Author:: TaraChun
Genre:: Romance
Cast:: Wu Chun as Rex ~
Tara as Callysta
Jiro Wang as Darrel ~ Dedew as Elora
Aaron Yan as Nelson ~ Layli as Griselda
Calvin Chen as Cortez ~Toru as Fiorenza
Mike He as Adolfo ~ Hananti as Aurelia
Vic Zhou as Billy ~ Iin as Olinda
Wang Zi as Dayton ~ Nica as Nesha
Jerry Yan as Roger ~ Nurr as Halona
Joe Cheng as Grady ~ Lussy as Ratana
Danson Tang as Derrick ~ Rizki as Perlita
JJ Lin as Lawson ~ Cha as Meara
Ming Dao as Frank ~ Yuna as Shafira
Show Luo as Casey ~ Febryana as Isaura
Mao Di as Steve ~ Aulia as Oriana
Xiao Jie as Marco ~ Lulu as Luvena
Roy Qiu as Freddy ~ Rhenny as Fidelya
George Hu as Addison ~ Riskia as Alina
Disclaimer:: Saya membuat
cerita akan selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat sangat mengagumi
mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya. Silahkan mengcopy tapi
jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.
Mereka semua
berdansa, Callysta dengan Rex, Elora dengan Darrel, Griselda dengan Nelson,
Fiorenza dengan Cortez, Fidelya dengan Freddy, Aurelia dengan Adolfo, Halona
dengan Roger, Olinda dengan Billy, Perlita dengan Derrick, Ratana dengan Grady,
Nesha dengan Dayton, Meara dengan Lawson, Alina dengan Addison, Shafira dengan
Frank, Isaura dengan Casey, Luvena dengan Marco dan Oriana dengan Steve.
“Kenapa anda
memilih saya sebagai pasangan dansa anda?” tanya Aurelia sambil berdansa dengan
Adolfo
“Hmm, apa ya?
Sepertinya karena inisial nama kita sama-sama berawalan huruf A” Adolfo
“Jadi anda juga
sudah tau nama kami?” Aurelia
“Bukan hanya aku
tapi rekan-rekanku yang lainnya juga sudah tau dan sepertinya pemegang saham
perusahaan yang lain juga sudah tau” Adolfo
“Tapi yang
berinisial A bukan hanya saya saja, ada Alina juga kan. Sepertinya anda kurang
tepat memilih alasan ini” Aurelia tersenyum
“Jadi kau mau tau
alasan sebenarnya?” Adolfo
Aurelia mengangguk
“Lebih baik anda
tidak perlu memberitahu saya” Aurelia merasa ada yang tidak beres dengan pria
yang sedang berdansa dengannya
“Bukankah tadi kau
sangat ingin mengetahuinya?” Adolfo mendekatkan wajahnya ke wajah Aurelia
hingga mata bertemu mata
Aurelia diam berpikir sejenak
“Sekarang saya
benar-benar tidak ingin mengetahuinya” Aurelia yang sedikit ketakutan
Melihat ekspresi Aurelia seperti
itu, Adolfo pun tertawa geli
“Aku hanya
bercanda… Kau tidak perlu takut seperti itu” Adolfo
“Anda sudah
berhasil membuat saya takut” Aurelia sedikit kesal
“Tapi wajahmu saat
ketakutan itu manis sekali… Oh ya, jangan terlalu formal denganku ya. Umur kita
kan tidak terpaut jauh. Kau cukup memanggil namaku saja” Adolfo kembali
tersenyum
“Baiklah Mr.
Adolfo yang sedikit menyebalkan” Aurelia pun tersenyum
“Sepertinya kalian
berkembang lebih cepat” Shafira berbisik pada Aurelia karena posisi mereka yang
berdekatan
“Kata-kata itu
lebih cocok denganmu” Aurelia yang melihat Shafira dan Frank berdansa sedikit
mesra seperti sepasang kekasih
“Kalian berdua
bicara apa?” Frank
“Tidak ada”
Shafira
Setelah selesai berdansa, mereka
melanjutkan dengan minum sake.
“Hmm… Enak nya…
Aku benar-benar merindukan minum sake disaat-saat seperti ini” Nesha
“Beda rasanya
minum sake ditemani oleh wanita-wanita cantik” Steve
“Yah, kau benar
sekali” Roger
Wanita-wanita itu saling melihat
satu sama lain kemudian mereka pun tertawa
“Kalian sedang
menertawakan apa?” Cortez
“Sepertinya lucu sekali”
Derrick
“Jadi kalian tidak
sadar?” Ratana
Pria-pria itu menggeleng bersamaan
“Benar-benar sulit
dipercaya…” Halona
“Apanya?” 17 pria
itu dengan kompak
“Sepertinya kalian
sudah ketularan kami” Alina
“Ketularan?” Grady
“Iya… Kalian sudah
ketularan kekompakan kami..” Aurelia
Wanita-wanita itu kembali tertawa
dan membuat ke 17 pria itu kebingungan
“Sebenarnya kalian
ini maksudnya apa?” Darrel
“Jangan buat kami
makin bingung saja” Adolfo
“Apa yang membuat
kalian tertawa sebelumnya?” Billy
“Dan kenapa harus
karena kami?” Dayton
“Kalian memang
benar-benar kompak ya…” Luvena
“Pertanyaan kalian
saja bisa saling berhubungan satu sama lain padahal kalian kan berbeda
perusahaan” Olinda
Pria-pria itu hanya menggeleng
keheranan melihat para wanita yang ada di hadapan mereka terus saja tertawa
tanpa mereka ketahui sebenarnya apa yang wanita-wanita itu tertawakan?
