Sunday, 18 November 2012

Autumn For Sakura [Part 3]



Author:: TaraChun
Genre:: Friendship, Romance
Cast::     Wu Chun as Ryo
                Aaron Yan as Masao
                Calvin Chen as Daiki
                Jiro Wang as Isamu
                Song Qian as Misaki
Cameo:: Ariel Lin as Akiko
                Rainie Yang as Hanami
Disclaimer:: Saya membuat cerita akan selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat sangat mengagumi mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya. Silahkan mengcopy tapi jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.


Mereka semua berpencar untuk mencari Misaki ke setiap penjuru Matsumae Park.
“Kemana kau sebenarnya?” Daiki terus berlarian kesana kemari
                Baik Daiki, Masao, Isamu, dan Ryo masih belum bisa menemukan keberadaan Misaki, mereka berempat bertemu lagi di tempat mereka berkumpul tadi.
“Daiki, sebenarnya apa yang terjadi?” Ryo
“Bukankah tadi dia bersamamu?” Masao
“Kalian tenanglah” Isamu
“Bagaimana bisa tenang, kalau sampai dia hilang apa yang akan kita katakan pada keluarganya?” Ryo panik
“Semua itu karenamu..” Daiki mendorong Ryo
“Apa-apaan kau ini. Apa salahku, dia kan pergi bersamamu..” Ryo
“Dia… Sudahlah, kau tidak akan mengerti” Daiki
“Kita lanjutkan saja mencarinya” Masao
                Daiki pergi terlebih dahulu.
“Kalian jangan pergi dulu” Ryo menarik baju Isamu dan Masao
“Eh, bajuku bisa robek kalau kau tarik begitu” Isamu
“Jelaskan padaku! Apa yang dimaksud oleh Daiki tadi? Kalian merahasiakan sesuatu dariku?” Ryo
“Sepertinya mereka mendengar pembicaraan kita tadi” Masao
“Maksudmu?” Ryo
“Apa kau tidak menyadarinya?” Isamu
“Apa? Cepat katakan, jangan bertele-tele!” Ryo
“Misaki menyukaimu…” Masao
“Dan Daiki menyukai Misaki. Kau mengerti?” Isamu
                Ryo hanya diam, ia bingung apa yang harus ia lakukan.
“Kenapa bisa seperti ini? Kenapa aku bisa menjadi sahabat yang tidak memahami perasaan sahabatku sendiri? Bagaimana bisa aku menjadi sahabat yang jahat seperti ini?” Ryo dalam hati
“Sudahlah, kau jangan bengong saja. Ayo kita cari Misaki!” Isamu menarik Ryo
                Mereka kembali mencari Misaki
“Misaki… Kau dimana?” teriak Daiki
“Misaki… Misaki…” teriak Ryo, Masao, dan Isamu
Daiki melewati sebuah tempat seperti kuil yang ada di Matsumae Park.





“Ternyata kau disini” Daiki menemukan Misaki
“Aku…” Misaki hanya bisa menangis, perasaannya sangat sakit karena ia tau pria yang ia sukai tidak menyukainya.
“Aku tidak mau melihat wanita yang kucintai menangis” Daiki memeluk Misaki erat
“Maaf.. Aku tidak bermaksud menyakitimu” Misaki
“Kau tidak perlu minta maaf padaku” Daiki
“Inikah yang dirasakan oleh Daiki ketika aku menolaknya tadi?” Misaki dalam hati
“Jadi benar kau menyukai pria lain dan dia adalah Ryo, sahabatku?” Daiki melepas pelukannya
“Akuu…” Misaki
“Sudahlah, aku sudah tau jawabannya..” Daiki
Gomennasai” Misaki
“Jangan meminta maaf terus padaku, aku tidak mau mendengarnya” Daiki
                Misaki hanya diam dan tangisnya pun perlahan mereda.
“Hapuslah air matamu, sekarang kita pergi mencari yang lainnya. Mereka sangat mengkhawatirkanmu” Daiki
“Hmmm…” Misaki mengangguk
“Bersemangatlah. Jangan biarkan mereka tau kalau kau habis menangis jika tidak mereka akan menganggapmu gadis yang lemah. Aku yakin kau gadis yang kuat dan bisa menghadapi masalah dengan kepala dingin” Daiki
Hai (Iya)Aku tidak akan menyerah..” Misaki
“Ini baru Misaki yang aku kenal. Kalau kau tidak menyerah maka aku juga tidak akan menyerah” Daiki tersenyum
“Daiki…” Misaki menatap Daiki
“Jangan menatapku seperti itu. Ayo jalan…” Daiki menggenggam tangan Misaki
“Kau memang pria yang baik tapi kenapa aku tidak bisa mencintaimu?” Misaki dalam hati sambil melihat Daiki yang menggenggam tangannya
                Mereka berdua pergi untuk mencari Ryo, Masao, dan Isamu. Setelah bertemu, mereka pun kembali ke Tokyo. Selama dalam pesawat mereka semua hanya diam, tidak ada suara yang keluar dari mulut mereka. Suasana sangat hening, liburan yang harusnya menyenangkan malah menjadi liburan yang paling buruk untuk mereka. Sesampainya di bandara.
