Monday 21 January 2013

First Love From Gold [Eps.3]



Author:: TaraChun
Genre:: Romance
Cast::  Wu Chun as Rex                    ~ Tara as Callysta
            Jiro Wang as Darrel            ~ Dedew as Elora
            Aaron Yan as Nelson            ~ Layli as Griselda
            Calvin Chen as Cortez           ~Toru as Fiorenza
            Mike He as Adolfo               ~ Hananti as Aurelia
            Vic Zhou as Billy                  ~ Iin as Olinda
            Wang Zi as Dayton               ~ Nica as Nesha
            Jerry Yan as Roger              ~ Nurr as Halona
            Joe Cheng as Grady              ~ Lussy as Ratana
            Danson Tang as Derrick        ~ Rizki as Perlita
            JJ Lin as Lawson                  ~ Cha as Meara
            Ming Dao as Frank                ~ Yuna as Shafira
            Show Luo as Casey                ~ Febryana as Isaura
            Mao Di as Steve                   ~ Aulia as Oriana
            Xiao Jie as Marco                ~ Lulu as Luvena
            Roy Qiu as Freddy               ~ Rhenny as Fidelya
            George Hu as Addison           ~ Riskia as Alina
            

Disclaimer:: Saya membuat cerita akan selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat sangat mengagumi mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya. Silahkan mengcopy tapi jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.


