NB:: Duibuqi sebelumnya, ff yang First Love From Gold belum selesai sampai ending nya jadi daripada nih blog nganggur juga gak admin posting apa-apa jadi share ff ini dulu aja ya... Happy reading ^_^
Author:: TaraChun
Genre:: Action, Friendship, Family, Romance
Cast:: Wu Chun as Chun/Jack
Jiro
Wang as Da Dong/Max
Aaron
Yan as Ya Lun/John
Calvin
Chen as Yi Ru/Mark
TaraChun
Fahrenheit as Feifei/Shayla
Dedew
Lan Hua as Narella
Layli
Dinata as Valerie
Vina
Kunimitzu as Briana
Cameo
Disclaimer::
Saya membuat cerita akan selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat
sangat mengagumi mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya.
Silahkan mengcopy tapi jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.
Dalam
arena balap F1, para peserta sudah masuk dalam mobilnya dan para penonton pun
berteriak histeris menyebutkan nama salah satu pembalap itu. Pembalap F1 yang
satu ini berbeda dari pembalap lainnya yang selalu ingin eksis dan menonjolkan
ketampanan mereka pada penonton, fans, dan media. Ia dijuluki ‘Mysterious
Racer’ oleh seluruh penggemar F1 karena selalu menggunakan kaca mata, topi, dan
masker berwarna hitam tiap kali muncul bahkan tidak ada satu media pun yang
berhasil mendapatkan informasi tentang pembalap yang satu ini. Hanya sekedar
nama yang mereka ketahui dari pembalap itu namun entahlah nama yang ia gunakan
asli atau palsu pun tidak ada yang tau.
“Jack….” teriak para penonton histeris
“Baiklah pemirsa kembali lagi bersama saya dalam
pertandingan F1 dan seperti biasanya pembalap yang masih dijagokan serta
namanya diteriakkan oleh para penonton Jack sang ‘Mysterious Racer’ baru saja
masuk dalam mobilnya. Bagaimana aksi nya? Apa ia bisa mempertahankan gelar
juara berturut-turutnya? Kita lihat saja sebentar lagi” pembawa acara
3…
2… 1… Go… Balapan pun dimulai, seluruh penonton terus saja meneriakkan nama
jagoannya masing-masing. Di tengah-tengah penuhnya penonton terdapat 3 orang
pria misterius lainnya dengan perlengkapan yang digunakan sama seperti Jack.
“Mau bertaruh?” tanya salah seorang pria misterius
itu pada temannya
“Tidak perlu, ia pasti menang lagi” jawab temannya
yang sama-sama misterius
“Kalian berdua berhentilah bicara!” pinta teman
mereka yang lainnya
Kedua
pria misterius itu pun diam menuruti perkataan temannya. Balapan masih terus
berlangsung dan Jack tetap berada di posisi pertama.
“Aku pergi duluan, masih ada urusan di kantor” kata
salah satu pria misterius berperawakan tinggi kurus
“Tapi kan pertandingannya belum selesai” pria
misterius lainnya dengan badan yang lumayan berotot
“Dia sudah pasti menang, kita bertemu lagi nanti
malam… Bye” pria berperawakan tinggi itu pun meninggalkan kedua temannya
“Dasar pengusaha sibuk” gerutu pria berotot
“Apa kau tidak ada jadwal hari ini?” tanya pria
misterius lainnya
“Astaga… Untung kau ingatkan, aku harus manggung jam
5 sore” jawab pria berotot itu sambil
menepuk jidatnya
“Pergilah, masih tersisa 2 jam lagi. Aku akan
menunggunya sampai selesai dan kami akan menontonmu nanti” kata pria berjenis
suara tenor
Pria
berotot itu pun mengangguk lalu pergi meninggalkan pria misterius satunya.
Kembali pada arena balap yang semakin seru dan menegangkan dimana para pembalap
semakin mendekati garis finish. Semua penonton berteriak semakin keras dan
akhirnya salah seorang pembalap sudah melewati garis finish.
