Author:: TaraChun
Genre:: Action, Friendship, Family, Romance
Cast:: Wu Chun as Chun/Jack
Jiro
Wang as Da Dong/Max
Aaron
Yan as Ya Lun/John
Calvin
Chen as Yi Ru/Mark
TaraChun
Fahrenheit as Feifei/Shayla
Dedew
Lan Hua as Narella
Layli
Dinata as Valeri
Vina
Kunimitzu as Briana
Cameo
Disclaimer::
Saya membuat cerita akan selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat
sangat mengagumi mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya.
Silahkan mengcopy tapi jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.
FAHRENHEIT pun mengantarkan REAMUR pulang ke rumah
masing-masing. Dan keesokan harinya mereka bertemu di perusahaan sesuai dengan
yang sudah direncanakan sebelumnya. Semua sudah berkumpul menjadi satu hanya
menunggu bergabungnya sang ‘Mysterious Racer’ bersama mereka. Feifei pun
memperkenalkan 3 pegawai baru sesuai dengan yang diperintahkan Mark.
“Kau?” Zaizai terkejut begitu melihat Narella
“Hao jiu bu jian (Lama tak bertemu), ni hao ma? (apa
kabarmu?)” Narella tersenyum manis “Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik
di perusahaan ini” lanjut Narella
Zaizai
hanya diam terpaku melihat Narella yang ternyata adalah rekan kerja barunya
“Sepertinya kalian sudah saling mengenal ya… Semoga
semua baik-baik saja” ujar Feifei
“Oh ya, apa pekerjaan kami disini?” Valerie
“Kalian nantinya akan menjadi asisten dari para pria
Misterius Taiwan, mengurus segala keperluan mereka dan memberi pendapat kalian
jika diperlukan” jelas Feifei
“Baiklah, kami mengerti” Briana
“Mari aku antar ke ruangan kalian masing-masing”
ajak Feifei berlalu meninggalkan Zaizai yang masih diam terpaku begitu saja
“Bagaimana mungkin?” Zaizai dalam hati
Feifei bergerak cepat,
hari itu juga ia mengajukan surat penawaran untuk menjadi Manager dari
‘Mysterious Racer’ karena dalam waktu kurang dari seminggu Jack sudah berada di
Thailand untuk berlatih sirkuit pertamanya. Tidak perlu menunggu lama, surat
penawaran itu langsung mendapat balasan dari ‘Mysterious Racer’ yang menyatakan
bahwa ia setuju Feifei menjadi manager barunya. Setelah mendapat surat balasan,
Feifei langsung memberi laporan pada Mark
“Semua berjalan sesuai rencana, Jack sudah
menandatangani kontrak jadi sebentar lagi kita bisa ke Thailand untuk
menyelesaikan semuanya” jelas Feifei
“Baguslah kalau begitu karena aku sudah bosan
menunggu terlalu lama” ujar John yang saat itu sedang berada dalam ruangan Mark
“Kapan kita berangkat?” tanya Max yang juga sedang
berada dalam ruangan Mark
“Kurang dari seminggu” jawab Feifei
Tok..Tok..
Tok… Terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangan Mark dimana di dalamnya
terdapat Max, John, Mark, dan Feifei
“Masuklah!” jawab Mark
“Kalian? Ada apa?” tanya Max begitu melihat Narella,
Briana, dan Valerie
“Ada satu hal yang aku lupa beritahu pada kalian”
ujar Narella
“Apa itu?” Feifei sedikit penasaran
“Orang yang membuatku berpisah dengannya, Zhou Jie
Lun” jawab Narella
“Siapa dia?” John
“Zhou Jie Lun, pria yang kejam dan merupakan abang
dari Zhou Yu Min. Kalian tau seberapa kejamnya Zhou Yu Min?” Narella
Feifei
dan yang lainnya mengernyitkan alis mereka bersamaan untuk mencari tau maksud
dari perkataan Narella
“Zhou Yu Min bisa melakukan apa saja demi
mendapatkan apa yang ia mau bahkan mengorbankan nyawa kekasihnya sendiri
sedangkan Zhou Jie Lun adalah orang yang lebih tidak punya perasaan karena demi
menjadi penerus ayahnya, ia rela mengorbankan nyawa keluarga sendiri dan itulah
yang dilakukannya pada ibu kandungnya” jelas Narella
“Apa maksudmu?” Briana
“Zhou Jie Lun sudah membunuh ibu kandungnya sendiri
karena ibunya tidak setuju melihat ambisinya untuk menjadi penerus dari ayahnya
yaitu ketua mafia yang cukup ditakuti di Thailand” ujar Narella
“Benarkah yang aku dengar ini? Sekejam itukah orang
bermarga Zhou?” Valerie masih tidak percaya
“Itulah yang membuatku mengakhiri hubungan ini”
jawab Narella
Mereka
semua hanya diam setelah mendengar penjelasan Narella, entah apa yang mereka
pikirkan saat ini?
“Sepertinya kita harus berhati-hati dalam menghadapi
orang seperti mereka” Mark
“Sebaiknya kita segera membasmi kuman-kuman sialan
itu dari muka bumi ini kalau tidak aku khawatir akan lebih banyak memakan
korban” ujar John
“Yah, kau benar… Lebih baik kita segera rencanakan
waktu yang tepat untuk ke Thailand sebelum semua terlambat dan mereka yang
menghabisi kita terlebih dahulu” Max
“Aku akan atur jadwal secepat mungkin dan mencari
cara agar kita bisa pergi ke Thailand dalam waktu bersamaan tanpa dicurigai
oleh Zaizai” ujar Feifei
“Aku serahkan semua padamu” pinta Mark
Seperti
yang dikatakan oleh Feifei, semua berjalan sesuai rencana dan mereka akan
segera pergi ke Thailand. Semua barang-barang yang nantinya akan mereka
perlukan saat di Thailand sudah dipersiapkan dengan baik dan besok mereka akan
ke Thailand
“Ingat ya, kita harus lebih berhati-hati di Thailand
karena itu adalah tempat mereka” Feifei memperingatkan
“Oh ya, sebaiknya kita tidak perlu terlalu sering
bersama ketika berada disana karena itu akan lebih mudah dicurigai” Valerie
Akhirnya
hari yang dinantikan pun tiba, mereka pergi ke Thailand untuk membalaskan
dendam orang tua mereka.