“Jangan alihkan
pembicaraan dengan kekompakan kami…” Nelson
“Sebenarnya kalian
kenapa?” Lawson
“Katakan yang
benar” Frank
“Sepertinya mereka
sudah mabuk..” Grady
“Kami tidak mabuk”
Callysta
“Kalian
benar-benar ingin tau?” Perlita
Para pria-pria itu pun mengangguk
bersamaan
“Bagaimana ladies?
Apa kita harus memberitahu mereka?” Fiorenza
“Tidak…” 16 wanita
lainnya dengan kompak sambil menggelengkan kepala mereka dan kembali tertawa
“Astaga… Mereka
benar-benar sudah mabuk” Marco
“Lebih baik kita
antar mereka pulang saja” Rex
“Come on ladies,
we are go home…” Freddy
“Okee… Kami akan
memberitahu kalian yang sebenarnya” Shafira
“Semoga kalian
benar-benar mengatakannya” Addison
“Apa kalian para
pria-pria tampan ini tidak pernah pacaran sebelumnya?” Elora
Ekspresi para pria-pria itu berubah
seketika dengan raut penuh tanda tanya
“Bukankah tadi
kalian mengatakan kalau baru kali ini minum sake bersama dengan wanita?”
Griselda
“Jadi kesimpulan
kami adalah kalian belum pernah pa…ca…ran…” Isaura
“Sungguh sulit
dipercaya” Meara
“Apa karena kalian
terlalu sibuk dengan perusahaan kalian masing-masing?” Nesha
Para pria itu hanya diam mendengar
pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari wanita-wanita yang ada di hadapan
mereka
“Kenapa kalian
tidak menjawab?” Fidelya
“Jadi semua itu
benar?” Olinda
“Benar-benar tidak
disangka” Elora
“Pria-pria tampan
seperti kalian belum pernah pacaran…” Aurelia
“Kami kira kalian
sudah berkali-kali berganti pasangan” Ratana
“Tapi ternyata…”
Perlita
“Kalian sepertinya
sudah benar-benar mabuk” Adolfo
“Sebaiknya kami
antar kalian pulang” Casey
“Tapi…” Luvena
“Kenapa?” Marco
“Aku maunya duduk
di depan…” Luvena
“Aku juga mau di
depan” 16 wanita lainnya kompak
17
pria itu hanya menggeleng
“Benar-benar
kompak” Freddy
“Okee… Kalian
semua duduk di depan” Casey
“Horreee…” sorak
17 wanita itu
“Karena kami
sedang senang sekali hari ini jadi…” Elora
“Kalian boleh
bergandengan dengan tuan puteri yang cantik-cantik ini” Callysta
17 wanita itu memberikan tangan
mereka pada 17 pria yang berada di dekat mereka. Pria-pria itu pun dengan
senang hati menggandeng 17 wanita-wanita cantik. Mereka keluar restoran.
Pria-pria itu berjalan menuju mobil mereka masing-masing dengan menggandeng setiap
wanita.
“Silakan masuk
tuan puteri” 17 pria itu dengan kompak sambil membukakan pintu mobil
masing-masing
“Thank you” para
wanita itu pun masuk ke mobil
Mereka semua masuk ke mobil
masing-masing
“Kau sudah siap?”
Dayton menoleh ke sampingnya “Astaga… Sudah tidur? Seharusnya kau pasang sabuk
pengaman dulu” Dayton pun memasangkan sabuk pengaman Nesha yang sudah tertidur
Dayton menjalankan mobilnya
mengikuti mobil Freddy sebagai penunjuk jalan
“Apa kau
benar-benar belum pernah pacaran?” Oriana
“Bukankah tadi kau
dan teman-temanmu yang mengatakan kami belum pernah pacaran?” Steve
“Jadi benar?”
Oriana penasaran
Steve hanya diam dan fokus menyetir
mobilnya
“Jawablah, aku
hanya ingin tau saja” Oriana
“Suatu saat nanti
kau akan tau” Steve menoleh kearah Oriana sambil tersenyum
‘Membosankan” Oriana pun memalingkan
pandangannya kearah jalanan
Sementara di mobil yang lain
“Aku semakin tidak
sabar untuk bergabung dengan kalian di GOUDMYN” Lawson
“Kami juga sudah
tidak sabar menunggu kalian” Meara bicara dengan suara yang sangat kecil
“Kau bilang apa?”
