Author:: TaraChun
Genre:: Action, Friendship, Family, Romance
Cast:: Wu Chun as Chun/Jack
Jiro
Wang as Da Dong/Max
Aaron
Yan as Ya Lun/John
Calvin
Chen as Yi Ru/Mark
TaraChun
Fahrenheit as Feifei/Shayla
Dedew
Lan Hua as Narella
Layli
Dinata as Valerie
Vina
Kunimitzu as Briana
Cameo
Disclaimer::
Saya membuat cerita akan selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat
sangat mengagumi mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya.
Silahkan mengcopy tapi jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.
Setelah mengantarkan gadis - gadis itu, mereka pun
pulang ke rumah. Keesokan paginya, mereka semua sudah menghidupkan televisi dan
seperti yang mereka harapkan.
“Pemirsa, berita hari ini sangat spesial dan kami
akan merangkainya sebaik mungkin untuk anda. Berita pertama datang dari dunia
balap mobil bergengsi di dunia Formula 1, Jack sang ‘Mysterious Racer’ berhasil
mempertahankan gelar juaranya berturut-turut dan menambah medali nya yang ke-8.
Dan berita selanjutnya adalah konser sang ‘Mysterious Rocker’ Max sukses
membuat para penonton terhibur dengan
membawakan lagu ciptaan dari sang ‘Mysterious Composer’ bernama John.
Kemudian berikutnya datang dari dunia bisnis seperti yang sudah kita ketahui
bisnisman muda yang biasa kita sebut ‘Mysterious Entrepeneur’ Mr. Mark sudah
mendapatkan sebagian besar saham dari perusahaan X. Berita terakhir untuk hari
ini adalah pihak kepolisian menangkap 3 genk yang selama ini dianggap sudah
meresahkan masyarakat dalam keadaan mata buta dan kaki patah. Diduga semua
adalah ulah dari genk FAHRENHEIT REAMUR karena hal yang terjadi sama seperti
genk-genk lain sebelumnya dan yang semakin memperkuat dugaan tersebut adalah
ditemukannya sebuah rekaman dari handphone salah satu ketua genk bernama Jerry,
inilah isi rekamannya: 3 genk ini sudah
kami bereskan dan mau diapakan oleh pihak berwajib itu terserah saja. Target
berikutnya sudah kami tentukan jadi bersiaplah FAHRENHEIT REAMUR tidak akan
membiarkan kalian lolos. Begitulah isi rekamannya, sampai saat ini
FAHRENHEIT REAMUR genk yang ditakuti oleh para triad lainnya belum diketahui
bagaimana rupa mereka karena korbannya selalu dibutakan. Berdasarkan ilmu
kedokteran, FAHRENHEIT REAMUR sepertinya sudah mengetahui titik pusat saraf
dari seluruh bagian tubuh manusia karena hanya dengan sekali pukul sudah
membuat mata korbannya buta begitu pula dengan kaki para korban, semua
tempatnya sama yaitu di titik pusat saraf yang bisa melumpuhkan korbannya
seketika. Tak ada satu pun korban yang meninggal tapi mereka tetap tidak berani
menyebutkan ciri-ciri dari genk tersebut. Sekian berita untuk hari ini, terima
kasih.”
Setelah
menonton berita tersebut mereka semua tersenyum penuh kemenangan. Namun,
berbeda dengan genk-genk lain yang ada di Taiwan. Mereka semua sangat resah
setelah menonton berita itu. Telepon rumah mereka pun berdering, keempat pria
itu berlomba untuk mengangkat teleponnya karena mereka tau siapa yang menelpon.
“Biar aku saja yang angkat” Ya Lun lebih dulu
berlari
“Aku saja” Da Dong menarik baju Ya Lun
“Kalian berdua tidak perlu ribut, biar aku saja” Yi
Ru
“Eh, tidak bisa… Aku yang tertua jadi untuk yang
satu ini aku lah yang angkat teleponnya” Chun
“Apa hubungannya?” tanya ketiga pria itu kompak
“Tidak ada” Chun langsung mengangkat telepon
“Huh lagi-lagi…” keluh Ya Lun
“Menyebalkan…” Da Dong pun kembali ke kamarnya
Begitu
pula dengan Ya Lun dan Yi Ru juga kembali ke kamarnya
“Halo” Chun menjawab teleponnya
“Ternyata kau yang angkat” ujar gadis dari balik
telepon itu
“Ada apa telpon kami pagi-pagi?” Chun
“Kalian hari ini tidak ada jadwal kan?” tanya gadis
itu
“Sepertinya tidak” jawab Chun singkat
“Mau pergi dengan kami ke Disneyland Hong Kong?”