“Jack, berada di posisi pertama… Bisa kita lihat
para pendukung Jack sangat gembira melihat sang ‘Mysterious Racer’ mereka
menang. Jack benar-benar berhasil mempertahankan gelar juaranya sebanyak 8 kali
berturut-turut bersama Ferrari yang ia
gunakan. Sebentar lagi kita akan melihat Jack mengangkat pialanya yang ke-8 di
ajang balap mobil bergengsi Formula 1 ini” pembawa acara dengan hebohnya
Pria
misterius bersuara Tenor itu pun langsung pergi ke ruangan khusus tempat Jack
berada setelah menerima pialanya.
“Ayo, kita harus pergi sekarang” kata pria itu ketika
melihat Jack dalam ruangan
“Mau kemana? Aku lapar sekali belum makan siang”
Jack yang memegang botol air mineral dan sebuah kotak makan siang
“Cepatlah… Kita harus menonton aksinya di panggung
jam 5 sore ini”
Jack
melihat jam dinding
“Masih ada waktu 1 jam lagi kan jadi biarkan aku
makan dulu.. Oke!” Jack kembali melahap makan siangnya
“Tapi kita bisa terlambat” pria itu sedikit cemas
“Hei, apa kau lupa siapa aku?” Jack kembali pada
makanannya
“Ya baiklah, kau Jack sang ‘Mysterious Racer’
pembalap F1 yang sudah mendapatkan gelar juara berturut-turut sebanyak 8 kali
tanpa pernah mengalami cedera sedikitpun” sahut pria itu panjang lebar
“Apa kau sudah selesai bicaranya? Ayo kita jalan…!”
Jack
“Kau sudah selesai makannya?” tanya pria misterius
itu
Jack
hanya mengangguk kemudian menarik tangan pria bersuara tenor itu keluar dari
ruangan menuju mobil Lamborghini miliknya. Mobil itu melaju kencang dan 10
menit sebelum mini konser dimulai, mereka sudah tiba di tempat konser akan
diselenggarakan. Tempat itu sudah dipenuhi oleh para penonton pecinta musik
poprock yang selalu meneriaki nama Max sang ‘Mysterious Rocker’. Sama seperti
Jack, setiap kali perform Max akan menggunakan kaca mata, topi, dan masker tapi
dengan warna yang berbeda tiap kali perform.
“Max, I LOVE YOU….” teriak para penggemar histeris
Sang
Mysterious Rocker pun muncul di atas panggung dan membuat penonton semakin
histeris. Kali ini, ia menggunakan tema berwarna biru dongker dan seperti biasa
sebelum memulai performnya ia akan menyapa para penggemarnya.
“Hello everybody… Are you ready?” sapa Max
“We are ready…” jawab para fans histeris
Max
mulai memainkan gitarnya dan suara gemuruh para penonton semakin keras setelah
mendengar suara emas Max.
“Lagu-lagu Max semuanya enak ya” kata salah seorang
fans pada temannya
“Iya, aku dengar kebanyakan lagu Max diciptakan oleh
‘Myterious Composer’ bernama John” sahut salah satu fans Max lainnya
“Hmm, aku juga tau itu dan yang anehnya adalah
mereka berdua setiap kali muncul selalu menggunakan kaca mata, masker, dan topi
sehingga tidak ada yang tau wajah asli mereka” kata fans itu lagi
“Sudahlah, tidak usah kita bahas lagi… Konsernya
sudah mau selesai” pinta temannya
Konser
pun selesai, Max pergi ke belakang panggung dan masuk ke ruangan khusus artis
bertuliskan namanya di depan pintu yang menandakan tidak ada seorang pun boleh
masuk ruangan itu tanpa seizin Max
“Kalian sudah disini?” Max melihat 3 temannya yang
lain
Ketiga
temannya hanya mengangguk
“Bukankah kau bilang ada urusan penting? Kenapa bisa
datang?” Max melihat teman misteriusnya yang berperawakan tinggi
“Tadi Feifei mengingatkanku tentang jadwal konsermu
sore ini” jawab pria itu
“Ternyata Sang ‘Mysterious Entrepeneur’ ini peduli
juga ya” Max menepuk pundak pria itu
“Eh Mark, bagaimana kondisi di kantor?” Jack
“Kau menanyakan kondisi kantor atau?” Mark menggoda
Jack
“Hei, jangan bicara sembarangan ya. Aku hanya ingin
tau” Jack sedikit kesal
“Oh ya, dimana Feifei?” Max melihat sekeliling
ruangan
Begitu
pun dengan 2 temannya yang lain tapi tetap tidak melihat Feifei berada dalam
ruangan itu. Melihat ketiga temannya mencari Feifei, Mark hanya tersenyum.