“Aku akan mengantar Misaki pulang, kalian tunggu aku di tempat biasa” Daiki
“Baiklah” Isamu
                Daiki mengantar Misaki sampai depan gerbang rumahnya dan langsung pergi lagi ke tempat teman-temannya berada.
“Untuk apa dia mengajak kita kumpul disini yaa? Aku lelah sekali” Ryo
“Kau tidak usah berpura-pura lagi. Aku yakin kau sudah tau jawabannya” Masao
                Daiki pun tiba, ia melihat ketiga sahabatnya yang sedang minum anggur tahun 80an
“Kau sudah datang” Isamu yang melihat Daiki terlebih dahulu
“Sebenarnya bagaimana perasaanmu terhadap Misaki?” Daiki menghampiri Ryo
“Aku yakin kau sudah mendengarnya” Ryo
“Tapi aku tidak percaya kalau kau tidak menyukai Misaki” Daiki
“Kau sungguh aneh. Bukankah seharusnya kau senang?” Ryo
“Bagaimana bisa aku senang melihat gadis yang aku cintai sedih” Daiki
“Lalu apa maumu?” Ryo
“Kita bersaing secara adil” Daiki
                Perkataan Daiki membuat ketiga sahabatnya itu terkejut
“Kau gila yaa?” Masao
“Aku tidak gila. Aku sangat waras…” Daiki
“Hei Daiki, jelas-jelas kau sudah gila. Jika kau bersaing dengan Ryo, kau tidak akan menang” Isamu
“Kenapa kau seyakin itu?” Daiki
“Cinta benar-benar bisa membuat orang menjadi bodoh” Masao
“Apa maksudmu aku bodoh?” Daiki
“Kau memang bodoh. Jelas-jelas kau tau kan Misaki menyukai Ryo lalu jika kau mengajak Ryo bertanding itu sudah bisa dipastikan kau akan kalah.” Isamu
“Tidak akan semudah itu” Daiki
“Kau terlalu percaya diri” Masao
“Apa kau sudah punya rencana?” Isamu
“Tentu saja” Daiki tersenyum
                Ryo hanya diam dan tersenyum melihat ketiga sahabatnya saling berdebat
“Buat apa kau tersenyum begitu?” Isamu
“Sudah lama aku tidak melihat kalian bertiga berdebat seperti ini” Ryo
“Ini semua kan karenamu juga” Masao
“Aku??” Ryo
“Iyaa.. Kau yang akan bertanding dengannya hingga membuat kami harus berdebat seperti ini” Isamu
“Tapi aku kan belum bilang akan menyetujuinya atau tidak?” Ryo
“Kau harus setuju karena aku sudah punya strategi untuk mengalahkanmu” Daiki
“Kau hanya akan mengandalkan semangatmu saja, iya kan?” Ryo tersenyum
“Kau… Kenapa kau bisa tau??” Daiki
“Aku sangat mengerti dirimu. Kau akan selalu mengandalkan semangatmu untuk mendapatkan apapun yang kau inginkan” Daiki
“Huh… Aku tidak peduli.. Pokoknya kita harus bersaing secara adil” Daiki
“Terserah kau saja” Ryo tidak peduli
“Apa-apaan kau ini..” Daiki kesal
“Sudahlah, kita jangan bahas itu lagi. Ayo minum.. Cheers” Isamu
                Mereka semua minum dengan senang tapi raut wajah Ryo terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu



“Apa yang harus kulakukan? Aku tidak mungkin menerima tantangan Daiki. Bagaimana ini?” Ryo
“Kau kenapa?” Masao membangunkan lamunan Ryo
“Aku hanya sedang memikirkan sesuatu” Ryo melirik Daiki
“Kau pasti memikirkan cara untuk bertanding melawanku, iya kan?” Daiki
“Kau ini orang yang sok tau” Ryo
“Tapi benar kan yang aku katakan.. Ayo ngaku…” Daiki
“Aku memang sedang memikirkan suatu cara” Ryo tersenyum “untuk menggagalkan semua ini” Ryo dalam hati
           Masao masih melihat Ryo dengan penuh rasa curiga dan Ryo pun merasa kalau Masao mencurigainya tapi Ryo mengabaikan Masao. Hari semakin malam dan mereka pun pulang ke rumah masing. Setelah sampai di rumah…


Kringgg… Kringgg…
“Moshi moshi” Ryo mengangkat ponselnya
“Kau pasti tau kenapa aku menelponmu?” Masao
“Yaa, aku tau…” Ryo
“Lalu?” Masao
“Aku rasa kau tau apa yang ku pikirkan” Ryo
“Apa rencanamu?” Masao
“Itu yang sedang aku pikirkan saat ini. Kau ada pendapat?” Ryo
“Hmm, tapi aku tidak yakin kau mau melakukannya” Masao
“Aku yakin idemu tidak gila seperti ide dari kedua anak itu, iya kan?” Ryo
“Mungkin sedikit gila… Menurutku kau coba mengatakan pada mereka kalau” Masao
“Tidak usah diteruskan. Aku mengerti maksudmu..” Ryo
“Apa itu ide yang gila?” Masao agak memelankan suaranya
“Itu ide yang bagus, kau tenang saja.. Arigatou..” Ryo menutup teleponnya
         Ryo kembali tersenyum di kamarnya..