“Kami bergabung dalam satu mobil dan kalian juga”
ujar Chun
“Ingat satu hal, tetap berkomunikasi apapun yang
terjadi” Briana
Mereka
semua mengangguk bersamaan lalu berpencar dimana FAHRENHEIT berada dalam satu
mobil dan REAMUR juga berada dalam satu mobil
“Dimana kita bisa menemukan mereka?” Ya Lun
“Sebaiknya kita istirahat dulu dan nanti malam baru
kita bergerak dengan persiapan yang lebih matang karena aku yakin menghadapi
mereka tidak semudah sebelumnya” ujar Shayla
“Benar yang Shayla katakan, lebih baik kita
merencanakan semuanya dengan matang karna kalau kita salah bertindak mungkin
saja kita yang akan celaka” tambah Yi Ru meyakinkan
“Baiklah, kalau begitu kita ke hotel dulu saja untuk
merencanakan semuanya lebih matang lagi” ajak Da Dong
Mereka
pun pergi ke hotel untuk beristirahat dan merencanakan semuanya lebih baik.
Setelah cukup beristirahat dan dengan perencanaan yang matang akhirnya mereka
melanjutkan misi pembalasan dendam.
“Dimana kita bisa menemukan mereka?” tanya Da Dong
“Hei, itu kan ucapanku tadi siang. Kau kreatif dikit
donk!” protes Ya Lun
“Ya sudahlah, lagian juga memang itu kan yang ingin
kita ketahui?” Da Dong membela diri
“Aku akan beri petunjuk pada kalian, sekarang ikuti
arah yang aku beritahu!” pinta Narella
“Baiklah, lets go…” ujar Da Dong
Sesuai
yang dikatakan Narella, FAHRENHEIT pun mengikuti arah petunjuk dari Narella
untuk menuju ke tempat pembunuh itu berada
“Zhou bersaudara, kami datang…” ujar Yi Ru sinis
“Ah, aku baru ingat sesuatu” Da Dong menepuk
jidatnya
“Apa?” tanya Ya Lun singkat
“Bagaimana nasib 8 orang yang kita kurung itu?” Da
Dong
“Benar juga ya, aku baru ingat!” sambung Feifei
lewat perangkat headsetnya
“Sudahlah, tidak perlu cemas… Bukankah kita sudah
memenuhi kebutuhan mereka disana?” Briana
“Hmm, kita kan tidak membunuh mereka karna ingin
mendapat bantuan dari tenaga mereka untuk menghabisi orang-orang itu tapi
sekarang kita sudah berada disini berarti semuanya sia-sia saja bukan?” ujar
Valerie
“Kita bisa membereskan mereka setelah kembali ke
Taiwan…” Chun mengembangkan evil smirk nya
“Oh ya Narella, apa tempatnya masih jauh?” Yi Ru
semakin tidak sabar
“Sedikit lagi, di ujung jalan sana kita belok kiri”
jawab Narella
Sesuai
dengan arahan Narella, akhirnya mereka tiba di sebuah tempat yang bisa dibilang
kawasan kumuh dan lebih banyak gudang-gudang tua yang sudah tidak layak pakai
sehingga tak ada warga yang tinggal di daerah itu. Namun, ada satu hal yang
membuat mereka terkejut karena ternyata mereka sudah ditunggu oleh orang-orang
bermarga Zhou itu
“Sepertinya kalian lebih cepat dari yang kami
perkirakan” ujar salah seorang pria yang sangat mereka kenal
“Welcome to Thailand…” muncullah sesosok dari balik
pria yang mereka kenal
“Kalian? Kau? Jadi semua sudah kalian rencankan
sebelumnya?” Narella terkejut
“Seharusnya kalian sudah memikirkan ini sebelumnya!
Bukankah kalian sama seperti kami?” ujar pria itu lagi
“Apa maksudmu? Dan kenapa mereka bisa berada disini?
Bukankah kita mengurung mereka di rumah itu?” Da Dong ikut bingung ketika
melihat 8 orang pria dari ketua-ketua genk yang sudah mereka kurung sebelumnya
Mendengar
pertanyaan Da Dong membuat orang-orang itu tertawa dengan kerasnya
“Aku kira kalian orang-orang yang pintar tapi
sepertinya aku salah, bahkan taktik seperti ini saja kalian tidak mengerti?”
ujar pria yang mereka kenal tertawa penuh kemenangan
“Zhou Yu Min, kau benar-benar jahat…” Valerie kesal
“Cukup sudah main-mainnya, lebih baik kita selesaikan
sekarang juga” Yi Ru benar-benar terlihat beda dari biasanya
“Hei, apa dia Zhou Jie Lun?” bisik Da Dong pada
Narella
Narella
mengangguk pelan dan itu membuat Da Dong lebih terkejut lagi
“Astaga, jadi mereka Zhou bersaudara itu?
Benar-benar mirip dan terlihat sama-sama kejam” ujar Briana
“Kami memang sama-sama kejam, bukankah itu yang
ingin kalian buktikan?” bentak Zhou Yu Min atau yang biasa mereka kenal dengan
sebutan Zaizai
“Tak perlu banyak bicara lagi, kita selesaikan saja
sekarang juga!” ujar Zhou Jie Lun
“Kalian pikir kami takut, hah?” balas Da Dong dengan
senyum sinisnya
Tanpa
berbicara banyak lagi, anak buah Zhou bersaudara menyerang FAHRENHEIT REAMUR
dengan segenap kekuatan mereka.
