Wednesday 8 May 2013

The Darkness [Act.2]



Author:: TaraChun
Genre:: Action, Friendship, Family, Romance
Cast:: Wu Chun as Chun/Jack
          Jiro Wang as Da Dong/Max
          Aaron Yan as Ya Lun/John
          Calvin Chen as Yi Ru/Mark
          TaraChun Fahrenheit as Feifei/Shayla
          Dedew Lan Hua as Narella
          Layli Dinata as Valerie
          Vina Kunimitzu as Briana
          Cameo

Disclaimer:: Saya membuat cerita akan selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat sangat mengagumi mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya. Silahkan mengcopy tapi jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.

Setelah mengantarkan gadis - gadis itu, mereka pun pulang ke rumah. Keesokan paginya, mereka semua sudah menghidupkan televisi dan seperti yang mereka harapkan.
“Pemirsa, berita hari ini sangat spesial dan kami akan merangkainya sebaik mungkin untuk anda. Berita pertama datang dari dunia balap mobil bergengsi di dunia Formula 1, Jack sang ‘Mysterious Racer’ berhasil mempertahankan gelar juaranya berturut-turut dan menambah medali nya yang ke-8. Dan berita selanjutnya adalah konser sang ‘Mysterious Rocker’ Max sukses membuat para penonton terhibur dengan  membawakan lagu ciptaan dari sang ‘Mysterious Composer’ bernama John. Kemudian berikutnya datang dari dunia bisnis seperti yang sudah kita ketahui bisnisman muda yang biasa kita sebut ‘Mysterious Entrepeneur’ Mr. Mark sudah mendapatkan sebagian besar saham dari perusahaan X. Berita terakhir untuk hari ini adalah pihak kepolisian menangkap 3 genk yang selama ini dianggap sudah meresahkan masyarakat dalam keadaan mata buta dan kaki patah. Diduga semua adalah ulah dari genk FAHRENHEIT REAMUR karena hal yang terjadi sama seperti genk-genk lain sebelumnya dan yang semakin memperkuat dugaan tersebut adalah ditemukannya sebuah rekaman dari handphone salah satu ketua genk bernama Jerry, inilah isi rekamannya: 3 genk ini sudah kami bereskan dan mau diapakan oleh pihak berwajib itu terserah saja. Target berikutnya sudah kami tentukan jadi bersiaplah FAHRENHEIT REAMUR tidak akan membiarkan kalian lolos. Begitulah isi rekamannya, sampai saat ini FAHRENHEIT REAMUR genk yang ditakuti oleh para triad lainnya belum diketahui bagaimana rupa mereka karena korbannya selalu dibutakan. Berdasarkan ilmu kedokteran, FAHRENHEIT REAMUR sepertinya sudah mengetahui titik pusat saraf dari seluruh bagian tubuh manusia karena hanya dengan sekali pukul sudah membuat mata korbannya buta begitu pula dengan kaki para korban, semua tempatnya sama yaitu di titik pusat saraf yang bisa melumpuhkan korbannya seketika. Tak ada satu pun korban yang meninggal tapi mereka tetap tidak berani menyebutkan ciri-ciri dari genk tersebut. Sekian berita untuk hari ini, terima kasih.”
            Setelah menonton berita tersebut mereka semua tersenyum penuh kemenangan. Namun, berbeda dengan genk-genk lain yang ada di Taiwan. Mereka semua sangat resah setelah menonton berita itu. Telepon rumah mereka pun berdering, keempat pria itu berlomba untuk mengangkat teleponnya karena mereka tau siapa yang menelpon.
“Biar aku saja yang angkat” Ya Lun lebih dulu berlari
“Aku saja” Da Dong menarik baju Ya Lun
“Kalian berdua tidak perlu ribut, biar aku saja” Yi Ru
“Eh, tidak bisa… Aku yang tertua jadi untuk yang satu ini aku lah yang angkat teleponnya” Chun
“Apa hubungannya?” tanya ketiga pria itu kompak
“Tidak ada” Chun langsung mengangkat telepon
“Huh lagi-lagi…” keluh Ya Lun
“Menyebalkan…” Da Dong pun kembali ke kamarnya
            Begitu pula dengan Ya Lun dan Yi Ru juga kembali ke kamarnya
“Halo” Chun menjawab teleponnya
“Ternyata kau yang angkat” ujar gadis dari balik telepon itu
“Ada apa telpon kami pagi-pagi?” Chun
“Kalian hari ini tidak ada jadwal kan?” tanya gadis itu
“Sepertinya tidak” jawab Chun singkat
“Mau pergi dengan kami ke Disneyland Hong Kong?”