“Bukankah tadi kau bilang Feifei yang mengingatkanmu
tentang konserku hari ini?” Max
Mark
hanya mengangguk dan kembali tersenyum
“Lalu sekarang dimana dia?” tanya pria misterius
bersuara tenor
“Ternyata Sang ‘Mysterious Composer’ juga menanyakannya
ya… Hahahaha” Mark tertawa penuh kemenangan
“Jangan bercanda dengan hal ini Mark, apa kau tidak
khawatir?” tanya pria itu lagi
“Sudahlah John, kau tidak perlu khawatir seperti itu
dan kalian berdua juga. Feifei hanya sedang” Mark belum sempat melanjutkan
perkataannya
“Minuman datang” gadis yang dikhawatirkan oleh 3
pria misterius itu pun datang
“Kau lama sekali beli minumannya, lihatlah
wajah-wajah penuh kekhawatiran menunggumu datang” Mark melirik 3 temannya
“Aku kan hanya beli minuman, memang kau tidak bilang
pada mereka?” gadis bernama Feifei itu pun melirik 3 pria lainnya
Ketiga
pria itu hanya menggeleng lalu tersenyum kecil
“Eh, apa-apaan kalian ini? Aku tadi mau bilang pada
mereka tapi kau keburu datang” Mark mengelak
“Sudahlah, tidak perlu dibahas. Nih minuman kalian!”
Feifei memberikan minuman pada 4 pria itu
Mereka
pun minum minuman masing-masing sambil bersenda gurau
“Bagaimana rencana kita nanti malam?” Jack
“Semua sudah ku atur” Feifei pun tersenyum
“Kita percayakan saja semuanya pada Feifei” Mark
mengeluarkan killer smile nya
Feifei
pun membalas senyum Mark dengan manisnya
“Feifei kau tidak akan termakan oleh killer smile
nya kan?” Max mencari kepastian
“Kalian tenang saja ya, aku akan menjaga Feifei
dengan baik” Mark merangkul pundak Feifei
Ketiga
pria itu saling melihat satu sama lain lalu mengangguk bersamaan. Max dan Jack
menarik lalu memegangi Mark sedangkan John membawa Feifei keluar dari ruangan
itu tapi sebelum keluar John kembali menggunakan perlengkapan menyamarnya.