“Gadis-gadis manis ini biar kami yang urus” ujar
Hong Zheng
“Terserah kalian saja mau lakukan apapun pada
mereka, jangan biarkan ada yang tersisa satupun!” pinta Zhou Jie Lun
“Berengsek kalian!” bentak Feifei
Pertikaian
pun terjadi, FAHRENHEIT REAMUR berpencar ke segala arah
“Aku tidak sabar menunggu hari esok akan ada berita
‘Ditemukan 8 mayat, 4 orang pria dan 4 orang wanita berkebangsaan Taiwan di
area gudang-gudang tua tewas mengenaskan dan diduga mereka adalah FAHRENHEIT
REAMUR. Berita yang lebih menghebohkan lagi 4 pria yang menamakan diri mereka
FAHRENHEIT ternyata adalah pria-pria Misterius Taiwan yang selama ini selalu
menyembunyikan identitas mereka.’ pasti akan menjadi berita utama” ujar Zhou Yu
Min tertawa penuh kemenangan
“Kau salah, kami tidak akan semudah itu dikalahkan”
Narella terbawa emosi
“Oh ya, aku hampir melupakanmu. Lebih baik kau
kembali padaku mungkin aku bisa menyuruh mereka untuk tidak melukaimu” rayu
Zhou Yu Min
“Tidak akan pernah terjadi, aku sudah tau semua
kebusukanmua jadi lebih baik aku mati daripada kembali denganmu… Cuih…” Narella
menolak dengan kasarnya
“Baiklah kalau itu maumu, hajar mereka!” perintah
Zhou Yu Min tegas
Mereka pun memanfaatkan segala hal yang bisa
digunakan untuk melawan semua musuh, terlalu banyaknya musuh yang cukup berat
membuat mereka tak bisa saling membantu hanya mengandalkan diri sendiri untuk
menghancurkan lawan masing-masing yang mengeroyok mereka.
“Ayo kalian semua maju sekaligus, lawan aku” tantang
Da Dong
Semua
lawannya pun maju, Da Dong berlari masuk ke salah satu gudang tua di tempat itu
dan berhenti tepat di dekat tangga.
“Baiklah, kita selesaikan sekarang juga dan aku
tidak akan kalah dari kalian orang-orang bodoh” Da Dong tertawa sinis
Ia pun melompat ke
tembok dengan memutarkan badannya lalu kaki kanannya menendang semua musuh yang
ada di dekatnya. Namun sayang tendangan Da Dong kurang kuat sehingga dengan
mudah para musuh yang sudah terjatuh kembali bangun. Semua lawan Da Dong kembali
menyerang secara bersamaan dan Da Dong pun terus berusaha untuk bertahan dan
balik menyerang alhasil tubuh Da Dong mendapatkan banyak pukulan dan tendangan
“Argghh..” rintih Da Dong kesakitan
“Sebaiknya kau menyerah saja” ujar Zi Hong yang
memimpin pasukan untuk melawan Da Dong
“Tak akan semudah itu, aku akan berjuang sampai
titik darah penghabisan dan aku bersumpah kalian lah yang akan mati dan habis
di tanganku” ujar Da Dong penuh emosi dan berusaha untuk menopang tubuhnya yang
sudah mulai melemah “Cuih” ia mengeluarkan darah dari mulutnya lalu mengelap
dengan tangannya “Kalian akan membayar darah yang aku keluakan ini” Da Dong
kembali menyerang
Tak
jauh berbeda dari Da Dong, lawan yang dihadapi Yi Ru pun cukup banyak. Namun,
cara Yi Ru menghadapi lawan-lawannya berbeda dengan Da Dong. Ia dari awal sudah
menggunakan senjata yang ia bawa, karena keahliannya dalam mengatur strategi,
Yi Ru mencari tempat yang bisa ia gunakan untuk berlindung.
“Hei di mana kau?” teriak Ming Jie yang kali ini
ditugaskan untuk menjadi pemimpin dalam menyerang Yi Ru
“Ingin membunuhku? Coba saja!” batin Yi Ru dalam
persembunyiannya sambil tersenyum iblis
Setelah
cukup bersembunyi dan mengisi penuh kembali peluru pistol nya, Yi Ru pun keluar
dan siap untuk menghabisi lagi lawan-lawannya
“Kalian mencariku?” Yi Ru langsung menodongkan
pistolnya
“Akhirnya kau muncul juga, sudah puas untuk
sembunyi?” ejek Ming Jie tersenyum sinis
“Yah begitulah dan sekarang aku benar-benar akan
menghabisi kalian” ujar Yi Ru
Dengan
emosi yang sudah meledak-ledak Yi Ru terus menembakkan pistolnya tanpa ampun
dan kini hanya Ming Jie dan beberapa anak buahnya yang tersisa
“Kanapa berhenti? Ayo cepat lanjutkan! Apa pelurumu
sudah habis, hah?” tantang Ming Jie
“Gawat” batin Yi Ru yang kehabisan peluru
Sementara
di gedung lainnya terdapat Ya Lun dengan sikap dinginnya berhadapan dengan Wei
Jin beserta anak buahnya.