Lawson
“Saya tidak bicara
apa-apa kok…” Meara
“Beruntung sekali
ya Freddy dikelilingi oleh wanita-wanita cantik seperti kalian” Lawson
“Sebentar lagi
kalian juga akan merasakannnya” Meara tersenyum
“Tapi itu semua
berbeda dengan Freddy” Lawson
“Maksud anda?”
Meara
“Ehmm, jelas
berbeda karna Freddy hanya sendiri dan dikelilingi oleh 17 wanita cantik
seperti kalian. Oh ya, jangan terlalu sopan denganku ya… Anggap saja kita sudah
berteman lama bahkan lebih dari itu” Lawson
Meara mengerutkan keningnya ketika
mendengar perkataan Freddy. Wajahnya penuh dengan pertanyaan yang ingin dia
lontarkan tapi ada sesuatu hal sehingga ia tidak bisa mengatakan semua itu.
“Sudahlah, jangan
di pikirkan apa yang aku katakan tadi” Lawson yang melihat ekspresi Meara
Mobil tempat Isaura dan Casey pun
tidak kalah ramai, mereka berdua mengobrol sambil tertawa-tawa
“Kau benar-benar
lucu sekali ya..” Isaura
“Kalau membahas
itu semua hanya membuatku malu saja” Casey
“Tapi biarpun
seperti itu kalian semua terlihat seperti sudah punya pengalaman” Isaura
“Kalau kau dengar
cerita ini, aku yakin kau benar-benar tidak akan percaya” Casey
“Apa?” Isaura
penasaran
“Saat itu, aku dan
yang lainnya sedang di klub malam, ada beberapa wanita cantik yang ingin
menemani kami tapi kita juga tau bagaimana kehidupan dunia malam itu sendiri,
iya kan?” Casey
Isaura mengangguk
“Saat mereka
mendekati kami, apa kau tau apa yang kami lakukan?” Casey
“Apa?” Isaura
“Karena kami
berempat jadi kami seolah-olah membuat diri kami sendiri terlihat seperti
pria-pria homo. Kami berpasangan aku dengan Frank sedangkan Roger dengan Billy
dan kami pun saling berpegangan tangan. Wanita yang melihat seperti itu kami
yakin akan menjauh dan itu benar terjadi, mereka tidak jadi mendekati kami dan
mereka memasang ekspresi wajah yang aneh ketika melihat kami. Hahahaha…” Casey
“Aku bisa
membayangkannya dan aku yakin bukan hanya wanita tapi pria pun akan aneh
melihat kalian. Jujur saja, cara kalian untuk menghindari wanita-wanita itu
konyol sekali. Apa kalian tidak merasa jijik satu sama lain?” Isaura
“Tentu saja kami
merasa aneh sendiri, setelah mereka pergi kami langsung melepaskan pegangan
tangan kami dan pergi ke toilet untuk mencuci tangan” Casey
“Hahahahaha… Tidak
kusangka pria seperti kalian bisa melakukan hal konyol seperti itu hanya untuk
menghindari wanita tapi…” Isaura
“Tapi apa?” Casey
“Kenapa kalian
tidak menghindari kami juga dan melakukan hal konyol itu juga?” Isaura
“Tidak mungkin
kami melakukan itu di depan partner bisnis kami, hal itu akan menjatuhkan pamor
kami dan lagipula kami yakin kalian itu wanita baik-baik” Casey
“Padahal aku ingin
melihatnya. Pasti lucu sekali” Isaura tertawa kecil
Casey secara tiba-tiba memegang
tangan Isaura dan membuat Isaura menghentikan tawanya. Isaura tak tau harus
berkata apa, ia hanya memperhatikan Casey yang memegang tangannya.
