Sunday, 21 July 2013

The Darkeness [Act.5] - End


Author:: TaraChun
Genre:: Action, Friendship, Family, Romance
Cast:: Wu Chun as Chun/Jack
          Jiro Wang as Da Dong/Max
          Aaron Yan as Ya Lun/John
          Calvin Chen as Yi Ru/Mark
          TaraChun Fahrenheit as Feifei/Shayla
          Dedew Lan Hua as Narella
          Layli Dinata as Valeri 
          Vina Kunimitzu as Briana
          Cameo


Disclaimer:: Saya membuat cerita akan selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat sangat mengagumi mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya. Silahkan mengcopy tapi jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.

FAHRENHEIT pun mengantarkan REAMUR pulang ke rumah masing-masing. Dan keesokan harinya mereka bertemu di perusahaan sesuai dengan yang sudah direncanakan sebelumnya. Semua sudah berkumpul menjadi satu hanya menunggu bergabungnya sang ‘Mysterious Racer’ bersama mereka. Feifei pun memperkenalkan 3 pegawai baru sesuai dengan yang diperintahkan Mark.
“Kau?” Zaizai terkejut begitu melihat Narella
“Hao jiu bu jian (Lama tak bertemu), ni hao ma? (apa kabarmu?)” Narella tersenyum manis “Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik di perusahaan ini” lanjut Narella
            Zaizai hanya diam terpaku melihat Narella yang ternyata adalah rekan kerja barunya
“Sepertinya kalian sudah saling mengenal ya… Semoga semua baik-baik saja” ujar Feifei
“Oh ya, apa pekerjaan kami disini?” Valerie
“Kalian nantinya akan menjadi asisten dari para pria Misterius Taiwan, mengurus segala keperluan mereka dan memberi pendapat kalian jika diperlukan” jelas Feifei
“Baiklah, kami mengerti” Briana
“Mari aku antar ke ruangan kalian masing-masing” ajak Feifei berlalu meninggalkan Zaizai yang masih diam terpaku begitu saja
“Bagaimana mungkin?” Zaizai dalam hati
Feifei bergerak cepat, hari itu juga ia mengajukan surat penawaran untuk menjadi Manager dari ‘Mysterious Racer’ karena dalam waktu kurang dari seminggu Jack sudah berada di Thailand untuk berlatih sirkuit pertamanya. Tidak perlu menunggu lama, surat penawaran itu langsung mendapat balasan dari ‘Mysterious Racer’ yang menyatakan bahwa ia setuju Feifei menjadi manager barunya. Setelah mendapat surat balasan, Feifei langsung memberi laporan pada Mark
“Semua berjalan sesuai rencana, Jack sudah menandatangani kontrak jadi sebentar lagi kita bisa ke Thailand untuk menyelesaikan semuanya” jelas Feifei
“Baguslah kalau begitu karena aku sudah bosan menunggu terlalu lama” ujar John yang saat itu sedang berada dalam ruangan Mark
“Kapan kita berangkat?” tanya Max yang juga sedang berada dalam ruangan Mark
“Kurang dari seminggu” jawab Feifei
            Tok..Tok.. Tok… Terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangan Mark dimana di dalamnya terdapat Max, John, Mark, dan Feifei
“Masuklah!” jawab Mark
“Kalian? Ada apa?” tanya Max begitu melihat Narella, Briana, dan Valerie
“Ada satu hal yang aku lupa beritahu pada kalian” ujar Narella
“Apa itu?” Feifei sedikit penasaran
“Orang yang membuatku berpisah dengannya, Zhou Jie Lun” jawab Narella
“Siapa dia?” John
“Zhou Jie Lun, pria yang kejam dan merupakan abang dari Zhou Yu Min. Kalian tau seberapa kejamnya Zhou Yu Min?” Narella
            Feifei dan yang lainnya mengernyitkan alis mereka bersamaan untuk mencari tau maksud dari perkataan Narella
“Zhou Yu Min bisa melakukan apa saja demi mendapatkan apa yang ia mau bahkan mengorbankan nyawa kekasihnya sendiri sedangkan Zhou Jie Lun adalah orang yang lebih tidak punya perasaan karena demi menjadi penerus ayahnya, ia rela mengorbankan nyawa keluarga sendiri dan itulah yang dilakukannya pada ibu kandungnya” jelas Narella
“Apa maksudmu?” Briana
“Zhou Jie Lun sudah membunuh ibu kandungnya sendiri karena ibunya tidak setuju melihat ambisinya untuk menjadi penerus dari ayahnya yaitu ketua mafia yang cukup ditakuti di Thailand” ujar Narella
“Benarkah yang aku dengar ini? Sekejam itukah orang bermarga Zhou?” Valerie masih tidak percaya
“Itulah yang membuatku mengakhiri hubungan ini” jawab Narella
            Mereka semua hanya diam setelah mendengar penjelasan Narella, entah apa yang mereka pikirkan saat ini?
“Sepertinya kita harus berhati-hati dalam menghadapi orang seperti mereka” Mark
“Sebaiknya kita segera membasmi kuman-kuman sialan itu dari muka bumi ini kalau tidak aku khawatir akan lebih banyak memakan korban” ujar John
“Yah, kau benar… Lebih baik kita segera rencanakan waktu yang tepat untuk ke Thailand sebelum semua terlambat dan mereka yang menghabisi kita terlebih dahulu” Max
“Aku akan atur jadwal secepat mungkin dan mencari cara agar kita bisa pergi ke Thailand dalam waktu bersamaan tanpa dicurigai oleh Zaizai” ujar Feifei
“Aku serahkan semua padamu” pinta Mark
            Seperti yang dikatakan oleh Feifei, semua berjalan sesuai rencana dan mereka akan segera pergi ke Thailand. Semua barang-barang yang nantinya akan mereka perlukan saat di Thailand sudah dipersiapkan dengan baik dan besok mereka akan ke Thailand
“Ingat ya, kita harus lebih berhati-hati di Thailand karena itu adalah tempat mereka” Feifei memperingatkan
“Oh ya, sebaiknya kita tidak perlu terlalu sering bersama ketika berada disana karena itu akan lebih mudah dicurigai” Valerie
            Akhirnya hari yang dinantikan pun tiba, mereka pergi ke Thailand untuk membalaskan dendam orang tua mereka.
“Kami bergabung dalam satu mobil dan kalian juga” ujar Chun
“Ingat satu hal, tetap berkomunikasi apapun yang terjadi” Briana
            Mereka semua mengangguk bersamaan lalu berpencar dimana FAHRENHEIT berada dalam satu mobil dan REAMUR juga berada dalam satu mobil