Mereka semua berdansa, Callysta dengan Rex, Elora dengan Darrel, Griselda dengan Nelson, Fiorenza dengan Cortez, Fidelya dengan Freddy, Aurelia dengan Adolfo, Halona dengan Roger, Olinda dengan Billy, Perlita dengan Derrick, Ratana dengan Grady, Nesha dengan Dayton, Meara dengan Lawson, Alina dengan Addison, Shafira dengan Frank, Isaura dengan Casey, Luvena dengan Marco dan Oriana dengan Steve.
“Kenapa anda memilih saya sebagai pasangan dansa anda?” tanya Aurelia sambil berdansa dengan Adolfo
“Hmm, apa ya? Sepertinya karena inisial nama kita sama-sama berawalan huruf A” Adolfo
“Jadi anda juga sudah tau nama kami?” Aurelia
“Bukan hanya aku tapi rekan-rekanku yang lainnya juga sudah tau dan sepertinya pemegang saham perusahaan yang lain juga sudah tau” Adolfo
“Tapi yang berinisial A bukan hanya saya saja, ada Alina juga kan. Sepertinya anda kurang tepat memilih alasan ini” Aurelia tersenyum
“Jadi kau mau tau alasan sebenarnya?” Adolfo
            Aurelia mengangguk
“Kau yakin tidak akan menyesal setelah mendengar alasan sebenarnya?” Adolfo tersenyum aneh
“Lebih baik anda tidak perlu memberitahu saya” Aurelia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang sedang berdansa dengannya
“Bukankah tadi kau sangat ingin mengetahuinya?” Adolfo mendekatkan wajahnya ke wajah Aurelia hingga mata bertemu mata
            Aurelia diam berpikir sejenak
“Sekarang saya benar-benar tidak ingin mengetahuinya” Aurelia yang sedikit ketakutan
            Melihat ekspresi Aurelia seperti itu, Adolfo pun tertawa geli
“Aku hanya bercanda… Kau tidak perlu takut seperti itu” Adolfo
“Anda sudah berhasil membuat saya takut” Aurelia sedikit kesal
“Tapi wajahmu saat ketakutan itu manis sekali… Oh ya, jangan terlalu formal denganku ya. Umur kita kan tidak terpaut jauh. Kau cukup memanggil namaku saja” Adolfo kembali tersenyum
“Baiklah Mr. Adolfo yang sedikit menyebalkan” Aurelia pun tersenyum
“Sepertinya kalian berkembang lebih cepat” Shafira berbisik pada Aurelia karena posisi mereka yang berdekatan
“Kata-kata itu lebih cocok denganmu” Aurelia yang melihat Shafira dan Frank berdansa sedikit mesra seperti sepasang kekasih
“Kalian berdua bicara apa?” Frank
“Tidak ada” Shafira
            Setelah selesai berdansa, mereka melanjutkan dengan minum sake.
“Hmm… Enak nya… Aku benar-benar merindukan minum sake disaat-saat seperti ini” Nesha
“Beda rasanya minum sake ditemani oleh wanita-wanita cantik” Steve
“Yah, kau benar sekali” Roger
            Wanita-wanita itu saling melihat satu sama lain kemudian mereka pun tertawa
“Kalian sedang menertawakan apa?” Cortez
“Sepertinya lucu sekali” Derrick
“Jadi kalian tidak sadar?” Ratana
            Pria-pria itu menggeleng bersamaan
“Benar-benar sulit dipercaya…” Halona
“Apanya?” 17 pria itu dengan kompak
“Sepertinya kalian sudah ketularan kami” Alina
“Ketularan?” Grady
“Iya… Kalian sudah ketularan kekompakan kami..” Aurelia
            Wanita-wanita itu kembali tertawa dan membuat ke 17 pria itu kebingungan
“Sebenarnya kalian ini maksudnya apa?” Darrel
“Jangan buat kami makin bingung saja” Adolfo
“Apa yang membuat kalian tertawa sebelumnya?” Billy
“Dan kenapa harus karena kami?” Dayton
“Kalian memang benar-benar kompak ya…” Luvena
“Pertanyaan kalian saja bisa saling berhubungan satu sama lain padahal kalian kan berbeda perusahaan” Olinda
            Pria-pria itu hanya menggeleng keheranan melihat para wanita yang ada di hadapan mereka terus saja tertawa tanpa mereka ketahui sebenarnya apa yang wanita-wanita itu tertawakan?
“Jangan alihkan pembicaraan dengan kekompakan kami…” Nelson
“Sebenarnya kalian kenapa?” Lawson
“Katakan yang benar” Frank
“Sepertinya mereka sudah mabuk..” Grady
“Kami tidak mabuk” Callysta
“Kalian benar-benar ingin tau?” Perlita
            Para pria-pria itu pun mengangguk bersamaan
“Bagaimana ladies? Apa kita harus memberitahu mereka?” Fiorenza
“Tidak…” 16 wanita lainnya dengan kompak sambil menggelengkan kepala mereka dan kembali tertawa
“Astaga… Mereka benar-benar sudah mabuk” Marco
“Lebih baik kita antar mereka pulang saja” Rex
“Come on ladies, we are go home…” Freddy
“Okee… Kami akan memberitahu kalian yang sebenarnya” Shafira
“Semoga kalian benar-benar mengatakannya” Addison
“Apa kalian para pria-pria tampan ini tidak pernah pacaran sebelumnya?” Elora
            Ekspresi para pria-pria itu berubah seketika dengan raut penuh tanda tanya
