Sunday 25 November 2012

Autumn For Sakura [Part 4] - End



Author:: TaraChun
Genre:: Friendship, Romance
Cast::     Wu Chun as Ryo
             Aaron Yan as Masao
             Calvin Chen as Daiki
             Jiro Wang as Isamu
             Song Qian as Misaki
Cameo:: Ariel Lin as Akiko
              Rainie Yang as Hanami
              Hebe Tian as Bella

Disclaimer:: Saya membuat cerita akan selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat sangat mengagumi mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya. Silahkan mengcopy tapi jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.



Masao terjatuh di pasir pantai dan tak sadarkan diri
“Eh, ada apa dengan Masao?” Ryo
                Mereka semua mengelilingi tubuh Masao yang terbaring tak sadarkan diri
“Bagaimana ini?” Akiko
“Itu pasti karena mu…” Daiki
“Kenapa aku?” Isamu
“Hei, udara di pantai ini panas, kau jangan menambah panas jadi dia tidak akan pingsan begini” Daiki
“Tapi aku… Kau pegang saja sendiri” Isamu memberikan tangannya
“Tidak panas” Misaki
“Tubuhnya sangat dingin” Akiko
                Ryo beserta yang lainnya ikut memegang tubuh Masao untuk merasakan suhu tubuhnya
“Ini aneh sekali…” Isamu
“Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya” Daiki
“Lalu kenapa tubuhnya bisa dingin seperti mayat hidup begini?” Ryo bingung
“Padahal kan suhu disini cukup panas” Daiki
“Apa dia tidak bisa mengontrol suhu tubuhnya sendiri ya hingga tubuhnya dingin seperti ini dan dia pingsan” Misaki
“Kau cepat tolong dia..” Ryo
“Kenapa harus aku?” Isamu
“Suhu tubuhmu kan panas, siapa tau bisa menghangatkan tubuhnya..” Ryo
“Apa yang harus aku lakukan?” Isamu
“Peluk saja dia” Daiki dan Ryo kompak
“Aku kan laki-laki.. Tidak mungkin aku memeluk laki-laki juga…” Isamu menolak
“Dia kan sahabatmu, anggap saja kau menolong sahabat sendiri” Ryo
“Cepatlah..” Daiki mendorong Isamu
“Yaa, baiklah… Tapi kalian jangan salah paham yaa… Aku hanya ingin menolong sahabatku saja” Isamu
                Isamu pun memeluk tubuh Masao
“Bagaimana?” Isamu
“Tidak ada perubahan” Ryo menggeleng
                Isamu melepaskan pelukannya…
“Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?” Akiko
“Apa yang kau lakukan?” Daiki
“Cepat bantu aku” Hanami menyiramkan pasir ke tubuh Masao
“Tapi untuk apa?” Ryo
“Tentu saja mengubur tubuhnya” Hanami
“Dia masih bernapas, kau gila yaa?” Isamu
“Ini untuk menghangatkan tubuhnya…”Hanami masih menyiramkan pasir pantai ke tubuh Masao
                Akiko dan yang lainnya ikut membantu Hanami menyiramkan pasir ke tubuh Masao
“Apa kau yakin cara ini akan berhasil?” Daiki
“Kita lihat saja nanti” Hanami tersenyum
                Perlahan suhu tubuh Masao menghangat
“Sepertinya caramu cukup ampuh” Isamu yg melihat reaksi Masao
“Tentu saja” Hanami kembali tersenyum
                Masao menatap tajam Hanami dengan tatapan dinginnya yang meyiratkan sesuatu
“Ada apa?” Hanami menunduk ketakutan
“Masao, kau jangan seperti itu.. Dia yang menolongmu” Ryo
“Kau lihatlah, sekarang malaikat penyelamatmu ketakutan karena tatapan matamu itu” Isamu
                Masao langsung memegang erat tangan Hanami
“Benarkah kau gadis itu?” Masao
“Apa? Aku tidak mengerti maksudmu” Hanami melepaskan tangannya dari genggaman Masao
“Kau tidak mengingatku? Baru 2 tahun yang lalu” Masao
                Ryo dan yang lainnya bingung dengan apa yang dikatakan oleh Masao
“Bukankah 2 tahun yang lalu kau juga menolongku dengan cara seperti ini?” Masao
“Aku baru bertemu denganmu hari ini” Hanami
“Tidak mungkin, kita sudah pernah bertemu sebelumnya saat Natsu 2 tahun yang lalu di Pantai Nishi, Okinawa.. Apa kau tidak ingat?” Masao
Natsu 2 tahun yang lalu aku di Paris jadi tidak mungkin kita bertemu..” Hanami
“Tapi wajah kalian mirip sekali dan ada seorang laki-laki tua memanggilmu dengan nama Hana” Masao
“Mungkin yang kau maksud kembarannya Hanami..” Akiko
“Kembaran??” Ryo
“Hmm, aku mempunyai adik kembar itulah Hanami dan Hana. Berbeda dengan Hanami, kondisi kesehatan Hana tidak bagus sejak lahir dia sudah mengidap gangguan pernapasan dan 1 tahun yang lalu dia baru saja meninggalkan dunia ini untuk selamanya karena penyakit itu” Akiko sedih
                Raut wajah Masao yang dingin berubah seketika menjadi sangat sedih, ketiga sahabatnya pun bingung melihat reaksi Masao karena selama ini mereka tidak pernah melihat ekspresi sedih Masao yang seperti ini.
“Jangan-jangan Hana itu cinta pertama Masao” bisik Isamu pada Daiki dan Ryo
“Kalau benar seperti itu, kasihan sekali Masao” Ryo
“Padahal baru saja mencintai seseorang tapi harapannya pupus begitu saja” Daiki
“Bukankah masih ada saudara kembarnya?” Isamu melirik Hanami
“Jadi maksudmu…?” Ryo dan Daiki
“Yupzz.. Kalian setuju?” Isamu
“Tentu saja” Ryo dan Daiki tidak sadar mengeluarkan suara yang keras
“Kalian berdua kenapa?” Misaki
“Tidak ada apa-apa kok” Daiki tersenyum
“Jadi tadi kau itu hanya pura-pura saja?” Hanami
Gomennasai…” Masao hanya menunduk
“Dasar kau ini, bisanya membuat orang khawatir saja…” Ryo
“Sudahlah, lebih baik sekarang kita bersenang-senang saja” Daiki
“Masao, kau harus membayar semua ini” Hanami
“Maksudmu?” Masao bingung
                Hanami tersenyum dan melirik Akiko serta Misaki. Mereka bertiga hanya tersenyum hingga membuat keempat pria itu bingung, tidak mengerti dengan apa yang dipikirkan oleh ketiga gadis itu.
