Author:: TaraChun
Genre:: Action, Friendship, Family, Romance
Cast:: Wu Chun as Chun/Jack
Jiro
Wang as Da Dong/Max
Aaron
Yan as Ya Lun/John
Calvin
Chen as Yi Ru/Mark
TaraChun
Fahrenheit as Feifei/Shayla
Dedew
Lan Hua as Narella
Layli
Dinata as Valerie
Vina
Kunimitzu as Briana
Cameo
Disclaimer::
Saya membuat cerita akan selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat
sangat mengagumi mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya.
Silahkan mengcopy tapi jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.
Mobil melaju kencang dan ponsel Chun pun kembali
berbunyi
“Cepat angkat” pinta Chun memberikan ponselnya pada
Da Dong
Da
Dong pun mengangkat lalu menyalakan speakernya
“Bangunan ini tua sekali, sepertinya akan segera
roboh” Briana
“Cepat masuk!” terdengar suara seorang pria dari
balik ponsel tersebut
“Kenapa kalian memilih bangunan seperti ini sih? Sepertinya
ini bangunan yang paling buruk menurutku di banding bangunan-bangunan lainnya”
Valerie
“Jangan cerewet!” bentak pria lainnya
Lama
tak terdengar suara dari gadis-gadis itu membuat FAHRENHEIT semakin khawatir
“Apa yang ingin kalian lakukan?” Narella dengan nada
suara sedikit keras
“Tenanglah gadis-gadis cantik… Ikuti saja apa yang
kami inginkan!” pinta salah seorang pria
“Aku sudah tidak tahan… Bodoh sekali!” Shayla sedikit
membentak
“Apa maksudmu?” perkataan Shayla membuat salah
seorang pria menjadi kesal
Da
Dong pun mematikan ponselnya lalu menoleh ke belakang kemudian melirik Chun
“Kalian dengar apa yang dia katakan?” Da Dong
“Sebentar lagi kita sampai, kalian berdua cepat
jelaskan!” Chun tetap fokus pada kendalinya
Yi
Ru dan Ya Lun pun menjelaskan rencana mereka untuk membebaskan REAMUR dan
menghabisi orang-orang itu.
“Bagus sekali” Chun tersenyum evil
“Aku juga setuju dengan rencana kalian” Da Dong
menambahkan
Mobil
pun berhenti dekat sebuah bangunan tua, FAHRENHEIT keluar dari dalam mobil dan
mengendap-ngendap berpencar ke berbagai arah dan mengepung sebuah bangunan
dimana REAMUR di sekap.
Braakkkk… Pintu gudang tua itu terbuka dengan
tendangan Chun
“Apa kabar?” Da Dong masuk terlebih dahulu lalu
menembaki para penculik itu
Chun
pun melemparkan sebuah pisau yang sudah terasah tajam dan tepat dengan sasaran
semua tali yang mengikat tangan REAMUR terlepas
“Kerja bagus” Briana
“Masih banyak lagi yang akan datang” Valerie
“Menjauhlah!” terdengar suara Yi Ru di telinga Da
Dong dan Chun
Da
Dong dan Yi Ru langsung mengajak gadis-gadis itu menjauh
Duaarrr…. Tembok bagian belakang bangunan tua itu
meledak dan menimbulkan suara yang sangat keras. Seperti yang dikatakan oleh
Valerie, teman-teman dari para pria dalam gudang yang tewas karena tembakan Da
Dong tadi pun datang.
“Kalian cepat pakai ini!” Ya Lun memberikan senjata
serta perlengkapan lainnya pada REAMUR
“Semua siap?” Shayla melirik teman-teman REAMUR nya
“FAHRENHEIT REAMUR siap menyantap” ujar mereka semua
dengan kompaknya
“Kalian semua berani menculik REAMUR adalah
kesalahan terbesar dan hukuman yang pantas kalian terima adalah…” Narella
“DIE” jawab mereka semua dengan kompaknya sembil menebarkan
evil smirk mereka
Tanpa basa-basi lagi, mereka
langsung menghajar para penculik itu
Bugghhh… Hantaman keras Narella melayang begitu saja
dan tepat mengenai perut salah satu penculik
“Sakit kah?” Narella tersenyum
“Saatnya eksekusi” Da Dong menembak pria itu tepat
di bagian paha kanannya
“Sisanya biar aku saja” Ya Lun menendang dengan
kerasnya wajah penculik itu
“Hei, kalian jangan hanya fokus pada satu orang…”
Chun
“Yang datang semakin banyak” Briana menambahkan
“Baiklah, kami tidak akan main-main lagi” ujar Ya
Lun
“Kematian kalian akan segera tiba” Da Dong sedikit
berteriak
Dengan
semangatnya FAHRENHEIT REAMUR menghajar komplotan penculik itu baik dengan
tangan kosong ataupun senjata yang sudah mereka persiapkan sebelumnya.
“Gawat, peluruku habis” ujar Yi Ru
“Ambil ini!” Briana
melemparkan sebuah pistol pada Yi Ru
“Lalu kau?” tanya Yi Ru
singkat sambil menghajar lawannya
“Tenang saja” jawab
Briana singkat
Walaupun hanya berdelapan, mereka terus mengerahkan
segala kekuatan untuk menghabisi makanan yang tersedia tapi apalah daya,
makanan terlalu banyak sehingga menyebabkan sedikit memar dan goresan pada
tubuh mereka.