“Kalian tunggu saja kejutan dariku” Ryo merebahkan tubuhnya di kasur
~~~~~
Masao di rumahnya..
“Apa-apaan Ryo ini, mematikan telepon dariku..! Menyebalkan” Masao kesal “Tapi, apa dia serius menanggapi ideku tadi yaa?” Masao
Keesokan harinya di Sakura University
“Misaki…” teriak seorang pria
       Misaki pun menoleh
“Ehh Daiki, ada apa?” Misaki
“Kau sudah sarapan?” Daiki
“Sudah” Misaki
“Tapi aku belum sarapan, kau temani aku yaa…” Daiki menarik tangan Misaki menuju kantin
       Semua mahasiswa-mahasiswi yang ada di kantin bisik-bisik melihat kedekatan Daiki dan Misaki
“Apa mereka pacaran yaa?”
“Bukannya Misaki bersama Ryo?”
“Jangan-jangan cinta segitiga?”
“Menurutku Misaki lebih serasi dengan Ryo”
        Mahasiswa-mahasiswi itu masih saja berbisik-bisik dan semakin lama malah membuat telinga Daiki panas..
“Hai Daiki, Misaki… Ternyata kalian disini” Isamu
“Kami ikut duduk disini yaa” Ryo
“Kau yakin?” Masao membisiki Ryo
“Tentu saja... Bolehkan Misaki?” Ryo melirik Misaki
        Misaki hanya mengangguk. Suasana di kantin menjadi sunyi…
“Kenapa kalian hanya diam saja?” Isamu
Kringgg… Kringgg…
“Sebentar ya..” Ryo meninggalkan ketiga temannya dan Misaki untuk mengangkat telepon
“Kenapa tuh anak?” Isamu
“Kok aneh yaa?” Daiki
“Sedikit mencurigakan” Masao
“Baiklah, aku tunggu ya.. Bye…” Ryo menutup teleponnya dan kembali ke teman-temannya
         Ketiga temannya beserta Misaki melihat Ryo dengan penuh kecurigaan
“Kalian kenapa?” Ryo bingung
“Kau pagi-pagi begini aneh sekali” Isamu
“Siapa yang telpon?” Daiki
“Nanti juga kalian tau…” Ryo tersenyum
        Beberapa menit kemudian, seseorang datang mendekati mereka..
“Siapa ya dia?” Daiki
“Sepertinya kearah kita” Misaki
“Cantik sekali…” Isamu
       Masao hanya diam melihat reaksi Daiki dan Isamu..
“Aisshhh, dia semakin dekat kearah kita… Jangan-jangan dia ingin mendekatiku…” Isamu
“Hi, baby…” gadis itu mencium pipi kanan Ryo
       Hal itu membuat semua yang ada di kantin diam terpaku.