“Mereka kenapa yaa?” Isamu
“Entahlah” Masao menggeleng
“Mencurigakan sekali” Daiki
“Sepertinya ada sesuatu yang mereka bertiga rencanakan” Ryo
“Tapi mereka baru bertemu hari ini” Isamu
“Kita lihat saja..” Masao
                Keempat pria itu masih bingung dengan senyuman yang dilontarkan oleh ketiga gadis yang ada di depan mereka saat ini
“Menyanyilah untuk kami” seru ketiga gadis itu
“Menyanyi?” Daiki melirik ketiga temannya
“Kami kira ada apa?” Ryo
“Ternyata hanya ingin kami menyanyi saja..” Masao
“Baiklah, tapi jangan salahkan kami kalau kalian akan pingsan setelah melihat kami bernyanyi..” Ryo
“Memangnya kenapa?” Akiko
“Kalian lihat saja…” Masao
“Ayoo…” Daiki tersenyum
[All]
Can you treasure my heart?
kizu ite yoko igo kono
anytime I really kono natsu noteaiwo
You mean everything to me
I'm nothing without you my babe
You mean everything to me
I'm nothing without you my babe

[Isamu]
mocho tote onobaseba hodo kiso na kanjitsu no yoni
amai yu acto brave mirekute fatens you
[Masao]
kata na okuno tsuyode namidesu ka kitomi ata tsonoto ki
I fell in love nekose kayu stole my heart
[Daiki]
hiro ikonohoshite bokura wa meguri aeta
[Ryo]
dakara kogoni iru kimito boku gairu

[All]
Can you treasure my heart?
kanjite yoze kaenbosho mitemiru furi
soreto mo omowase kuri Can you treasure my heart?
kanjiga ina kajanai umeidate tachigami
I am still with you
You mean everything to me
I'm nothing without you my babe
You mean everything to me
I'm nothing without you my babe

[Daiki]
shine on you mabushi tsugiruyo
micha kinas mytokime keep me wave
romansu no chika michi chinmochi dobara can faidan
[All]
namino otosaemo kakikesu kotorirote kimini todoketai
ariromama all for you

can you treasure my heart?
seiza nokie kasorani
egaku me lohi mitsushika
nimiku ka mori Can you treasure my heart?
kizu ite yoko igo kono
anytime I really kono natsu noteaiwo
You mean everything to me
I'm nothing without you my babe
You mean everything to me
I'm nothing without you my babe
Can you treasure my heart?
kanjite yoze kaenbosho mitemiru furi
soreto mo omowase kuri

Can you treasure my heart?
kanchiga ina kajanai umeidate tachigami I am still with you
You mean everything to me
I'm nothing without you my babe
You mean everything to me
I'm nothing without you my babe
You mean everything to me
I'm nothing without you my babe
You mean everything to me
I'm nothing without you my babe
                Ketiga gadis itu hanya diam terpaku, mereka tidak bisa mengeluarkan kata-kata selain melihat 4 pria yang ada di hadapan mereka
“Bagaimana?” Daiki
“Keren kan?” Isamu
“Aku yakin kalian sebentar lagi akan pingsan..” Ryo
“Tidak akan sampai seperti itu jugaa…” Hanami
“Tapi kami akui kalian memang keren” Misaki
“So amazing….” Akiko
                Mereka semua duduk di pasir pantai melihat ombak yang saling berkejar-kejaran.  Ryo dan Akiko kembali asyik mengobrol berdua saja membuat Isamu cemburu.
Kenapa panas sekali yaa?” Hanami yang duduk disebelah Isamu
“Kasihan sekali…” Daiki melihat Hanami yang kepanasan
“Hanami, kau duduk disini saja atau disebelah Masao kalau tidak kau bisa pingsan kepanasan” Misaki berbicara sedikit keras
“Tapi aku ingin duduk di sebelah kak Isamu..” Hanami
“Lebih baik kau pindah kesini” Daiki
“Akuu..” Hanami pun pingsan di sebelah Isamu karna tidak bisa menahan hawa panas dari suhu tubuh Isamu
“Hanamiii…” Misaki berteriak dan berlari ke tempat Hanami pingsan
                Mendengar teriakan Misaki membuat yang lainnya terkejut dan melihat ke arah Hanami berada, mereka semua berlari mendekati Misaki
“Kalian semu menjauhlah darinya, kalau tidak ia akan semakin kepanasan” Masao
“Lalu bagaimana?” Daiki
                Masao langsung memeluk tubuh Hanami
“Dengan begini akan menurunkan suhu tubuhnya” Masao
“Masao, ini terlalu dingin…” Ryo
“Itu untuk kalian, berbeda dengannya.. Kalian pegang saja” Masao memberikan tangan Hanami pada Ryo
“Panas sekali…” Ryo
                Hampir 10 menit Masao memeluk tubuh Hanami
“Berapa lama lagi?” Akiko
“Sebentar lagi..” Masao
                Hanami pun terbangun dari pingsannya
“Apa yang terjadi?” Hanami
“Tadi kau pingsan karena kepanasan” Masao melepaskan pelukannya
“Kenapa? Tubuhnya begitu dingin, berbeda sekali dengan Isamu yang hangat” Hanami dalam hati
“Sudah aku katakan, jangan terlalu dekat dengan Isamu saat dia sedang kesal” Daiki
Gomennasai…” Isamu menundukkan kepalanya “Karena aku, kau jadi pingsan seperti ini” Isamu memegang tangan Hanami
“Berbeda sekali… Yang satu panas dan yang satu dingin… Perasaan seperti apa ini?” Hanami dalam hati
“Kau kenapa Hanami?” Akiko yang dari tadi melihat Hanami hanya bengong saja
“Ahh, aku tidak apa-apa. Aku perlu istirahat.. Aku pulang dulu ya kak. Besok aku akan mengunjungimu lagi” Hanami
“Mau aku antar?” Isamu menawarkan diri
“Boleh saja..” Hanami
“Isamu, kau kan baru ke Inggris. Kau belum tau jalan.” Ryo
“Tenang saja, aku kan ahlinya dalam menghafal arah jalan.. Cukup dengan mengantar Hanami sekali, aku akan mengingatnya” Isamu
“Wow, keren sekali” Hanami tersenyum
“Ayo kita pergi” Isamu memakai jaket hijaunya lalu menarik tangan Hanami
                Isamu mengantarkan Hanami dengan motor yang sudah sengaja disiapkan oleh Ryo untuk Isamu. Mereka berdua mengobrol selama dalam perjalanan.