“Boleh saja, tapi?” Chun ragu
“Apa kau takut? Tenanglah, tidak ada yang akan mengenali kita di Hong Kong. Kalau kalian jadi ikut kami tunggu di bandara malam ini jam 8. Semuanya sudah aku urus” gadis itu pun menutup teleponnya
            Chun terdiam sejenak untuk berpikir, ia pun kembali menarik nafas panjang dan mengumpulkan tenaganya
“DongLunRu… keluar…” teriak Chun
            Mereka pun keluar kamar masing-masing
“Kenapa harus teriak sih? Kami kan tidak berisik” protes Yi Ru
“Bereskan barang-barang kalian, malam ini kita akan terbang ke Hong Kong. Shayla dan yang lainnya menunggu kita di bandara jam 8.” Chun
“Kau yakin?” Ya Lun mencari kepastian
“Apa kalian mau dikatakan penakut oleh mereka?” Chun melirik ketiga adiknya
“Tentu saja tidak” jawab Da Dong mantap
“Kalau begitu cepat bereskan barang-barang kalian!” pinta Chun
            Mereka langsung masuk lagi ke kamar masing-masing untuk membereskan baju-baju serta barang lainnya yang mereka butuhkan saat berada di Hong Kong. Setelah membereskan semuanya mereka kembali keluar dari kamar dan menuju meja makan.
“Sudah jam segini belum ada sarapan?” Da Dong memegangi perutnya yang kelaparan
            Mereka bertiga pergi ke kamar Chun dan mengetuk pintu kamar Chun
“Chun ge…” Ya Lun mengetuk pintu sambil memanggil Chun
Chun ge, women e le | Abang Chun, kami sudah lapar” Yi Ru pun ikut memanggil Chun
            Akhirnya Chun pun keluar dari kamar
“Kalian ini berisik sekali sih” Chun kesal
            Dengan wajah memelas, mereka bertiga memegangi perut masing-masing
“Lapar?” tanya Chun singkat
            Dengan kompak, ketiganya mengangguk
“Tunggu sebentar, aku akan masak nasi goreng untuk kalian” Chun langsung ke dapur
            Ketiga adik nya juga ikut ke dapur dan langsung duduk di meja makan. 10 menit kemudian nasi goreng sudah terhidang di meja.
“Selamat makan” Ya Lun yang pertama kali mengambil nasi
            Melihat kelakuan adiknya, Da Dong pun kesal karena dia yang paling merasa kelaparan
“Yang tua ngalah ya” ujar Ya Lun karna melihat ekspresi Da Dong yang seperti ingin memakannya
“Cepatlah anak kecil, aku benar-benar lapar” Da Dong berusaha menahan emosinya
            Mendengar ucapan Da Dong sedikit membuat Ya Lun kesal dan lebih memperlambat mengambil nasi
“Kau ini menyebalkan sekali” Da Dong semakin kesal
“Biarin” Ya Lun menjulurkan lidahnya
“Sudahlah, adik-adikku sayang jangan ribut lagi ya” Yi Ru menengahi
            Da Dong dan Ya Lun melirik Yi Ru bersamaan lalu menyerang Yi Ru dengan nasi goreng yang ada di meja
“Hei, kalian ini apa-apaan sih? Tadi kelaparan sekarang sudah aku buatkan makanan tapi dibuang-buang seperti ini. Sudahlah, kalian urus saja diri kalian sendiri” Chun ngambek lalu masuk ke kamarnya
            Setelah Chun masuk kamarnya, mereka bertiga saling melihat satu sama lain dan dengan kompak nya berlari lalu menggedor pintu kamar Chun
“Chun ge, duibuqi…” Ya Lun yang pertama kali bicara
“Kami janji tidak akan mengulanginya lagi” tambah Da Dong
“Chun ge keluarlah…! Apa kau tega melihat ketiga adikmu ini menjadi kurus kering, kekurangan gizi lalu mati karena kelaparan?” Yi Ru
“Kau terlalu berlebihan” Ya Lun melirik Yi Ru
“Sudahlah tidak apa-apa… Kalau tidak berlebihan apa kau yakin dia akan keluar?” Yi Ru
“Kalau kami kelaparan, pasti akan menjadi berita bahwa seorang kakak tega membiarkan ketiga adik laki-laki nya yang manis kelaparan hingga meninggal dunia. Chun ge, kau tidak mau seperti itu kan?” Da Dong pun mengikuti Yi Ru
            Mereka bertiga terus menggedor pintu kamar Chun hingga akhirnya kakak mereka keluar dari kamarnya
“Kalian ini berisik sekali. Makanya kalau mau aku urus jangan bertingkah macam-macam!” Chun memarahi ketiga adiknya
“Lapar” rengek DongLunRu kompak sambil memegangi perut masing-masing
            Chun pun ke dapur dan membuatkan makanan untuk ketiga adiknya
“Kenapa hanya mie rebus?” Da Dong
“Feifei belum membelikan kita beras jadi nasi goreng yang sudah kalian buang-buang tadi adalah beras terakhir dan hanya ini yang ada di kulkas” jawab Chun
“Yahh…” Yi Ru menghela nafas
“Jangan kebanyakan protes, cepat makan!” Chun pun makan mie rebus miliknya
“Tapi…” Ya Lun menghentikan perkataannya melihat tatapan Chun
“Apa?” tanya Chun sinis
“Nanti malam kita makan enak kan?” Ya Lun penuh harap
“Kau pikir saja di bandara ada makanan apa?” Chun pun tersenyum
            Setelah selesai makan, mereka pun kumpul di ruang keluarga.