“Seperti inilah
yang kami lakukan” Casey menoleh ke arah Isaura sambil tersenyum
“I know but…”
Isaura melihat tangannya yang masih terus di pegang oleh Casey
“Sorry… I just
want…” Casey pun melepaskan tangan Isaura
“Yah, maksudmu
hanya untuk memberikan contoh. Iya kan?” Isaura tersenyum
“Yupzz..” Casey
pun tersenyum
Berbeda dengan suasana di mobil
Addison dan Alina yang sangat kaku
“By the way, inisial
nama kita sama ya” Addison
“Iyaa, kita
sama-sama berawalan huruf A” Alina
“Kalian semua
kompak sekali” Addison
“Kami memang
seperti itu sejak dari New York” Alina
“Oh ya, tadi
kenapa Fidelya menutup mulut Freddy?” Addison
“Tidak ada apa-apa
kok, hanya sesuatu yang harus dirahasiakan” Alina tersenyum
“Memangnya kenapa
harus dirahasiakan?” Addison
“Karena itu hal
yang membuat kami malu” Alina
“Kau tidak mau
bercerita padaku?” Addison
Alina hanya menggeleng sambil
tersenyum
“It’s ok…” Addison
pun tersenyum
Karena asyik mengobrol dalam mobil
masing-masing, tanpa disadari mereka pun tiba di apartemen. Namun, ketika
keluar dari mobil masing-masing
“Fidelya, tolong
bukakan kamar apartemen mu… Callysta tidak sadarkan diri sejak masuk mobil” Rex
menggendong Callysta
“Baiklah…” Fidelya
langsung berlari diikuti oleh Rex dan yang lainnya
“Astaga,
sepertinya dia kebanyakan minum sake…” Darrel
“Callysta tidak
akan seperti ini hanya karna dia kebanyakan minum sake. Dia bisa minum lebih
banyak dari ini, Callysta itu gadis yang kuat” Aurelia dengan nada yang sedikit
keras
“Sorry” Darrel
“Sudahlah Aurelia,
tolong kau ambilkan dia air putih di dapur” Fidelya
Aurelia segera mengambil air putih
di dapur dan langsung kembali ke kamarnya
“Sebenarnya dia
sakit apa?” Cortez
Fidelya langsung memasukkan air ke
mulut Callysta dengan sendok
“Bangunlah
Callysta, jangan buat kami cemas lagi” Elora
“Sebaiknya kita
biarkan dia istirahat dulu saja” Griselda
Mereka semua pun keluar dari kamar
Callysta
“Terima kasih ya
kalian sudah mengajak kami makan malam dan mengantar kami pulang.” Halona
“Maaf ya, kami
tidak bisa mengantar kalian ke bawah” Perlita
“No problem…”
Derrick
“Kalau kalian
perlu bantuan kami, jangan sungkan untuk menghubungi kami ya” Billy
Setelah para pria-pria itu pergi,
yang lainnya berdiskusi mengenai penyakit Callysta
“Apa tidak
sebaiknya kita beritahu mereka saja?” Nesha
“Aku yakin kalian
pasti tau bagaimana sifat Callysta kan?” Perlita
“Dia tidak ingin
orang lain mengetahui penyakitnya, cukup kita saja” Ratana
“Tapi kita harus
memikirkan dampak terburuk dari penyakitnya, iya kan?” Fiorenza
“Bagaimana jika
terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan?” Alina
“Kita tidak punya
banyak uang untuk biaya pengobatannya” Olinda
“Aku yakin kita
juga pasti membutuhkan bantuan mereka” Oriana
“Dan mereka juga
pasti akan mencari tau apa yang terjadi sebenarnya pada Callysta” Shafira
“Kita juga tau
sendiri kan, mereka dengan mudah bisa mengetahui nama kita lalu apa sulitnya
bagi mereka untuk mengetahui hal yang lebih dari itu?” Meara
“Cepat atau lambat
mereka semua pasti akan tau” Isaura
Fidelya hanya diam mendengarkan
saran dari teman-temannya sementara di kamar Callysta
“Kak Fidelya…”
Elora berteriak
Fidelya dan yang lainnya segera
masuk ke kamar Callysta
“Ada apa?” Fidelya
“Wajah Callysta
pucat sekali dan tubuhnya dingin” Elora
“Sebaiknya kita
bawa dia ke rumah sakit saja” Griselda
“Tapi dimana rumah
sakit yag dekat dari sini?” Fidelya panik
“Hmm, sebaiknya
kau tanya Freddy saja” Luvena
Fidelya dengan segera mengambil
ponselnya dan menelpon Freddy
“Halo Fidelya, ada
apa?” Freddy yang sudah mengangkat teleponnya
“Dimana rumah
sakit dekat apartemen ini?” Fidelya dengan nada panic
“Ada apa?” Freddy
“Aku ingin membawa
Callysta ke rumah sakit, kondisinya memburuk” Fidelya
“Setelah keluar
dari apartemen, kalian belok kiri, kira-kira 1 km ada rumah sakit nama nya
Claremont Hospital. Aku akan menyusul kalian bersama yang lainnya” Freddy
“Jamgan ajak yang
lain, Callysta tidak ingin ada yang tau penyakitnya dan kasihan padanya, kalau
memang kau ingin menyusul cukup kau saja. Thanks ya. Bye…” Fidelya menutup
teleponnya
“Bagaimana?”
Griselda
“Sekitar 1 km dari
sini… Ayo” Fidelya
Fidelya dan yang lainnya membantu
menngotong tubuh Callysta keluar apartemen
“Perlu taksi?”
Olinda
“Tentu saja”
Fiorenza
“Ahh, itu ada
mobil…” Elora berlari ke depan mobil tersebut dan merentangkan tangannya
Mobil itu pun langsung mengerem
seketika
“Kauuu??” Aurelia
“Kalian kenapa?