“Akhirnya aku bisa berhadapan langsung dengan
‘Mysterious Composer’ Taiwan. Sebenarnya aku termasuk salah satu fansmu tapi
sayangnya lebih banyak hal yang membuatku tidak menyukaimu” ujar Wei Jin
“Baru kali ini aku mempunyai seorang fans yang tidak
menyukaiku, aku tidak pernah mengharapkan orang sepertimu menjadi salah satu
dari fans-fansku” Ya Lun pun tersenyum sinis
“Maka dari itu mulai saat ini aku putuskan untuk
menjadi musuhmu” tegas Wei Jin
“Baguslah kalau begitu, suatu kehormatan bagiku bisa
membunuh fans yang berubah menjadi musuhku” Ya Lun mulai mengambil
ancang-ancang bersiap untuk menyerang
“Serang!” perintah Wei Jin pada anak buahnya
Seperti
perintah Wei Jin, semua anak buahnya maju bersamaan untuk menyerang Ya Lun.
Melihat anak buah Wei Jin yang maju bersamaan membuat Ya Lun menebarkan senyum
iblisnya. Ya Lun berlari menjauh dari tempat sebelumnya berdiri.
“Habislah kalian!” Ya Lun masih dengan senyum
iblisnya memencet sebuah alat menyerupai remote control
Ia
membalikkan badannya menunggu sesuatu yang menarik akan terjadi.
Suara ledakan yang
cukup keras terdengar dan ternyata bom meledak tepat dimana sebelumnya Ya Lun
berdiri dan 3/4 anak buah Wei Jin dalam sekejap berhasil
ia lumpuhkan.
“Bagaimana menurutmu? Menarik bukan?” tanya Ya Lun
sambil tersenyum sinis
“Kurang ajar! Kalian semua cepat serang dia!”
perintah Wei Jin pada anak buahnya yang tersisa
“Aku sarankan, kalau kau punya otak sebaiknya
gunakan dengan baik!” ejek Ya Lun
Dengan segenap kekuatan
yang masih tersisa, Da Dong terus berusaha untuk bertahan dan kembali meyerang
lawan-lawannya. Usaha Da Dong tak sia-sia, hanya tinggal satu yang tersisa dan
itu adalah Zi Hong, pemimpin dari lawan-lawannya yang sudah terkapar
“Hahaha… Ternyata kau hebat juga ya, cukup tangguh
tapi kau tidak akan bisa mengalahkanku” Zi Hong mengeluarkan sesuatu dari balik
bajunya
Dorr… Sebuah suara
tembakan terdengar
“Arrggghhh…” rintih Da Dong kesakitan, ia merobek
bajunya dan digunakan untuk membalut pahanya yang terkena tembakan “Jadi kau
mau main curang, hah? Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku Max, sang
‘Mysterious Rocker’ Taiwan tak pernah mengenal kata curang dalam hidupku. Biar
kuberitahu kau satu hal, dalam FAHRENHEIT akulah yang paling ahli menggunakan
mainan ini” Da Dong pun mengambil pistolnya dan tanpa basa-basi lagi, ia
menembak Zi Hong dan mengenai perutnya
“Argghh…” Zi Hong meringis kesakitan sambil
memegangi perutnya yang terus mengalir darah segar “Aku tidak akan kalah
darimu” Zi Hong kembali menembakkan sebuah peluru tapi Da Dong berhasil
menghindar
Tanpa
berpikir panjang Yi Ru membuang pistolnya begitu saja dan siap untuk menyerang
Ming Jie serta beberapa anak buahnya yang tersisa dengan tangan kosong.
“Ternyata benar dugaanku, serang dia!” perintah Ming
Jie pada anak buahnya yang masih tersisa
Anak
buah Ming Jie pun berpencar mengelilingi Yi Ru, mereka menyerang secara
bersamaan. Yi Ru tak tinggal diam, ia balik menyerang dengan melayangkan
beberapa tinjuan dan tendangan yang cukup keras. Namun, beberapa kali Yi Ru
berhasil terkena pukulan sehingga membuat wajahnya memar dan keluar darah dari
bibirnya.
“Aku harus bisa menghabisi mereka semua” batin Yi Ru
Sesuai perintah Wei
Jin, semua anak buahnya pun kembali maju untuk menyerang Ya Lun dan dengan
tenangnya Ya Lun menghadapi musuh-musuhnya yang tinggal sedikit itu karna
sebelumnya ia belum mengeluarkan tenaga sedikitpun.
“Majulah kalian semua! Aku akan mempercepat kematian
kalian…” ujar Ya Lun penuh percaya diri
Anak
buah Wei Jin menyerang Ya Lun secara bersamaan dan dengan sigapnya Ya Lun pun
berhasil menahan dan balik menyerang anak buah Wei Jin. Dengan kekuatan yang
masih cukup banyak dengan mudah Ya Lun berhasil menghabisi anak buah Wei Jin.
Beberapa pukulan dan tendangan ia lontarkan hingga tak ada satu pun anak buah
Wei Jin yang tersisa.
“Sekarang giliranmu mantan fansku” ujar Ya Lun
dengan menyebarkan senyum iblisnya “Ini akan sangat cepat dan tidak terlalu
menyakitkan” tambahnya
“Aku yang akan membunuhmu terlebih dahulu
‘Mysterious Composer’ mantan idolaku” jawab Wei Jin lalu berlari ke arah Ya Lun
sambil memegang pisau
“Matilah kau!” ujar Ya Lun masih tetap dengan senyum
iblisnya
Langkah
Wei Jin terhenti saat sebuah suara tembakan terdengar dan tepat bersarang di
jantungnya. Memang tak bisa dipungkiri seseorang yang terkena tembakan di
bagian jantung pasti akan mati dan itulah yang terjadi pada Wei Jin. Ia
terkapar begitu saja dengan darah yang terus mengucur.