“Ayo kita keluar duluan” John menarik Feifei
“Kalian ini apa-apaan sih? Aku kan hanya bercanda
lagian diantara kita berempat yang paling dekat dengan Feifei kan aku jadi
tidak ada salahnya kan?” Mark berusaha
melepaskan badannya dari kedua temannya yang berotot itu
“Bukankah waktu kecil kita sudah berjanji untuk
melindunginya?” Max
“Melindungi bukan berarti kau harus memilikinya”
Jack
“Kita semua sudah dewasa dan itu hanyalah janji
anak-anak kecil yang masih polos. Aku tidak yakin kalau diantara kalian tidak
memiliki perasaan khusus padanya” Mark
Mendengar
ucapan Mark, kedua pria itu pun hanya bisa diam dan Mark berhasilkan melepaskan
badanya
“Huh.. Kalian ini sudah tau punya badan besar
berotot begitu malah memegangiku sekencang ini, sakit tau. Untung saja tubuhku
lumayan kuat sehingga badanku tidak remuk karena perbuatan kalian berdua” Mark
“Makanya kau ini jangan bicara sembarangan” Max
menepuk pundak Mark
“Sudahlah, aku malas meladeni kalian lagi. Aku mau pulang
dulu, nanti malam kita punya sasaran baru jadi kalian juga bersiaplah!” Mark pun
pergi meninggalkan Jack dan Max
Sama
seperti John, ia menggunakan perlengkapan menyamarnya sebelum keluar dari
ruangan itu
“Sasaran baru? Yeahh..” Jack dan Max kompak
“Aku pergi duluan ya…” Jack pun pergi meninggalkan
Max dalam ruangan itu
Jack
juga mengenakan perlengkapan menyamarnya barulah keluar dari ruangan itu
“Yah, seperti biasa dalam ruangan ini yang terakhir
tersisa adalah aku. Lebih baik aku pulang juga sekarang” Max pun menggunakan
perlengkapannya lalu keluar dari ruangan itu
Kini
ruangan yang tadinya berisi 4 pria misterius menjadi kosong. Setelah 45 menit
ruangan itu kosong, dalam sebuah rumah mewah yang tadinya sepi kini menjadi
ramai oleh berbagai suara yang membisingkan ketika masuk dalam rumah itu.
Ding… Dong… Ding… Dong…
Bel rumah berbunyi
berkali-kali tapi tidak ada yang mendengar dan juga karena kesibukan para
penghuni rumah tak ada satu pun yang membuka pintu. Memang dari luar rumah itu
sangat tenang, tak ada satupun suara terdengar di luar rumah karena dipasang
penyadap suara tapi ketika masuk ke dalam benar-benar tak bisa dihindari bahkan
walau menutup telinga dengan apapun suara-suara bising itu akan tetap
terdengar. Hanya satu orang yang bisa bertahan dengan suasana dalam rumah mewah
itu beserta isinya.
“Astaga, tidak ada yang membuka pintu ini lagi
untukku jadi maaf saja para penghuni di dalam aku terpaksa melakukan ini lagi”
Brakkk… Pintu pun terbuka hasil dari tendangan
seseorang yang tidak dibukakan pintu
“Benar dugaanku, lagi-lagi mereka melakukan hal
seperti ini… Huh, apa tidak bisa dalam rumah ini tenang sedikit saja?” orang
itu dalam hati
Orang
itu pun menghampiri seorang pria yang sedang ada di dapur
“Chun, bisakah kau masak lebih pelan sedikit?”