Itu Callysta kan?” Adolfo yang berada di dalam mobil
“Kenapa kau masih
disini?” Nesha
“Kebetulan tadi
aku bertemu dengan temanku jadi mengobrol kami mengobrol sebentar” Adolfo
“Hmm, bisakah kau
mengantar kami?” Nesha
Fidelya menggelengkan kepalanya pada
Nesha
“Tapi kau lihat
sendiri kan keadaannya” Nesha
“Sudahlah Fidelya,
hanya untuk kali ini saja” Ratana
“Tapiii…” Fidelya
melihat adiknya yang belum sadarkan diri
“Sudah tidak
sempat lagi” Alina
“Taksi juga tidak
ada yang lewat” Ratana
“Baiklah…” Fidelya
mengangguk
“Tolong antar kami
ya ke rumah sakit dekat sini” Aurelia
“Masuklah…” Adolfo
Fidelya, Aurelia, Elora, dan
Griselda pun masuk ke mobil Adolfo dengan Callysta yang masih pingsan
“Nanti kami akan
menyusul kalian” Luvena
“Sebenarnya
Callysta kenapa sih?” Adolfo
“Bukannya kami
tidak ingin memberitahu tapi belum saatnya untuk kalia semua tau karna Callysta
pun tidak ingin ada yang tau selain kami” Aurelia
“Sorry” Fidelya
“No problem, I
understand” Adolfo fokus menyetir mobilnya
Hanya dalam waktu 5 menit mereka
sudah tiba di Claremont Hospital, Callysta segera dibawa ke IGD
“Thanks ya sudah
mengantar kami” Griselda
“Kau sepertinya
lelah, lebih baik kau pulang saja” Aurelia
Adolfo hanya bisa menuruti perkataan
dari Aurelia karna ia pun tau kalau mereka tidak ingin dirinya berada disana
dan mengetahui yang tidak seharusnya ia ketahui. Adolfo kembali ke mobilnya,
ketika di larong rumah sakit ia bertemu dengan para wanita yang lainnya beserta
Freddy
“Dimana mereka?”
Luvena
“Ada di IGD”
Adolfo
“Thanks ya”
Perlita beserta yang lainnya berlarian menuju IGD
“Kenapa kau bisa
kesini?” Adolfo menahan Freddy
“Aku kan bos nya
jadi ini sudah tanggung jawabku” Freddy
“Tapi aku kan juga
akan menjadi bos nya” Adolfo
“Kau masih belum
resmi Adolfo” Freddy langsung pergi meninggalkan Freddy
“Aku akan mencari
tau semuanya” Adolfo pun meninggalkan rumah sakit
Freddy dan 16 wanita laninnya masih
menunggu kabar dari dokter dengan cemas.
“Kau tenang ya…”
Freddy menghibur Fidelya
“Bagaimana bisa
aku tenang sementara adikku berada di dalam dan aku tidak tau bagaimana
keadaannya sekarang?” Fidelya
Tak lama kemudian dokter beserta
para suster keluar dari IGD
“Bagaimana keadaan
adikku dokter?” Fidelya cemas
“Adikmu sudah
tidak apa-apa” Dokter
“Tapi kenapa dia
bisa pingsan seperti ini?” Nesha
“Apa dia ada
terlambat minum obat hari ini?” Dokter
Fidelya mengangguk
“Yah, karena
terlambat minum obat dan juga kelelahan membuatnya jadi seperti ini dan kenapa
ada bau sake dari mulutnya?” Dokter
“Dia tadi minum
sake juga” Ratana
“Jangan biarkan
dia minum minuman beralkohol lagi karena akan membahayakan dirinya. Dia sudah
kelelahan dan ditambah dengan alkohol yang masuk ke tubuhnya itulah yang
membuat dia menjadi seperti ini. Lagipula, dia harus banyak istirahat sekarang
karna penyakitnya sudah mencapai tingkat yang paling berbahaya. Kalau sampai
dia kelelahan atau salah makan maka akan terjdi hal seperti ini lagi.” Dokter
“Terima kasih
dokter” Griselda
Fidelya langsung masuk ke ruangan
tempat Callysta berada, ia menahan air matanya
“Callysta, kau ini
jangan membuat kakak khawatir terus. Kau hampir saja membuat kakakmu ini mati
karna serangan jantung mendadak” Fidelya yang sudah tidak bisa membendung air
matanya pun menetes di pipi Callysta
“Kalian pulang
saja, besok kalian harus kerja lagi kan. Biar aku yang jaga Callysta disini”
Fidelya
“Tapii..” Aurelia
“Aku yang akan
menemaninya” Freddy
“Tidak perlu, kau
juga sudah sangat lelah sebaiknya kau pulang saja. Aku ingin dengan adikku”
Fidelya
“Baiklah, aku
mengerti” Freddy beserta yang lainnya pun meninggalkan Fidelya dan Callysta