“Bukankah tadi kalian mengatakan kalau baru kali ini minum sake bersama dengan wanita?” Griselda
“Jadi kesimpulan kami adalah kalian belum pernah pa…ca…ran…” Isaura
“Sungguh sulit dipercaya” Meara
“Apa karena kalian terlalu sibuk dengan perusahaan kalian masing-masing?” Nesha
            Para pria itu hanya diam mendengar pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari wanita-wanita yang ada di hadapan mereka
“Kenapa kalian tidak menjawab?” Fidelya
“Jadi semua itu benar?” Olinda
“Benar-benar tidak disangka” Elora
“Pria-pria tampan seperti kalian belum pernah pacaran…” Aurelia
“Kami kira kalian sudah berkali-kali berganti pasangan” Ratana
“Tapi ternyata…” Perlita
“Kalian sepertinya sudah benar-benar mabuk” Adolfo
“Sebaiknya kami antar kalian pulang” Casey
“Tapi…” Luvena
“Kenapa?” Marco
“Aku maunya duduk di depan…” Luvena
“Aku juga mau di depan” 16 wanita lainnya kompak
            17 pria itu hanya menggeleng
“Benar-benar kompak” Freddy
“Okee… Kalian semua duduk di depan” Casey
“Horreee…” sorak 17 wanita itu
“Karena kami sedang senang sekali hari ini jadi…” Elora
“Kalian boleh bergandengan dengan tuan puteri yang cantik-cantik ini” Callysta
            17 wanita itu memberikan tangan mereka pada 17 pria yang berada di dekat mereka. Pria-pria itu pun dengan senang hati menggandeng 17 wanita-wanita cantik. Mereka keluar restoran. Pria-pria itu berjalan menuju mobil mereka masing-masing dengan menggandeng setiap wanita.
“Silakan masuk tuan puteri” 17 pria itu dengan kompak sambil membukakan pintu mobil masing-masing
“Thank you” para wanita itu pun masuk ke mobil
            Mereka semua masuk ke mobil masing-masing
“Kau sudah siap?” Dayton menoleh ke sampingnya “Astaga… Sudah tidur? Seharusnya kau pasang sabuk pengaman dulu” Dayton pun memasangkan sabuk pengaman Nesha yang sudah tertidur
            Dayton menjalankan mobilnya mengikuti mobil Freddy sebagai penunjuk jalan
“Apa kau benar-benar belum pernah pacaran?” Oriana
“Bukankah tadi kau dan teman-temanmu yang mengatakan kami belum pernah pacaran?” Steve
“Jadi benar?” Oriana penasaran
            Steve hanya diam dan fokus menyetir mobilnya
“Jawablah, aku hanya ingin tau saja” Oriana
“Suatu saat nanti kau akan tau” Steve menoleh kearah Oriana sambil tersenyum
 ‘Membosankan” Oriana pun memalingkan pandangannya kearah jalanan
            Sementara di mobil yang lain
“Aku semakin tidak sabar untuk bergabung dengan kalian di GOUDMYN” Lawson
“Kami juga sudah tidak sabar menunggu kalian” Meara bicara dengan suara yang sangat kecil
“Kau bilang apa?” Lawson
“Saya tidak bicara apa-apa kok…” Meara
“Beruntung sekali ya Freddy dikelilingi oleh wanita-wanita cantik seperti kalian” Lawson
“Sebentar lagi kalian juga akan merasakannnya” Meara tersenyum
“Tapi itu semua berbeda dengan Freddy” Lawson
“Maksud anda?” Meara
“Ehmm, jelas berbeda karna Freddy hanya sendiri dan dikelilingi oleh 17 wanita cantik seperti kalian. Oh ya, jangan terlalu sopan denganku ya… Anggap saja kita sudah berteman lama bahkan lebih dari itu” Lawson
            Meara mengerutkan keningnya ketika mendengar perkataan Freddy. Wajahnya penuh dengan pertanyaan yang ingin dia lontarkan tapi ada sesuatu hal sehingga ia tidak bisa mengatakan semua itu.
“Sudahlah, jangan di pikirkan apa yang aku katakan tadi” Lawson yang melihat ekspresi Meara
            Mobil tempat Isaura dan Casey pun tidak kalah ramai, mereka berdua mengobrol sambil tertawa-tawa
“Kau benar-benar lucu sekali ya..” Isaura
“Kalau membahas itu semua hanya membuatku malu saja” Casey
“Tapi biarpun seperti itu kalian semua terlihat seperti sudah punya pengalaman” Isaura
“Kalau kau dengar cerita ini, aku yakin kau benar-benar tidak akan percaya” Casey
“Apa?” Isaura penasaran
“Saat itu, aku dan yang lainnya sedang di klub malam, ada beberapa wanita cantik yang ingin menemani kami tapi kita juga tau bagaimana kehidupan dunia malam itu sendiri, iya kan?” Casey
            Isaura mengangguk
“Saat mereka mendekati kami, apa kau tau apa yang kami lakukan?” Casey
“Apa?” Isaura
“Karena kami berempat jadi kami seolah-olah membuat diri kami sendiri terlihat seperti pria-pria homo. Kami berpasangan aku dengan Frank sedangkan Roger dengan Billy dan kami pun saling berpegangan tangan. Wanita yang melihat seperti itu kami yakin akan menjauh dan itu benar terjadi, mereka tidak jadi mendekati kami dan mereka memasang ekspresi wajah yang aneh ketika melihat kami. Hahahaha…” Casey