Da Dong berguling
karena ia tau gerakannya akan sangat lambat jika harus berjalan dan akan
menyebabkan ia terkena tembakan Zi hong
“Sekarang giliranku, bukan? Aku akan berhenti
bermain-main denganmu” ujar Da Dong dan dengan 2 buah peluru yang masih tersisa
dalam pistolnya, ia berhasil menembak bagian-bagian tubuh Zi Hong yang
merupakan pusat untuk melumpuhkan lawannya
Dalam
selang waktu 5 detik, 2 peluru berhasil ditembakan dan mengenai jantung serta
menembus otak Zi Hong. Dalam sekejap, Zi Hong pun menghembuskan nafas untuk
yang terakhir kalinya. Namun, Da Dong yang sudah kehabisan banyak darah
akhirnya roboh juga. Ia sudah tidak mampu menopang tubuhnya lagi
Dengan
segenap kemampuan, Yi Ru kembali menyerang anak buah Ming Jie dan sampai pada
akhirnya hanya Ming Jie lah yang tersisa.
“Ternyata kau cukup hebat juga ya tapi aku tidak
jamin kau masih bisa hidup setelah ini” ujar Ming Jie yang langsung menendang
perut Yi Ru
Tendangan
itu membuat Yi Ru terpental cukup keras hingga menabrak tembok. Dengan kekuatan
yang masih tersisa Yi Ru terus berusaha untuk bangkit walaupun sempat beberapa
kali kembali terjatuh.
“Cukup sudah” Yi Ru memegangi perutnya yang
kesakitan “Aku akan membunuhmu” bentaknya
Dengan
nafas terengah-engah Yi Ru berlari mendekati Ming Jie dan melayangkan sebuah
pukulan keras yang tepat mengenai mata Ming Jie
“Arrghh…” rintih Ming Jie
“Bagaimana rasanya? Sakit bukan? Inilah caraku
membuat orang-orang seperti kalian tidak bisa melihat indahnya dunia lagi” Yi
Ru pun tersenyum
Darah
mengalir dari mata Ming Jie yang terkena pukulan Yi Ru, dengan menggunakan satu
matanya Ming Jie terus berusaha untuk menyerang Yi Ru yang berada di hadapannya
“Kau pikir aku akan kalah begitu saja?” Ming Jie pun
tersenyum sinis
Ming
Jie mengeluarkan pistol miliknya dan segera menembak Yi Ru dimana posisi mereka
sangat dekat
“Terima ini!” ujar Ming Jie
Sebuah
peluru tepat bersarang di perut Yi Ru dan itu membuatnya roboh seketika
“Argghhh…” Yi Ru memegangi perutnya
Karena
darah yang keluar cukup banyak membuat tubuh Yi Ru lemas tak berdaya untuk
bangun. Ia menendang lutut Ming Jie sehingga membuat Ming Jie pun ikut terjatuh
dan pistolnya terhempas entah kemana. Yi Ru terus mencoba untuk merangkak dan
meraih tubuh Ming Jie yang sudah tidak bisa berdiri lagi karena tulang kering
nya patah alhasi dari tendangan Yi Ru.
“Inilah cara kami, kali ini kau benar-benar akan
mati” Yi Ru tersenyum iblis
Perlahan
ia berhasil mendekati Ming Jie yang terkapar lemas tak berdaya dan dengan
segera Yi Ru melayangkan sebuah pukulan lagi di mata Ming Jie yang masih
tersisa
“Argghhh…” Ming Jie meringis kesakitan
Merasa
masih memiliki sesuatu yang belum ia gunakan, Yi Ru pun mengambil sebuah pisau
dari sakunya
“Matilah kau!” Yi Ru menusukkan pisau tersebut tepat
di dada Ming Jie
Merasa
musuhnya sudah mati dan misinya telah selesai Yi Ru tersenyum bahagia, ia pun
roboh tepat di sebelah Ming Jie, darah dari keduanya terus mengarlir dan
berbaur menjadi satu.
“Tembakanku memang benar-benar hebat” Ya Lun tertawa
memuji dirinya sendiri sambil memperhatikan Wei Jin yang terkena tembakannya
Karna
terlalu bahagianya membuat Ya Lun lengah dan dari belakang telah siap Zhou Yu
Min atau yang biasa mereka panggil Zaizai dengan pistolnya.
Namun, aksinya gagal
karna Chun sudah melihat terlebih dahulu dan langsung menendang tangan Zaizai
hingga pistol yang ia pegang terhempas cukup jauh.
“Kau ingin main belakang, hah?” bentak Chun sambil
menarik kerah baju Zaizai
Zaizai
hanya tersenyum mendengar ucapan Chun sedangkan Ya Lun yang mendengar bentakan
Chun menoleh ke belakang lalu berlari
“Chun ge, awas!” teriak Ya Lun
Chun
pun menoleh setelah mendengar teriakan Ya Lun, dengan segera ia menghidar dan
menjadikan tubuh Zaizai sebagai pelindungnya. Namun karna jarak yang sangat
dekat, lengan Chun tergores pisau yang dipegang oleh Hong Zheng.
“Berengsek” ujar Chun garang lalu melemparkan tubuh
Zaizai
“Baiklah, aku mengerti” Ya Lun melesatkan kembali
sebuah tembakan
Sama
seperti sebelumnya, tembakan Ya Lun benar-benar akurat, kini mengenai perut
dari Zaizai.
“Kau ingin main belakang denganku? Itu tidak akan
berhasil!” ujar Ya Lun
Zaizai
yang masih tergeletak lemas tak mampu berbuat apa-apa lagi dan tanpa ampun
sedikit pun Ya Lun terus menembakkan tubuh Zaizai hingga akhirnya Zaizai pun
mati kehabisan darah.