Karna terlalu lelah, Fidelya pun
ketiduran. Tak berapa lama kemudian Callysta terbangun dari pingsannya
“Kakak” Callysta
mengusap pipi Fidelya dan membuat Fidelya terbangun
“Akhirnya kau
sadar juga” Fidelya
“Jangan katakan
pada mereka semua” Callysta
“Aku tidak akan
mengatakannya” Fidelya tersenyum
“Suruh teman-teman
untuk tidak mengatakannya juga” Callysta
Fidelya hanya mengangguk
“Aku mau pulang”
Callysta
“Besok pagi kita
pulang tapi kau belum boleh bekerja dulu” Fidelya
Callysta mengangguk
“Baiklah, sekarang
kau tidur lagi ya. Kau harus banyak istirahat” Fidelya
Callysta pun memejamkan matanya. Pagi pun datang, Callysta kembali membuka
matanya
“Good Mornig”
Fidelya tersenyum melihat Callysta yang baru saja bangun
“Morning… Kak, ayo
kita pulang” Callysta
“Kau sarapan dulu
ya, baru kita pulang” Fidelya
Callysta pun menuruti perkataan
kakaknya dengan sarapan terlebih dahulu
“Aku sudah
menghabiskan semuanya. Ayoo pulangg…” Callysta sedikit merengek
“Baiklah, ayo kita
pulang” Fidelya memapah Callysta yang masih lemas
“Loh, kalian mau
kemana?” Freddy yang melihat Fidelya dan Callysta
“Callysta dari
semalam merengek ingin pulang” Fidelya
“Bos, hari ini aku
ijin ya…” Callysta
Freddy hanya mengangguk dan membantu
Fidelya memapah Callysta. Mereka masuk ke mobil Freddy dan dalam beberapa menit
kemudian mereka tiba di apartemen.
“Kau istirahat
saja ya, jangan terlalu banyak gerak dulu” Fidelya
“Iya kakakku
sayang” Callysta tersenyum
“Sekarang aku mau mandi dulu dan pergi ke
kantor, ingat ya harus istirahat” Fidelya
Fidelya sudah siap untuk pergi ke
kantor
“Kau masih
disini?” Fidelya melihat Freddy yang masih duduk di ruang tamu
“Aku menunggumu,
kita ke kantor bersama” Freddy
“Baiklah, ayo
berangkat” Fidelya
Mereka pun berangkat ke kantor dan
meninggalkan Callysta di apartemen sendirian. Sekitar 30 menit perjalanan,
mereka tiba di GOUDMYN
“Kalian semua
sudah datang?” Freddy yang melihat 15 pegawai wanita nya sudah berada di kantor
“Tentu saja, kami
kan selalu semangat untuk bekerja” Nesha
“Baguslah kalau
begitu, sekarang kita mulai kerja ya semuanya” Freddy
“Eh Fidelya,
Callysta hari ini tidak masuk kerja?” Ratana
“Aku menyuruhnya
istirahat hari ini” Fidelya
“Ohh, kalau begitu
ayo kita berangkat” Luvena
“Baiklah” Fidelya
Mereka pun berangkat untuk kembali
melakukan riset di lapangan secara langsung. Saat di perjalanan…
“Hey
tunggu…”terdengar suara seorang pria
Luvena
bersama kelompoknya menoleh ke belakang
“Kalian?” Luvena
“Iya, kami dari
Brown Company” Lawson
“Bagaimana keadaan
teman kalian yang pingsan kemarin?” Dayton
“Dia tidak masuk
kerja hari ini, harus istirahat dulu seharian mungkin besok sudah bisa masuk
kerja” Perlita
“Ooh, baguslah
kalo sudah tidak apa-apa” Marco
“Terima kasih ya
kalian sudah perhatian pada teman kami” Elora
“Oh ya, kalian mau
kemana?” Steve
“Kami sedang
melakukan riset langsung di lapangan jadi maaf kami tidak bisa mengobrol lama
dengan kalian” Luvena
“No problem,
kalian lanjutkan saja” Lawson
“Kami permisi dulu
ya” Luvena beserta yang lainnya pun pergi meninggalkan 4 pria dari Brown
Company itu
“Mereka
benar-benar professional ya” Marco
“Walaupun wanita
tapi mereka mau terjun langsung ke lapangan” Steve
“Sepertinya tidak
salah kita bekerja sama dengan GOUDMYN, pegawai-pegawainya juga berkualitas”
Dayton
“Ya, benar katamu”
Lawson pun tersenyum
“Aku semakin tidak
sabar masuk ke GOUDMYN” Steve
“Aku pun begitu”
Marco
Hari semakin sore, mereka semua
pulang ke apartemen masing-masing untuk beristirahat
“Bagaimana hari
ini?” Callysta
“Semuanya lancar,