“Boleh saja, tapi?” Chun ragu
“Apa kau takut? Tenanglah, tidak ada yang akan
mengenali kita di Hong Kong. Kalau kalian jadi ikut kami tunggu di bandara malam
ini jam 8. Semuanya sudah aku urus” gadis itu pun menutup teleponnya
Chun
terdiam sejenak untuk berpikir, ia pun kembali menarik nafas panjang dan
mengumpulkan tenaganya
“DongLunRu… keluar…” teriak Chun
Mereka
pun keluar kamar masing-masing
“Kenapa harus teriak sih? Kami kan tidak berisik”
protes Yi Ru
“Bereskan barang-barang kalian, malam ini kita akan
terbang ke Hong Kong. Shayla dan yang lainnya menunggu kita di bandara jam 8.”
Chun
“Kau yakin?” Ya Lun mencari kepastian
“Apa kalian mau dikatakan penakut oleh mereka?” Chun
melirik ketiga adiknya
“Tentu saja tidak” jawab Da Dong mantap
“Kalau begitu cepat bereskan barang-barang kalian!”
pinta Chun
Mereka
langsung masuk lagi ke kamar masing-masing untuk membereskan baju-baju serta
barang lainnya yang mereka butuhkan saat berada di Hong Kong. Setelah
membereskan semuanya mereka kembali keluar dari kamar dan menuju meja makan.
“Sudah jam segini belum ada sarapan?” Da Dong
memegangi perutnya yang kelaparan
Mereka
bertiga pergi ke kamar Chun dan mengetuk pintu kamar Chun
“Chun ge…” Ya Lun mengetuk pintu sambil memanggil
Chun
“Chun ge,
women e le | Abang Chun, kami sudah lapar” Yi Ru pun ikut memanggil Chun
Akhirnya
Chun pun keluar dari kamar
“Kalian ini berisik sekali sih” Chun kesal
Dengan
wajah memelas, mereka bertiga memegangi perut masing-masing
“Lapar?” tanya Chun singkat
Dengan
kompak, ketiganya mengangguk
“Tunggu sebentar, aku akan masak nasi goreng untuk
kalian” Chun langsung ke dapur
Ketiga
adik nya juga ikut ke dapur dan langsung duduk di meja makan. 10 menit kemudian
nasi goreng sudah terhidang di meja.
“Selamat makan” Ya Lun yang pertama kali mengambil
nasi
Melihat
kelakuan adiknya, Da Dong pun kesal karena dia yang paling merasa kelaparan
“Yang tua ngalah ya” ujar Ya Lun karna melihat
ekspresi Da Dong yang seperti ingin memakannya
“Cepatlah anak kecil, aku benar-benar lapar” Da Dong
berusaha menahan emosinya
Mendengar
ucapan Da Dong sedikit membuat Ya Lun kesal dan lebih memperlambat mengambil
nasi
“Kau ini menyebalkan sekali” Da Dong semakin kesal
“Biarin” Ya Lun menjulurkan lidahnya
“Sudahlah, adik-adikku sayang jangan ribut lagi ya”
Yi Ru menengahi
Da
Dong dan Ya Lun melirik Yi Ru bersamaan lalu menyerang Yi Ru dengan nasi goreng
yang ada di meja
“Hei, kalian ini apa-apaan sih? Tadi kelaparan sekarang
sudah aku buatkan makanan tapi dibuang-buang seperti ini. Sudahlah, kalian urus
saja diri kalian sendiri” Chun ngambek lalu masuk ke kamarnya
Setelah
Chun masuk kamarnya, mereka bertiga saling melihat satu sama lain dan dengan
kompak nya berlari lalu menggedor pintu kamar Chun
“Chun ge, duibuqi…” Ya Lun yang pertama kali bicara
“Kami janji tidak akan mengulanginya lagi” tambah Da
Dong
“Chun ge keluarlah…! Apa kau tega melihat ketiga
adikmu ini menjadi kurus kering, kekurangan gizi lalu mati karena kelaparan?”
Yi Ru
“Kau terlalu berlebihan” Ya Lun melirik Yi Ru
“Sudahlah tidak apa-apa… Kalau tidak berlebihan apa
kau yakin dia akan keluar?” Yi Ru
“Kalau kami kelaparan, pasti akan menjadi berita
bahwa seorang kakak tega membiarkan ketiga adik laki-laki nya yang manis
kelaparan hingga meninggal dunia. Chun ge, kau tidak mau seperti itu kan?” Da
Dong pun mengikuti Yi Ru
Mereka
bertiga terus menggedor pintu kamar Chun hingga akhirnya kakak mereka keluar
dari kamarnya
“Kalian ini berisik sekali. Makanya kalau mau aku
urus jangan bertingkah macam-macam!” Chun memarahi ketiga adiknya
“Lapar” rengek DongLunRu kompak sambil memegangi
perut masing-masing
Chun
pun ke dapur dan membuatkan makanan untuk ketiga adiknya
“Kenapa hanya mie rebus?” Da Dong
“Feifei belum membelikan kita beras jadi nasi goreng
yang sudah kalian buang-buang tadi adalah beras terakhir dan hanya ini yang ada
di kulkas” jawab Chun
“Yahh…” Yi Ru menghela nafas
“Jangan kebanyakan protes, cepat makan!” Chun pun
makan mie rebus miliknya
“Tapi…” Ya Lun menghentikan perkataannya melihat
tatapan Chun
“Apa?” tanya Chun sinis
“Nanti malam kita makan enak kan?” Ya Lun penuh
harap
“Kau pikir saja di bandara ada makanan apa?” Chun
pun tersenyum
Setelah
selesai makan, mereka pun kumpul di ruang keluarga.