“REAMUR? Kalian dengar aku?” tanya Ya Lun melalui
perangkat headset nya
“Yah, ada apa?” jawab Shayla
“Apa kalian butuh bantuan?” Ya Lun kembali bertanya
“Tidak perlu, kami hampir membereskan semuanya”
balas Briana
“Baguslah, sepertinya aku butuh bantuan Valerie” ucapan
Ya Lun sedikit panic
“Ada apa?” Valerie
“Da Dong dan Yi Ru ge terluka parah, mereka tidak
sadarkan diri. Cepat bantu aku! Chun ge sedang mengurus musuh yang lain” jelas
Ya Lun
“Cepat Valerie, disini biar kami yang urus” ujar
Narella
Valerie pun segera
menuju tempat dimana Ya Lun berada tapi sayangnya ia dihadang oleh Zhou Jie
Lun.
“Kau tidak akan bisa menolong mereka, lebih baik kau
bersamaku dan menyaksikan kematian mereka satu persatu” ujar Zhou Jie Lun
“Itu tidak akan pernah terjadi!” bentak Valerie
REAMUR yang mendengar
perkataan Valerie menjadi panik dan lekas menghabisi musuh mereka. Begitu pula
dengan Ya Lun langsung berlari mencari Valerie.
“Lepaskan dia!” bentak Ya Lun
“Kau ingin aku melepaskannya? Boleh saja, asal tukar
dengan nyawamu!” pinta Zhou Jie Lun mendorong Valerie hingga ia terjatuh
“Valerie, cepat pergi selamatkan mereka! Aku yang
akan melawannya” ujar Ya Lun
“Kami segera datang untuk membantumu Ya Lun!” ujar
Shayla
Valerie pun pergi
meninggalkan Ya Lun bersama Zhou Jie Lun. Sementara Chun bertarung melawan Hong
Zheng beserta anak buahnya. Chun melepaskan kemeja yang ia gunakan sebelumnya
lalu melemparnya.
“Tak butuh waktu lama untuk menghabisi kalian semua,
majulah!” tantang Chun dengan senyum sinisnya
Anak buah Hong Zheng
pun maju sekaligus dan seperti yang dikatakan Chun sebelumnya, dengan mudah ia
berhasil menghabisi semua anak buah Hong Zheng
“Sekarang giliranmu” ujar Chun menunjuk Hong Zheng
“Tak akan semudah itu” Hong Zheng pun berlari ke arah
Chun
Tanpa
henti Hong Zheng terum mencoba untuk memukul Chun tapi sayangnya Chun selalu
bisa menghindar
“Sepertinya kau sudah lelah ya? Berati sekarang
giliranku!” ujar Chun
Tanpa
banyak bicara lagi, Chun pun langsung balik menyerang Hong Zheng. Ia menendang
kaki Hong Zheng hingga membuatnya jatuh berlutut. Kemudian Chun menggunakan
lututnya untuk menendang dagu Hong Zheng dan membuatnya muntah darah. Tanpa
ampun Chun kembali memukul wajah Hong Zheng yang menimbulkan memar cukup parah.
Hong Zheng masih berusaha untuk bangun tapi…
“Nikmatilah kematianmu!” ujar Chun dengan menendang
perut Hong Zheng dengan kerasnya lalu menginjaknya hingga Hong Zheng tak bisa
bernafas lagi.
Setelah
menyelesaikan Hong Zheng, Chun langsung berlari ke tempat dimana Ya Lund an
REAMUR berada menghadapi Zhou Jie Lun
yang kejam. Sesampainya disana Chun melihat Ya Lun dan yang lainnya jatuh ke
tanah dan sulit untuk bangun lagi
“Kurang ajar! Aku tidak akan membiarkanmu hidup,
hari ini kekejamanmu akan berakhir!” bentak Chun dan langsung menyerang Zhou
Jie Lun
“Kita lihat saja nanti!” ujar Zhou Jie Lun
“Chun ge, berhati-hatilah! Dia sangat berbahaya dan
cukup kuat” Ya Lun memperingatkan
Chun
dan Zhou Jie Lun pun bertarung dn saling menyerang satu sama lain, kemampuan
dan kekuatan mereka bisa dikatakan setara. Walaupun berulang kali mereka jatuh
tapi berhasil bangkit kembali
“Kaki kiri… Itu kelemahannya!” ujar Shayla pelan
melalui perangkat headsetnya
Sesuai
yang dikatakan Shayla, Chun pun menyerang dan terus mencoba menendang kaki kiri
dari Zhou Jie Lun hingga akhirnya ia berhasil menjatuhkan Zhou Jie Lun
“Chun, ambil ini!” Narella melemparkan sebuah pistol
“Lemparan yang bagus!” ujar Chun “Matilah kau!” Chun
pun menembakkan pistol yang dilemparkan Narella pada Zhou Jie Lun
Setelah
berhasil membunuh Zhou Jie Lun, karna tenaganya terkuras habis akhirnya Chun
pun roboh. Tubuh Chun dipenuhi dengan luka memar yang dibuat oleh Zhou Jie Lun.
“Chun…!” teriak Shayla
REAMUR
dan Ya Lun berusaha untuk bangun dan menghampiri Chun yang pingsan karena
kelelahan. Mereka membawa Chun, Da Dong, dan Yi Ru ke rumah sakit terdekat
sekaligus mengobati luka memar yang ada di tubuh mereka dan memulihkan tenaga.
Setelah di rawat selama beberapa hari akhirnya Chun siuman. Ia melihat Feifei
dan Ya Lun yang sedang tertidur pulas di samping tempat tidurnya.
“Feifei… Ya Lun… Bangunlah!” pinta Chun lembut
Mendengar
suara Chun membuat Shayla pun terbangun
“Kau sudah sadar?” tanya Feifei tersenyum melihat
Chun
“Aku sudah berapa hari disini? Bagaimana keadaan Da
Dong dan Yi Ru?” tanya Chun cemas
“Kau tidak sadarkan diri selama 6 hari, mereka masih
belum bangun tapi keadaannya sudah membaik”ujar Feifei lembut
“Aku harus pergi…” Chun panik
“Kau ini kan baru sadar, mau kemana sih?” bentak
Feifei
Mendengar
bentakan Feifei membuat Ya Lun terbangun
“Hari ini sirkuit pertamaku di Thailand” ujar Chun
“Kalian ini ada apa sih? Kau juga baru sadar sudah
cari masalah” Ya Lun menatap tajam Chun
“Aku harus pergi, tak ada yang boleh menghalangiku.