“Argghhh…” lirih Briana
“Kau kenapa?” Shayla
khawatir mendengar rintihan sahabatnya
“Kalian lanjutkan saja,
jangan khawatirkan aku” Briana dengan tenangnya
Begitu pula suara tembakan berulang kali terdengar dan
banyak darah di tubuh mereka, entahlah itu darah siapa?
“Apa masih akan datang
lagi?” Valerie terengah-engah
“Entahlah, aku hampir
tidak sanggup” jawab Shayla
“Briana, kau
bagaimana?” tanya Narella yang dari tadi tidak mendengar suara Briana
“A... a..ku… Baik-baik
saja” jawab Briana lemah dan terbata-bata
Pistol mereka semua pun sudah kehabisan pelurunya, yang
bisa mereka lakukan hanyalah menggunakan anggota tubuh sendiri untuk menghabisi
lawan-lawan mereka.
“Berengsek kau” Ya Lun
menendang salah seorang pria yang berniat menyerang Valerie dari belakang
“Thanks” ujar Valerie
singkat dan kembali menghajar bagiannya
“Teman-teman,
sepertinya aku sudah tidak bisa melanjutkannya lagi. Aku serahkan pada kalian”
terdengar suara Briana lemah dari headset yang mereka gunakan
“Apa yang terjadi?
Briana, kau dimana?” tanya Yi Ru cemas
Mereka tidak ada waktu untuk mencari keberadaan Briana
karna makanan mereka pun belum habis. Perasaan khawatir semakin menyelimuti
mereka, suara Briana sudah tidak terdengar lagi.
“Habislah kalian semua”
seru Da Dong
“Kau dari mana saja?”
Shayla yang baru mendengar suara Da Dong
“PARTY TIME” teriak Da
Dong
“Hei, apa maksudmu? Kau
dimana?” Chun yang belum melihat Da Dong
“Kalian semua cepat
keluar dari bangunan ini” Da Dong mengarahkan
Mereka pun keluar dari bangunan tua itu tapi belum
lengkap karena diantara mereka tidak ditemukan Yi Ru dan Briana. Walaupun
berada di luar bangunan tetap saja masih banyak yang harus mereka lawan
“Dimana mereka?”
Valerie khawatir
“Tunggu sebentar, aku
akan membawa Briana keluar” jawab Yi Ru
“Cepatlah!” pinta Da
Dong
Sambil menunggu Yi Ru dan Briana keluar, tanpa hentinya
mereka harus melawan banyak lagi komplotan dari penculik itu. Akhirnya Yi Ru
pun keluar dengan menggendong Briana yang pingsan dan banyak darah keluar dari
perutnya.
“Apa yang terjadi
padanya?” Shayla khawatir
“Sebaiknya kalian semua
ke mobil dan tunggu aku di dalam” pinta Da Dong
“Baiklah…” Chun
mengajak yang lainnya masuk ke mobil
“Kau berhati-hatilah!
Kami berikan mereka semua padamu” ujar Ya Lun kemudian mengikuti Chun dan yang
lainnya masuk ke mobil
Setelah melihat teman-temannya masuk ke dalam mobil, Da
Dong pun tersenyum
“Habislah kalian semua…
One more again PARTY TIME” ujar Da Dong dengan suara nya yang ngerock
Dengan sebuah senjata di tangannya, hanya dengan 3 kali
tembakan bangunan itu pun hancur beserta orang-orang yang masih berada di dalamnya
dan yang ada di sekitar gedung itu. Suara ledakan yang cukup keras membangunkan
suasana yang tadinya sepi menjadi bising. Da Dong pun langsung menyusul
teman-temannya masuk dalam mobil
“Cepat pergi!” ujar Da
Dong
Tak lama kemudian warga di sekitar daerah tempat bangunan
itu pun berdatangan dan juga banyak polisi untuk mengidentifikasi TKP. Police
line juga dipasang di sekeling bangunan tersebut
“Bagaimana kau bisa?”
Narella
“Aku memang sengaja
membawa semua ini untuk digunakan pada saat genting seperti ini dan ternyata
sesuai dugaanku barang-barang ini memang diperlukan. Saat mereka sibuk dengan
kalian semua, aku kembali ke mobil untuk merakit ini” Da Dong menjelaskan
“Ternyata kau pintar
juga ya” ujar Ya Lun
“Aku kan memang
pintar…” Da Dong
“Bagaimana keadaannya?”