“Sudah lama ya kita tidak kumpul-kumpul berempat di
ruangan ini” Yi Ru
“Sejak ayah dan ibu pergi sepertinya kita belum
pernah masuk ruangan ini lagi” Da Dong menambahkan
“Aku rindu ayah dan ibu, hampir 5 tahun mereka
meninggalkan kita” Ya Lun mulai bersedih
“Sudahlah Ya Lun, kau jangan cengeng seperti ini
sekarang kan kau sudah menjadi sang ‘Mysterious Composer’ dan anggota dari genk
yang paling ditakuti di Taiwan” Chun
“Yah, kau jangan memalukan genk FAHRENHEIT donk,
kalau REAMUR tau mereka pasti menertawai kita” tambah Yi Ru sambil tertawa
“Hmmm, kenapa bisa ada koran disini ya? Bukankah
tidak ada yang masuk ke ruangan ini sebelumnya?” Da Dong mengambil sebuah surat
kabar
Chun,
Lun, Ru pun menghampiri Da Dong dan ikut melihat surat kabar itu
“Mungkin Feifei yang menaruhnya disini” Ya Lun
“Hei lihat ini!” Da Dong membuka sebuah halaman dan
menunjuk salah satu berita di dalamnya
“Benar sekali... ‘Kemunculan FAHRENHEIT meresahkan berbagai genk di Taiwan’.” Chun
membaca judul berita itu
“Tentu saja meresahkan karena baru seminggu muncul
sudah 3 genk kita hancurkan” Ya Lun tersenyum evil
“Hari ini kita mau liburan, kau ingat?” Da Dong
memperingatkan
“Iya aku tau, hanya terlalu bersemangat saja” jawab
Ya Lun
“Makanya kau jangan sembarangan mengeluarkan evil
smirk seperti itu!” Yi Ru
“5 tahun sudah ini semua berlangsung” ujar Chun
“Apa kita akan berhenti?” Ya Lun
“Tidak, sampai kita menemukan mereka!” Da Dong
melempar surat kabar yang ada di tangannya
Mereka
semua diam sejenak…
“Tapi kapan kita bisa menemukan orang-orang itu?” Ya
Lun
“Mereka tidak bisa bersembunyi terlalu lama” Yi Ru
menanggapi
“Cepat atau lambat para pembunuh itu akan mati di
tangan kita” Chun emosi
“Kau yakin ingin membunuh?” Ya Lun
“Apa kita harus membiarkan orang-orang yang membunuh
orang tua kita hidup bebas begitu saja?” Da Dong pun ikut kesal
Ya
Lun menggeleng dan kembali menebarkan evil smirk nya pada ketiga kakaknya.
Begitu pula dengan yang lainnya, mereka berempat benar-benar terlihat seperti
ingin memakan orang. Suasana dalam ruangan itu yang awalnya terasa kekeluargaan
kini berubah menjadi mencekam, aura yang berbeda keluar dari 4 pria bersaudara
itu. Setelah berbincang-bincang cukup lama, mereka pun bersiap ke bandara dan
bertemu dengan REAMUR untuk berlibur ke Hong Kong. Setibanya di bandara mereka
mencari Feifei dan yang lainnya.
“Hei, disini!” terdengar teriakan seorang gadis
“Itu mereka” Yi Ru menunjuk ke arah Feifei dan yang
lainnya
Keempat
pria itu menghampiri 4 orang gadis yang sudah menunggu mereka
“Ternyata kalian datang juga” Briana
“Tentu saja kami datang” Ya Lun dengan tegasnya
“Ini tiket dan paspor kalian” Shayla memberikan
tiket dan paspor pada 4 pria itu
“Terima kasih ya Fei” Da Dong menutup mulutnya
“Shayla” katanya tersenyum
“Ingat ya,
kita sekarang sedang berada dimana?” Yi Ru memperingatkan
Da
Dong hanya mengangguk dan menutup mulutnya rapat-rapat.
“Ayo masuk” ajak Shayla
“Aku lapar” ujar Ya Lun
“Nanti saja makan di pesawat” Shayla
Dengan terpaksa,
pria-pria itu mengikuti perkataan Shayla dan mereka semua langsung menuju ke
pintu masuk pesawat lalu duduk sesuai dengan nomor yang tertera pada tiket
masing-masing.