“Aku sangat merindukanmu…” kata gadis itu lagi sambil tersenyum
“Kalian…?” Isamu menatap Ryo tajam
“Hmmm, dia kekasihku yang baru pulang dari London” Ryo tersenyum
“Kau…?” Daiki kesal
Gomennasai…  Sepertinya perjanjian kita harus dibatalkan” Ryo
“Kau pasti bohong kan?” Daiki
 Hajimemashite, watashi wa Akiko desu” gadis itu tersenyum
“Apa sebenarnya yang terjadi?” Masao melirik Ryo
“Boleh aku duduk?” Akiko
“Tentu saja” Isamu terus melihat Akiko tanpa berkedip

“Hmm, baby.. Bisa kau perkenalkan teman-temanmu padaku?” Akiko
“Of course…” Ryo tersenyum lembut pada Akiko
“Hi, Aku Isamu…” Isamu tersenyum
“Masao” dingin
“Aku Daiki”
“Dia Misaki, kekasihnya Daiki” Ryo
“Apa-apaan kau ini” Daiki kesal
        Misaki hanya diam melihat Ryo dan Akiko yang mengumbar kemesraan mereka. Begitu pula dengan Isamu yang cemburu melihat kemesraan Ryo dan Akiko


“Huh.. nama nya saja sudah Akiko.. Sepertinya nama mereka akan cocok…” Isamu dalam hati
“Sudah waktunya masuk kelas.. Kau mengambil jurusan Desain Grafis kan?” Ryo
“Berarti kau sekelas denganku” Isamu senang
“Aku titip kekasihku ya, tolong jagain dia..” Ryo
“Kau tenang saja” Isamu
      Isamu menggandeng tangan Akiko masuk ke kelas


“Kau benar pacarnya Ryo?” Isamu bertanya pada Akiko
“Iya, kenapa?” Akiko
“Tapi kenapa aku tidak pernah mendengar Ryo menceritakan tentangmu?” Isamu
“Aku yang memintanya” Akiko tersenyum
“Ohh ya, kelas ini sering ada tugas kelompok… Apa kau mau sekelompok denganku?” Isamu
“Tentu saja…” Akiko
     Pelajaran selesai, Ryo sedang menunggu Akiko di depan kelasnya
“Bagaimana hari pertamamu disini?” Ryo
“Menyenangkan..” Akiko
“Tentu saja, aku kan menjaganya dengan baik..” Isamu muncul dari belakang Akiko
Arigatou”  Ryo
“Kau terlalu sungkan, kita kan sahabat” Isamu menepuk pundak Ryo
     Ryo dan Akiko yang selalu bersama dan mengumbar kemesraan di kampus membuat Misaki dan Isamu semakin cemburu. Daiki pun merasa sakit hati melihat kecemburuan Misaki pada Ryo dan Akiko walaupun ia telah mengetahui kalau Misaki memang menyukai Ryo sejak lama
“Padahal kan Ryo sudah punya pacar tapi kenapa Misaki masih tetap saja menyukai Ryo? Kenapa perhatianmu tidak beralih padaku saja?” Daiki dalam hati sambil melihat Misaki
    Sementara Masao selalu saja diam tiap kali melihat kemesraan Ryo dan Akiko. Tatapannya tajam melihat Ryo dan Akiko dengan penuh kecurigaan
“Sepertinya Natsu akan segera tiba” Masao
“Ehmm, sudah 3 hari berturut-turut ini turun hujan” Misaki
“Berarti masa jabatanku 4 hari lagi berakhir” Daiki
“Masa jabatan?” Akiko
“Iyaa, di Sakura University ini mempunyai 4 orang pangeran yang mewakili setiap musimnya. Fuyu diwakili oleh Masao, Haru diwakili oleh Daiki, dan Natsu aku yang mewakili. Karena sebentar lagi akan masuk Natsu jadi masa jabatan Daiki berakhir dan akan dimulai oleh masa jabatanku…” Isamu menjelaskan
“Lalu bagaimana dengan Aki?” Akiko melirik Ryo
“Bukan aku” Ryo menggeleng
“Pangeran Aki sudah meninggal dan saat ini kami sedang mencari penggantinya” Misaki
“Sudahlah jangan dibahas…” Ryo
“Hmmm, liburan musim panas kan sebulan nih… Kira-kira mau liburan kemana?” Daiki
“Ke Inggris aja, gimana?” Ryo
     Akiko melihat Ryo mencari kepastian.