Chun sambil mengendarai mobilnya
“Darahnya sudah
berhenti keluar tapi keadaannya masih sangat lemah, kita harus segera
membawanya ke rumah sakit” ujar Valerie
Mendengar perkataan Valerie membuat yang lainnya sedikit
lebih tenang. Ya lun pun menatap lekat Valerie penuh tanya
“Walaupun menjadi
anggota triad seperti ini, aku juga lulus kuliah keperawatan jadi aku sedikit
mengerti mengobati luka semacam ini” jawab Valerie yang mengerti maksud dari
tatapan Ya Lun
“Wow, ternyata kau
hebat juga ya” ujar Da Dong
“Sepertinya banyak hal
yang belum kami ketahui tentang kalian” Ya Lun
Valerie, Narella, dan Shayla hanya melukiskan segaris
senyum di wajah mereka karena kekhawatiran pada kondisi Briana yang masih belum
sadarkan diri
“Kami juga belum tau
latar belakang kalian jadi untuk apa kami menceritakan latar belakang kami pada
kalian” ujar Narella
“Yah, kalian benar...”
Da Dong menganggukkan kepalanya lalu tersenyum
“Hampir 3 tahun kita
bersama dalam sebuah genk FAHRENHEIT REAMUR tapi kita baru menyadari sekarang
kalau antara FAHRENHEIT dan REAMUR masih banyak rahasia terpendam” ujar Yi Ru
“Tapi setelah semua ini
selesai, kami janji kalian akan tau siapa kami sebenarnya” Chun pun tersenyum
Namun berbeda dengan Ya Lun, Da Dong, dan Yi Ru yang sedikit
kaget mendengar perkataan Chun
“Kalian kenapa?”
Narella
Ketiga pria itu hanya menggeleng
“Kita sudah sampai di
rumah sakit, ayo cepat” Chun
Yi Ru pun menggendong Briana masuk ke rumah sakit
tersebut dan dengan segera Briana dibawa ke ruang ICU oleh suster
“Kenapa lama sekali
sih?” Yi Ru cemas
“Sabarlah, sebentar
lagi dokter pasti keluar” ujar Narella
“Semua ini salahku,
andai saja aku tidak menerima pistol miliknya” nada suara Yi Ru sedikit keras
“Hei, bisakah kau
tenang sedikit? Ini di rumah sakit, jangan membuat orang di sini curiga pada
kita!” pinta Chun kesal
Ketiga anggota REAMUR lainnya hanya bisa tersenyum
melihat Yi Ru yang sangat mengkhawatirkan Briana.
“Kenapa kalian
tersenyum seperti itu? Apa kalian tidak mencemaskan keadaan Briana?” Da Dong
yang merasa aneh melihat ketiga gadis itu
“Tentu saja kami
mencemaskan keadaan Briana tapi seperti yang sudah kami katakan tadi banyak hal
yang tidak kalian ketahui tentang kami” ujar Valerie
“Apa maksudmu?” Ya Lun
sedikit penasaran
“Diantara kami berempat,
Briana yang mempunyai daya tahan tubuh paling kuat jadi tidak perlu terlalu
cemas karena dia pasti akan baik-baik saja setelah istirahat beberapa hari”
jelas Shayla
Dokter pun akhirnya keluar dari ruang ICU dan Briana
dibawa ke ruang rawat inap VVIP, dengan sedikit menenangkan diri Yi Ru pun
bertanya pada dokter
“Bagaimana keadaannya?”
“Sudah lebih baik,
hanya perlu istirahat beberapa hari untuk memulihkan lukanya tapi dia tidak
boleh banyak bergerak agar bekas operasinya tidak sobek” ujar dokter lalu
meninggalkan mereka semua
“Benar kan yang kami
katakan, jadi kalian tidak perlu terlalu khawatir” Narella tersenyum
“Aku mau melihatnya”
ujar Yi Ru kemudian masuk ke kamar rawat Briana
Begitu pun yang lainnya mereka semua masuk ke kamar
Briana untuk melihat keadaan temannya itu. Demi menebus rasa bersalahnya Yi Ru
menjaga Briana di rumah sakit sementara ia menyuruh teman-temannya yang lain
kembali ke villa untuk beristirahat.
“Kau harus menjaganya
dengan baik, kalau terjadi apa-apa pada Briana kami tidak akan mengampunimu”
ujar Shayla tersenyum lalu meninggalkan Yi Ru
Dalam kamar rawat Briana hanya ada Yi Ru yang menjaganya.
Walau terlihat sangat lelah, Yi Ru tetap membuka matanya dan berjaga demi
keselamatan Briana karena ia tau selama mereka masih berada di Hong Kong, pasti
komplotan penjahat itu masih mengincar mereka.
“Istirahatlah dengan
baik, aku akan menjagamu” ujar Yi Ru sambil memegang tangan Briana yang sedang
tertidur “Maaf, karena aku yang menyebabkanmu jadi seperti ini. Selama aku
menjagamu, tidak akan ada yang berani menyentuhmu”
Karena terlalu lelah, tanpa sadar Yi Ru pun tertidur. Tak
lama kemudian Briana terbangun dan melihat seorang pria yang tengah tertidur dengan
lelapnya.
“Sepertinya dia lelah
sekali, kenapa tidak kembali ke villa saja?” batin Briana yang sejenak
memperhatikan wajah Yi Ru “Huh menyebalkan, kenapa jauh sekali sih menaruh
gelasnya?” Briana berusaha meraih gelas yang ada di meja “Ahh, benar-benar
menderita jadi orang sakit” keluh Briana
Mendengar suara Briana membuat Yi Ru pun terbangun lalu
dengan segera mengambilkan gelas untuk Briana.