“Jadi aku duduk denganmu ya?” Da Dong melirik
Narella
“Sudah biasa kan?” Narella pun tersenyum dan
langsung duduk di tempatnya
Begitu
pula dengan Valerie yang duduk dengan Ya Lun dan Yi Ru duduk dengan Briana
serta Chun dengan Shayla. Walau dalam pesawat mereka tetap menghidupkan headset
masing-masing karena yang mereka gunakan sudah diatur ke Plane Mode jadi tidak
akan mengganggu jaringan pesawat yang sedang mengudara.
“Tetap waspada, walaupun tertidur pasang telinga kalian
baik-baik” kata Chun pelan
“Baik” jawab semuanya kompak
“Apa kau tidak merasa ada yang mencurigakan?” bisik
Chun pada Shayla
“Aku mengerti maksudmu” jawab Shayla singkat
“Jika kalian mendengar tidak perlu menengok ke
belakang” Chun kembali mengarahkan melalui perangkat headaset pada
teman-temannya
“Aku lelah” Ya Lun singkat kemudian tertidur
“Hei, bukankah tadi kau bilang lapar?” Valerie
membangunkan Ya Lun
“Nanti kalau makanannya datang, kau baru bangunkan
aku” jawab Ya Lun lalu kembali memejamkan matanya
“Huhh, meyebalkan…” keluh Valerie “Tapi ketika
tidur, dia benar-benar terlihat manis” batin Valerie sambil terus memperhatikan
wajah Ya Lun yang sedang tidur
Pramugari
yang bertugas membawakan makanan pun datang
“Hei, makanan datang… Bangunlah!” Valerie
menggoyangkan tubuh Ya Lun
“Akhirnya, aku lapar sekali” Ya Lun berniat untuk
makan
“Tunggu sebentar, cobalah terlebih dahulu” Chun
memperingatkan
Mendengar
itu, mereka semua mengambil sesuatu dari tas mereka.
“Maaf ya, kau harus menjadi kelinci percobaanku” Yi
Ru memberikan sedikit makanannya pada seekor tikus putih yang ia taruh dalam
sebuah kotak kecil
Begitu
pula dengan yang lainnya juga melakukan hal yang sama dan ternyata benar apa
yang mereka curigakan kalau makanan itu beracun karena tikus mereka mati dalam
sekejap. Demi menjaga ketenangan para penumpang dalam pesawat dan menangkap
orang yang ingin meracuni, mereka semua pura-pura memakan makanan yang telah
disediakan lalu pingsan.
“Ah menyebalkan, gara-gara orang ini aku tidak jadi
makan” keluh Da Dong dalam hati
Pesawat
pun mendarat dan seluruh penumpang sudah turun, diam-diam ada yang mendekati ke
8 orang itu apakah sudah benar-benar pingsan atau mungkin mati sekalian. Orang
itu semakin dekat dengan posisi FAHRENHEIT REAMUR dan dengan serempak mereka
semua pun bangun
“Kau ingin membunuh kami, hah?” Chun langsung
memutar tangan orang itu ke balik punggungnya
“Aku hanya disuruh” jawab orang itu ketakutan
“Siapa yang menyuruhmu pria tampan?” Briana
tersenyum
“Cepat jawab!” bentak Da Dong
“Pelankan suaramu, jangan membuatnya takut” Shayla
“Kau tidak perlu takut, ada kami disini…
Katakanlah!” Valerie lembut
Pria
itu pun mengangguk pelan
“Wanita benar-benar menyeramkan ya” ujar Ya Lun
“Ya begitulah, ketika masuk dalam cengkramannya akan
sulit untuk lepas tapi tanpa wanita dunia terasa hambar” Yi Ru mengembangkan
segaris senyum
“Sepertinya kau benar” Da Dong melirik pria yang
ingin meracuni mereka
Pria
itu menceritakan semuanya pada mereka dan memang benar ada satu sindikat yang
sudah mengetahui identitas FAHRENHEIT REAMUR. Pemimpinnya sangat berambisi
untuk melenyapkan kedua genk itu karna ia ingin menguasai genk-genk lainnya
yang ada di Taiwan.