“Sudah lama ya kita tidak kumpul-kumpul berempat di ruangan ini” Yi Ru
“Sejak ayah dan ibu pergi sepertinya kita belum pernah masuk ruangan ini lagi” Da Dong menambahkan
“Aku rindu ayah dan ibu, hampir 5 tahun mereka meninggalkan kita” Ya Lun mulai bersedih
“Sudahlah Ya Lun, kau jangan cengeng seperti ini sekarang kan kau sudah menjadi sang ‘Mysterious Composer’ dan anggota dari genk yang paling ditakuti di Taiwan” Chun
“Yah, kau jangan memalukan genk FAHRENHEIT donk, kalau REAMUR tau mereka pasti menertawai kita” tambah Yi Ru sambil tertawa
“Hmmm, kenapa bisa ada koran disini ya? Bukankah tidak ada yang masuk ke ruangan ini sebelumnya?” Da Dong mengambil sebuah surat kabar
            Chun, Lun, Ru pun menghampiri Da Dong dan ikut melihat surat kabar itu
“Mungkin Feifei yang menaruhnya disini” Ya Lun
“Hei lihat ini!” Da Dong membuka sebuah halaman dan menunjuk salah satu berita di dalamnya
 “Bukankah ini berita pertama kita sebagai genk FAHRENHEIT?” Yi Ru
“Benar sekali... ‘Kemunculan FAHRENHEIT meresahkan berbagai genk di Taiwan’.” Chun membaca judul berita itu
“Tentu saja meresahkan karena baru seminggu muncul sudah 3 genk kita hancurkan” Ya Lun tersenyum evil
“Hari ini kita mau liburan, kau ingat?” Da Dong memperingatkan
“Iya aku tau, hanya terlalu bersemangat saja” jawab Ya Lun
“Makanya kau jangan sembarangan mengeluarkan evil smirk seperti itu!” Yi Ru
“5 tahun sudah ini semua berlangsung” ujar Chun
“Apa kita akan berhenti?” Ya Lun
“Tidak, sampai kita menemukan mereka!” Da Dong melempar surat kabar yang ada di tangannya
            Mereka semua diam sejenak…
“Tapi kapan kita bisa menemukan orang-orang itu?” Ya Lun
“Mereka tidak bisa bersembunyi terlalu lama” Yi Ru menanggapi
“Cepat atau lambat para pembunuh itu akan mati di tangan kita” Chun emosi
“Kau yakin ingin membunuh?” Ya Lun
“Apa kita harus membiarkan orang-orang yang membunuh orang tua kita hidup bebas begitu saja?” Da Dong pun ikut kesal
            Ya Lun menggeleng dan kembali menebarkan evil smirk nya pada ketiga kakaknya. Begitu pula dengan yang lainnya, mereka berempat benar-benar terlihat seperti ingin memakan orang. Suasana dalam ruangan itu yang awalnya terasa kekeluargaan kini berubah menjadi mencekam, aura yang berbeda keluar dari 4 pria bersaudara itu. Setelah berbincang-bincang cukup lama, mereka pun bersiap ke bandara dan bertemu dengan REAMUR untuk berlibur ke Hong Kong. Setibanya di bandara mereka mencari Feifei dan yang lainnya.
“Hei, disini!” terdengar teriakan seorang gadis
“Itu mereka” Yi Ru menunjuk ke arah Feifei dan yang lainnya
            Keempat pria itu menghampiri 4 orang gadis yang sudah menunggu mereka
“Ternyata kalian datang juga” Briana
“Tentu saja kami datang” Ya Lun dengan tegasnya
“Ini tiket dan paspor kalian” Shayla memberikan tiket dan paspor pada 4 pria itu
“Terima kasih ya Fei” Da Dong menutup mulutnya “Shayla” katanya tersenyum
 “Ingat ya, kita sekarang sedang berada dimana?” Yi Ru memperingatkan
            Da Dong hanya mengangguk dan menutup mulutnya rapat-rapat.
“Ayo masuk” ajak Shayla
“Aku lapar” ujar Ya Lun
“Nanti saja makan di pesawat” Shayla
Dengan terpaksa, pria-pria itu mengikuti perkataan Shayla dan mereka semua langsung menuju ke pintu masuk pesawat lalu duduk sesuai dengan nomor yang tertera pada tiket masing-masing.