kakak lelah sekali mau tidur dulu” Fidelya
“Kakak makan dulu
ya, aku sudah masak” Callysta
“Kau kan harusnya
istirahat” Fidelya
“Aku bosan tidur
seharian di rumah jadi aku masak saja” Callysta
“Sudahlah, aku
makan dulu. Kau jangan tidur terlalu malam ya” Fidelya
Setelah selesai makan, mereka berdua
langsung beristirahat. Keesokan harinya
“Good Morning”
Callysta menyapa kakaknya yang sedang sarapan
“Morning” Fidelya menoleh ke arah Callysta
“Kau sudah rapi begini, jangan bilang kalau…” Fidelya
“Aku bosan di
rumah, aku mau kerja saja lagian kan mereka sudah mulai masuk hari ini. Aku
tidak akan melewatkan hari ini dan membuat mereka bertanya-tanya karna tidak
melihatku di kantor. Mereka pasti akan curiga” Callysta panjang lebar
“Sudahlah, kau
tidak perlu bicara terlalu banyak. Aku mengerti maksudmu, ayo cepat makan dan
kita berangkat ke kantor” Fidelya mengajak Callysta sarapan
Callysta pun sarapan mengikuti
perkataan kakaknya. Setelah selesai sarapan, mereka berangkat ke kantor dan
ternyata 15 teman mereka sudah menunggu di lobby untuk berangkat bersama
“Callysta, kau
yakin mau bekerja hari ini?” Aurelia
“Memangnya kau
sudah sehat?” Olinda
“Aku bosan di
apartemen seharian tanpa melakukan apapun” Callysta
“Pasti ada alasan
lain kan?” Nesha
“Mungkin sama
seperti kita yang hari ini penuh semangat untuk datang ke kantor” Alina
“Sepertinya
begitu” Halona
“Ya sudah, ayo
kita berangkat” Fiorenza
Mereka semua masuk ke mobil jemputan
yang sudah menunggu mereka seperti biasanya. Tak lama kemudian, mereka pun
sampai di GOUDMYN
“Kalian pagi
sekali” Freddy yang sudah lebih dulu berada di kantor
“Anda juga pagi
sekali sudah berada di kantor” Luvena
“Aku kan harus
menyambut para pemegang saham yang baru” Freddy
“Kami juga begitu”
Elora
“Baiklah, tapi
setelah menyambut mereka kita adakan rapat ya” Freddy
“Okee…” jawab 17
wanita itu serempak
“Ehh, Callysta
kenapa sudah masuk kerja? Seharusnya kan kau istirahat” Freddy
“Aku bosan dan aku
juga tidak mau ketinggalan untuk menyambut kedatangan mereka“ Callysta
tersenyum
Terdengar suara mobil-mobil dari
luar kantor
“Sepertinya itu
mereka” Nesha
“Bagaimana ladies,
are you ready?” Freddy
“We’re ready”
jawab 17 wanita itu dengan kompaknya
“Okee, bersiap
pada posisi masing-masing” Griselda
Freddy hanya bisa menggeleng melihat
pegawai-pegawai nya yang sangat bersemangat. Para pemegang saham yang baru pun
masuk dengan penampilan mereka yang berbeda dari saat makan malam
“Astaga,
pangeranku tampan sekali” Nesha tidak berkedip melihat Dayton
“Tapi kenapa
penampilan mereka bertiga lebih terlihat seperti boyband ya?” Oriana membisiki
yang lainnya melihat penampilan Dayton, Steve, dan Marco
“Kenapa Lawson
berbeda ya dari teman-temannya?” Meara dalam hati sambil tersenyum melihat
penampilan Lawson
“Hey Meara, kau
kenapa jadi bengong begitu?” Oriana
“Ahh tidak apa-apa
kok” Meara salah tingkah
“Mereka masih
kurang kompak karena hanya bertiga saja yang seperti boyband tapi kalau
Fahrenheit Company benar-benar seperti boyband” Fiorenza
“Mereka aneh
sekali ya, giliran acara tidak formal pakai jas tapi ke kantor malah seperti
boyband begini penampilannya” Griselda
“Aku juga tidak
mengerti jalan pikiran mereka” Perlita
“Baiklah, kita
mulai saja ya untuk rapat hari ini…” Freddy
Mereka semua menggangguk
“Baru masuk sudah
diajak rapat?” Derrick membisiki Grady
“Kita lihat saja
dulu apa yang akan mereka rapatkan agar kita juga tau bagaimana kinerja mereka”
Grady
“Ya sudahlah”
Derrick
Freddy menuju ke ruang rapat diikuti
dengan yang lainnya dan rapat pun dimulai. Suasana saat rapat sangat berbeda
dari biasanya.