“Aku bisa membayangkannya dan aku yakin bukan hanya wanita tapi pria pun akan aneh melihat kalian. Jujur saja, cara kalian untuk menghindari wanita-wanita itu konyol sekali. Apa kalian tidak merasa jijik satu sama lain?” Isaura
“Tentu saja kami merasa aneh sendiri, setelah mereka pergi kami langsung melepaskan pegangan tangan kami dan pergi ke toilet untuk mencuci tangan” Casey
“Hahahahaha… Tidak kusangka pria seperti kalian bisa melakukan hal konyol seperti itu hanya untuk menghindari wanita tapi…” Isaura
“Tapi apa?” Casey
“Kenapa kalian tidak menghindari kami juga dan melakukan hal konyol itu juga?” Isaura
“Tidak mungkin kami melakukan itu di depan partner bisnis kami, hal itu akan menjatuhkan pamor kami dan lagipula kami yakin kalian itu wanita baik-baik” Casey
“Padahal aku ingin melihatnya. Pasti lucu sekali” Isaura tertawa kecil
            Casey secara tiba-tiba memegang tangan Isaura dan membuat Isaura menghentikan tawanya. Isaura tak tau harus berkata apa, ia hanya memperhatikan Casey yang memegang tangannya.
“Seperti inilah yang kami lakukan” Casey menoleh ke arah Isaura sambil tersenyum
“I know but…” Isaura melihat tangannya yang masih terus di pegang oleh Casey
“Sorry… I just want…” Casey pun melepaskan tangan Isaura
“Yah, maksudmu hanya untuk memberikan contoh. Iya kan?” Isaura tersenyum
“Yupzz..” Casey pun tersenyum
            Berbeda dengan suasana di mobil Addison dan Alina yang sangat kaku
“By the way, inisial nama kita sama ya” Addison
“Iyaa, kita sama-sama berawalan huruf A” Alina
“Kalian semua kompak sekali” Addison
“Kami memang seperti itu sejak dari New York” Alina  
“Oh ya, tadi kenapa Fidelya menutup mulut Freddy?” Addison
“Tidak ada apa-apa kok, hanya sesuatu yang harus dirahasiakan” Alina tersenyum
“Memangnya kenapa harus dirahasiakan?” Addison
“Karena itu hal yang membuat kami malu” Alina
“Kau tidak mau bercerita padaku?” Addison
            Alina hanya menggeleng sambil tersenyum
“It’s ok…” Addison pun tersenyum
            Karena asyik mengobrol dalam mobil masing-masing, tanpa disadari mereka pun tiba di apartemen. Namun, ketika keluar dari mobil masing-masing
“Fidelya, tolong bukakan kamar apartemen mu… Callysta tidak sadarkan diri sejak masuk mobil” Rex menggendong Callysta
“Baiklah…” Fidelya langsung berlari diikuti oleh Rex dan yang lainnya
“Astaga, sepertinya dia kebanyakan minum sake…” Darrel
“Callysta tidak akan seperti ini hanya karna dia kebanyakan minum sake. Dia bisa minum lebih banyak dari ini, Callysta itu gadis yang kuat” Aurelia dengan nada yang sedikit keras
“Sorry” Darrel
“Sudahlah Aurelia, tolong kau ambilkan dia air putih di dapur” Fidelya
            Aurelia segera mengambil air putih di dapur dan langsung kembali ke kamarnya
“Sebenarnya dia sakit apa?” Cortez
            Fidelya langsung memasukkan air ke mulut Callysta dengan sendok
“Bangunlah Callysta, jangan buat kami cemas lagi” Elora
“Sebaiknya kita biarkan dia istirahat dulu saja” Griselda
            Mereka semua pun keluar dari kamar Callysta
“Terima kasih ya kalian sudah mengajak kami makan malam dan mengantar kami pulang.” Halona
“Maaf ya, kami tidak bisa mengantar kalian ke bawah” Perlita
“No problem…” Derrick
“Kalau kalian perlu bantuan kami, jangan sungkan untuk menghubungi kami ya” Billy
            Setelah para pria-pria itu pergi, yang lainnya berdiskusi mengenai penyakit Callysta
“Apa tidak sebaiknya kita beritahu mereka saja?” Nesha
“Aku yakin kalian pasti tau bagaimana sifat Callysta kan?” Perlita
“Dia tidak ingin orang lain mengetahui penyakitnya, cukup kita saja” Ratana
“Tapi kita harus memikirkan dampak terburuk dari penyakitnya, iya kan?” Fiorenza
“Bagaimana jika terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan?” Alina
“Kita tidak punya banyak uang untuk biaya pengobatannya” Olinda
“Aku yakin kita juga pasti membutuhkan bantuan mereka” Oriana
“Dan mereka juga pasti akan mencari tau apa yang terjadi sebenarnya pada Callysta” Shafira
“Kita juga tau sendiri kan, mereka dengan mudah bisa mengetahui nama kita lalu apa sulitnya bagi mereka untuk mengetahui hal yang lebih dari itu?” Meara
“Cepat atau lambat mereka semua pasti akan tau” Isaura