“Kak Isamu dan yang lainnya sudah sejak kapan bersahabat?” Hanami
“Sejak kami masih kecil karena orang tua kami memang sahabat juga sejak masih SMA” Isamu
“Ohhh…” Hanami
“Ehmm, Hanami.. Aku mau bertanya sesuatu padamu” Isamu
“Mau tanya apa kak?” Hanami
“Jangan memanggilku kakak ya, cukup Isamu saja.. Sejak kapan Ryo dan Akiko berpacaran?” Isamu
“Mereka pacaran sudah hampir 3 tahun dan sebentar lagi anniversary mereka” Hanami
“Benarkah?” Isamu
“Iyaa, tepatnya awal Aki” Hanami
“Kenapa bisa seperti ini?” Isamu dalam hati
“Kau kenapa?” Hanami berbicara pada Isamu yang hanya diam saja setelah mendengar jawaban darinya
“Ahh, tidak.. Kalau kau sendiri suka pria yang seperti apa?” Isamu
“Aku??” Hanami terdiam malu “Kenapa kau bertanya seperti itu?” Hanami
“Aku hanya ingin tau gadis cantik sepertimu suka tipe pria yang seperti apa?” Isamu
“Pria itu harus bisa mengerti perasaanku, dia baik, pehatian dan juga pintar..” Hanami malu
“Lalu kau suka pria yang dingin atau hangat?” Isamu kembali bertanya
“Kenapa dia bertanya seperti ini? Apa maksud pertanyaannya?” Hanami dalam hati “Maksudmu?” Hanami
“Sudahlah, lupakan saja” Isamu
“Ehm… Di depan itu ada toko kue lalu kita belok kanan” Hanami menunjukkan jalan
“Baiklah” Isamu
                Mereka pun sampai di depan apartemen Hanami
Arigatou” Hanami tersenyum
Setelah mengantarkan Hanami sampai ke apartemennya, Isamu pun kembali ke hotel tapi sebelumnya ia mampir ke toko kue
“Semoga saja dia menyukai kue ini” Isamu kembali naik ke motornya “Aku harap saat sampai di hotel tidak akan melihat pemandangan yang membuatku panas lagi” Isamu sambil mengendarai motornya
Sesampainya di hotel, Isamu langsung mencari Akiko untuk memberikan kue yang sudah ia beli
“Eh Isamu, kau sudah kembali?” Misaki
“Iyaa..” Isamu
“Isamu, xie xie ni..” Akiko tersenyum
“Kau bisa berbicara bahasa mandarin?” Isamu
“Tentu saja, aku masih ada keturunan Taiwan..” Akiko
“Ohh, ini untukmu…” Isamu memberikan kue yang telah ia beli untuk Akiko
Arigatou gozaimasu” Akiko
                Seharian penuh mereka bermain di pantai dan membuat mereka cukup lelah. Setelah makan malam bersama, mereka semua beristirahat. Keesokan harinya saat sarapan
“Dimana Ryo?” Isamu
“Dia sudah pergi sejak pagi tadi” Masao
“Kemana?” Daiki
“Entahlah, tapi wajahnya terlihat sangat senang” Masao
“Kau tidak ikut dengannya?” Misaki melrhat Akiko yang focus dengan makanannya
“Biarkan saja, aku sudah tau dia kemana” Akiko tersenyum dan kembali melanjutkan makannya
                Misaki dan yang lainnya melihat Akiko penuh curiga
“Kenapa melihatku seperti itu?” Akiko
“Kalian tidak sedang bertengkar kan?” Daiki
“Tentu saja tidak” Akiko
“Lalu kenapa kau tidak pergi bersamanya?” Isamu
“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kalian tenang saja” Akiko kembali tersenyum
“Ohh ya, nanti aku mau bertemu dengan Hanami…” Akiko
“Kemana? Aku ikut yaa…” Isamu
“Boleh saja… Tapi kau yakin tidak akan bosan?” Akiko
“Memangnya kenapa?” Isamu
“Kau kan pergi dengan dua orang perempuan dan mereka adalah adik kakak..” Misaki
“Hmm, kalau begitu aku ajak Masao saja..” Isamu
“Kenapa harus akuu?” Masao
“Sudahlah, kau ikut denganku saja daripada kau menjadi obat nyamuk nantinya” Isamu melirik Daiki dan Misaki
“Kau ini apaan sih” Misaki malu
“Ayoo kita pergi” Isamu
                Mereka bertiga pun pergi ke apartemen Hanami untuk menjemput Hanami
“Kau sudah siap?” Akiko
“Tentu saja” Hanami
“Hanami, kau cantik sekali” Isamu
                Hanami hanya tertunduk malu
“Ayo jalan” Masao dingin
“Mereka berdua beda sekali yaa…” Hanami membisiki Akiko
                Akiko hanya mengangguk dan tersenyum
“Kita mau kemana?” Masao
“Westfield London..” Hanami dan Akiko bersamaan
“Apa itu?” Isamu
“Pusat perbelanjaan, bodoh..” Masao
“Kenapa kau bisa tau?” Isamu
                Masao tidak menghiraukan pertanyaan Isamu, ia hanya diam dan melihat ke luar jendela
“Kau melihat apa sih?” Isamu kesal dengan sikap Masao yang dingin
“Jalanan…” Masao singkat
“Memangnya jalanan enak dilihat yaa?” Isamu
“Lebih baik, daripada melihatmu..” Masao
                Hanami dan Akiko tertawa mendengar perkataan Masao
“Huhh, kau ini menyebalkan sekali..” Isamu “Hei, tapi aku serius.. Bagaimana kau bisa tau?” Isamu
“Semua ada di internet… Kalau kau mau ke Negara orang, kau harus tau kebudayaan mereka dan tempat-tempat yang mungkin akan kau kunjungi” Masao
“Ehmm, aku tidak berpikir sampai situ.. Memangnya berbeda yaa?” Isamu
“Tentu saja berbeda, setiap Negara punya kebudayaan nya sendiri.. Kau  tidak boleh menanyakan umur pada wanita Inggris dan tidak boleh menanyakan gaji seorang pria. Kau juga tidak boleh melakukan tawar menawar harga, jika kau merasa harga nya kemahalan, kau langsung pergi saja.” Masao
“Woww… Kau sudah tau apa saja?” Isamu
“Baru sedikit saja, sekitar 75 % tentang Inggris
“Dalam berapa hari kau sudah bisa mendapat info sebanyak itu?” Akiko
“Hanya 2 hari saja..” Masao
“Wow.. keren…” Hanami kagum
“Ehemmm…” Akiko melirik Hanami sambil tersenyum
“Memang keren kok, aku saja yang sudah tinggal di Inggris beberapa tahun masih belummengetahui hingga 75% tentang Inggris seperti dia…” Hanami
                Akiko hanya tersenyum mendengar jawaban adiknya.