“Xie xie…” Briana
tersenyum lalu meminum air tersebut “Maaf ya aku sudah membangunkanmu dan
sekarang malah merepotkanmu mengambilkan minuman untukku” ujar Briana
“Aku lah yang seharusnya
minta maaf, andai saja aku tidak menerima pistol milikmu pasti ini semua tidak
akan terjadi” Yi Ru masih merasa bersalah
“Sudahlah, aku tidak
pernah menyalahkanmu. Bukankah sekarang aku baik-baik saja? Tapi ada satu
syarat yang harus kau penuhi” Briana melukiskan segaris senyum di wajahnya yang
membuat Yi Ru sedikit penasaran dan tidak mengerti maksud dari senyuman itu
“Apa?” tanya Yi Ru ragu
Melihat keraguan Yi Ru membuat Briana semakin bersemangat
dan lebih mengembangkan senyumnya
“Aku mau melihatmu dan
anggota FAHRENHEIT lainnya bergaya seperti 4 pria misterius Taiwan” ujar Briana
yang sedikit mengejutkan Yi Ru
“Ke… ke… ke… napa kau
ingin melihat kami bergaya seperti itu?” tanya Yi Ru terbata-bata
“Aku merasa mereka
adalah sosok pria yang sangat diidam-idamkan semua wanita jadi mereka semua
menyamar seperti itu dan terlihat misterius” jawab Briana
“Lalu apa hubungannya
dengan kami?” Yi Ru kembali bertanya
“Karena kalian
sama-sama terlihat misterius dan sepertinya selalu waspada bahkan kalian juga
tidak pernah memberitahu kami tentang identitas kalian sendiri” ujar Briana
Yi Ru pun hanya diam mendengar ucapan Briana seperti itu,
ia benar-benar bingung harus menyetujuinya atau tidak?
“Kenapa kau hanya diam
saja? Setuju atau tidak?” tanya Briana sedikit kesal
“Untuk hal yang satu
ini aku harus merundingkannya dulu dengan anggota FAHRENHEIT lainnya tapi aku
janji suatu saat nanti kau dan yang lainnya akan tau siapa kami sebenarnya”
jawab Yi Ru “Setelah para pembunuh itu menghilang dari dunia ini selamanya”
batin Yi Ru
“Sepertinya ada sesuatu
yang sangat mereka rahasiakan dari kami, apa Shayla tau tentang hal ini?” batin
Briana “Sudahlah, kalau kau memang tidak setuju, aku tidur lagi saja” ujar
Briana lalu memalingkan wajahnya dari Yi Ru
“Duibuqi” Yi Ru
menundukkan kepalanya
Setelah beberapa hari istirahat di rumah sakit, akhirnya
Briana pun kembali ke Taiwan bersama dengan yang lainnya. Banyak hal yang harus
mereka kerjakan di Taiwan dan salah satunya menumpas genk-genk triad yang ada
di Taiwan. Namun, demi menunggu Briana benar-benar sehat mereka tidak melakukan
operasi hampir sebulan lamanya dan membuat orang-orang membicarakan hal itu.
Berbagai pertanyaan terlontar dari banyak pihak baik dari genk-genk lainnya di
Taiwan, pers, masyarakat awam bahkan dari pihak kepolisian serta rumah sakit
pun membicarakan FAHRENHEIT REAMUR yang belum terdengar kabarnya.
“Dajia hao! Breaking
news sore ini kami akan memberikan informasi mengenai sebuah genk yang ditakuti
di Taiwan. Setelah 3 genk korban terakhir mereka, belum ada kabar apapun
tentang genk yang satu ini. Banyak masyarakat awam yang membicarakan tentang
mereka, rata-rata semuanya merasa sedikit risih karena FAHRENHEIT REAMUR belum
muncul lagi. Kini genk-genk triad lainnya mulai berulah lagi dan tidak ada yang
melindungi masyarakat. Pihak kepolisian menduga kalau FAHRENHEIT REAMUR tewas
dalam sebuah kecelakaan yang terjadi sekitar 2 minggu yang lalu karena saat itu
ada sekitar 8 korban dalam kecelakaan itu, 4 pria dan 4 wanita. Dugaan polisi
itu semakin kuat karena setelah bertanya pada korban-korban FAHRENHEIT REAMUR
jumlah anggota dari genk itu terdiri dari 4 pria dan 4 wanita. Kabar itu
membuat genk-genk lainnya di Taiwan merasa bisa bernafas lega kembali setelah
sekian lama mengalami sesak nafas. Apakah benar dugaan polisi tersebut? Kita
tunggu saja kabar berikutnya”
Mendengar berita itu, mereka hanya tersenyum. Walaupun
belum aktif kembali untuk menumpas genk-genk yang ada di Taiwan, 4 pria itu
tetap menjalankan aktivitas mereka sebagai pria-pria misterius Taiwan.