pintanya
“Eh Feifei, kau sudah datang? Tepat sekali karena
sekarang sudah waktunya makan malam” sahut pria yang dipanggil Chun itu
“Ya aku sudah datang dan kalian masih berleha-leha
seperti ini” Feifei sedikit kesal
“Aku tidak berleha-leha, aku sedang masak Feifei
sayang…” Chun merayu
“Jujur saja melihat kegilaan kalian di luar rumah
berbeda sekali dengan kegilaan yang kalian buat di dalam rumah” Feifei mengeluh
Chun
menaruh makanan hasil masakannya di meja
“Sudahlah, kau jangan ngomel terus nanti cepat tua
lebih baik sekarang kita makan dulu. Aku akan memanggil mereka” Chun
mengumpulkan tenaganya
Feifei
pun bersiap menutup telinga dengan kedua tangannya
“DongLunRu…. Cepat… makan…!” Chun berteriak
sekencang mungkin memanggil ketiga adiknya
“Dasar kalian ini” Feifei hanya menggeleng
Mendengar
teriakan Chun, para pria yang dipanggil namanya pun langsung menuju ruang makan
“Eh… Kau sejak kapan disini?” tanya pria bernama Da
Dong
“Tidak lama sebelum Chun berteriak untuk memanggil
kalian” Feifei yang masih kesal
“Chun ge, apa tadi kau membukakan pintu?” tanya Ya
Lun
Chun
hanya menggeleng dan mereka pun saling melihat satu sama lain
“Jangan bilang kalau kau…” Yi Ru pun tidak
melanjutkan perkataannya lagi
Keempat
pria pemilik rumah itu langsung berlari ke pintu dan seperti dugaan mereka,
pintu rumah sudah jebol. Mereka kembali ke ruang makan dan melihat Feifei yang
asyik makan sendiri
“Apa? Siapa suruh kalian berisik sekali dan tidak
membukakan pintu untukku jadi dengan terpaksa aku harus mendobrak pintu itu”
Feifei dengan raut wajah tak bersalah
Keempat
pria itu pun hanya bisa menggeleng dan mulai makan makanan mereka masing-masing
“Kali ini siapa giliran memperbaiki pintu?” tanya Yi
Ru pada ketiga saudaranya
“Kau…” jawab mereka bertiga dengan kompaknya
“Kenapa aku?” Yi Ru pun menunjuk dirinya sendiri
“Karena kau yang bertanya… Apa kau sudah lupa dengan
peraturan yang kalian buat sendiri?” Feifei hanya tersenyum menahan tawanya
yang ingin meledak
“Ahh, kenapa aku bisa lupa sih?” Yi Ru pun menggaruk
kepalanya yang tidak gatal
“Makanya jangan terlalu sibuk dengan pekerjaan di
kantor!” Da Dong meledek
“Kalau bukan aku memang siapa yang akan mengurus
perusahaan itu? Kalian? Tidak mungkin kan?” Yi Ru kesal
“Cepat perbaiki pintunya!” pinta Chun
“Biarkan Yi Ru menghabiskan makannya dulu baru
perbaiki pintu” Feifei
Suasana
kembali hening saat mereka makan
“Aku sudah selesai” Yi Ru langsung pergi ke depan
dan memperbaiki pintu
“Biar aku bantu… Kalian bertiga setelah makan cepat
mandi, waktunya tinggal 1 jam lagi” Feifei memperingatkan lalu pergi membantu
Yi Ru
“Untung saja masih ada stok pintu di gudang, kau ini
kebiasaan sekali” Yi Ru mengoceh sambil memperbaiki pintunya
“Siapa suruh kalian bersaudara aneh sekali tidak ada
satupun yang mendengar suara bel padahal aku kan sudah memencetnya berulang
kali” Feifei mengelak
Dalam
waktu 15 menit pintu sudah terpasang kembali
“Kerjamu semakin cepat” Feifei meledek
“Yah, karena
akulah yang paling sering memasang pintu yang sudah kau jebol” jawab Yi Ru
sambil tersenyum
“Sudah sana cepat mandi” Feifei mendorong Yi Ru agar
masuk ke kamarnya
Setelah
sekitar setengah jam menunggu akhirnya ketiga pria pun keluar dari kamar
masing-masing
“Mana Yi Ru?” tanya Chun pada Feifei
“Belum keluar, mungkin 15 menit lagi” jawab Feifei
Seperti
yang dikatakan Feifei, Yi Ru pun keluar dari kamarnya
“Kalian sudah janjian ya?” Feifei yang melihat 4
pria itu dengan pakaian bernada sama
Keempat pria itu hanya mengangguk bersamaan
“Sudahlah, ayo berangkat! Kita sudah ditunggu yang
lainnya” Feifei berjalan duluan
“Feifei, kau mau ikut di mobil siapa?” tanya Da Dong
Feifei
menatap tajam Da Dong yang tidak seperti biasanya
“Upss.. Aku salah sebut ya… Baiklah Shayla kau mau
ikut mobil siapa?” Da Dong mengulang pertanyaannya
“Bagus kalau kau ingat…” Shayla tersenyum evil
“Sudahlah, kita tidak bisa main-main lagi… Kau lihat
sendiri ia tersenyum seperti apa kan?” bisik Yi Ru pada Da Dong
“Aku ikut Chun saja” Shayla pun naik ke mobil Chun
“Ayo jalan” Chun menjalankan mobilnya dan berada di
posisi paling depan
Mereka
semua menggunakan headset yang saling terhubung satu sama lain. Akhirnya mereka
tiba di suatu tempat dimana sudah ada 3 orang gadis lainnya yang menunggu
mereka. Ketiga gadis itu pun juga sudah menggunakan headset yang sama.