“Kita sudah sampai, ayo turun” Akiko
                Mereka semua turun dari mobil yang sudah di belikan juga oleh Ryo untuk  digunakan selama sebulan mereka di Inggris
“Kalian mau kemana?” Hanami
“Disini juga ada yang menjual makanan dan pakaian laki-laki” Akiko melanjutkan
“Lalu kalian mau kemana?” Isamu balik bertanya
“Seperti biasa…” Akiko melirik Hanami
“Shopping.. Kami mau beli pakaian, sepatu, tas, dan yang lainnya” Hanami
“Kalian tidak mungkin ikut bersama kami kan?” Akiko
“Apa boleh buat?” Isamu
“Kami terpaksa ikut kalian” Masao menambahkan
                Akiko dan Hanami hanya bisa tertawa melihat kedua lelaki itu berjalan di belakang mereka dengan wajah yang pasrah namu tetap dengan karakter masing-masing. Isamu yang panas dan Masao yang dingin.  Kedua wanita itu masuk ke salah satu tempat yang menjual pakaian.
“Kalian mau ikut masuk atau tunggu diluar?” Hanami
“Di luar saja” Masao
“Kita ikut masuk saja” Isamu
“Untuk apa kita di dalam?” Masao
“Sudahlah, kau mengalah saja ya denganku” Isamu
“Menyebalkan” Masao kesal
                Kedua pria itu pun ikut masuk ke dalam…
“Kalian duduk disini saja yaa…” Akiko
“Ayo kak..” Hanami menarik Akiko
                Akiko dan Hanami asyik memilih pakaian tanpa menghiraukan kedua pria yang menunggu mereka dengan bosan..
“Kalian masih lama?” Masao yang sudah sangat bosan menunggu
“Hmm, kami sudah selesai memilih hanya tinggal mencobanya saja…” Akiko
“Bagaimana menurut kalian?” Akiko keluar dari ruang ganti dengan mengenakan sebuah dress pendek berwarna hitam dan dibalut jaket kulit berwarna coklat
“Cantik sekali” Isamu hanya bisa mengatakan itu saja, mulutnya menganga melihat Akiko
“Terima kasih…” Akiko tersenyum… “Aku mau coba yang lain…” Akiko kembali masuk ke kamar ganti
“Hei, dia sudah masuk ke ruang ganti lagi” Masao menepuk pundak Isamu
“Ohh iya..” Isamu hany menggaruk kepala nya yang tidak gatal
“Dasar…” Masao
                Selang beberapa detik, Hanami keluar dari kamar ganti
“Bagaimana?” Hanami yang mengenakan baju berwarna putih dan dasi abu-abu serta sarung tangan pink
“Terlihat sedikit tomboy” Masao berkomentar
“Berbeda saat kami pertama kali bertemu denganmu, manis sekali…” Isamu merayu
“Tapi cocokkah dengan ku?” Hanami
“Cocok…” Isamu dan Masao bersamaan
“Hahaha… kalian kompak sekali…” Hanami hanya tertawa “Aku ganti yang lain dulu yaa…” Hanami kembali masuk ke kamar ganti
                Ketika Hanami masuk ke kamar ganti, Akiko pun keluar dengan baju yang berbeda.
“Akiko, kau memang benar-benar cantik” Isamu memuji
“Kau terlalu berlebihan” Akiko tersipu malu
“Aku serius” Isamu
Arigatou” Akiko tersenyum “Hanami, cepat keluar..” Akiko
“Iyaa, tunggu sebentar” Hanami
                Hanami pun keluar mengenakan dress berwarna putih dengan motif bunga-bunga
“Kau manis sekali, seperti boneka saja” Isamu
“Lalu bagaimana menurutmu?” Hanami menanyakan pendapat Masao
“Sama seperti Isamu” Masao singkat
“Dia memang seperti itu” Isamu
“Yaa, aku tau..” Hanami
“Kalian tunggu disini saja ya, kami mau bayar dulu” Akiko
“Ehh, tidak bisa…” Isamu mencegah Akiko dan Hanami ke kasir
“Kenapa??” Akiko dan Hanami serempak
“Karena pria yang harus bayar” Isamu
“Haaa?” Akiko
“Itu prinsipnya” Masao
“Ohh, keren sekali kalau semua pria punya prinsip seperti itu” Hanami
“Prinsip setiap pria itu berbeda” Masao
“Masao, kita bagi yaa..” Isamu membisiki Masao
                Masao hanya mengangguk mengiyakan. Isamu dan Masao membawa pakaian yang sudah di pilih gadis-gadis itu ke kasir
“Ini semua nya berapa?” Isamu yang memberikan pakaian milik Akiko ke kasir
“Semuanya 450 pounds” kasir membungkus pakaian milik Akiko
                Isamu pun memberikan uangnya pada kasir dan mengambil baju yang sudah dibungkus untuk diberikan pada Akiko
“Kalau ini berapa?” Masao memberikan pakaian milik Hanami ke kasir
“Semuanya 430 pounds” kasir membungkus pakaian milik Hanami
                Masao memberikan uangnya pada kasir dan mengambil baju milik Hanami
“Ini milikmu” Masao memberikan tas yang berisi pakaian pada Hanami
Arigatou” Hanami
                Masao pun berjalan di depan dan dikejar oleh Isamu, sementara kedua gadis itu berjalan di belakang
“Kita mau kemana lagi?” Akiko bertanya pada Hanami
                Hanami tidak menggubris pertanyaan dari Akiko, pandangannya terfokus ke depan