Kringg… Kringg…
Terdengar suara ponsel salah seorang dalam ruang rapat berbunyi membuat
pandangan seisi ruangan itu beralih pada seseorang yang merupakan pemilik dari
ponsel tersebut
“Maaf, aku keluar
sebentar” Feifei pun meninggalkan ruangan itu untuk menjawab teleponnya
Sementara Feifei menjawab teleponnya, sang ‘Mysterious
Entrepeneur’ yang tidak lain adalah Mark kembali melanjutkan penjelasannya
untuk menguasai sebuah perusahaan yang menjadi saingan terberat mereka. Tak
lama kemudian Feifei pun kembali masuk dalam ruangan tersebut dan kembali
mendengarkan penjelasan dari Mark.
“Apa kalian ada
pendapat lainnya?” tanya Mark usai menjelaskan semuanya
“Aku rasa untuk
mendapatkannya kita perlu bantuan orang dalam” ujar Feifei
“Menurutmu siapa yang
bisa membantu kita?” Mark mendekati Feifei
Semua yang ada dalam ruangan itu kembali mengalihkan
pandangan mereka pada Feifei, dengan tenangnya Feifei tersenyum lalu menjawab
“Sang ‘Mysterious
Composer’ John”
Mendengar jawaban Feifei membuat karyawan-karyawan
lainnya memasang raut wajah penuh tanya
“Kenapa harus dia?”
itulah yang menjadi pertanyaan seisi ruangan tersebut
“Ada saran yang lain?”
Mark kembali bertanya walaupun batinnya sangat berharap semua setuju dengan
pendapat Feifei
“Mungkinkah seorang
yang sangat berpengaruh dalam perusahaan itu bisa berkhianat dan memihak pada
perusahaan kita?” tanya salah seorang karyawannya bernama Zaizai
“Apa kau tidak pernah
mendengar peribahasa ‘musuh dalam selimut’? Apapun bisa terjadi, dunia ini
sangat luas jadi kau jangan terlalu naïf. Bahkan matamu sendiri bisa saja
menjadi bagian yang paling berbahaya bagi dirimu walaupun itu sangatlah penting
dalam dirimu sendiri” ujar Feifei dengan evil smirk nya membuat yang melihat
merasakan hawa akan ditelan bumi
Zaizai pun terdiam sejenak untuk mencerna maksud dari
perkataan Feifei dan arti dari senyumnya itu
“Baiklah… Aku rasa
memang benar tak ada yang tak mungkin di dunia ini” ujar Zaizai menyetujui
pendapat Feifei “Gadis ini menyeramkan sekali” batin Zaizai
“Ada lagi yang ingin
menyampaikan pendapatnya?” Mark melihat para karyawannya namun tak ada tanda
bahwa karyawan-karyawannya yang lain ingin bertanya “Baiklah, karena kalian
hanya diam jadi aku anggap kalian semua sudah setuju. Rapat hari ini selesai,
kalian boleh kembali ke ruangan masing-masing. Feifei, setelah ini kau ikut ke
ruanganku” ujar Mark menutup rapat
Sesuai dengan perkataan Mark, semua karyawan yang
sebelumnya berkumpul dalam ruang rapat kembali ke ruangan masing-masing. Begitu
pula dengan Feifei yang mengikuti Mark masuk ke ruangannya. Dalam ruangan Mark…
“Siapa yang tadi
menelpon?” Mark langsung ke topik pembicaraan
“Apa kau tidak mau
menebaknya terlebih dahulu?” Feifei balik bertanya sambil tersenyum
Mark hanya menggelengkan kepalanya dan membuat Feifei
sedikit kesal melihatnya
“Huhh… Kau ini
menyebalkan sekali. Dia bilang keadaannya sudah membaik dan ingin kembali
beraksi lagi” jawab Feifei
“Hen hao… Aku dan yang
lainnya juga sudah tidak tahan lagi setiap menonton televisi pasti ada nama
kita yang dikait-kaitkan… Kita harus memberi mereka pelajaran” ujar Mark penuh
semangat
“Hmm, aku akan mengatur
semuanya. Apa kau memanggilku kesini hanya untuk menanyakan siapa orang yang
menelponku?” Feifei mencari kepastian
“Oh ya, hampir saja
lupa. Apa tadi kau lihat ekspresi pria menyebalkan itu?” Mark
“Maksudmu Zaizai? Pria
seperti dia tidak akan bisa melawanku” ujar Feifei penuh percaya diri
Mark pun terdiam sejenak lalu tertawa dan membuat Feifei
mengangkat alis kirinya
“Yah, aku percaya
padamu. Aku rasa cepat atau lambat kita bisa menendangnya dari sini, dia
benar-benar membuatku muak. Dan kau tau?” ucapan Mark terputus seketika
Tok… Tok… Tok…
“Masuk” jawab Mark
“Maaf mengganggu” ujar
seorang pria yang tidak lain adalah Zaizai
“Ada apa?” tanya Mark
singkat
“Saya tidak tau
bagaimana harus menghubungi ‘Mysterious Composer’ John” jawab Zaizai
“Semuanya biar Feifei
yang urus, kau kembali saja pada pekerjaanmu” Mark member perintah
Zaizai pun hanya bisa menuruti perintah dari atasannya
itu. Setelah memastikan Zaizai sudah kembali ke ruangannya, Mark pun
melanjutkan perkataannya yang sempat terputus
“Saat mendengarmu
mengatakan untuk meminta bantuan John, wajahnya terlihat sedikit takut… Kau
mengerti maksudku?” tanya Mark
Feifei hanya mengangguk
“Aku percaya padamu”
ujar Mark
“Lalu apakah malam ini
kita?” Feifei sedikit ragu
“Terserah kau saja,
kami pasti akan mengikuti rencanamu” Mark tersenyum
“Baiklah…” Feifei pun
meninggalkan ruangan Mark “Bersiaplah untuk malam ini” ia menutup pintu ruangan
Mark
Mark kembali menyibukkan diri dengan tugasnya tapi ada
sesuatu yang membuatnya sangat penasaran. Hal itu membuat emosi Mark seketika
tak terbendung, ia lekas meninggalkan ruangannya. Feifei yang melihat keanehan
pada Mark, langsung masuk ke ruangan Mark dan mencari tau apa yang sebenarnya
terjadi.