            Fidelya hanya diam mendengarkan saran dari teman-temannya sementara di kamar Callysta
“Kak Fidelya…” Elora berteriak
            Fidelya dan yang lainnya segera masuk ke kamar Callysta
“Ada apa?” Fidelya
“Wajah Callysta pucat sekali dan tubuhnya dingin” Elora
“Sebaiknya kita bawa dia ke rumah sakit saja” Griselda
“Tapi dimana rumah sakit yag dekat dari sini?” Fidelya panik
“Hmm, sebaiknya kau tanya Freddy saja” Luvena
            Fidelya dengan segera mengambil ponselnya dan menelpon Freddy
“Halo Fidelya, ada apa?” Freddy yang sudah mengangkat teleponnya
“Dimana rumah sakit dekat apartemen ini?” Fidelya dengan nada panic
“Ada apa?” Freddy
“Aku ingin membawa Callysta ke rumah sakit, kondisinya memburuk” Fidelya
“Setelah keluar dari apartemen, kalian belok kiri, kira-kira 1 km ada rumah sakit nama nya Claremont Hospital. Aku akan menyusul kalian bersama yang lainnya” Freddy
“Jamgan ajak yang lain, Callysta tidak ingin ada yang tau penyakitnya dan kasihan padanya, kalau memang kau ingin menyusul cukup kau saja. Thanks ya. Bye…” Fidelya menutup teleponnya
“Bagaimana?” Griselda
“Sekitar 1 km dari sini… Ayo” Fidelya
            Fidelya dan yang lainnya membantu menngotong tubuh Callysta keluar apartemen
“Perlu taksi?” Olinda
“Tentu saja” Fiorenza
“Ahh, itu ada mobil…” Elora berlari ke depan mobil tersebut dan merentangkan tangannya
            Mobil itu pun langsung mengerem seketika
“Kauuu??” Aurelia
“Kalian kenapa? Itu Callysta kan?” Adolfo yang berada di dalam mobil
“Kenapa kau masih disini?” Nesha
“Kebetulan tadi aku bertemu dengan temanku jadi mengobrol kami mengobrol sebentar” Adolfo
“Hmm, bisakah kau mengantar kami?” Nesha
            Fidelya menggelengkan kepalanya pada Nesha
“Tapi kau lihat sendiri kan keadaannya” Nesha
“Sudahlah Fidelya, hanya untuk kali ini saja” Ratana
“Tapiii…” Fidelya melihat adiknya yang belum sadarkan diri
“Sudah tidak sempat lagi” Alina
“Taksi juga tidak ada yang lewat” Ratana
“Baiklah…” Fidelya mengangguk
“Tolong antar kami ya ke rumah sakit dekat sini” Aurelia
“Masuklah…” Adolfo
            Fidelya, Aurelia, Elora, dan Griselda pun masuk ke mobil Adolfo dengan Callysta yang masih pingsan
“Nanti kami akan menyusul kalian” Luvena
“Sebenarnya Callysta kenapa sih?” Adolfo
“Bukannya kami tidak ingin memberitahu tapi belum saatnya untuk kalia semua tau karna Callysta pun tidak ingin ada yang tau selain kami” Aurelia
“Sorry” Fidelya
“No problem, I understand” Adolfo fokus menyetir mobilnya
            Hanya dalam waktu 5 menit mereka sudah tiba di Claremont Hospital, Callysta segera dibawa ke IGD
“Thanks ya sudah mengantar kami” Griselda
“Kau sepertinya lelah, lebih baik kau pulang saja” Aurelia
            Adolfo hanya bisa menuruti perkataan dari Aurelia karna ia pun tau kalau mereka tidak ingin dirinya berada disana dan mengetahui yang tidak seharusnya ia ketahui. Adolfo kembali ke mobilnya, ketika di larong rumah sakit ia bertemu dengan para wanita yang lainnya beserta Freddy
“Dimana mereka?” Luvena
“Ada di IGD” Adolfo
“Thanks ya” Perlita beserta yang lainnya berlarian menuju IGD
“Kenapa kau bisa kesini?” Adolfo menahan Freddy
“Aku kan bos nya jadi ini sudah tanggung jawabku” Freddy
“Tapi aku kan juga akan menjadi bos nya” Adolfo
“Kau masih belum resmi Adolfo” Freddy langsung pergi meninggalkan Freddy
“Aku akan mencari tau semuanya” Adolfo pun meninggalkan rumah sakit
            Freddy dan 16 wanita laninnya masih menunggu kabar dari dokter dengan cemas.
“Kau tenang ya…” Freddy menghibur Fidelya
“Bagaimana bisa aku tenang sementara adikku berada di dalam dan aku tidak tau bagaimana keadaannya sekarang?” Fidelya
            Tak lama kemudian dokter beserta para suster keluar dari IGD
“Bagaimana keadaan adikku dokter?” Fidelya cemas
“Adikmu sudah tidak apa-apa” Dokter
“Tapi kenapa dia bisa pingsan seperti ini?” Nesha
“Apa dia ada terlambat minum obat hari ini?” Dokter
            Fidelya mengangguk
“Yah, karena terlambat minum obat dan juga kelelahan membuatnya jadi seperti ini dan kenapa ada bau sake dari mulutnya?” Dokter
“Dia tadi minum sake juga” Ratana
“Jangan biarkan dia minum minuman beralkohol lagi karena akan membahayakan dirinya. Dia sudah kelelahan dan ditambah dengan alkohol yang masuk ke tubuhnya itulah yang membuat dia menjadi seperti ini. Lagipula, dia harus banyak istirahat sekarang karna penyakitnya sudah mencapai tingkat yang paling berbahaya. Kalau sampai dia kelelahan atau salah makan maka akan terjdi hal seperti ini lagi.” Dokter