“Dimana kita bisa menemukan mereka?” Ya Lun
“Sebaiknya kita istirahat dulu dan nanti malam baru kita bergerak dengan persiapan yang lebih matang karena aku yakin menghadapi mereka tidak semudah sebelumnya” ujar Shayla
“Benar yang Shayla katakan, lebih baik kita merencanakan semuanya dengan matang karna kalau kita salah bertindak mungkin saja kita yang akan celaka” tambah Yi Ru meyakinkan
“Baiklah, kalau begitu kita ke hotel dulu saja untuk merencanakan semuanya lebih matang lagi” ajak Da Dong
            Mereka pun pergi ke hotel untuk beristirahat dan merencanakan semuanya lebih baik. Setelah cukup beristirahat dan dengan perencanaan yang matang akhirnya mereka melanjutkan misi pembalasan dendam.
“Dimana kita bisa menemukan mereka?” tanya Da Dong
“Hei, itu kan ucapanku tadi siang. Kau kreatif dikit donk!” protes Ya Lun
“Ya sudahlah, lagian juga memang itu kan yang ingin kita ketahui?” Da Dong membela diri
“Aku akan beri petunjuk pada kalian, sekarang ikuti arah yang aku beritahu!” pinta Narella
“Baiklah, lets go…” ujar Da Dong
            Sesuai yang dikatakan Narella, FAHRENHEIT pun mengikuti arah petunjuk dari Narella untuk menuju ke tempat pembunuh itu berada
“Zhou bersaudara, kami datang…” ujar Yi Ru sinis
“Ah, aku baru ingat sesuatu” Da Dong menepuk jidatnya
“Apa?” tanya Ya Lun singkat
“Bagaimana nasib 8 orang yang kita kurung itu?” Da Dong
“Benar juga ya, aku baru ingat!” sambung Feifei lewat perangkat headsetnya
“Sudahlah, tidak perlu cemas… Bukankah kita sudah memenuhi kebutuhan mereka disana?” Briana
“Hmm, kita kan tidak membunuh mereka karna ingin mendapat bantuan dari tenaga mereka untuk menghabisi orang-orang itu tapi sekarang kita sudah berada disini berarti semuanya sia-sia saja bukan?” ujar Valerie
“Kita bisa membereskan mereka setelah kembali ke Taiwan…” Chun mengembangkan evil smirk nya
“Oh ya Narella, apa tempatnya masih jauh?” Yi Ru semakin tidak sabar
“Sedikit lagi, di ujung jalan sana kita belok kiri” jawab Narella
            Sesuai dengan arahan Narella, akhirnya mereka tiba di sebuah tempat yang bisa dibilang kawasan kumuh dan lebih banyak gudang-gudang tua yang sudah tidak layak pakai sehingga tak ada warga yang tinggal di daerah itu. Namun, ada satu hal yang membuat mereka terkejut karena ternyata mereka sudah ditunggu oleh orang-orang bermarga Zhou itu
“Sepertinya kalian lebih cepat dari yang kami perkirakan” ujar salah seorang pria yang sangat mereka kenal
“Welcome to Thailand…” muncullah sesosok dari balik pria yang mereka kenal
“Kalian? Kau? Jadi semua sudah kalian rencankan sebelumnya?” Narella terkejut
“Seharusnya kalian sudah memikirkan ini sebelumnya! Bukankah kalian sama seperti kami?” ujar pria itu lagi
“Apa maksudmu? Dan kenapa mereka bisa berada disini? Bukankah kita mengurung mereka di rumah itu?” Da Dong ikut bingung ketika melihat 8 orang pria dari ketua-ketua genk yang sudah mereka kurung sebelumnya
            Mendengar pertanyaan Da Dong membuat orang-orang itu tertawa dengan kerasnya
“Aku kira kalian orang-orang yang pintar tapi sepertinya aku salah, bahkan taktik seperti ini saja kalian tidak mengerti?” ujar pria yang mereka kenal tertawa penuh kemenangan
“Zhou Yu Min, kau benar-benar jahat…” Valerie kesal
“Cukup sudah main-mainnya, lebih baik kita selesaikan sekarang juga” Yi Ru benar-benar terlihat beda dari biasanya
“Hei, apa dia Zhou Jie Lun?” bisik Da Dong pada Narella
            Narella mengangguk pelan dan itu membuat Da Dong lebih terkejut lagi
“Astaga, jadi mereka Zhou bersaudara itu? Benar-benar mirip dan terlihat sama-sama kejam” ujar Briana
“Kami memang sama-sama kejam, bukankah itu yang ingin kalian buktikan?” bentak Zhou Yu Min atau yang biasa mereka kenal dengan sebutan Zaizai
“Tak perlu banyak bicara lagi, kita selesaikan saja sekarang juga!” ujar Zhou Jie Lun
“Kalian pikir kami takut, hah?” balas Da Dong dengan senyum sinisnya
            Tanpa berbicara banyak lagi, anak buah Zhou bersaudara menyerang FAHRENHEIT REAMUR dengan segenap kekuatan mereka.
“Gadis-gadis manis ini biar kami yang urus” ujar Hong Zheng
“Terserah kalian saja mau lakukan apapun pada mereka, jangan biarkan ada yang tersisa satupun!” pinta Zhou Jie Lun
“Berengsek kalian!” bentak Feifei
            Pertikaian pun terjadi, FAHRENHEIT REAMUR berpencar ke segala arah
“Aku tidak sabar menunggu hari esok akan ada berita ‘Ditemukan 8 mayat, 4 orang pria dan 4 orang wanita berkebangsaan Taiwan di area gudang-gudang tua tewas mengenaskan dan diduga mereka adalah FAHRENHEIT REAMUR. Berita yang lebih menghebohkan lagi 4 pria yang menamakan diri mereka FAHRENHEIT ternyata adalah pria-pria Misterius Taiwan yang selama ini selalu menyembunyikan identitas mereka.’ pasti akan menjadi berita utama” ujar Zhou Yu Min tertawa penuh kemenangan
“Kau salah, kami tidak akan semudah itu dikalahkan” Narella terbawa emosi
“Oh ya, aku hampir melupakanmu. Lebih baik kau kembali padaku mungkin aku bisa menyuruh mereka untuk tidak melukaimu” rayu Zhou Yu Min
“Tidak akan pernah terjadi, aku sudah tau semua kebusukanmua jadi lebih baik aku mati daripada kembali denganmu… Cuih…” Narella menolak dengan kasarnya
“Baiklah kalau itu maumu, hajar mereka!” perintah Zhou Yu Min tegas
             Mereka pun memanfaatkan segala hal yang bisa digunakan untuk melawan semua musuh, terlalu banyaknya musuh yang cukup berat membuat mereka tak bisa saling membantu hanya mengandalkan diri sendiri untuk menghancurkan lawan masing-masing yang mengeroyok mereka.
“Ayo kalian semua maju sekaligus, lawan aku” tantang Da Dong
            Semua lawannya pun maju, Da Dong berlari masuk ke salah satu gudang tua di tempat itu dan berhenti tepat di dekat tangga.