“Kau yakin?” Akiko
“Tentu saja, aku merindukan Inggris” Ryo tersenyum sambil melihat Akiko
“Hmm, aku tau” Akiko pun tersenyum pada Ryo “Kalian setuju kan?” Akiko melihat yang lainnya
“Baiklah, aku setuju” Isamu
“Tapi… Tidak biasanya kau ingin liburan musim panas ke luar negeri…” Daiki
“Kali ini berbeda” Ryo
“Bagaimana dengan Hanabi Taikai (festival kembang api)?” Misaki
“Kita masih bisa melihatnya setelah liburan…” Ryo
“Baiklah, aku ikut…” Misaki
“Sebenarnya apa yang mereka berdua rencanakan?” Masao dalam hati
“Masao, kau ikut kan?” Isamu
“Iya, aku ikut. Masao tersenyum dingin “Aku akan mencari tau semuanya?” Masao dalam hati sambil melihat Ryo dan Akiko yang dari tadi tersenyum
     Semua telah direncanakan dan mereka pun berangkat ke Inggris untuk berlibur selama sebulan
“Akhirnya sampai juga..” Isamu
“Kita mau kemana?” Misaki
“Langsung ke hotel aja ya, aku sudah menyewa hotel untuk kita selama sebulan disini” Ryo
“Dimana?” Akiko
“Hotel Celebrity, Bournemouth” Ryo
“Benarkah? Yeahhh…” Akiko sangat senang dan memeluk Isamu
“Akiko, sepertinya kau salah peluk orang” Daiki
“Gomennasai” Akiko malu
       Ryo hanya tersenyum melihat Akiko dan Isamu yang saling malu-malu
“Hotel Celebrity sudah menunggu kita, ayo jalan” Ryo merangkul Akiko
“Ryo, kau sudah bicara dengannya?” bisik Akiko
“Aku akan memberi kejutan, lalu kau?” Ryo
“Apa?” Akiko
“Sudahlah, kau tidak perlu berpura-pura lagi di depanku” Ryo tersenyum
       Akiko dan Misaki tertawa berdua membuat suasana hati Isamu menjadi sangat panas
“Kenapa tiba-tiba panas sekali yaa?” Daiki
      Masao melihat Isamu yang sangat cemburu
“Tidak mungkin, ini bukan Jepang… Kenapa suasana hatinya berpengaruh juga disini?” Masao dalam hati
“Isamu…?” Misaki memanggil Isamu dan memegang pundaknya “Aishhh…” Misaki
“Kau kenapa?” Daiki perhatian
“Panas sekali” Misaki menunjukkan tangannya yang kepanasan setelah memegang pundak Isamu
“Benarkah semua ini? Isamu, kendalikan perasaanmu…” Daiki
“Kalian kenapa?” Akiko
“Berhentilah mengumbar kemesraan kalian kalau tidak suasana akan bertambah panas…”Masao
“Aku mengerti maksudmu..” Ryo melihat Isamu
      Selama perjalanan suasana terasa sangat hening dan panas..
“Sudahlah Isamu” Daiki
“Bisakah kau tidak seperti ini?” Masao bersikap dingin untuk membuat hawa panas sedikit mereda
“Isamu..” Misaki sedikit membentak
       Mendengar bentakan Misaki, Isamu menjadi hilang kendali. Perhatiannya teralihkan kearah Misaki dan membuat hawa kembali seperti semula
“Aku tidak sengaja” Isamu
“Hmm, aku mengerti” Misaki tersenyum
“Sebentar lagi kita sampai…” Ryo
      Sesampainya di Hotel Celebrity, mereka langsung ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Misaki sekamar dengan Akiko, Ryo dengan Masao dan Isamu dengan Daiki.
Dalam kamar Daiki dan Isamu
“Kenapa saingan cinta kita orang yang sama ya?” Daiki
“Tapi kita berbeda, Misaki bukan pacarnya Ryo sedangkan Akiko berstatus sebagai kekasih sahabat kita Ryo..” Isamu
“Mungkin aku lebih beruntung tapi tetap saja biarpun Misaki tau kalau Ryo sudah punya pacar, dia tetap saja tidak membuka hatinya untukku” Daiki
“Bukan tidak tapi belum… Kau bersabarlah” Isamu
“Kau juga, aku yakin kau bisa dapat yang lebih baik dari Akiko” Daiki
       Mereka semua pun beristirahat dan keesokannya mereka pergi jalan-jalan ke pantai. Mereka berlarian dii pantai dan terlihat sangat senang.
“Kakak…” terdengar teriakan seorang gadis
“Hanami..?” Akiko menoleh setelah mendengar suara seorang gadis yang ia kenal
       Begitu pula dengan yang lainnya.. Mereka ikut menoleh kearah suara itu dan terlihat seorang gadis yang cantik dan imut-imut

“Setelah mendapat kabar darimu, aku langsung kesini. I miss you so much” Hanami memeluk Akiko
“I miss you too” Akiko
“Ohh ya, aku perkenalkan pada kalian… Dia Hanami, adik Akiko” Ryo
“Masao, kau kenapa?” Misaki

>>>To be continue.............



No comments:

Powered by Blogger.