“Jadi aku duduk denganmu ya?” Da Dong melirik Narella
“Sudah biasa kan?” Narella pun tersenyum dan langsung duduk di tempatnya
            Begitu pula dengan Valerie yang duduk dengan Ya Lun dan Yi Ru duduk dengan Briana serta Chun dengan Shayla. Walau dalam pesawat mereka tetap menghidupkan headset masing-masing karena yang mereka gunakan sudah diatur ke Plane Mode jadi tidak akan mengganggu jaringan pesawat yang sedang mengudara.
“Tetap waspada, walaupun tertidur pasang telinga kalian baik-baik” kata Chun pelan
“Baik” jawab semuanya kompak
“Apa kau tidak merasa ada yang mencurigakan?” bisik Chun pada Shayla
“Aku mengerti maksudmu” jawab Shayla singkat
“Jika kalian mendengar tidak perlu menengok ke belakang” Chun kembali mengarahkan melalui perangkat headaset pada teman-temannya
“Aku lelah” Ya Lun singkat kemudian tertidur
“Hei, bukankah tadi kau bilang lapar?” Valerie membangunkan Ya Lun
“Nanti kalau makanannya datang, kau baru bangunkan aku” jawab Ya Lun lalu kembali memejamkan matanya
“Huhh, meyebalkan…” keluh Valerie “Tapi ketika tidur, dia benar-benar terlihat manis” batin Valerie sambil terus memperhatikan wajah Ya Lun yang sedang tidur
            Pramugari yang bertugas membawakan makanan pun datang
“Hei, makanan datang… Bangunlah!” Valerie menggoyangkan tubuh Ya Lun
“Akhirnya, aku lapar sekali” Ya Lun berniat untuk makan
“Tunggu sebentar, cobalah terlebih dahulu” Chun memperingatkan
            Mendengar itu, mereka semua mengambil sesuatu dari tas mereka.
“Maaf ya, kau harus menjadi kelinci percobaanku” Yi Ru memberikan sedikit makanannya pada seekor tikus putih yang ia taruh dalam sebuah kotak kecil
            Begitu pula dengan yang lainnya juga melakukan hal yang sama dan ternyata benar apa yang mereka curigakan kalau makanan itu beracun karena tikus mereka mati dalam sekejap. Demi menjaga ketenangan para penumpang dalam pesawat dan menangkap orang yang ingin meracuni, mereka semua pura-pura memakan makanan yang telah disediakan lalu pingsan.
“Ah menyebalkan, gara-gara orang ini aku tidak jadi makan” keluh Da Dong dalam hati
            Pesawat pun mendarat dan seluruh penumpang sudah turun, diam-diam ada yang mendekati ke 8 orang itu apakah sudah benar-benar pingsan atau mungkin mati sekalian. Orang itu semakin dekat dengan posisi FAHRENHEIT REAMUR dan dengan serempak mereka semua pun bangun
“Kau ingin membunuh kami, hah?” Chun langsung memutar tangan orang itu ke balik punggungnya
“Aku hanya disuruh” jawab orang itu ketakutan
“Siapa yang menyuruhmu pria tampan?” Briana tersenyum
“Cepat jawab!” bentak Da Dong
“Pelankan suaramu, jangan membuatnya takut” Shayla
“Kau tidak perlu takut, ada kami disini… Katakanlah!” Valerie lembut
            Pria itu pun mengangguk pelan
“Wanita benar-benar menyeramkan ya” ujar Ya Lun
“Ya begitulah, ketika masuk dalam cengkramannya akan sulit untuk lepas tapi tanpa wanita dunia terasa hambar” Yi Ru mengembangkan segaris senyum
“Sepertinya kau benar” Da Dong melirik pria yang ingin meracuni mereka
            Pria itu menceritakan semuanya pada mereka dan memang benar ada satu sindikat yang sudah mengetahui identitas FAHRENHEIT REAMUR. Pemimpinnya sangat berambisi untuk melenyapkan kedua genk itu karna ia ingin menguasai genk-genk lainnya yang ada di Taiwan.