“Baiklah, kita selesaikan sekarang juga dan aku tidak akan kalah dari kalian orang-orang bodoh” Da Dong tertawa sinis
Ia pun melompat ke tembok dengan memutarkan badannya lalu kaki kanannya menendang semua musuh yang ada di dekatnya. Namun sayang tendangan Da Dong kurang kuat sehingga dengan mudah para musuh yang sudah terjatuh kembali bangun. Semua lawan Da Dong kembali menyerang secara bersamaan dan Da Dong pun terus berusaha untuk bertahan dan balik menyerang alhasil tubuh Da Dong mendapatkan banyak pukulan dan tendangan
“Argghh..” rintih Da Dong kesakitan
“Sebaiknya kau menyerah saja” ujar Zi Hong yang memimpin pasukan untuk melawan Da Dong
“Tak akan semudah itu, aku akan berjuang sampai titik darah penghabisan dan aku bersumpah kalian lah yang akan mati dan habis di tanganku” ujar Da Dong penuh emosi dan berusaha untuk menopang tubuhnya yang sudah mulai melemah “Cuih” ia mengeluarkan darah dari mulutnya lalu mengelap dengan tangannya “Kalian akan membayar darah yang aku keluakan ini” Da Dong kembali menyerang
            Tak jauh berbeda dari Da Dong, lawan yang dihadapi Yi Ru pun cukup banyak. Namun, cara Yi Ru menghadapi lawan-lawannya berbeda dengan Da Dong. Ia dari awal sudah menggunakan senjata yang ia bawa, karena keahliannya dalam mengatur strategi, Yi Ru mencari tempat yang bisa ia gunakan untuk berlindung.
“Hei di mana kau?” teriak Ming Jie yang kali ini ditugaskan untuk menjadi pemimpin dalam menyerang Yi Ru
“Ingin membunuhku? Coba saja!” batin Yi Ru dalam persembunyiannya sambil tersenyum iblis
            Setelah cukup bersembunyi dan mengisi penuh kembali peluru pistol nya, Yi Ru pun keluar dan siap untuk menghabisi lagi lawan-lawannya
“Kalian mencariku?” Yi Ru langsung menodongkan pistolnya