“Oh jadi dia ingin memanfaatkan nama kita untuk
menguasai semuanya?” Shayla melirik teman-temannya lalu tersenyum
“Sepertinya mereka tidak berhasil” Narella pun
membalas senyuman Shayla
“Terima kasih sudah memberitahu kami semuanya”
Briana
“Dan ini sebagai tanda terima kasih kami padamu,
minumlah!” Valerie memberikan sebotol minuman pada pria itu
Tanpa
berpikir panjang pria itu pun langsung menghabiskan sebotol minuman yang
diberikan oleh Valerie
“Bagaimana? Enak kan?” tanya Narella lembut
Pria
itu pun mengangguk lalu tersenyum
“Manis sekali, kami titip ini untuk bos mu ya…”
Shayla memberikan sebuah surat pada pria itu
“Kami pergi dulu, kau diam saja disini” Valerie
“Jangan banyak bergerak, akan ada yang menjemputmu”
Briana tersenyum
Para
gadis itu pun terlebih dahulu meninggalkan pesawat lalu diikuti dengan para
pria
“Racun itu akan merusak urat sarafmu atau mungkin
kau akan mati jadi berhati-hatilah” Chun tersenyum lalu meninggalkan pria itu
sendiri dalam pesawat
“Nona, sepertinya di dalam ada seorang pria yang
butuh bantuanmu. Kami sedang terburu-buru jadi tidak bisa menolongnya” Yi Ru
memberitahu pramugari yang masih berjaga di pintu keluar pesawat
Pramugari
itu pun mengecek ke dalam untuk memastikan keadaan pria yang masih ada dalam
pesawat dan ternyata memang benar kondisi pria itu sangat parah. Sementara
FAHRENHEIT REAMUR dengan segera pergi meninggalkan bandara.
“Sekarang aku benar-benar tidak bisa menahannya,
lapar sekali” Ya Lun kembali merengek
“Baiklah, kita ke restoran dulu” ujar Chun
Sesampainya
di restoran, mereka langsung menuju toilet untuk mengganti baju agar tidak
terlihat mencurigakan. Setelah itu mereka pun memesan makanan tapi demi menjaga
keamanan FAHRENHEIT dan REAMUR harus duduk terpisah.
“Akhirnya makan juga” ujar Da Dong
Makanan
yang sudah mereka pesan pun datang
“Untuk merayakan semuanya” Chun
“Cheers” Yi Ru mengangkat gelasnya begitu pula
dengan yang lainnya
Mereka pun menghabiskan seluruh makanan yang sudah
di pesan lalu melanjutkan perjalanan menuju tempat istirahat.
“Kenapa kita tidak menginap di hotel saja?” Ya Lun
“Kau ini dari tadi cerewet sekali” Chun kesal
“Bukankah di villa akan lebih aman?” Shayla
“Tidak ada yang bisa mencelakai kita disini” ujar
Briana
“Ya baiklah, aku menyerah” Ya Lun
“Ayo masuk” Narella
Mereka
semua masuk ke villa yang cukup besar
“Ada 8 kamar disini, pria di kiri dan wanita di
kanan” Valerie
Semuanya masuk ke kamar masing-masing tanpa
protes sedikit pun karena mereka juga sudah terlalu lelah. Keesokan harinya,
mereka sudah berkumpul di ruang makan untuk sarapan dan kali ini bukan Chun
yang masak tapi 4 gadis-gadis itu. Namun, seperti biasa masih ada seseorang
yang belum hadir
“Mana Da Dong?” Shayla
“Sepertinya masih berada di alam mimpi” Yi Ru
menguap
“Kenapa kalian tidak membangunkannya?” Briana
“Percuma saja, dia tidak akan bangun” jawab Ya Lun
“Kalau sudah waktunya, akan bangun sendiri” Chun
menambahkan
“Kalian ini payah sekali” Valerie
“Biar aku saja yang bangunkan” Narella meninggalkan
ruang makan dan menuju kamar Da Dong
Tanpa
mengetuk pintu, Narella langsung masuk ke kamar Da Dong dan ia melihat seorang
pria yang masih tertidur dengan pulasnya.
“Sepertinya benar yang mereka katakan, orang ini
masih di alam mimpi nya” gumam Narella
Ia
langsung membuka jendela kamar Da Dong agar matahari masuk kemudian menarik
selimut yang digunakan Da Dong. Setelah itu, ia mengambil sedikit air untuk di
cipratkan ke wajah Da Dong agar segera bangun tapi apa boleh buat cara itu pun
tidak bisa membuatnya bangun
“Baiklah, kalau tidak bisa dengan cara seperti ini
aku masih punya yang lain” Narella pun tersenyum evil
Ia
mendekati Da Dong dan dengan lembutnya ia membisikkan sesuatu di telinga Da
Dong
“Selamat pagi… Bangunlah!” bisik Narella lembut
Sepertinya
cara yang digunakan Narella sangat ampuh, tak lama kemudian Da Dong membuka
matanya
“Selamat pagi” jawab pria itu
“Akhirnya kau bangun juga” Narella
“Suaramu lembut sekali… Bisakah membangunkanku
setiap hari?” Da Dong yang masih dalam keadaan setengah sadar
“Apa maksudmu?” Narella salah tingkah
“Hanya bercanda” Da Dong pun tersenyum pada Narella
“Oh bercanda… Tapi wajahmu saat tidur tadi juga
lumayan manis” Narella pun tersenyum
“Benarkah?” tanya Da Dong
“Aku juga hanya bercanda… Hahahaha” Narella tertawa
penuh kemenangan lalu keluar dari kamar Da Dong
“Wanita itu memang benar-benar berbahaya” keluh Da
Dong
Narella
menoleh ke belakang
“Waktunya sarapan, semua sudah menunggumu” Narella
pergi ke ruang makan terlebih dahulu
Semua
sudah lengkap berkumpul di ruang makan dan saatnya untuk sarapan
“Bagaimana kau bisa membangunkannya?” tanya Yi Ru
penasaran
“Hanya wanita yang bisa” jawab Narella tersenyum dan
melirik Da Dong
“Yah, cara membangunkannya berbeda dari kalian dan
sungguh berbahaya” Da Dong pun balik melirik Narella
“Sudahlah tidak perlu dibahas, sekarang saatnya
sarapan” Shayla
Selesai
sarapan, mereka kembali ke kamar masing-masing untuk mandi dan bersiap-siap.