“Oh jadi dia ingin memanfaatkan nama kita untuk menguasai semuanya?” Shayla melirik teman-temannya lalu tersenyum
“Sepertinya mereka tidak berhasil” Narella pun membalas senyuman Shayla
“Terima kasih sudah memberitahu kami semuanya” Briana
“Dan ini sebagai tanda terima kasih kami padamu, minumlah!” Valerie memberikan sebotol minuman pada pria itu
            Tanpa berpikir panjang pria itu pun langsung menghabiskan sebotol minuman yang diberikan oleh Valerie
“Bagaimana? Enak kan?” tanya Narella lembut
            Pria itu pun mengangguk lalu tersenyum
“Manis sekali, kami titip ini untuk bos mu ya…” Shayla memberikan sebuah surat pada pria itu
“Kami pergi dulu, kau diam saja disini” Valerie
“Jangan banyak bergerak, akan ada yang menjemputmu” Briana tersenyum
            Para gadis itu pun terlebih dahulu meninggalkan pesawat lalu diikuti dengan para pria
“Racun itu akan merusak urat sarafmu atau mungkin kau akan mati jadi berhati-hatilah” Chun tersenyum lalu meninggalkan pria itu sendiri dalam pesawat
“Nona, sepertinya di dalam ada seorang pria yang butuh bantuanmu. Kami sedang terburu-buru jadi tidak bisa menolongnya” Yi Ru memberitahu pramugari yang masih berjaga di pintu keluar pesawat
            Pramugari itu pun mengecek ke dalam untuk memastikan keadaan pria yang masih ada dalam pesawat dan ternyata memang benar kondisi pria itu sangat parah. Sementara FAHRENHEIT REAMUR dengan segera pergi meninggalkan bandara.
“Sekarang aku benar-benar tidak bisa menahannya, lapar sekali” Ya Lun kembali merengek
“Baiklah, kita ke restoran dulu” ujar Chun
            Sesampainya di restoran, mereka langsung menuju toilet untuk mengganti baju agar tidak terlihat mencurigakan. Setelah itu mereka pun memesan makanan tapi demi menjaga keamanan FAHRENHEIT dan REAMUR harus duduk terpisah.
“Akhirnya makan juga” ujar Da Dong
            Makanan yang sudah mereka pesan pun datang
“Untuk merayakan semuanya” Chun
“Cheers” Yi Ru mengangkat gelasnya begitu pula dengan yang lainnya
Mereka pun menghabiskan seluruh makanan yang sudah di pesan lalu melanjutkan perjalanan menuju tempat istirahat.
“Kenapa kita tidak menginap di hotel saja?” Ya Lun
“Kau ini dari tadi cerewet sekali” Chun kesal
“Bukankah di villa akan lebih aman?” Shayla
“Tidak ada yang bisa mencelakai kita disini” ujar Briana
“Ya baiklah, aku menyerah” Ya Lun
“Ayo masuk” Narella
            Mereka semua masuk ke villa yang cukup besar
“Ada 8 kamar disini, pria di kiri dan wanita di kanan” Valerie
             Semuanya masuk ke kamar masing-masing tanpa protes sedikit pun karena mereka juga sudah terlalu lelah. Keesokan harinya, mereka sudah berkumpul di ruang makan untuk sarapan dan kali ini bukan Chun yang masak tapi 4 gadis-gadis itu. Namun, seperti biasa masih ada seseorang yang belum hadir
“Mana Da Dong?” Shayla
“Sepertinya masih berada di alam mimpi” Yi Ru menguap
“Kenapa kalian tidak membangunkannya?” Briana
“Percuma saja, dia tidak akan bangun” jawab Ya Lun
“Kalau sudah waktunya, akan bangun sendiri” Chun menambahkan
“Kalian ini payah sekali” Valerie
“Biar aku saja yang bangunkan” Narella meninggalkan ruang makan dan menuju kamar Da Dong
            Tanpa mengetuk pintu, Narella langsung masuk ke kamar Da Dong dan ia melihat seorang pria yang masih tertidur dengan pulasnya.
“Sepertinya benar yang mereka katakan, orang ini masih di alam mimpi nya” gumam Narella
            Ia langsung membuka jendela kamar Da Dong agar matahari masuk kemudian menarik selimut yang digunakan Da Dong. Setelah itu, ia mengambil sedikit air untuk di cipratkan ke wajah Da Dong agar segera bangun tapi apa boleh buat cara itu pun tidak bisa membuatnya bangun
“Baiklah, kalau tidak bisa dengan cara seperti ini aku masih punya yang lain” Narella pun tersenyum evil
            Ia mendekati Da Dong dan dengan lembutnya ia membisikkan sesuatu di telinga Da Dong
“Selamat pagi… Bangunlah!” bisik Narella lembut
            Sepertinya cara yang digunakan Narella sangat ampuh, tak lama kemudian Da Dong membuka matanya
“Selamat pagi” jawab pria itu
“Akhirnya kau bangun juga” Narella
“Suaramu lembut sekali… Bisakah membangunkanku setiap hari?” Da Dong yang masih dalam keadaan setengah sadar
“Apa maksudmu?” Narella salah tingkah
“Hanya bercanda” Da Dong pun tersenyum pada Narella
“Oh bercanda… Tapi wajahmu saat tidur tadi juga lumayan manis” Narella pun tersenyum
“Benarkah?” tanya Da Dong
“Aku juga hanya bercanda… Hahahaha” Narella tertawa penuh kemenangan lalu keluar dari kamar Da Dong
“Wanita itu memang benar-benar berbahaya” keluh Da Dong
            Narella menoleh ke belakang
“Waktunya sarapan, semua sudah menunggumu” Narella pergi ke ruang makan terlebih dahulu
            Semua sudah lengkap berkumpul di ruang makan dan saatnya untuk sarapan
“Bagaimana kau bisa membangunkannya?” tanya Yi Ru penasaran
“Hanya wanita yang bisa” jawab Narella tersenyum dan melirik Da Dong
“Yah, cara membangunkannya berbeda dari kalian dan sungguh berbahaya” Da Dong pun balik melirik Narella
“Sudahlah tidak perlu dibahas, sekarang saatnya sarapan” Shayla
            Selesai sarapan, mereka kembali ke kamar masing-masing untuk mandi dan bersiap-siap. Setelah keluar dari kamar mandi, Da Dong terkejut melihat 3 saudaranya sudah berada di kamarnya.