Lagian kau kan managerku jadi seharusnya kau membantuku pergi ke tempat
perlombaan…” jelas Chun sambil menatap Feifei
“Huhh..” keluh Feifei “Baiklah, aku akan menemanimu
asal kau janji tidak akan membuat kami cemas…” ujar Feifei
Dengan
terpaksa Feifei pun mengantarkan Chun, dalam mobil Chun menggunakan segala
perlengkapan misteriusnya dan membuat Feifei hanya bisa mengeleng-gelengkan
kepala saja.
“Kita sudah sampai, cepat turun!” pinta Feifei
sedikit kesal
“Feifei” Chun menggenggam tangan Feifei erat
“Sekarang semua sudah berbeda, mereka sudah mati dan tak ada yang perlu kita
khawatirkan lagi” ujar Chun menatap lekat Feifei
“Lalu?” tanya Feifei singkat dan memalingkan
pandangannya dari Chun
“Lihat aku!” pinta Chun “Aku tidak ingin hanya
menjadi sahabatmu, aku ingin lebih dari itu. Beri aku jawaban setelah
pertandingan ini” Chun pun keluar dari mobil dan meninggalkan Feifei yang masih
terpaku setelah mendengar penyataan Chun
“Benarkah yang aku dengar tadi? Apa ini nyata?”
batin Feifei sambil mencubit pipinya sendiri “Awww… Sakit… Jadi ini semua
benar?” Feifei masih berusaha meyakinkan dirinya “Sudahlah, lebih baik nanti
baru aku pikirkan sekarang yang terpenting adalah fokus dan mendukungnya dalam
pertandingan ini” ujar Feifei kemudian keluar dari mobil
Pertandingan
pun dimulai dan seperti biasa para fans histeries meneriakkan nama Jack sang
‘Mysterious Racer’ Taiwan. Sementara di rumah sakit terjadi sedikit keributan
dimana Da Dong dan Yi Ru yang baru siuman bersikeras untuk menonton
pertandingan Chun.
“Kalian ini kenapa sih keras kepala sekali? Baru
juga siuman belum sampai 5 menit sudah ingin pergi lagi. Nanti kalau luka
kalian sobek bagaimana?” ujar Narella kesal
“Tidak bisa seperti ini, menonton pertandingannya
sudah menjadi kewajiban kami” jawab Da Dong
“Tapi…” Briana pun berusaha menghalangi
“Kalau kalian memang khawatir dengan keadaan kami
sebaiknya kalian ikut untuk menjaga kami disana, benar kan Ya Lun?” tanya Yi Ru
sambil melirik Ya Lun tajam
Ya
Lun hanya menganggauk mengiyakan apa yang dikatakan Da Dong dan Yi Ru
“Kalau begitu sebaiknya kita berangkat sekarang juga
karna pertandingan sudah dimulai. Kalian duluan saja, aku akan menyelesaikan
administrasi nya dulu” ujar Ya Lun
“Kami tunggu diluar, kalian cepat ganti baju!” pinta
Valerie
Mereka
pun pergi ke tempat dimana Jack bertanding dan saat sampai disana pertandingan
sudah berlangsung setengah jalan. Akhirnya pertandingan selesai tapi Jack hanya
bisa duduk di peringkat 2 karena kondisinya yang masih kurang sehat. Setelah
pertandingan Jack terlihat sangat lemah di ruangannya. Feifei beserta yang
lainnya masuk ke ruangan itu dan mendapati Jack sudah pingsan di lantai
“Benar kan yang aku bilang, seharusnya kau tidak
perlu bertanding dulu hari ini” ujar Feifei
“Sudahlah, sebaiknya sekarang kita menidurkannya di
sofa dulu karena setelah ini kita akan pulang ke Taiwan.” ujar Mark memberi
arahan
“John, kau angkat dia!” pinta Max
“Kenapa hanya aku?” tanya John
“Karena kami juga masih lemas, apa kau mau melihat
kami pingsan juga setelah mengangkatnya? Bukankah itu akan lebih merepotkanmu?”
jelas Max
“Baiklah…” John pun mengangkat Jack yang pingsan
“Berat sekali sih!” keluh John
“Biar aku bantu…” ujar Valerie kemudian membantu
John mengangkat Jack
John
hanya tersenyum, saat mengangkat Jack, tangan mereka saling berpegangan dan itu
membuat sebuah getaran hebat di hati keduanya. Tak lama kemudian Jack pun sadar
dan mereka semua akhirnya kembali ke Taiwan. Setibanya di rumah masing-masing,
FAHRENHEIT masih berkumpul di ruang keluarga
“Kami sudah membalaskan dendam kalian” ujar Ya Lun
sambil memegangi foto kedua orang tua mereka
“Besok kita adakan jumpa pers, bagaimana menurut
kalian?” tanya Yi Ru
“Untuk apa?” tanya Da Dong singkat
“Sebelumnya kita harus mengadakan perjanjian dulu
dengan pihak kepolisian, kau mengerti maksudku kan?” Chun melirik Yi Ru
“Yah aku mengerti. Aku akan menelpon ke kantor
polisi sekarang” ujar Yi Ru
“Hei sebenarnya apa yang sedang kalian bahas?” tanya
Da Dong dengan kebingungannya sendiri
Chun
hanya bisa mengeleng-gelengkan kepalanya melihat Da Dong yang mulai lagi
polosnya dan Ya Lun pun hanya tersenyum
“Yi Ru ge mengadakan jumpa pers besok untuk
mengumumkan jati diri kita yang sebenarnya dan demi menjaga keamanan kita dan
REAMUR agar tidak ditangkap polisi, kita perlu mengadakan perjanjian dengan
mereka karena kalau tidak kita yang rugi” jelas Ya Lun
“Oh jadi begitu, makanya kalian itu bicara yang
jelas dari tadi!” ujar Jiro
Sesuai
rencana sebelumnya FAHRENHEIT akan menggelar jumpa pers untuk mengungkapkan
jati diri mereka sebenarnya bersama dengan REAMUR
“Pemirsa, pagi ini kita akan menyaksikan jumpa pers
yang diadakan oleh para pria ‘Mysterious Taiwan’. Kami mendapat informasi bahwa
mereka akan mengungkapkan jati diri mereka yang sebenarnya, jadi pagi ini juga
kita akan melihat wajah-wajah yang selama ini selalu ditutupi dengan masker,
kacamata, serta topi yang mereka gunakan kemanapun” ujar salah satu penyiar
berita
Pria-pria
‘Mysterious Taiwan’ pun masuk ke ruang tempat jumpa pers diadakan ditemani
dengan manager mereka masing-masing yang tidak lain adalah REAMUR.