Setelah keluar dari kamar mandi, Da Dong terkejut melihat 3 saudaranya sudah
berada di kamarnya.
“Hei, sedang apa kalian disini?” tanya Da Dong
“Bagaimana caranya? Beritahu kami!” Chun penasaran
“Kalian yakin ingin tau?” Da Dong memastikan
“Tentu saja, kalau perlu kau praktekan pada kami” Ya
Lun
“Sesama pria akan sedikit menjijikan” Da Dong
“Astaga, apa kau dengan Narella?” Yi Ru ragu
Da
Dong hanya tersenyum dan membiarkan ketiga saudaranya berpikir
“Aku tidak mau berpikir macam-macam lagi, cepat
beritahu kami!” Chun
“Baiklah, siapa yang mau aku jadikan bahan praktek?”
Da Dong melihat wajah ketiga saudaranya satu persatu
“Dia” Chun dan Yi Ru kompak menunjuk Ya Lun
“Kenapa aku?” Ya Lun menunjuk dirinya sendiri
“Sudahlah, tidak apa-apa” Yi Ru
Dengan
terpaksa Ya Lun menerima permintaan kakak-kakaknya, ia berbaring di tempat
tidur Da Dong lalu memejamkan matanya. Da Dong pun mendekati Ya Lun untuk
mempraktekkan cara Narella membangunkannya
“Selamat pagi… Bangunlah!” bisik Da Dong di telinga
Ya Lun
“Lalu apa lagi?” tanya Yi Ru
Da
Dong hanya menggeleng dan membuat ketiga saudaranya tidak tau harus berkata apa?
“Tidak mungkin hanya seperti itu” Ya Lun tidak
percaya
“Memang hanya seperti itu, bukankah tadi dia sudah
bilang kalau hanya wanita yang bisa melakukannya?” Da Dong
“Tapi bagaimana bisa kau bangun hanya dengan kalimat
seperti itu?” Chun yang juga tidak percaya
“Kalian tau? Suaranya lembut sekali dan sangat
nyaman ketika sedang mengatakan kalimat itu” Da Dong
“Aku juga ingin mencobanya besok” ujar Yi Ru
Agar
tidak ketahuan oleh gadis-gadis itu, mereka mengendap-ngendap keluar dari kamar
Da Dong lalu kembali ke kamar masing-masing. Setelah selesai, mereka keluar
dari kamar dan menunggu gadis-gadis itu.
“Kenapa mereka lama sekali ya?” Ya Lun
Akhirnya
gadis-gadis itu pun keluar
“Sudah siap?” Valerie tersenyum
“Tentu saja” jawab Ya Lun singkat
“Kalian berbeda sekali” Chun
“Terlihat lebih cantik dari biasanya” Yi Ru
menambahkan
“Kami semua memang cantik hanya saja kalian selalu
melihat kami dalam kegelapan” ujar Briana
“Sepertinya kalian berempat cocok menjadi girlband”
Da Dong
“Kalian berempat juga cocok menjadi boyband” balas
Narella
Mereka
semua tersenyum
“Tidak mungkin… Hahahaha…” Mereka semua tertawa
dengan kompaknya
“Sudahlah, ayo jalan” Valerie
Sesuai
dengan yang sudah direncanakan, mereka semua pergi ke Disneyland untuk
bersenang-senang. Pertama-tama mereka pergi ke Main Street USA untuk menikmati
semua karakter Disney dengan menyaksikan Flight of Fantasi Parade
“Lucu-lucu sekali” Briana
“Sebaiknya kita mencari tempat yang lebih strategis”
Yi Ru
Mereka
pun mencari tempat yang strategis agar bisa melihat lebih jelas seluruh
karakter Disney yang turun ke jalan dan langsung menyapa pengunjung
“Hei, foto kami dengan para princess itu ya” Da Dong
Para
pria itu pun langsung mendekati karakter princess untuk berfoto
“Dasar menyebalkan” keluh Shayla
“Xie xie” kata para pria itu
Setelah
berfoto, mereka pergi ke Toy Story Land dan mencoba FC Racer yang akan membuat
jantung berdebar kencang karena mereka akan merasakan balapan dalam sebuah kendaraan
dalam lintasan sepanjang 27 meter yang berbentuk U dengan kecepatan penuh.