“Hei, sedang apa kalian disini?” tanya Da Dong
“Bagaimana caranya? Beritahu kami!” Chun penasaran
“Kalian yakin ingin tau?” Da Dong memastikan
“Tentu saja, kalau perlu kau praktekan pada kami” Ya Lun
“Sesama pria akan sedikit menjijikan” Da Dong
“Astaga, apa kau dengan Narella?” Yi Ru ragu
            Da Dong hanya tersenyum dan membiarkan ketiga saudaranya berpikir
“Aku tidak mau berpikir macam-macam lagi, cepat beritahu kami!” Chun
“Baiklah, siapa yang mau aku jadikan bahan praktek?” Da Dong melihat wajah ketiga saudaranya satu persatu
“Dia” Chun dan Yi Ru kompak menunjuk Ya Lun
“Kenapa aku?” Ya Lun menunjuk dirinya sendiri
“Sudahlah, tidak apa-apa” Yi Ru
            Dengan terpaksa Ya Lun menerima permintaan kakak-kakaknya, ia berbaring di tempat tidur Da Dong lalu memejamkan matanya. Da Dong pun mendekati Ya Lun untuk mempraktekkan cara Narella membangunkannya
“Selamat pagi… Bangunlah!” bisik Da Dong di telinga Ya Lun
“Lalu apa lagi?” tanya Yi Ru
            Da Dong hanya menggeleng dan membuat ketiga saudaranya tidak tau harus berkata apa?
“Tidak mungkin hanya seperti itu” Ya Lun tidak percaya
“Memang hanya seperti itu, bukankah tadi dia sudah bilang kalau hanya wanita yang bisa melakukannya?” Da Dong
“Tapi bagaimana bisa kau bangun hanya dengan kalimat seperti itu?” Chun yang juga tidak percaya
“Kalian tau? Suaranya lembut sekali dan sangat nyaman ketika sedang mengatakan kalimat itu” Da Dong
“Aku juga ingin mencobanya besok” ujar Yi Ru
            Agar tidak ketahuan oleh gadis-gadis itu, mereka mengendap-ngendap keluar dari kamar Da Dong lalu kembali ke kamar masing-masing. Setelah selesai, mereka keluar dari kamar dan menunggu gadis-gadis itu.
“Kenapa mereka lama sekali ya?” Ya Lun
            Akhirnya gadis-gadis itu pun keluar
“Sudah siap?” Valerie tersenyum
“Tentu saja” jawab Ya Lun singkat
“Kalian berbeda sekali” Chun
“Terlihat lebih cantik dari biasanya” Yi Ru menambahkan
“Kami semua memang cantik hanya saja kalian selalu melihat kami dalam kegelapan” ujar Briana
“Sepertinya kalian berempat cocok menjadi girlband” Da Dong
“Kalian berempat juga cocok menjadi boyband” balas Narella
            Mereka semua tersenyum
“Tidak mungkin… Hahahaha…” Mereka semua tertawa dengan kompaknya
“Sudahlah, ayo jalan” Valerie
            Sesuai dengan yang sudah direncanakan, mereka semua pergi ke Disneyland untuk bersenang-senang. Pertama-tama mereka pergi ke Main Street USA untuk menikmati semua karakter Disney dengan menyaksikan Flight of Fantasi Parade
“Lucu-lucu sekali” Briana
“Sebaiknya kita mencari tempat yang lebih strategis” Yi Ru
            Mereka pun mencari tempat yang strategis agar bisa melihat lebih jelas seluruh karakter Disney yang turun ke jalan dan langsung menyapa pengunjung
“Hei, foto kami dengan para princess itu ya” Da Dong
            Para pria itu pun langsung mendekati karakter princess untuk berfoto
“Dasar menyebalkan” keluh Shayla
“Xie xie” kata para pria itu
            Setelah berfoto, mereka pergi ke Toy Story Land dan mencoba FC Racer yang akan membuat jantung berdebar kencang karena mereka akan merasakan balapan dalam sebuah kendaraan dalam lintasan sepanjang 27 meter yang berbentuk U dengan kecepatan penuh.