“Terima kasih dokter” Griselda
            Fidelya langsung masuk ke ruangan tempat Callysta berada, ia menahan air matanya
“Callysta, kau ini jangan membuat kakak khawatir terus. Kau hampir saja membuat kakakmu ini mati karna serangan jantung mendadak” Fidelya yang sudah tidak bisa membendung air matanya pun menetes di pipi Callysta
“Kalian pulang saja, besok kalian harus kerja lagi kan. Biar aku yang jaga Callysta disini” Fidelya
“Tapii..” Aurelia
“Aku yang akan menemaninya” Freddy
“Tidak perlu, kau juga sudah sangat lelah sebaiknya kau pulang saja. Aku ingin dengan adikku” Fidelya
“Baiklah, aku mengerti” Freddy beserta yang lainnya pun meninggalkan Fidelya dan Callysta
            Karna terlalu lelah, Fidelya pun ketiduran. Tak berapa lama kemudian Callysta terbangun dari pingsannya
“Kakak” Callysta mengusap pipi Fidelya dan membuat Fidelya terbangun
“Akhirnya kau sadar juga” Fidelya
“Jangan katakan pada mereka semua” Callysta
“Aku tidak akan mengatakannya” Fidelya tersenyum
“Suruh teman-teman untuk tidak mengatakannya juga” Callysta
            Fidelya hanya mengangguk
“Aku mau pulang” Callysta
“Besok pagi kita pulang tapi kau belum boleh bekerja dulu” Fidelya
            Callysta mengangguk
“Baiklah, sekarang kau tidur lagi ya. Kau harus banyak istirahat” Fidelya
            Callysta pun memejamkan matanya.  Pagi pun datang, Callysta kembali membuka matanya
“Good Mornig” Fidelya tersenyum melihat Callysta yang baru saja bangun
“Morning… Kak, ayo kita pulang” Callysta
“Kau sarapan dulu ya, baru kita pulang” Fidelya
            Callysta pun menuruti perkataan kakaknya dengan sarapan terlebih dahulu
“Aku sudah menghabiskan semuanya. Ayoo pulangg…” Callysta sedikit merengek
“Baiklah, ayo kita pulang” Fidelya memapah Callysta yang masih lemas
“Loh, kalian mau kemana?” Freddy yang melihat Fidelya dan Callysta
“Callysta dari semalam merengek ingin pulang” Fidelya
“Bos, hari ini aku ijin ya…” Callysta
            Freddy hanya mengangguk dan membantu Fidelya memapah Callysta. Mereka masuk ke mobil Freddy dan dalam beberapa menit kemudian mereka tiba di apartemen.
“Kau istirahat saja ya, jangan terlalu banyak gerak dulu” Fidelya
“Iya kakakku sayang” Callysta tersenyum
 “Sekarang aku mau mandi dulu dan pergi ke kantor, ingat ya harus istirahat” Fidelya
            Fidelya sudah siap untuk pergi ke kantor
“Kau masih disini?” Fidelya melihat Freddy yang masih duduk di ruang tamu
“Aku menunggumu, kita ke kantor bersama” Freddy
“Baiklah, ayo berangkat” Fidelya
            Mereka pun berangkat ke kantor dan meninggalkan Callysta di apartemen sendirian. Sekitar 30 menit perjalanan, mereka tiba di GOUDMYN
“Kalian semua sudah datang?” Freddy yang melihat 15 pegawai wanita nya sudah berada di kantor
“Tentu saja, kami kan selalu semangat untuk bekerja” Nesha
“Baguslah kalau begitu, sekarang kita mulai kerja ya semuanya” Freddy
“Eh Fidelya, Callysta hari ini tidak masuk kerja?” Ratana
“Aku menyuruhnya istirahat hari ini” Fidelya
“Ohh, kalau begitu ayo kita berangkat” Luvena
“Baiklah” Fidelya
            Mereka pun berangkat untuk kembali melakukan riset di lapangan secara langsung. Saat di perjalanan…
“Hey tunggu…”terdengar suara seorang pria
Luvena bersama kelompoknya menoleh ke belakang
 “Kalian?” Luvena
“Iya, kami dari Brown Company” Lawson
“Bagaimana keadaan teman kalian yang pingsan kemarin?” Dayton
“Dia tidak masuk kerja hari ini, harus istirahat dulu seharian mungkin besok sudah bisa masuk kerja” Perlita
“Ooh, baguslah kalo sudah tidak apa-apa” Marco
“Terima kasih ya kalian sudah perhatian pada teman kami” Elora
“Oh ya, kalian mau kemana?” Steve
“Kami sedang melakukan riset langsung di lapangan jadi maaf kami tidak bisa mengobrol lama dengan kalian” Luvena
“No problem, kalian lanjutkan saja” Lawson
“Kami permisi dulu ya” Luvena beserta yang lainnya pun pergi meninggalkan 4 pria dari Brown Company itu
“Mereka benar-benar professional ya” Marco
“Walaupun wanita tapi mereka mau terjun langsung ke lapangan” Steve
“Sepertinya tidak salah kita bekerja sama dengan GOUDMYN, pegawai-pegawainya juga berkualitas” Dayton
“Ya, benar katamu” Lawson pun tersenyum
“Aku semakin tidak sabar masuk ke GOUDMYN” Steve