“Kau kenapa?” Akiko menyenggol tangan Hanami
“Mereka berbeda sekali.. Yang satu panas dan yang satu dingin seperti es” Hanami
“Lalu..?” Akiko
“Tapi walaupun bersifat dingin seperti itu, dia masih peduli dengan temannya” Hanami
“Ehemmm, kau menyukai Masao yaa?” Akiko menggoda Hanami
“Haa?? Tidak kok, aku hanya mengaguminya saja…” Hanami mengelak
“Oh ya?” Akiko
“Kau ini.. Mengagumi dan menyukai itu dua hal yang berbeda..” Hanami
“Ya, baiklah…” Akiko
“Kau tidak takut jika dia bisa membongkar semuanya?” Hanami membisiki Akiko
“Kenapa kau bisa berpikiran seperti itu?” Akiko
“Dia sangat pintar, berbeda dengan Isamu. Dan aku rasa dia sudah mencurigai kalian” Hanami
“Kadang aku juga berpikir begitu tapi Ryo bilang tidak perlu khawatir selama kita tidak bertindak mencurigakan” Akiko
“Tidak mungkin, seperti hari ini saja contohnya.. Ryo tidak bersamamu, iya kan?” Hanami
“Kau tenanglah..” Akiko
“Hari ini kau bisa mencari alasan dengan mengatakan pergi denganku tapi besok dan hari-hari berikutnya bagaimana? Itu akan sangat sulit karna kalian disini selama sebulan dan Ryo tidak bersamamu..” Hanami
“Benar juga yang kau katakan… Nanti akan aku diskusikan dengan Ryo” Akiko
“Hmm, aku mengkhawatirkanmu karna kau kakakku satu-satunya..” Hanami
                Mereka masih terus berjalan mengelilingi Westfield London
“Kalian lapar tidak?” Isamu menoleh ke belakang
                Kedua gadis itu hanya mengangguk
“Hei Masao, kita makan siang dulu yaa…” Isamu
“Baiklah..” Masao
                Mereka pergi ke sebuah kafe yang ada di Westfield London
“Kalian mau pesan apa?” Akiko
“Beef Rib Steak” Hanami dan Masao serempak
                Akiko dan Isamu tertawa melihat kekompakan Hanami dan Masao
“Lalu kau mau pesan apa?” Akiko
“Aku Beef Chuck Steak saja” Isamu
“Hmm, kalau begitu aku sama denganmu saja” Akiko “Pelayan…” Akiko memanggil pelayan
“Anda mau pesan apa?” Pelayan
“Aku mau 2 Beef Rib Steak dan 2 Beef Chuck Steak” Akiko
“Baiklah, tunggu 15 menit yaa..” Pelayan
                Makanan pun datang, mereka semua makan dengan lahap. Setelah makan mereka kembali ke hotel dengan mobil yangtadi mereka gunakan beserta supir yang sudah ada di dalamnya menunggu mereka semua
“Back to hotel..” Masao
“Lalu aku bagaimana?” Hanami
“Kau ikut dengan kami ke hotel” Isamu
“Tapi..?” Hanami
“Kau menginap di hotel semalam saja ya..” Akiko
                Hanami hanya bisa mengiyakan permintaan kakaknya. Sesampainya di hotel, mereka melihat Misaki dan Daiki
“Ryo masih belum pulang?” Isamu
“Belum” Misaki
                Beberapa menit setelah mereka sampai, Ryo pun kembali ke hotel
“Kau kemana saja?” Masao
“Aku..” Ryo belum sempat menjawab
“Kau ini, menelantarkan kekasihmu begitu saja” Isamu
“Aku..” Perkataan Ryo kembali terpotong
“Kau bilang ingin liburan tapi kau malah pergi sendiri” Daiki
“Hei, kalian biarkan Ryo bicara” Masao
“Sudahlah, aku malas meladeni kalian. Aku lelah…” Ryo pergi ke kamarnya
“Apa-apaan dia ini…” Isamu kesal
                Akiko, Hanami, dan Misaki hanya diam saja melihat 4 pria itu bertengkar
“Kami ke kamar dulu” Misaki pergi dengan Akiko dan Hanami
                Sudah 2 minggu mereka semua di London tapi keadaan dari 4 pria itu belum membaik. Ryo masih terus saja pergi pagi-pagi dan pulang malam. Namun, pada suatu pagi
“Hei Ryo, pagi ini kauu tidak bisa kabur begitu saja” Daiki memanggil Ryo yang hendak pergi
“Kalian?” Ryo
“Sudah 2 minggu disini tapi kau selalu pergi sendiri” Isamu
“Ini bukan liburan Ryo” Misaki
“Apa kau tidak memikirkan perasaan Akiko?” Isamu
                Ryo tidak tau harus berkata apa
“Baiklah, hari ini aku tidak akan pergi keluar” Ryo
“Kalau begitu, ayo kita sarapan” Akiko hanya bisa tersenyum
                Mereka semua sarapan bersama sambil menonton televisi
“Berita kali ini berasal dari penyanyi terkenal asal Jepang.”
“Baru-baru ini wartawan berhasil mendapatkan informasi tentang asal usul Bella yang sangat misterius dan selalu disembunyikan. Bella merupakan cucu seorang pengusaha kaya Jepang yang sudah memiliki saham di berbagai Negara. Karena takut di culik oleh musuh, ayahnya mengirim Bella untuk belajar di London sejak berumur 12 tahun. Sampai saat ini belum diketahui nama asli dari Bella. Tunggu kabar selanjutnya dari kami.”