“Baiklah, seperti yang kita ketahui inilah
penampilan misterius dari mereka tapi sekarang kalian akan melihat rupa tampan
dari pria-pria ini” Feifei membuka forum
“Sebelumnya kami ingin mengucapkan terima kasih
karena kalian sudah bersedia menghadiri jumpa pers hari ini” Valerie tersenyum
“Kami juga ingin mengucapkan maaf yang
sebesar-besarnya pada orang-orang yang mungkin tanpa disengaja merasa
tersinggung terhadap sikap mereka selama menjadi ‘Mysterious Taiwan’ dan juga
yang disengaja” tambah Narella
“Sekarang bersiaplah untuk melihat wajah asli dari 4
pria ‘Mysterious Taiwan’ yang akan pensiun menjadi pria misterius pagi ini
juga” ujar Briana
Bersamaan
dengan para pria ‘Mysterious Taiwan membuka masker, kacamata, dan topi mereka
turun pula sebuah spanduk menyerupai tirai.
“Ternyata kalian benar-benar pria tampan ya” ujar
salah seorang wartawati
“Xiexie” jawab Da Dong
“Ada hal yang penting juga ingin kami jelaskan pada
kalian semua” ujar Chun
“Sebelumnya kami harap pengertian kalian” tambah Ya
Lun
“Mungkin ini juga sebuah berita yang mengejutkan
seluruh Taiwan” jelas Yi Ru
REAMUR
yang tadinya tersenyum mendadak ekspresi mereka berubah setelah mendengar
ucapan FAHRENHEIT
“Kalian tidak mungkin ingin mengatakan masalah ini
juga kan?” bisik Feifei
“Tenanglah, keamanan kita sudah terjamin” ujar Chun
balik membisiki
Berbeda
dengan FAHRENHEIT yang terlihat begitu tenang, REAMUR justru sebaliknya.
Gadis-gadis itu sangat tegang dan memejamkan mata mereka masing-masing
“”Sebenarnya kami adalah…” Ya Lun menghentikan
ucapannya dan menoleh ke kiri dan kanannya
“Biar aku saja… Kami adalah FAHRENHEIT” ujar Da Dong
tegas dan semangat
Mendengar
ucapan Da Dong membuat ruangan jumpa pers mendadak hening tanpa suara jepretan
kamera satupun
“Jangan takut! Kami menjadi FAHRENHEIT hanya untuk
menumpas genk-genk yang meresahkan masyarakat, bukankah itu yang selalu
dikatakan awak media seperti kalian?” Yi Ru balik bertanya
“Setelah mengungkapkan semua ini maka secara resmi
kami umumkan FAHRENHEIT sudah tidak ada lagi. Akar dari genk-genk di Taiwan ini
sudah kami bereskan, jadi kalian tidak perlu khawatir” tambah Chun
“Lalu bagaimana dengan REAMUR? Apa mereka setuju
dengan keputusan kalian?” tanya salah seorang wartawan
“Apa kalian tidak takut jika kalian membuka
identitas seperti ini, musuh-musuh FAHRENHEIT yang ada di luar sana akan lebih
mudah melukai kalian dan bagaimana reaksi kekasih kalian tentang hal ini?”
sebuah pertanyaan lagi terlontar dari seorang wartawati
“Kalian tidak takut jika terjadi sesuatu pada
kekasih kalian?” tanya wartawan lainnya
Mendengar
pertanyaan-pertanyaan dari wartawan-wartawati tersebut hanya membuat FAHRENHEIT
tersenyum
“Tidak akan terjadi apapun pada kekasih kami karena
mereka bisa menjaga diri sendiri” jawab Ya Lun
“REAMUR sangat mendukung apa yang kami lakukan
sekarang karena mereka pun berada disini” tambah Yi Ru
“Mereka… Manager kami adalah REAMUR” ujar Da Dong
tersenyum
“Dan saat ini juga, mereka menjadi kekasih kami”
jelas Chun
Mendengar
ucapan FAHRENHEIT membuat REAMUR terkejut dan membuka mata mereka dengan
lebarnya ‘Apa maksud kalian?’ Itulah yang ingin dikatakan oleh REAMUR namun
bibir mereka terkunci oleh FAHRENHEIT yang mencuri ciuman mereka.
Melihat
kejadian itu seluruh awak media yang berada dalam ruangan tentu saja tidak akan
melewatkan moment resminya FAHRENHEIT REAMUR bersatu menjadi pasangan kekasih.
Mereka terus berburu foto-foto terbaik mereka untuk dipublikasikan.
>The
End<
No comments:
Post a Comment