“Seru sekali ya” ujar Chun
“Kau kan sudah terbiasa balapan tapi aku merasa
sepertinya jantungku mau copot” Ya Lun
“Balapan?” Valarie, Briana, dan Narella kompak
“Ayo kita coba wahana yang lain” Shayla mengalihkan
perhatian
Untuk
lebih memacu adrenalin, mereka pun pergi ke Tomorrow Land dan menaiki Roller
Coster di arena Space Mountain. Setelah itu, mereka mencoba permainan Astro
Blasters dimana mereka menaiki sebuah pesawat dengan dibekali dua tembakan.
“Aku akan menghabisimu” seru Yi Ru menembaki
musuhnya
“Habislah kau” Ya Lun
Permainan
selesai, lalu mereka beralih ke Adventure Land untuk melihat Festival of The
Lion King. Setelah itu, mereka mencoba menjelajahi hutan dengan menaiki wahana
Jungle River Cruise yaitu berkeliling dengan kapal dan dimanjakan dengan
pemandangan hutan yang dipenuhi berbagai binatang buatan.
“Benar-benar terlihat seperti nyata” Valerie sambil
menunjuk berbagai binatang-binatang buatan itu
“Menurutmu apa yang terlihat paling nyata?” Da Dong
menanyakan Narella
“Kau” jawab Narella singkat sambil tersenyum
“Hei, aku kan manusia” Da Dong tidak terima
“Aku tidak ada mengatakanmu sebagai hewan bukan?
Karena kau manusia makanya aku bilang kau terlihat nyata” jelas Narella
Selanjutnya
mereka ke Fantasy Land untuk menikmati pertunjukkan Golden Mickey layaknya
broadway yang menampilkan semua karakter Disney di atas panggung.
“Benar-benar asyik ditonton” Valerie
“Aku seperti hadir dalam acara malam penganugrahan
seperti Golden Globe Awards ataupun The Grammy Awards” Shayla
“Yang berbeda hanyalah nominasi yang tampil di atas
panggung adalah para karakter Disney dari berbagai film animasinya” Briana
“Lagu-lagu, tarian, pakaian, dan juga ceritanya
benar-benar membuatku kembali ke masa anak-anak dulu” Narella
4
gadis itu terlihat sangat senang, mereka tersenyum bahagia
“Malam ini kita masih bisa menikmati perunjukkan
kembang api yang akan lebih membuat kalian terbuai” Yi Ru
“Yah, kau benar” Chun
Malam
pun tiba dan tepat pukul 8 malam pertunjukkan kembang api di gelar dan
cahayanya menerangi seluruh Disneyland
“Sungguh malam yang indah sekali” Briana
“Dan juga romantis bukan?” Yi Ru menambahkan lalu
tersenyum
“Sebelum mereka berulah, lebih baik sekarang kita
pulang” Shayla merasa ada yang tidak beres dengan maksud perkataan Yi Ru
“Pulang? Kenapa harus malam ini?” Yi Ru
“Maksudku pulang ke villa” jawab Shayla
“Aku masih ingin disini” Ya Lun
“Yah, aku juga… Besok kan kita pulang jadi tidak
apa-apa kalau malam ini kita menikmati suasana kembang api disini lebih lama”
Valerie menambahkan
Begitu
pun dengan yang lainnya, mereka semua mengangguk dan membenarkan apa yang
dikatakan oleh Valerie. Melihat teman-temannya begitu kompak, Shayla pun tidak
bisa berkata apa-apa lagi hanya menuruti permintaan yang lainnya.
“Terserah kalian saja lah” Shayla singkat
“Hei Shayla, duduklah di sebelahku” pinta Chun
Shayla
yang masih kesal hanya melirik Chun sinis, tanpa izin dari Shayla, Chun
langsung menarik tangan Shayla agar duduk di sampingnya.
“Kau ini apa-apaan sih?” Shayla terjatuh dan tanpa
sengaja menindih tubuh Chun
“Eheemmm, ciee…” ledek Narella, Valerie, dan Briana
“Maaf” jawab Chun singkat sambil membantu Shayla
bangun
Shayla
merasakan getaran dalam hatinya, entah apa itu?
“Makanya kau ini santailah sedikit” Yi Ru
“Hari ini kita kan sudah bermain seharian, apa
kalian tidak lelah?” Shayla meninggikan nada suaranya
“Hanya sebentar saja, please…” Ya Lun dengan wajah
polosnya
“Sudahlah, aku pulang sendiri saja” Shayla ngambek
lalu pergi meninggalkan yang lainnya
Melihat
temannya seperti itu, ketiga anggota REAMUR lainnya pun mengejar Shayla
“Tunggu kami” teriak mereka bertiga serempak
Hanya
tersisa 4 orang pria disana dan mereka pun saling melihat satu sama lain.