“Wah, cantik sekali…” Daiki
“Iyaa, ternyata benar-benar ada bidadari di dunia ini” Isamu
“Kalian terlalu berlebihan” Masao
“Aku harus bisa mendapatkannya” Daiki
“Kita akan bersaing” Isamu
“Kalian tidak akan bisa…” Akiko
“Kenapa?” Daiki dan Isamu bersamaan
“Karena dia sudah memiliki kekasih” Akiko
“Kau tau darimana? Memangnya kau kenal dia?” Isamu
“Tentu saja, bahkan aku juga kenal kekasihnya” Akiko
“Apa kekasihnya lebih tampan dariku?” Daiki
                Akiko mengangguk mantap dan tersenyum
“Besok kita pulang ke Jepang” Ryo
“Kenapa secepat itu? Aku baru saja mau mengejar cintaku”Daiki
“Kau kan ada Misaki” Ryo
“Aku bagaimana?” Isamu
“Masih banyak gadis cantik di Jepang” Ryo
                Masao menatap Ryo curiga
“Masao, kau jangan mencurigaiku terus..” Ryo
“Baiklah..” Isamu dan Daiki
“Hari ini kita istirahat saja, besok kita berangkap pesawat pagi” Ryo
                Mereka semua masuk ke kamar masing-masing
“Ryo kenapa yaa?” Misaki bertanya pada Akiko
“Tidak ada apa-apa, jangan terlalu dipikirkan” Akiko memasukkan baju-bajunya ke koper
                Keesokan harinya
“Dasar Ryo, padahal aku baru saja mengejar cintaku” Isamu
“Sudahlah..” Masao
                Setelah melewati beberapa jam di pesawat, akhirnya mereka tiba juga di Jepang. Ryo mengantarkan Akiko pulang ke rumahnya sedangkan Daiki mengantarkan Misaki. Sementara itu, Masao dan Isamu menunggu Ryo dan Daiki di tempat biasa mereka bertemu.
“Kenapa mereka lama sekali?” Isamu
“Bersabarlah sedikit” Masao duduk dan menikmati anggur tahun 90an
“Kau masih saja bisa minum..” Isamu
“Daripada jalan bolak-balik sepertimu hanya membuat pusing saja” Masao
                Ryo dan Daiki sampai di tempat itu bersamaan. Mereka pun masuk ke ruangan yang sudah ada Isamu dan Masao di dalamnya. Ruangan yang hanya boleh dimasuki oleh pemilik dari Fahrenheit Restaurant karena di depan pintu terdapat tulisan dan foto yang mengisyaratkan, orang lain dilarang masuk
ONLY
“Ryo, sebenarnya ada apa?” Isamu
“Aku masih tidak mengerti denganmu, untuk apa kita pulang secepat ini?” Daiki
“Bukankah kita liburan selama satu bulan?” Isamu
“Apa kalian masih menganggapku sebagai sahabat kalian?” Ryo
“Kenapa kau bertanya seperti itu?” Daiki
“Jawab saja pertanyaanku” Ryo
“Itu semua tergantung sikapmu sendiri” Masao
“Aku merasa kau berubah sejak kembali dari London, kau lebih misterius dan sepertinya kau merahasiakan sesuatu dari kami” Isamu
“Sebenarnya apa maumu, ha?” Daiki kesal
“Aku hanya tidak ingin kita bertengkar dan menjadi seperti ini” Ryo
“Apa hubungannya dengan kepulangan kita secara mendadak?” Isamu yang ikut kesal
“Tadi bukankah kau sendiri yang mengatakan kau ingin bersaing dengan Daiki demi mendapatkan Bella dan sama seperti sebelumnya, Daiki juga ingin bersaing denganku untuk mendapatkan Misaki. Apa ini yang kalian mau? Kalian ingin menghancurkan persahabatan kita karena cinta?” Ryo yang mulai marah
“Kenapa kau hanya diam saja?” Isamu melirik Masao
“Apa yang harus kukatakan? Aku tidak ada hubungannya dengan semua ini. Kalian lanjutkan saja pertengkaran kalian, aku mau pulang.” Masao pergi meninggalkan ketiga sahabatnya dalam situasi yang sedang memanas
“Mana bisa kau pergi begitu saja? Kau harusnya menjadi penengah bukan malah menghindar” Daiki berteriak
“Sudahlah, aku tidak mau meladeni kalian lagi. Aku sudah mengatakan semuanya sekarang terserah kalian. Aku harap kalian bisa memkirkan perkataanku tadi.” Ryo pun pergi meninggalkan Isamu dan Daiki
“Sekarang bagaimana?” Isamu
“Entahlah” Daiki pun pergi meninggalkan Isamu sendiri
“Hei, kalian semua memang menyebalkan.” Isamu kesal
                Keempat pria yang sudah bersahabat sejak kecil pun bisa bertengkar hebat karena masalah wanita. Mereka jarang bicara dan pergi bersama lagi. Kini hubungan persahabatan mereka semakin renggang dan membuat orang-orang di Sakura University bingung, tidak tau harus melakukan apa karena ketiga pangeran yang hubungannya selalu harmonis sudah tidak ada lagi.
“Sebenarnya ada apa dengan pria-pria itu?” Misaki bertanya pada Akiko
“Aku juga tidak mengerti” Akiko
“Ryo juga sudah sebulan ini menghilang, entah kemana? Apa Daiki, Isamu dan Masao menyadari kalau Ryo tidak ada?” Misaki
“Mungkin hanya Masao yang menyadarinya” Akiko
“Aku juga merasa begitu. Lalu apa yang bisa kita lakukan?” Misaki
“Kita harus mencari Masao..” Akiko
“Kau yakin mau mencarinya? Dia yang paling susah diajak bicara dibandingkan dengan yang lainnya” Misaki
“Lalu kita mau cari siapa lagi? Hanya Masao yang pikirannya lebih terbuka” Akiko
“Baiklah, kita coba saja…” Misaki
                Misaki dan Akiko pun pergi mencari Masao ke kelasnya tapi baru setengah perjalanan mereka dikejutkan dengan seseorang yang berjalan mendekati mereka
“Hanami??” Misaki
“Kenapa kau bisa kesini?” Akiko
“Ceritanya panjang, kalian mau kemana?” Hanami
“Kami mau mencari Masao” Akiko
“Aku juga ada perlu dengannya, aku ikut dengan kalian” Hanami
                Ketiga gadis itu berjalan ke kelas Masao. Mereka melihat Masao yang sedang asyik membaca buku. Mereka berjalan perlahan mendekati Masao
O-genki desu ka (apa kabar)?” Hanami
“Kau? Lie, amari yokunai desu (tidak terlalu baik)” Masao kaget dengan kedatangan Hanami “Untuk apa kalian kesini?” Masao
O-hisashiburi desu ne (sudah lama tidak bertemu)” Hanami tersenyum
                Masao hanya mengangguk
“Ada hal penting yang ingin kami bicarakan denganmu tapi sebaiknya jangan disini” Misaki
“Ada apa?” Masao
“Ikut saja dengan kami” Hanami menarik tangan Masao keluar dari kelas
“Kita mau kemana? Kau tidak perlu menarik tanganku..” Masao
                Hanami pun melepaskan tangan Masao
“Tangannya kenapa tidak sedingin waktu itu yaa?” Hanami
“Kau ikuti saja kami” Akiko
                Mereka kini di sebuah taman yang berada di belakang kampus.