“Baiklah,
bagaimana penelitian kalian selama dua hari ini?” Freddy membuka rapat
“Hmm, setelah kami
melakukan riset lapangan. Banyak yang mengatakan kalau ada masalah pada produk
yang GOUDMYN hasilkan” Luvena
“Yah, itu membuat
banyak pelanggan GOUDMYN berkurang” Elora menambahkan
“Ada beberapa toko
emas yang bilang kalau produk yang dihasilkan GOUDMYN bukan dari emas murni
karena setelah 3 bulan dipakai sudah berkarat sehingga pembeli mengembalikannya
dan membuat para penjual itu mengalami kerugian besar” Perlita
“Jadi, sebenarnya
bukan sepenuhnya kesalahan dari bagian promosi” Callysta
“Lalu bagaimana
dengan kalian?” Freddy melirik kelompok Fidelya
“Di bandingkan
dengan perusahaan lain yang menjadi saingan GOUDMYN, produk yang GOUDMYN
hasilkan setahun terakhir ini sudah kuno” Fidelya
“Konsumen
menginginkan produk yang sesuai dengan perkembangan jaman saat ini dan juga
produk GOUDMYN dikatakan kurang elegan” Griselda
“Selain itu juga,
banyak konsumen yang ingin GOUDMYN menggunakan Brand Ambassador dalam
mempromosikan produk.” Halona
“Mereka ingin agar
GOUDMYN tidak hanya membuat perhiasan seperti kalung, cincin dan gelang saja
melainkan ada inovasi baru yang dihasilkan oleh GOUDMYN” Olinda
Freddy dan 16 pria lainnya hanya
bisa menggelengkan kepala mendengar penjelasan dari 8 wanita itu.
“Bolehkah kami
bicara?” Shafira
“Of course” Freddy
“Kami dari bagian produksi
juga menemukan sedikit masalah pada mesin yang GOUDMYN gunakan” Isaura
“Maksud kalian?”
Freddy
“Yah, setelah kami
meneliti mesin yang GOUDMYN gunakan selama ini untuk produksi ternyata ada
beberapa bagian dari mesin itu yang sudah tidak layak pakai” Oriana
“Dan beberapa
bagian dari mesin-mesin itu juga sudah hilang” Nesha
“Itu semua membuat
produksi GOUDMYN memburuk” Alina
“Yahh, kami dari
bagian produksi menarik kesimpulan bahwa pegawai GOUDMYN sebelumnya yang
bekerja disini mengambil beberapa bagian dari mesin GOUDMYN untuk dijual
kembali karena bagian yang mereka ambil merupakan bagian-bagian dengan harga
yang mahal dan membuat produk tidak bisa dihasilkan dengan baik” Shafira
“Astaga, kenapa
aku bisa tidak berpikir ke arah sana?” Freddy
“Kami juga ingin
menyampaikan sesuatu” Aurelia
“Please..!” Freddy
“Setelah kami
melihat data keuangan GOUDMYN selama beberapa tahun terakhir ternyata…”
Fiorenza
“Seluruh pegawai
anda dari semua divisi sudah bekerja sama melakukan korupsi besar-basaran di
GOUDMYN” Ratana
“Mereka
melakukannya dengan sangat berhati-hati hingga membuat GOUDMYN dengan perlahan
tapi pasti mengalami kerugian besar yang tak bisa diduga adalah mereka
melakukan itu semua sudah 10 tahun berturut-turut” Meara
“Dan saat inilah
puncak dari kelemahan GOUDMYN yaitu dalam hal keuangan sangat sulit bagi
GOUDMYN untuk bisa bangkit kembali” Aurelia
“Benarkah semua
ini? Tak kusangka hal sebesar ini pun tidak aku ketahui. Thanks ladies” Freddy
“Kau tenang saja,
kami akan berusaha membantumu” Billy
“Kami sekarang
sudah merupakan bagian dari GOUDMYN” Addison
“Awalnya kami
sedikit ragu dengan kemampuan para pegawai GOUDMYN karena mereka semua adalah
wanita tapi…” Steve
“Tak disangka
mereka bisa meneliti sedetail ini bahkan kami pun tak terpikir hal-hal seperti
itu bisa terjadi” Nelson
“Inilah sebabnya
aku memilih mereka karena aku tau mereka yang terbaik” Freddy
“Mari kita
bersama-sama membangun kembali GOUDMYN dan mengembalikan nama baik GOUDMYN di
mata konsumen dan masyarakat luas” Roger
“Yah, aku setuju
denganmu” Rex
“Kalian hebat
ladies” Adolfo
“Kami yakin
GOUDMYN bisa kembali kalau kita semua bekerja sama” Dayton
Mereka semua bertepuk tangan dan
rapat pun selesai. Semuanya kembali ke ruangan masing-masing
>>> To be continue......
3 comments:
bagus jga .. tp cc calysta itu sakit apa ??? aq pnasaran e ..
Tapi sebenernya callysta itu sakit apa ya...
hahaha... pada penasaran sama Callysta ya?
tunggu di eps. berikutnya...
Post a Comment