“Aku pun begitu” Marco
            Hari semakin sore, mereka semua pulang ke apartemen masing-masing untuk beristirahat
“Bagaimana hari ini?” Callysta
“Semuanya lancar, kakak lelah sekali mau tidur dulu” Fidelya
“Kakak makan dulu ya, aku sudah masak” Callysta
“Kau kan harusnya istirahat” Fidelya
“Aku bosan tidur seharian di rumah jadi aku masak saja” Callysta
“Sudahlah, aku makan dulu. Kau jangan tidur terlalu malam ya” Fidelya
            Setelah selesai makan, mereka berdua langsung beristirahat. Keesokan harinya
“Good Morning” Callysta menyapa kakaknya yang sedang sarapan
 “Morning” Fidelya menoleh ke arah Callysta “Kau sudah rapi begini, jangan bilang kalau…” Fidelya
“Aku bosan di rumah, aku mau kerja saja lagian kan mereka sudah mulai masuk hari ini. Aku tidak akan melewatkan hari ini dan membuat mereka bertanya-tanya karna tidak melihatku di kantor. Mereka pasti akan curiga” Callysta panjang lebar
“Sudahlah, kau tidak perlu bicara terlalu banyak. Aku mengerti maksudmu, ayo cepat makan dan kita berangkat ke kantor” Fidelya mengajak Callysta sarapan
            Callysta pun sarapan mengikuti perkataan kakaknya. Setelah selesai sarapan, mereka berangkat ke kantor dan ternyata 15 teman mereka sudah menunggu di lobby untuk berangkat bersama
“Callysta, kau yakin mau bekerja hari ini?” Aurelia
“Memangnya kau sudah sehat?” Olinda
“Aku bosan di apartemen seharian tanpa melakukan apapun” Callysta
“Pasti ada alasan lain kan?” Nesha
“Mungkin sama seperti kita yang hari ini penuh semangat untuk datang ke kantor” Alina
“Sepertinya begitu” Halona
“Ya sudah, ayo kita berangkat” Fiorenza
            Mereka semua masuk ke mobil jemputan yang sudah menunggu mereka seperti biasanya. Tak lama kemudian, mereka pun sampai di GOUDMYN
“Kalian pagi sekali” Freddy yang sudah lebih dulu berada di kantor
“Anda juga pagi sekali sudah berada di kantor” Luvena
“Aku kan harus menyambut para pemegang saham yang baru” Freddy
“Kami juga begitu” Elora
“Baiklah, tapi setelah menyambut mereka kita adakan rapat ya” Freddy
“Okee…” jawab 17 wanita itu serempak
“Ehh, Callysta kenapa sudah masuk kerja? Seharusnya kan kau istirahat” Freddy
“Aku bosan dan aku juga tidak mau ketinggalan untuk menyambut kedatangan mereka“ Callysta tersenyum
            Terdengar suara mobil-mobil dari luar kantor
“Sepertinya itu mereka” Nesha
“Bagaimana ladies, are you ready?” Freddy
“We’re ready” jawab 17 wanita itu dengan kompaknya
“Okee, bersiap pada posisi masing-masing” Griselda
            Freddy hanya bisa menggeleng melihat pegawai-pegawai nya yang sangat bersemangat. Para pemegang saham yang baru pun masuk dengan penampilan mereka yang berbeda dari saat makan malam
“Astaga, pangeranku tampan sekali” Nesha tidak berkedip melihat Dayton
“Tapi kenapa penampilan mereka bertiga lebih terlihat seperti boyband ya?” Oriana membisiki yang lainnya melihat penampilan Dayton, Steve, dan Marco