“Aku harap kau bisa berbaikan dengan sahabat-sahabatmu itu” Misaki
“Ini semua tidak ada hubungannya dengan kalian” Masao
“Tentu saja ada, apa kau tidak menyadari sejak kalian saling diam seperti ini kampus menjadi tidak terkendali?” Misaki
“Benar sekali, mahasiswa-mahasiswi banyak yang bermusuhan karna kalian.. Mereka bingung harus memilih ikut dengan siapa?” Akiko melanjutkan
“Apa segawat itu? Kalian terlalu berlebihan” Masao
“Apa kau sadar kalau Ryo sudah sebulan ini tidak masuk kuliah?” Misaki
“Ryoo?” Masao
“Jadi kau tidak tau Ryo sudah menghilang selama sebulan ini?” Akiko
                Masao hnya menggeleng
“Lalu apa kepentingannya datang kesini?” Masao melirik Hanami
“Sebenarnya Ryo baik-baik saja. Selama sebulan ini dia di Inggris, dia menyuruhku datang kesini untuk minta tolong padamu..” Hanami
“Minta tolong?” Ryo
“Dia ingin kalian bersatu kembali, dia sangat percaya padamu makanya dia ingin agar kau bisa membuat Isamu dan Daiki berbaikan lagi.” Hanami
“Kenapa bukan dia sendiri?” Masao
“Karena kedatangannya hanya akan memperburuk suasana. Dia sangat menyesal dengan semua kejadian ini dan dia juga menyesal karena telah mereahasiakan semuanya dari kalian” Hanami
“Merahasiakan apa?” Misaki
“Nantinya kalian akan tau setelah dia kembali” Hanami
“Kapan dia kembali?” Misaki
“Ini yang mau aku sampaikan padamu, dia sudah menyetujui untuk menjadi Pangeran Aki jadi dia akan kembali seminggu sebelum Aki makanya dia berharap semuanya akan baik-baik saja saat dia kembali. Ryo sangat membutuhkan bantuanmu Masao” Hanami
“Jadi sebentar lagi semuanya akan berakhir?” Akiko
                Hanami hanya mengangguk
“Baiklah, akan aku usahakan” Masao
“Semuanya aku serahkan padamu” Hanami
“Lalu kau kapan kembali ke Inggris?” Misaki
“Aku sudah memutuskan untuk pindah kesini” Hanami
“Akhirnya aku bisa bersama dengan adik tercintaku” Akiko memeluk Hanami
                Masao pun pergi meninggalkan ketiga gadis itu. Ia menelpon Isamu dan Daiki untuk mengajak kedua sahabatnya berkumpul. Malam pun tiba, Masao, Isamu dan Daiki sudah berkumpul di markas mereka
“Ada apa lagi?” Isamu
“Aku ingin memberitahu sesuatu pada kalian?” Masao
“Apa?” Daiki
“Ini tentang Ryo” Masao
“Aku malas mendengar nama itu lagi” Isamu
“Sudahlah, kau tidak usah pikirkan dia lagi” Daiki
“Apa kau tau kalau Ryo sudah tidak masuk kuliah selama sebulan?” Masao
“Apa maksudmu dia menghilang?” Daiki
“Sejak pertengkaran itu, dia sudah menghilang” Masao
                Daiki dan Isamu hanya diam
“Dia hanya tidak ingin kita bertengkar seperti ini karena masalah wanita, apa kalian mengerti?’ Masao
“Lalu apa yang harus kita lakukan?” Isamu
“Kita harus menyuruhnya kembali” Daiki
“Tapi dia dimana?” Isamu
“Kita hanya bisa menunggu, tidak ada yang bisa kita lakukan” Masao
“Apa maksudmu?” Isamu
“Dia akan segera kembali dan menjelaskan pada kita semuanya” Masao
“Kapan?” Daiki
“Seminggu sebelum Aki” Masao
“Bagaimana kau bisa tau?” Isamu
“Hanami datang dan memberitahuku” Masao
“Dia itu aneh sekali” Isamu
“Baiklah, kita tunggu saja kedatangannya” Daiki
“Ada satu hal lagi yang belum aku katakan” Masao
“Apa lagi?” Isamu
“Dia sudah setuju untuk menjadi Pangeran Aki” Masao
“Benarkah?” Daiki
                Masao hanya mengangguk
“Aku akan menunggumu” Isamu
                Keesokan harinya di kampus
“Bagaimana?” Hanami yang ternyata duduk di sebelah bangku Masao
“Tugasku sudah selesai” Masao
“Jadi kalian sudah baikan?” Hanami
“Kami sudah baikan tapi tidak dengan Ryo” Masao
“Maksudmu?” Hanami
“Tunggu dia kembali” Masao
                Hari yang dinantikan pun tiba, Ryo sudah kembali dari Inggris dan kembali masuk kuliah
“Akhirnya kau kembali” Daiki yang melihat Ryo
“Begitulah” Ryo
“Kau benar sudah setuju untuk menjadi Pangeran Aki?” sambung Isamu
                Ryo mengangguk
“Lalu bagaimana dengan rahasia yang ingin kau katakana pada kami?” Isamu
“Aku akan memberitahu kalian nanti malam” Ryo
“Baiklah, aku harap kau menepati janjimu” Daiki
                Malam hari pun tiba, mereka berkumpul di tempat biasa
“Cepat katakan..” Isamu
“Kalian masih ingat dengannya?” Ryo menunjukkan sebuah foto
“Tentu saja, dia Bella kan?” Isamu
“Untuk apa kau menunjukkan foto nya?” Daiki
“Sebenarnya dialah kekasihku” Ryo
“Haaa????” Isamu, Daiki dan Masao kaget
“Kau pasti sedang membohongi kami kan?” Daiki
“Lalu bagaimana dengan Akiko?” Isamu
“Akiko adalah sahabat Bella, kami satu SMA” Ryo
“Kenapa wanita yang dekat denganmu selalu saja wanita-wanita cantik?” Isamu
“Aku juga tidak tau, mungkin takdir” Ryo
“Jadi selama liburan di Inggris kau bersama dengannya?” Masao
                Ryo hanya tersenyum dan mengangguk
“Tidak kusangka, aku punya teman yang hebat bisa mempacari seorang penyanyi terkenal yang cantik bagaikan bidadari” Isamu
“Kau terlalu berlebihan” Ryo
“Karena kau sudah menceritakan semuanya, jadi bagaimana dengan Akiko” Isamu
“Aku tau kau menyukainya, kejarlah dia…” Ryo
“Itu kau yang mengatakannya kan?” Isamu senang
“Berarti aku juga bisa tetap mengejar cinta Misaki kan” Daiki
“Iyaaa…” Ryo
                Semuanya terlihat sangat senang, mereka minum semalaman. Hari-hari mereka kini kembali ceria dan Sakura University juga kembali tentram karena Pangeran-Pangeran mereka sudah baikan. Hari dimana Natsu berakhir pun tiba, mereka semua menyiapkan segala hal yang berkaitan untuk pesta pelantikan Pangeran Aki yang baru. Setelah semuanya selesai, mereka pulang untuk beristirahat. Keesokan harinya di Sakura University
“Hei, hari ini sudah memasuki Aki..”
