Sunday 12 July 2020

[REVIEW NOVEL] The Castle of the Carpathians by Jules Verne


Judul: The Castle of the Carpathians
Penulis: Jules Verne
Penerbit: Qanita
Jumlah Halaman: 248 halaman

______________________________CARPATHIANS____________________________

Blurb:

Di Desa Werst yang terletak di antara pegunungan Carpathians, Transilvania, berdirilah sebuah kastel yang menurut penduduk setempat angker. Kastel tersebut tidak berpenghuni, setelah pemiliknya yang terakhir , Baron Rodolphe de Gortz, dirumorkan tewas dalam pengembaraannya. Namun, terkadang ada asap yamg membumbung dari kastel tersebut, serta penampakan sesosok wanita pucat yang bergentayangan.

Seorang pengembara bernama Count Franz de Telek tertarik dengan kisah-kisah mistis seputar Kastel Carpathians. Dia mengolok-olok para penduduk yang ketakutannya tak berdasar, dan memutuskan untuk menyelidikinya sendiri. Tapi Count Franz sama sekali tidak menyangka bahwa sosok yang menghantui kastel itu adalah wanita yang pernah dia cintai, yang telah tewas bertahun-tahun lalu.

Ini cerita fantasi yang menjurus ke sedikit horor. Buku setebal 248 halaman ini banyak diisi dengan narasi dan deskripsi. Buat kamu yang suka baca buku dengan banyak dialog, mungkin kurang cocok baca ini. Tapi, kalau kamu penikmat fantasi dengan penjabaran setting yang detail, asli buku ini wajib banget dibaca.

Ada kosa kata baru dalam bahasa Hungaria atau Rumania yang aku dapat selama membaca buku ini. Jujur aja suasana yang diciptakan itu berasa banget, cuma ada sedikit yang agak bikin aku bosen pas baca yaitu dalam satu bab penulis benar-benar menyuguhi full deskripsi setting dan beberapa tokohnya. Agak membuat jenuh, tapi entah gimana pengen aku skip sedikit juga rasanya nggak tega. Hahaha.

Semua karakter dalam cerita ini mempunyai ciri khas masing-masing dan cukup mudah diingat. Dan kita seakan benar-benar berada pada masa buku ini dibuat karena narasi dari penulis pun beberapa kali menyebutkan kata "pembaca".

Tokoh yang paling aku suka dari novel ini adalah sang Pengawas Hutan, Nic Deck. Keberaniannya patut diacungi jempol, tapi kekeraskepalaannya itu jangan ditiru ya. Petualangan Nic sama Dokter Patak menuju Kastel Carpathians itu aku suka banget.

Salah satu kalimat yang aku suka dari novel ini, yaitu moto Nic Deck. "Sesuatu yang diucapkan itu wajib dikerjakan.–halaman 97

Cuma jujur aja cerita ini kayak agak lambat karena kemunculan tokoh utamanya, Count Franz de Telek baru muncul di bab 8. Jadi misteri tentang asap yang muncul itu baru mulai ada penjelasan dari sana. Overall ceritanya menarik sih, apalagi legenda-legenda dalam novel ini.

Rate: 3,8/5

No comments:

Powered by Blogger.