“Jadi ternyata?” Feifei
melebarkan matanya setelah melihat laptop Mark “Gawat” Feifei mengejar Mark
Seperti yang ia duga, Mark kini berada di ruangan Zaizai.
“Bos, aku ingin bicara
denganmu” Feifei menarik Mark keluar dari ruangan Zaizai
“Ada apa?” Mark yang
masih emosi
“Tenanglah sedikit, aku
sudah mengetahui semuanya. Kita tunggu saat yang tepat sampai yang lainnya
bergabung dalam perusahaan ini.” ujar Feifei mencoba menenangkan Mark “Kalau
kau emosi seperti ini dan bertindak sembarangan semua rencana kita selama ini
bisa berantakan”
Mendengar perkataan Feifei, membuat Mark sedikit
meredakan emosinya
“Andai saja aku tau
dari awal, semuanya akan lebih mudah selesai dan kami tidak perlu menjadi
seperti ini” Mark menundukkan kepalanya
“Aku janji, kita bisa
menyelesaikan semuanya dengan lancar. Kau harus percaya padaku, sebentar lagi
semua akan baik-baik saja” Feifei menghibur
“Xiexie ni” Mark
memeluk Feifei
“Setelah makan siang,
kau segara umumkan untuk rapat” ujar Feifei sambil melepas pelukan Mark
Mark mengangguk lalu kembali ke ruangannya begitu pula
dengan Feifei
“Aku harap kau bisa
datang ke kantor setelah makan siang” Feifei berbicara pada orang di seberang
ponselnya “Ada hal penting dan kami membutuhkanmu” ujar Feifei lagi “Aku tunggu
kedatanganmu” Feifei pun menutup teleponnya
Sesuai dengan yang dikatakan Feifei sebelumnya, setelah
makan siang Mark kembali mengadakan rapat.
“Apa semuanya sudah
hadir?” tanya Mark melihat sekeliling ruangan
rapat
“Masih ada Feifei yang
belum datang” jawab Zaizai
Pintu ruangan rapat pun terbuka dan terlihat Feifei
bersama seseorang masuk dalam ruangan itu yang membuat orang-orang tersontak
kaget melihatnya, begitu pula dengan Zaizai.
“Benarkah yang aku
lihat ini?” tanya Zaizai pelan
“Selamat datang sang
‘Mysterious Composer’ John di kantor kami” Mark menyambut dengan senyum bahagia
“Terima kasih atas
sambutan anda Mr. Mark” ujar John membalas senyum Mark
Meski mereka menggunakan masker, baik Mark maupun John sudah
saling memahami ketika mereka tersenyum satu sama lain walaupun orang lain
tidak melihat ketika mereka tersenyum
“Baiklah, sekarang kita
mulai saja!” Mark
Semua yang ada dalam ruangan memperhatikan Mark yang
sedang menjelaskan rencana ke depannya bagi perusahaan. Namun, berbeda dengan
Zaizai yang terus saja memperhatikan Feifei dan membuat John merasa ada sesuatu
yang tidak beres.
“Bagaimana menurut
kalian?” Mark memperhatikan semua yang ada dalam ruangan “Mungkin sang
‘Mysterious Composer’ kita ada pendapat?” Mark melihat John yang terus
memperhatikan Zaizai
“Yah, menurutku dengan
rencana ini perusahaan bisa memperoleh keuntungan besar dan aku pun bisa
menarik beberapa penyanyi untuk bergabung. Kebanyakan penyanyi besar
lagu-lagunya aku yang menciptakan dan salah satunya ‘Mysterious Rocker’ kita”
ujar John
“Apa anda bisa mengajak
‘Mysterious Rocker’ bergabung dengan perusahaan kita?” Zaizai “Maaf kalau saya
sedikit lancang tapi menurut saya bukankah bagus jika para pria Misterius
Taiwan bergabung dan menjadi satu?” tambahnya
Perkataan Zaizai membuat Feifei, Mark, dan John saling
melihat satu sama lain lalu mereka tersenyum bersamaan
“Yah, aku setuju dengan
pendapat Zaizai, dengan begini kita akan lebih mudah menghancurkan musuh. Kalau
perlu kita juga berinvestasi di dunia balap agar dapat menarik ‘Mysterious
Racer’ bergabung dengan perusahaan” ujar Feifei
“Terima kasih sudah
sependapat dengan saya. Ehm, kira-kira kapan Mr. John mulai resmi bergabung
dengan perusahaan ini?” tanya Zaizai
“Kapanpun aku mau, bisa
dengan mudah bergabung ke perusahaan ini. Bukankah begitu Mr. Mark?”