“Iya, Sakura di taman juga sudah mulai berguguran”
“Ehm, tadi aku juga melihatnya, indah sekali”
                Mahasiswa-mahasiswi asyik berbincang-bincang
“Aku dengar juga hari ini cucu dari pemilik grup Fuiji akan datang ke sini”
“Benarkah?”
                Sementara itu di sebuah ruangan terdapat 4 orang pria dan 3 orang wanita yang sedang berbincang-bincang
“Sepertinya hari pelantikanmu menjadi Pangeran sangat istimewa” Misaki
“Apa maksudmu?” Ryo
“Aku dengar cucu pemilik grup Fuiji akan datang” Misaki
“Grup Fuiji?” Hanami dan Akiko saling melihat satu sama lain
“Kalian kenapa?” Misaki
“Tidak ada apa-apa” Akiko dan Hanami hanya tersenyum
“Oh ya, kenapa kau bilang istimewa?” Akiko
“Grup Fuiji adalah pendiri Sakura University tapi kami belum ada yang pernah melihat cucu dari pemilik Grup Fuiji itu” Misaki
“Oh jadi begitu” Hanami
“Ehmm, sebelum acara pelantikan dimulai aku ingin melihat bunga Sakura di taman belakang dulu” Ryo
“Perlu kami temani?” Masao
  “Aku sendiri saja” Ryo pun pergi meninggalkan yang lainnya
“Kami menunggumu” Daiki
                Ryo berjalan ke taman belakang untuk melihat keindahan Bunga Sakura saat Aki karena memang bunga Sakura terlihat sangat indah saat Aki.
“Benar-benar bunga yang indah” Ryo

Setelah beberapa menit melihat bunga Sakura, ia pun kembali ke tempat teman-temannya berada.
“Baiklah, hari ini kita akan mengadakan pesta pelantikan untuk Pangeran Aki yang baru. Aku yakin kalian semua sudah tau siapa orangnya” Misaki yang berdiri di atas panggung
                Ketiga Pangeran yang lainnya juga sudah ada di atas panggung
“Selain itu juga, mungkin beberapa dari kalian ada yang sudah mendengar kabar kalau cucu dari pemilik Sakura University ini akan datang” Daiki
“Anggap saja pesta ini juga sebagai pesta penyambutan untuknya” Isamu
“Tidak perlu menunda lagi, kita langsung panggilkan saja Pangeran Aki baru kita” Misaki bertepuk tangan dan diikuti oleh yang lainnya
                Ryo pun naik ke atas panggung untuk di pakaikan mahkota. Tak selang beberapa lama, seseorang naik ke atas panggung dengan memakai sebuah topeng. Sesampainya di atas panggung, ia membuka topengnya.
“Bukankah dia Bella?”
“Untuk apa dia datang kesini?”
“Kau??” Ryo
Gomennasai… Selama ini aku tidak memberitahumu” Bella
“Apa maksudmu?” Ryo bingung begitu pula dengan ketiga sahabatnya dan juga Misaki
“Dialah yang kalian maksud tadi” Akiko naik ke atas panggung diikuti dengan Hanami
 “Cucu pemilik Sakura University ini” Hanami melanjutkan
“Benarkah ini?” Ryo menatap Bella dengan penuh pertanyaan
“Namaku Sakura, kakek memberikan nama ini karena dia sangat menyukai bunga Sakura dan dia juga ingin aku selalu terlihat indah maka dari itu ia memberikan aku nama palsu ‘Bella’ yang berarti indah. Sakura adalah nama asliku…” Bella
“Lalu kami harus memanggilmu apa?” Isamu
“Kalau di Jepang kalian panggil aku Sakura tapi kalau di luar Jepang panggil aku Bella”
“Baiklah…” Daiki
“Dasar kau ini” Ryo mencubit pipi Sakura
                Pesta pelantikan masih terus dilanjutkan dan diatas panggung pula terjadi banyak hal romantic
“Akiko, sejujurnya aku..” Isamu
“Aku sudah tau apa yang ingin kau katakan… Aku mau menjadi kekasihmu karena aku pun mencintaimu” Akiko memeluk Isamu
“Jadi Isamu mencintai kakak? Lalu aku?” Hanami sedih
“Kau denganku saja” Masao
“Ha??” Hanami kaget mendengar pernyataan Masao begitu pula dengan ketiga sahabat Masao
“Jadi selama ini kau menyukai Hanami?” Isamu
“Kau memang pandai sekali menyembunyikan perasaanmu” Daiki
“Hana ataupun Hanami itu sama saja..” Masao
“Lalu kau?” Daiki
“Apa?” Misaki
“Aku sudah lama menyukaimu, bagaimana perasaanmu terhadapku?” Daiki
“Aku..” Misaki menunduk malu
“Kau juga menyukaiku kan..” Daiki memeluk Misaki
“Hei Hanami, cepat jawab Masao” Sakura menyenggol tangan Hanami
“Aku mau menjadi kekasihmu” Hanami tertunduk malu
“Masao, kau jangan dingin begitu.. Ayo rangkul kekasihmu” Ryo
                Keempat Pangeran itu pun mendapatkan cinta mereka masing-masing dan berhasil mempertahankan persahabatan mereka. Pangeran untuk Sakura University lengkap sudah dan spanduk pun di pasang.
>>>The End<<<

No comments:

Powered by Blogger.