“Kenapa Lawson berbeda ya dari teman-temannya?” Meara dalam hati sambil tersenyum melihat penampilan Lawson

“Hey Meara, kau kenapa jadi bengong begitu?” Oriana
“Ahh tidak apa-apa kok” Meara salah tingkah
“Mereka masih kurang kompak karena hanya bertiga saja yang seperti boyband tapi kalau Fahrenheit Company benar-benar seperti boyband” Fiorenza
“Mereka aneh sekali ya, giliran acara tidak formal pakai jas tapi ke kantor malah seperti boyband begini penampilannya” Griselda
“Aku juga tidak mengerti jalan pikiran mereka” Perlita
“Baiklah, kita mulai saja ya untuk rapat hari ini…” Freddy
            Mereka semua menggangguk
“Baru masuk sudah diajak rapat?” Derrick membisiki Grady
“Kita lihat saja dulu apa yang akan mereka rapatkan agar kita juga tau bagaimana kinerja mereka” Grady
“Ya sudahlah” Derrick
            Freddy menuju ke ruang rapat diikuti dengan yang lainnya dan rapat pun dimulai. Suasana saat rapat sangat berbeda dari biasanya.
“Baiklah, bagaimana penelitian kalian selama dua hari ini?” Freddy membuka rapat
“Hmm, setelah kami melakukan riset lapangan. Banyak yang mengatakan kalau ada masalah pada produk yang GOUDMYN hasilkan” Luvena
“Yah, itu membuat banyak pelanggan GOUDMYN berkurang” Elora menambahkan
“Ada beberapa toko emas yang bilang kalau produk yang dihasilkan GOUDMYN bukan dari emas murni karena setelah 3 bulan dipakai sudah berkarat sehingga pembeli mengembalikannya dan membuat para penjual itu mengalami kerugian besar” Perlita
“Jadi, sebenarnya bukan sepenuhnya kesalahan dari bagian promosi” Callysta
“Lalu bagaimana dengan kalian?” Freddy melirik kelompok Fidelya
“Di bandingkan dengan perusahaan lain yang menjadi saingan GOUDMYN, produk yang GOUDMYN hasilkan setahun terakhir ini sudah kuno” Fidelya
“Konsumen menginginkan produk yang sesuai dengan perkembangan jaman saat ini dan juga produk GOUDMYN dikatakan kurang elegan” Griselda
“Selain itu juga, banyak konsumen yang ingin GOUDMYN menggunakan Brand Ambassador dalam mempromosikan produk.” Halona
“Mereka ingin agar GOUDMYN tidak hanya membuat perhiasan seperti kalung, cincin dan gelang saja melainkan ada inovasi baru yang dihasilkan oleh GOUDMYN” Olinda
            Freddy dan 16 pria lainnya hanya bisa menggelengkan kepala mendengar penjelasan dari 8 wanita itu.
“Bolehkah kami bicara?” Shafira
“Of course” Freddy
“Kami dari bagian produksi juga menemukan sedikit masalah pada mesin yang GOUDMYN gunakan” Isaura
“Maksud kalian?” Freddy
“Yah, setelah kami meneliti mesin yang GOUDMYN gunakan selama ini untuk produksi ternyata ada beberapa bagian dari mesin itu yang sudah tidak layak pakai” Oriana
“Dan beberapa bagian dari mesin-mesin itu juga sudah hilang” Nesha
“Itu semua membuat produksi GOUDMYN memburuk” Alina
“Yahh, kami dari bagian produksi menarik kesimpulan bahwa pegawai GOUDMYN sebelumnya yang bekerja disini mengambil beberapa bagian dari mesin GOUDMYN untuk dijual kembali karena bagian yang mereka ambil merupakan bagian-bagian dengan harga yang mahal dan membuat produk tidak bisa dihasilkan dengan baik” Shafira
“Astaga, kenapa aku bisa tidak berpikir ke arah sana?” Freddy
“Kami juga ingin menyampaikan sesuatu” Aurelia
“Please..!” Freddy
“Setelah kami melihat data keuangan GOUDMYN selama beberapa tahun terakhir ternyata…” Fiorenza
“Seluruh pegawai anda dari semua divisi sudah bekerja sama melakukan korupsi besar-basaran di GOUDMYN” Ratana
“Mereka melakukannya dengan sangat berhati-hati hingga membuat GOUDMYN dengan perlahan tapi pasti mengalami kerugian besar yang tak bisa diduga adalah mereka melakukan itu semua sudah 10 tahun berturut-turut” Meara
“Dan saat inilah puncak dari kelemahan GOUDMYN yaitu dalam hal keuangan sangat sulit bagi GOUDMYN untuk bisa bangkit kembali” Aurelia
“Benarkah semua ini? Tak kusangka hal sebesar ini pun tidak aku ketahui. Thanks ladies” Freddy
“Kau tenang saja, kami akan berusaha membantumu” Billy
“Kami sekarang sudah merupakan bagian dari GOUDMYN” Addison
“Awalnya kami sedikit ragu dengan kemampuan para pegawai GOUDMYN karena mereka semua adalah wanita tapi…” Steve
“Tak disangka mereka bisa meneliti sedetail ini bahkan kami pun tak terpikir hal-hal seperti itu bisa terjadi” Nelson
“Inilah sebabnya aku memilih mereka karena aku tau mereka yang terbaik” Freddy
“Mari kita bersama-sama membangun kembali GOUDMYN dan mengembalikan nama baik GOUDMYN di mata konsumen dan masyarakat luas” Roger
“Yah, aku setuju denganmu” Rex
“Kalian hebat ladies” Adolfo
“Kami yakin GOUDMYN bisa kembali kalau kita semua bekerja sama” Dayton
            Mereka semua bertepuk tangan dan rapat pun selesai. Semuanya kembali ke ruangan masing-masing

>>> To be continue......

3 comments:

Unknown said...

bagus jga .. tp cc calysta itu sakit apa ??? aq pnasaran e ..

Unknown said...

Tapi sebenernya callysta itu sakit apa ya...

TaraChun said...

hahaha... pada penasaran sama Callysta ya?
tunggu di eps. berikutnya...

Powered by Blogger.