“Seru sekali ya” ujar Chun
“Kau kan sudah terbiasa balapan tapi aku merasa sepertinya jantungku mau copot” Ya Lun
“Balapan?” Valarie, Briana, dan Narella kompak
“Ayo kita coba wahana yang lain” Shayla mengalihkan perhatian
            Untuk lebih memacu adrenalin, mereka pun pergi ke Tomorrow Land dan menaiki Roller Coster di arena Space Mountain. Setelah itu, mereka mencoba permainan Astro Blasters dimana mereka menaiki sebuah pesawat dengan dibekali dua tembakan.
“Aku akan menghabisimu” seru Yi Ru menembaki musuhnya
“Habislah kau” Ya Lun
            Permainan selesai, lalu mereka beralih ke Adventure Land untuk melihat Festival of The Lion King. Setelah itu, mereka mencoba menjelajahi hutan dengan menaiki wahana Jungle River Cruise yaitu berkeliling dengan kapal dan dimanjakan dengan pemandangan hutan yang dipenuhi berbagai binatang buatan.
“Benar-benar terlihat seperti nyata” Valerie sambil menunjuk berbagai binatang-binatang buatan itu
“Menurutmu apa yang terlihat paling nyata?” Da Dong menanyakan Narella
“Kau” jawab Narella singkat sambil tersenyum
“Hei, aku kan manusia” Da Dong tidak terima
“Aku tidak ada mengatakanmu sebagai hewan bukan? Karena kau manusia makanya aku bilang kau terlihat nyata” jelas Narella
            Selanjutnya mereka ke Fantasy Land untuk menikmati pertunjukkan Golden Mickey layaknya broadway yang menampilkan semua karakter Disney di atas panggung.
“Benar-benar asyik ditonton” Valerie
“Aku seperti hadir dalam acara malam penganugrahan seperti Golden Globe Awards ataupun The Grammy Awards” Shayla
“Yang berbeda hanyalah nominasi yang tampil di atas panggung adalah para karakter Disney dari berbagai film animasinya” Briana
“Lagu-lagu, tarian, pakaian, dan juga ceritanya benar-benar membuatku kembali ke masa anak-anak dulu” Narella
            4 gadis itu terlihat sangat senang, mereka tersenyum bahagia
“Malam ini kita masih bisa menikmati perunjukkan kembang api yang akan lebih membuat kalian terbuai”            Yi Ru
“Yah, kau benar” Chun
            Malam pun tiba dan tepat pukul 8 malam pertunjukkan kembang api di gelar dan cahayanya menerangi seluruh Disneyland
“Sungguh malam yang indah sekali” Briana
“Dan juga romantis bukan?” Yi Ru menambahkan lalu tersenyum
“Sebelum mereka berulah, lebih baik sekarang kita pulang” Shayla merasa ada yang tidak beres dengan maksud perkataan Yi Ru
“Pulang? Kenapa harus malam ini?” Yi Ru
“Maksudku pulang ke villa” jawab Shayla
“Aku masih ingin disini” Ya Lun
“Yah, aku juga… Besok kan kita pulang jadi tidak apa-apa kalau malam ini kita menikmati suasana kembang api disini lebih lama” Valerie menambahkan
            Begitu pun dengan yang lainnya, mereka semua mengangguk dan membenarkan apa yang dikatakan oleh Valerie. Melihat teman-temannya begitu kompak, Shayla pun tidak bisa berkata apa-apa lagi hanya menuruti permintaan yang lainnya.
“Terserah kalian saja lah” Shayla singkat
“Hei Shayla, duduklah di sebelahku” pinta Chun
            Shayla yang masih kesal hanya melirik Chun sinis, tanpa izin dari Shayla, Chun langsung menarik tangan Shayla agar duduk di sampingnya.
“Kau ini apa-apaan sih?” Shayla terjatuh dan tanpa sengaja menindih tubuh Chun
“Eheemmm, ciee…” ledek Narella, Valerie, dan Briana
“Maaf” jawab Chun singkat sambil membantu Shayla bangun
            Shayla merasakan getaran dalam hatinya, entah apa itu?
“Makanya kau ini santailah sedikit” Yi Ru
“Hari ini kita kan sudah bermain seharian, apa kalian tidak lelah?” Shayla meninggikan nada suaranya
“Hanya sebentar saja, please…” Ya Lun dengan wajah polosnya
“Sudahlah, aku pulang sendiri saja” Shayla ngambek lalu pergi meninggalkan yang lainnya
            Melihat temannya seperti itu, ketiga anggota REAMUR lainnya pun mengejar Shayla
“Tunggu kami” teriak mereka bertiga serempak
            Hanya tersisa 4 orang pria disana dan mereka pun saling melihat satu sama lain.