“Aku di mobil Chun” Shayla dari dalam mobil Chun
yang tertutup
Ketiga
gadis itu mendengar apa yang dikatakan Shayla dari headset yang mereka pakai dan
dengan bergegas ketiga gadis itu masuk ke mobil lainnya yang masih kosong.
Keempat mobil pun kembali melaju ke tempat yang sangat gelap untuk parkir.
Setelah parkir, 4 pria dalam mobil turun dan berjalan serentak ke tempat gelap
dimana ada beberapa genk triad yang sedang berkumpul. Sedangkan 4 gadis yang
masih ada dalam mobil tadi berputar ke arah yang berlawanan mengendarai mobil
dan berhenti tepat mengelilingi beberapa genk triad beserta 4 pria yang
sebelumnya bersama mereka dalam mobil.Tanpa mematikan lampu mobil, 4 gadis itu
pun turun dan bergabung dengan 4 pria lainnya.
“Kalian siapa, hah?” tanya salah seorang pria
“Silau sekali” kata salah seorang pria lainnya
“Jerry ge, apa kau mengenal mereka?” tanya anak buah
dari pria yang ia panggil Jerry ge
“Apa benar mereka?” batin pria bernama Jerry itu
“Hei kalian, matikan lampu mobilnya!” pinta salah
seorang anak buah Jerry
4
pria dan 4 gadis itu hanya tersenyum lalu tertawa dengan kerasnya
Hahahahaha….
“Kau berani memerintah kami, hah?” Ya Lun sedikit
membentak dengan suara tingginya
“Memang kalian siapa? Untuk apa kami harus takut
dengan orang-orang seperti kalian yang tidak berani menunjukkan wajah sendiri?”
kata anak buah itu lagi
“Apa kau yakin ingin melihat wajah kami?” Yi Ru
menggertak
“Boleh saja tapi kami tidak menjamin kalian bisa
melihat hari esok” Da Dong mengancam
“Sepertinya benar itu mereka” batin Jerry “Hei, apa
kalian adalah ‘FAHRENHEIT REAMUR’ itu?” tanya Jerry sedikit ragu
“Ternyata kau mengenal kami” Chun singkat
“Apa itu ‘FAHRENHEIT REAMUR’? Bukankah hanya nama
suhu saja?” bisik salah satu anak buah Jerry ke temannya yang lain
Jerry
memukul kepala para anak buahnya
“Bodoh kalian…” Jerry kesal
“Kau sih…” kata salah satu anak buah Jerry yang juga
kesal pada temannya
“Aku kan tidak tau” jawabnya mengelak
“Jerry, sebaiknya kau ajari para anak buahmu sopan
santun” kata salah satu ketua dari genk lainnya
“Benar kata Mike, aku tidak mau ikut kena sial
karena ulah anak buahmu itu” timpal ketua genk lain
“Ayo, sebaiknya kita pergi” Mike mengajak anak
buahnya pergi “Hei Ken, kau tidak ingin pergi juga?” Mike bertanya pada ketua
genk lain yang menyetujui perkataannya
“Yah, aku juga ingin pergi” jawab Ken mengikuti Mike
Belum
sempat mereka keluar dari lingkaran mobil terdengar suara
“Kalian pikir mudah pergi dari kami?” ujar salah
seorang gadis
“Teman-teman, kalian dengar kan tadi? Hanya ada 3
genk disini” ujar gadis lainnya
“Yah, kau benar Briana. Aku rasa cukup 15 menit
saja” sahut gadis lainnya
“Kau jangan terlalu meremehkan lawan Valerie tapi
aku rasa 10 menit juga cukup” ujar gadis lainnya
“Sudahlah Valerie, Narella tak usah banyak bicara
lagi dengan mereka” ujar seorang gadis lainnya