“Lalu bagaimana dengan kita?” Da Dong
“Tanpa wanita, tidak ada yang bisa aku lakukan
disini” jawab Yi Ru kemudian beranjak pergi
“Kita kembali saja” Chun pun mengikuti Yi Ru
“Kita berdua? Ya Lun melirik Da Dong
“Sudahlah, ayo pulang” Da Dong merangkul pundak Ya
Lun dan mengikuti yang lainnya kembali
Mereka
berempat pun akhirnya kembali dan melihat villa itu kosong
“Kemana mereka?” Yi Ru yang tidak menemukan gadis-gadis
itu dalam villa
“Bukankah mereka sudah pulang duluan?” Da Dong
“Harusnya mereka sudah sampai lebih dulu dari kita”
tambah Ya Lun
“Mungkin mereka hanya perlu menenangkan diri saja”
Chun berusaha berpikiran positif
“Semoga saja seperti yang kau katakan” Yi Ru pun
mencoba tenang
Mereka
semua menunggu gadis-gadis itu pulang dan bolak-balik melihat ke arah pintu
“Sudah 2 jam, kenapa masih belum pulang juga?” Da
Dong semakin cemas
“Sekarang sudah jam 11 malam jadi tidak ada lagi
tempat yang harusnya mereka kunjungi apalagi besok pagi kita akan kembali ke
Taiwan” Ya Lun
“Gawat, ayo…” Chun mengajak ketiga adiknya untuk
mencari gadis-gadis itu
Namun,
belum sempat mereka keluar dari villa ponsel Chun berbunyi
“Kalian dimana?” jawab Chun sedikit panik, ia
menghidupkan speaker ponselnya
“Makanan disini terlalu banyak ya teman-teman”
Shayla tidak menjawab pertanyaan Chun
“Kau benar, tanganku juga sedikit sakit… Ikatannya
terlalu keras” Narella menambahkan
“Terlalu gelap bahkan melihat laut saja tidak bisa”
ujar Briana
“Aku bosan, ingin sekali melihat lumba-lumba”
Valerie
“Kalau aku masih ingin tau dan melihat sosok para
Pria Mysterious Taiwan” Shayla
Telpon
pun mati dan membuat para pria itu semakin khawatir
“Pasti yang mereka katakan tadi adalah petunjuknya”
Da Dong
“Berarti mereka sekarang diculik tapi sepertinya
tidak mungkin kalau dalam keadaan sadar” Ya Lun menambahkan
“Aku mengerti maksudmu” Chun melirik Yi Ru
“Baiklah” jawab Yi Ru
Yi
Ru pun mengambil Ipad nya dan men-searching tempat yang memungkinkan mereka
bisa menemukan REAMUR sesuai dengan clue yang sudah diberitahukan tadi
“Bagaimana?” tanya Chun
“Aku rasa mereka dibawa ke tempat ini” Yi Ru
“Apa kau yakin?” Da Dong memastikan
“Benar kata Yi Ru ge, jika orang-orang itu berniat
untuk membongkar jati diri kita atau hanya sekedar menculik REAMUR saja, inilah
tempat yang paling memungkinkan karena objek wisata lumba-lumba disini yang
paling jarang dikunjungi orang dan daerah sekitarnya merupakan
bangunan-bangunan tua berupa gudang serta permukiman yang sedikit kumuh” Ya Lun
menjelaskan
“Kalau begitu, sekarang juga kita kesana… Ingat,
siapkan peralatan kalian!” Chun
Dengan
cepat mereka menyiapkan semuanya lalu masuk ke mobil dimana Chun sudah berada
di dalam
“Hanya mobil ini yang bisa kita gunakan. Semoga
tidak mengecewakan” ujar Chun
“Pembalap F1 yang baru saja mendapat gelar ke-8nya
berturut-turut aku yakin tidak akan mengecewakan” Da Dong
“Sekencang apapun, aku akan bertahan” Ya Lun
tersenyum kecil dan sedikit terpaksa
“Kalian tenang saja, jalanan di malam hari tidak
seramai di siang hari” Chun membalas senyum Ya Lun
“Tapi kau tidak mengantuk kan?” Yi Ru pun sedikit
ragu
Chun
hanya menggeleng lalu menyalakan mesin mobilnya. Da Dong menemani Chun duduk di
depan sementara Ya Lun dan Yi Ru di belakang untuk membahas strategi yang akan
mereka gunakan.
“Senjata sudah siap semua” Da Dong yang bertugas
merakit senjata yang akan mereka gunakan
Mobil melaju kencang dan ponsel Chun
pun kembali berbunyi
>>>To be continue...............
No comments:
Post a Comment