“Lalu bagaimana dengan kita?” Da Dong
“Tanpa wanita, tidak ada yang bisa aku lakukan disini” jawab Yi Ru kemudian beranjak pergi
“Kita kembali saja” Chun pun mengikuti Yi Ru
“Kita berdua? Ya Lun melirik Da Dong
“Sudahlah, ayo pulang” Da Dong merangkul pundak Ya Lun dan mengikuti yang lainnya kembali
            Mereka berempat pun akhirnya kembali dan melihat villa itu kosong
“Kemana mereka?” Yi Ru yang tidak menemukan gadis-gadis itu dalam villa
“Bukankah mereka sudah pulang duluan?” Da Dong
“Harusnya mereka sudah sampai lebih dulu dari kita” tambah Ya Lun
“Mungkin mereka hanya perlu menenangkan diri saja” Chun berusaha berpikiran positif
“Semoga saja seperti yang kau katakan” Yi Ru pun mencoba tenang
            Mereka semua menunggu gadis-gadis itu pulang dan bolak-balik melihat ke arah pintu
“Sudah 2 jam, kenapa masih belum pulang juga?” Da Dong semakin cemas
“Sekarang sudah jam 11 malam jadi tidak ada lagi tempat yang harusnya mereka kunjungi apalagi besok pagi kita akan kembali ke Taiwan”  Ya Lun
“Gawat, ayo…” Chun mengajak ketiga adiknya untuk mencari gadis-gadis itu
            Namun, belum sempat mereka keluar dari villa ponsel Chun berbunyi
“Kalian dimana?” jawab Chun sedikit panik, ia menghidupkan speaker ponselnya
“Makanan disini terlalu banyak ya teman-teman” Shayla tidak menjawab pertanyaan Chun
“Kau benar, tanganku juga sedikit sakit… Ikatannya terlalu keras” Narella menambahkan
“Terlalu gelap bahkan melihat laut saja tidak bisa” ujar Briana
“Aku bosan, ingin sekali melihat lumba-lumba” Valerie
“Kalau aku masih ingin tau dan melihat sosok para Pria Mysterious Taiwan” Shayla
            Telpon pun mati dan membuat para pria itu semakin khawatir
“Pasti yang mereka katakan tadi adalah petunjuknya” Da Dong
“Berarti mereka sekarang diculik tapi sepertinya tidak mungkin kalau dalam keadaan sadar” Ya Lun menambahkan
“Aku mengerti maksudmu” Chun melirik Yi Ru
“Baiklah” jawab Yi Ru
            Yi Ru pun mengambil Ipad nya dan men-searching tempat yang memungkinkan mereka bisa menemukan REAMUR sesuai dengan clue yang sudah diberitahukan tadi
“Bagaimana?” tanya Chun
“Aku rasa mereka dibawa ke tempat ini” Yi Ru
“Apa kau yakin?” Da Dong memastikan
“Benar kata Yi Ru ge, jika orang-orang itu berniat untuk membongkar jati diri kita atau hanya sekedar menculik REAMUR saja, inilah tempat yang paling memungkinkan karena objek wisata lumba-lumba disini yang paling jarang dikunjungi orang dan daerah sekitarnya merupakan bangunan-bangunan tua berupa gudang serta permukiman yang sedikit kumuh” Ya Lun menjelaskan
“Kalau begitu, sekarang juga kita kesana… Ingat, siapkan peralatan kalian!” Chun
            Dengan cepat mereka menyiapkan semuanya lalu masuk ke mobil dimana Chun sudah berada di dalam
“Hanya mobil ini yang bisa kita gunakan. Semoga tidak mengecewakan” ujar Chun
“Pembalap F1 yang baru saja mendapat gelar ke-8nya berturut-turut aku yakin tidak akan mengecewakan” Da Dong
“Sekencang apapun, aku akan bertahan” Ya Lun tersenyum kecil dan sedikit terpaksa
“Kalian tenang saja, jalanan di malam hari tidak seramai di siang hari” Chun membalas senyum Ya Lun
“Tapi kau tidak mengantuk kan?” Yi Ru pun sedikit ragu
            Chun hanya menggeleng lalu menyalakan mesin mobilnya. Da Dong menemani Chun duduk di depan sementara Ya Lun dan Yi Ru di belakang untuk membahas strategi yang akan mereka gunakan.
“Senjata sudah siap semua” Da Dong yang bertugas merakit senjata yang akan mereka gunakan
            Mobil melaju kencang dan ponsel Chun pun kembali berbunyi

>>>To be continue...............




No comments:

Powered by Blogger.