“Tentu saja” jawab Mark
Zaizai merasa ada suatu keganjalan dalam perusahaan
bahkan dengan pimpinannya sendiri, ia berniat mencari tau semuanya
“Baiklah, aku rasa
rapat siang ini kita cukupkan saja. Kalian semua bisa keluar, aku masih ingin
bicara dengan Mr. John” ujar Mark
Semua pegawai yang ada dalam ruangan itu pun keluar
meninggalkan Mark dan John.
“Lebih baik kau
batalkan saja niatmu itu karna aku tidak akan membiarkanmu berhasil dan membuat
semuanya berantakan” Feifei membisiki Zaizai saat ingin keluar dari ruangan
rapat
Ucapan Feifei sontak membuat Zaizai terkejut dan
menghentikan langkahnya untuk keluar dari ruangan itu
“Kenapa dia bisa tau
apa yang aku pikirkan?” batin Zaizai
“Apa masih ada hal lain
yang ingin kau tanyakan?” Mark yang melihat Zaizai masih berdiri dekat pintu
keluar
Feifei yang mendengar ucapan Mark pun menoleh kemudian
tersenyum
“Hei, apa kau masih
ingin bertanya pada bos?” Feifei membangunkan Mark dari alam bawah sadarnya
“Ah, maaf. Saya permisi
bos” jawab Zaizai lalu keluar dari ruangan itu
“Feifei, kau tetap
disini… Ada yang ingin aku diskusikan denganmu” Mark tersenyum
“Baiklah” Feifei
menutup pintu ruangan
Mark melirik John seakan menanyakan sesuatu
“Berdasarkan
penglihatanku sepertinya dia mencurigai Feifei” ujar John
“Bukan hanya aku tapi
kita semua dan mungkin mereka juga” jawab Feifei
Mark dan John sama-sama mengangkat alis kirinya setelah
mendengar ucapan Feifei dan hal itu membuat Feifei tersenyum
“Kau jangan tersenyum
seperti itu, kau sendiri sudah tau bukan kebiasaan kami?” John sedikit malu
“Ya baiklah, semoga
saja kalian semua tidak melakukan hal ini di depan orang banyak kalau itu
terjadi mungkin semuanya akan terbongkar” ujar Feifei dan kembali melukiskan
segaris senyuman manis di wajahnya
“Kita tidak perlu
membahas hal ini sekarang, yang penting adalah bagaimana rencana kita
selanjutnya?” ujar Mark
“Menunggu” jawab Feifei
singkat
John dan Mark kembali melirik Feifei
“Hanya ini yang bisa
lakukan sampai semuanya berkumpul menjadi satu maka dengan mudah kita bisa
menyelesaikan semuanya. Saranku lebih baik kalian bersiap untuk nanti malam!”
ujar Feifei sambil tersenyum
“Apa dia benar-benar
sudah sehat?” tanya John ragu
“Aku juga kurang tau
tapi dia bosan mendengar berita di tv” jawab Feifei
“Ya aku mengerti. Kalau
begitu aku kembali dulu ya” John
“Berhati-hatilah!” Mark
menepuk pundak John “Feifei yang akan mengantarmu, aku kembali ke ruangan ku
dulu” Mark meninggalkan ruangan rapat terlebih dahulu
Feifei pun mengantarkan John sampai keluar gedung
perusahaan, untuk memastikan tak ada seorangpun yang menghalangi John terutama
pria bernama Zaizai.
“Dimana ‘Mysterious
Composer’?” tanya Zaizai
“Dia sudah pergi, untuk
apa kau mencarinya?” Feifei balik bertanya
“Tidak ada apa-apa”
jawab Zaizai berlalu begitu saja
Feifei pun masuk ke ruangan Mark
“Ada yang ingin aku
katakan padamu”
“Apa?” tanya Mark
singkat
“Aku ingin mereka ikut
bergabung dengan kita karna aku tidak bisa menangani semuanya sendiri dan aku
mau kalian segera pilih waktu yang tepat untuk memberitahu mereka identitas
kalian yang sebenarnya” ujar Feifei
Mark menatap lekat Feifei untuk mencari tau apa yang
sedang dipikirkan oleh gadis itu tapi ia tetap tidak bisa menemukan jawaban
“Karena mereka lah yang
akan membantu kita nantinya jadi aku ingin sebelum mereka ikut bergabung dalam
perusahaan ini, kalian sudah memberitahu mereka. Apapun resikonya kalian harus
terima. Walaupun mungkin nantinya mereka akan berpikir dua kali untuk membantu
kalian atau tidak? Inilah yang terbaik sebelum semuanya terlambat” jelas Feifei
“Hmm, aku mengerti
maksudmu. Nanti aku akan mendiskusikan dengan yang lainnya tapi jika mereka
tidak mau membantu, kau masih tetap bersama kami kan?” tanya Mark penuh harap
“Tentu saja, kalian
adalah sahabatku dan sudah aku anggap seperti keluargaku sendiri jadi apapun
yang terjadi aku akan tetap membantu kalian bahkan dengan nyawaku sendiri”
jawab Feifei
Mendengar itu membuat Mark sedikit lebih tenang.
