkan begitu saja. Gerakannya lebih cepat dari Rin dan sekarang gadis kecil itu sudah berada di bawah tubuhnya, siap untuk dimakan.
“Sesshomaru­-sama.” Rin terus memanggil nama itu dengan air mata yang sudah mengalir deras. Ia hanya ingin jika mati nanti berada di sisi Sesshomaru, bukan dalam keadaan seperti ini. Dari beberapa bagian tubuh Rin juga sudah mengeluarkan darah akibat dari cengkraman kuku youkai harimau itu.
Slaashh ….
Sebuah cahaya panjang berwarna hijau dengan tajamnya menyerang secara mendadak youkai harimau itu. Karena serangan mendadak yang entah datang darimana membuat youkai itu tak sempat menghindar. Ia terlempar jauh dari tubuh Rin yang sudah tergeletak lemah.
Sosok itu muncul dengan gerakan secepat kilat menghampiri Rin. Ia membawa gadis kecil itu ke pangkuannya tanpa menghiraukan youkai harimau yang ia tebas. Namun, gerakan kecil dari youkai itu membuat Sesshomaru geram. Sekali lagi ia melayangkan kilatan tajam berwarna hijau pada youkai itu hingga sudah dipastikan mati.
“Rin,” panggilnya.
“Sesshomaru­-sama,” gadis kecil yang tengah sekarat itu tersenyum mendapati sosok tuannya.
Nani?” Sesshomaru menanggapi.
“Jika … aku mati, apa kau akan tetap mengingatku?” tanya Rin dengan nada teramat lirih karena menahan rasa sakit pada lukanya. Sesshomaru tersentak mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibir mungil gadis kecil dalam pangkuannya ini.
“Jangan katakan hal bodoh!” perintahnya seraya berdiri dan menggendong tubuh Rin.
Arigatou, Sesshomaru-sama,” ucapan terakhir Rin sebelum ia memejamkan matanya.
“Rin,” sorot mata emas itu terlihat sendu menatap gadis kecil dalam gendongannya.
Sesshomaru tahu gadis kecil ini belum mati karena tubuhnya masih hangat dan nafasnya pun masih terasa walau sangat lemah. Ia terus berjalan dengan Rin dalam gendongannya, mencari tempat yang nyaman untuk gadis kecil ini.
“Oh, Sesshomaru-sama, kau sudah kembali? Rin kenapa?” tanya Jaken yang tak sengaja bertemu Sesshomaru karena mencari tuannya yang tiba-tiba menghilang itu.
“Jaken, cari obat untuk Rin!” perintah Sesshomaru tak terbantahkan.
Hai,” tanpa bertanya lagi Jaken langsung bergegas pergi, ia tak ingin menyulut kemarahan Sesshomaru karena kondisi Rin saat ini sudah bisa ia pastikan sangat mengkhawatirkan.
Sambil menunggu Jaken mencari obat-obatan untuk Rin, Sesshomaru menidurkan tubuh gadis kecil itu dengan beralas moku-moku (bulu-bulu) yang ia gunakan. Ia ikut merebahkan tubuhnya di samping Rin dan membuat tubuh keduanya saling berhadapan.


Ucapan terakhir Rin sebelum mata gadis kecil itu terpejam terus berkecamuk di pikirannya. Bagaimana jika Rin mati suatu saat nanti? Apa yang akan terjadi pada dirinya? Saat ini saja ia sudah sulit mengendalikan diri sendiri hanya karena Rin terluka. 
Kesedihan tiba-tiba menyelimuti hati dingin seorang Sesshomaru. Ternyata tanpa sadar ia sudah sangat menyayangi gadis kecil ini. Ia tak ingin kehilangan Rin. Tangannya terangkat menyentuh wajah polos gadis kecil yang memang terdapat beberapa luka di sana. 
“Sebenarnya apa yang membuat Rin bertanya seperti itu?” batinnya. “Kau harus hidup Rin,” lanjutnya.

To be Continue 

 Sesshomaru - Rin - Jaken

2 comments:

Unknown said...

Keren banget 😢 aku sampe berkaca kaca baca nya saking menghayatinya 😢😢😂
Arigathou kak, suka bgt sama ff sesshomaru x rin nya. Sampe aku favorite in link nya 😂

TaraChun said...

sama2 ^_^ aku suka SesshoRin couple jadi bikin nih ff deh... thanks juga ya udah ninggalin jejak

Powered by Blogger.