“Benar kata Shayla, ayo teman-teman” Briana pun
berjalan menuju mobil
Begitu
pula dengan Valerie, Narella, dan Shayla menuju ke mobil masing-masing
“Gawat, lebih baik kita cepat kabur” Mike melirik
Ken dan para anak buahnya
“Tidak semudah itu tuan-tuan” Yi Ru
Mendengar
suara Yi Ru, mereka pun berhenti
“Memang apa salah kami pada kalian?” Mike
“Apa yang dia katakan tadi? Apa aku tidak salah
dengar? Salah? Kau pikir kami mencari kesalahan kalian pada kami? Kalian salah
besar!” Da Dong menggeleng-gelengkan kepalanya
“Lalu kenapa kalian mencari kami?” Ken
“Karena kalian adalah penjahat yang membuat
anak-anak menjadi yatim piatu” Yi Ru
“Dan kalian juga sudah merampas hak mereka untuk
hidup layak” sambung Ya Lun
Ketiga
genk triad itu saling melihat satu sama lain.
“Lampu akan segera dimatikan” 4 gadis itu kompak berbicara
melalui headsetnya
Mendengar
perkataan dari keempat gadis itu melalui headset mereka, Chun, Dong, Lun Ru pun
tersennyum evil
“Kalian ingin melihat wajah kami bukan?” Ya Lun
“Bersiaplah!” Chun
“PARTY TIME” Da Dong berteriak
Lampu
mobil pun mati kemudian 4 gadis itu keluar dari mobil mereka masing-masing.
“Mereka tidak terlihat seperti triad yang
menakutkan” bisik salah seorang anak buah Jerry pada anak buah Ken
“Kau benar… Aku rasa mereka lebih cocok menjadi
boyband dan para wanita nya menjadi girlband saja” anak buah Ken balik
membisiki
“Are you ready?” Yi Ru melirik teman-temannya
Mereka
semua mengangguk dan langsung melayangkan pukulan dan tendangan mereka ke 3
genk triad tersebut. Perkelahian pun dimulai, salah seorang anak buah Mike
memegang pistol dan bersiap menembak Ya Lun
“Kau mau apa pria manis?” Valeria langsung mengambil
pistol tersebut dan melayangkan sebuah pukulan tepat di mata kanan pria itu
“Ahh mataku” rintihnya kesakitan
“Sepertinya ada yang kurang ya, Narella mau
bertukar?” Valerie
“Tentu saja, ini bagianmu” Narella melempar salah
seorang anak buah triad lainnya pada Valerie
Valerie
langsung memegang dan menendang tepat pada tulang kering pria itu dengan
kerasnya dan pria itu pun lumpuh seketika
“Baru yang kanan saja masih kurang lengkap tuan,
berikan aku mata kirimu juga ya” Narella pun memukul mata kiri pria itu
“Kenapa mataku?” pria itu terus memegangi matanya
yang sudah tidak bisa melihat lagi
“Beres…” Narella berniat mencari sasaran berikutnya
Brukkk…
Di bawah kakinya sudah jatuh seorang pria
“Tadi dia ingin memukulmu dengan ini” Briana
menunjukkan sebuah botol minuman keras yang sebelumnya dipegang oleh pria itu
“Jadi ini bagianku saja, oke..” Briana tersenyum dan lanjut menghajar pria itu
“Baiklah, aku serahkan dia padamu” Narella
Sementara
Shayla langsung menghadapi 4 pria sekaligus
“Narella, kau ingin makanan? Kemarilah!” Shayla
“Baiklah, kebetulan aku masih lapar” Narella menuju
tempat Shayla berada
“Bagus sekali…” Shayla senang melihat temannya