“Aku sudah mengatakan
semuanya, sekarang aku mau kembali ke ruanganku” Feifei pun meninggalkan Mark
Hari semakin sore dan sudah waktunya pulang kerja
begitupula dengan Feifei yang pulang ke rumahnya
“Untuk apa dia kesini?”
Feifei yang melihat sebuah mobil di halaman rumahnya
Feifei pun masuk ke dalam rumahnya dan terlihat seseorang
sedang duduk
“Sepertinya dia sudah
lama menungguku sampai ketiduran begini” ujar Feifei yang melihat sang
‘Mysterious Racer’ tengah tertidut “Hei bangunlah!” ia terus memperhatikan
wajah Jack yang sedang tertidur dengan teliti “Sempurna” ujarnya pelan
Jack pun tiba-tiba membuka matanya dan melihat wajah
Feifei sangat dekat dengan wajahnya. Perasaan yang aneh timbul dalam hatinya,
ia lebih mendekatkan lagi wajahnya dengan Feifei, bukan… lebih tepat bibirnya…
Feifei pun tersadar dari suasana yang bisa dibilang aneh bagi mereka berdua, ia
menegapkan badannya
“Untuk apa kau di
rumahku?” tanya Feifei mencairkan suasana aneh itu
“Astaga, apa yang
hampir saja kulakukan?” batin Jack
“Hei, jawablah!”
“Ehmmm… Aku ingin kau
menemaniku ke Thailand” jawab Jack
“Ha? Untuk apa? Kapan?
Kenapa harus aku?” saking terkejutnya membuat Feifei melontarkan berbagai
pertanyaan
Mendengar pertanyaan-pertanyaan Feifei membuat Jack pun
bingung untuk menjawabnya
“Apakah pertanyaanmu
tidak terlalu banyak? Aku bingung mau menjawab apa?”
“Terserah kau saja mau
jawab apa yang penting kau jelaskan semuanya!” pinta Feifei
“Jadi, musim depan
sirkuit F1 akan digelar di Thailand. Aku tidak tau kapan kembali ke Taiwan
karena belum ada kepastian dan aku takut tidak bisa menemani kalian. Aku juga
tidak ingin meninggalkanmu di sini, aku butuh seseorang yang bisa menemaniku
saat berada di sana dan aku rasa orang yang tepat adalah kau” Jack menjelaskan
“Hmm, kenapa aku merasa
yang kau katakan aneh dan sedikit berantakan? Apa benar itu yang ingin kau
katakan padaku?” Feifei
“Benarkah? Yah, memang
itu yang ingin kukatakan” jawab Jack ragu
“Aku belum bisa jawab
sekarang karena di kantor pun ada sesuatu yang sangat besar dan aku rasa kau
akan memikirkan hal yang sama dengan Mark ketika mengetahui ini semua”
“Apa maksudmu?” Jack
merasa ada sesuatu yang tidak beres
“Cepatlah pulang, nanti
malam kita mulai beraksi lagi. Kau bisa mencari jawabannya dari Mark tapi aku
harap setelah mendengar itu semua kendalikan emosimu, berpikirlah dengan kepala
dingin kalau tidak, semuanya akan berantakan” ujar Feifei
Mendengar perkataan Feifei membuat Jack ingin lekas
pulang dan menanyakan hal itu pada Mark
“Apa sebenarnya yang
terjadi? Kenapa Feifei berkata seperti itu?” Jack sambil mengemudi
Pikiran Jack dipenuhi dengan rasa penasaran, ia ingin
segera mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu. Mobil yang ia
kendarai melaju sangat kencang. Tak beberapa lama kemudian, Jack tiba di
rumahnya dan langsung mencari Yi Ru.
“Kau sudah pulang?” Ya
Lun
“Apa yang sebenarnya
terjadi? Apa maksud ucapan Feifei?” tanya Chun ketika melihat Yi Ru yang sedang
duduk santai menonton televisi bersama Da Dong dan Ya Lun “Kenapa aku harus
menenangkan diriku? Cepat jawab!”
Da Dong dan Ya Lun pun saling melihat satu sama lain,
mereka tidak mengerti kenapa Chun melontarkan pertanyaan-pertanyaan aneh pada
Yi Ru
“Apa yang terjadi?” Da
Dong pun ikut penasaran
Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan Chun, Yi Ru
menghela nafas panjang
“Bisakah kalian
tenangkan diri dulu? Aku memang sedang menunggu kita semua berkumpul baru
menjelaskannya” ujar Yi Ru
Chun, Da Dong, dan Ya Lun pun menenangkan diri mereka
seperti yang Yi Ru katakan
“Kau ingat pria bernama
Zaizai?” Yi Ru melirik Ya Lun
Ya Lun pun hanya mengangguk dan menyimak apa yang akan
dijelaskan oleh Yi Ru
“Dia adalah…” perkataan
Yi Ru terputus
Kringg… Kringg…
Ponselnya berbunyi
>>> To be continue......
No comments:
Post a Comment