datang
“Dasar kalian pria-pria tidak tau malu. Aku akan
membantumu menghabiskan semua makanan ini” Narella tersenyum evil
Mereka
berdua dengan kompaknya melawan 4 pria itu sekaligus
“Kalian mau ini?” Shayla mengeluarkan pistolnya
“Hei, wanita tidak boleh bermain pistol” sahut salah
seorang pria
“Tapi aku sudah terbiasa memainkan ini” jawab Shayla
dengan senyum evilnya dan
Doorrrr…
Beberapa tembakan tepat menembus kaki para pria itu dan mereka semua terjatuh
seketika
“Tembakan yang bagus Shayla dan sekarang giliranku”
Narella memukul mata dari keempat pria itu hingga mereka tidak bisa melihat
lagi
“Yahh… Give me five” Shayla berkata pada Narella
Karena
terlalu senang membuat mereka sedikit lengah
“Kalian berdua, menunduk!” terdengar suara Chun di
telinga mereka
Dooorrrr…
Kembali sebuah tembakan melesat namun bukan dikaki tapi di tangan salah seorang
pria yang ingin menusuk salah seorang gadis itu dengan pisau yang dipegangnya
“Oh, jadi kau mau main belakang, hah?” Narella
“Boleh saja, ayo kita bermain…” Shayla memegangi
pria itu dan Narella pun pindah ke posisi tepat di depan pria itu
“Narella dibelakangmu…” suara Valerie terdengar
jelas ditelinga Narella
“Terima kasih” Narella melihat sebuah bayangan
mendekatinya
Ketika
bayangan itu mendekat dengan sigap Narella memutar badannya dan menendang pria
itu tepat mengenai perutnya
“Valerie, bagianmu bersama Shayla. Aku ingin
menghabisi bagianku” Narella
“Bagus kau muncul, pria tampan bersiaplah” Shayla
Valerie
langsung menendang tulang kering pria itu dan ia pun terjatuh seketika
“Bagian ini mau kau atau aku?” Shayla menunjuk mata
pria itu
“Untukku saja ya” Briana tiba-tiba datang “Mata yang
indah tapi aku tidak suka melihatnya” Briana pun membutakan mata pria itu
dengan pukulannya
“Kalian sudah selesai?” Yi Ru
“Finish” jawab mereka semua kompak
“Saatnya pengumuman” Da Dong
4
pria dan 4 gadis yang menamakan genk mereka FAHRENHEIT REAMUR pun berkumpul
untuk meninggalkan sebuah pengumuman tapi sebelumnya lampu mobil kembali
dihidupkan dan mereka semua langsung menggunakan kaca mata dan sarung tangan
berwarna hitam.
“Ambil handphone nya saja” Chun menunjuk Jerry
Ya
Lun pun mengambil handphone milik Jerry dan seperti biasanya mereka
meninggalkan sebuah rekaman sebagai jejak mereka. Setelah memastikan tidak ada
yang tersisa mereka pergi dari tempat itu .
“Apa mau merayakannya?” Narella
“Sepertinya malam ini tidak dulu ya” jawab Da Dong
“Memangnya kenapa?” Valerie
“Hari ini kami penuh dengan aktivitas jadi sedikit
lelah” Chun menambahkan
“Ya baiklah, lain kali saja” Briana
“Terima kasih sudah mengerti kami” Yi Ru tersenyum
Setelah
mengantarkan gadis - gadis itu, mereka pun pulang ke rumah. Keesokan paginya,
mereka semua sudah menghidupkan televisi dan seperti yang mereka harapkan.
>>>To be continue..............
No comments:
Post a Comment