“Akhirnya kau muncul juga, sudah puas untuk sembunyi?” ejek Ming Jie tersenyum sinis
“Yah begitulah dan sekarang aku benar-benar akan menghabisi kalian” ujar Yi Ru
            Dengan emosi yang sudah meledak-ledak Yi Ru terus menembakkan pistolnya tanpa ampun dan kini hanya Ming Jie dan beberapa anak buahnya yang tersisa
“Kanapa berhenti? Ayo cepat lanjutkan! Apa pelurumu sudah habis, hah?” tantang Ming Jie
“Gawat” batin Yi Ru yang kehabisan peluru
            Sementara di gedung lainnya terdapat Ya Lun dengan sikap dinginnya berhadapan dengan Wei Jin beserta anak buahnya.
“Akhirnya aku bisa berhadapan langsung dengan ‘Mysterious Composer’ Taiwan. Sebenarnya aku termasuk salah satu fansmu tapi sayangnya lebih banyak hal yang membuatku tidak menyukaimu” ujar Wei Jin
“Baru kali ini aku mempunyai seorang fans yang tidak menyukaiku, aku tidak pernah mengharapkan orang sepertimu menjadi salah satu dari fans-fansku” Ya Lun pun tersenyum sinis
“Maka dari itu mulai saat ini aku putuskan untuk menjadi musuhmu” tegas Wei Jin
“Baguslah kalau begitu, suatu kehormatan bagiku bisa membunuh fans yang berubah menjadi musuhku” Ya Lun mulai mengambil ancang-ancang bersiap untuk menyerang
“Serang!” perintah Wei Jin pada anak buahnya
            Seperti perintah Wei Jin, semua anak buahnya maju bersamaan untuk menyerang Ya Lun. Melihat anak buah Wei Jin yang maju bersamaan membuat Ya Lun menebarkan senyum iblisnya. Ya Lun berlari menjauh dari tempat sebelumnya berdiri.
“Habislah kalian!” Ya Lun masih dengan senyum iblisnya memencet sebuah alat menyerupai remote control
            Ia membalikkan badannya menunggu sesuatu yang menarik akan terjadi. 


Suara ledakan yang cukup keras terdengar dan ternyata bom meledak tepat dimana sebelumnya Ya Lun berdiri dan 3/4 anak buah Wei Jin dalam sekejap berhasil ia lumpuhkan.
“Bagaimana menurutmu? Menarik bukan?” tanya Ya Lun sambil tersenyum sinis
“Kurang ajar! Kalian semua cepat serang dia!” perintah Wei Jin pada anak buahnya yang tersisa
“Aku sarankan, kalau kau punya otak sebaiknya gunakan dengan baik!” ejek Ya Lun
Dengan segenap kekuatan yang masih tersisa, Da Dong terus berusaha untuk bertahan dan kembali meyerang lawan-lawannya. Usaha Da Dong tak sia-sia, hanya tinggal satu yang tersisa dan itu adalah Zi Hong, pemimpin dari lawan-lawannya yang sudah terkapar
“Hahaha… Ternyata kau hebat juga ya, cukup tangguh tapi kau tidak akan bisa mengalahkanku” Zi Hong mengeluarkan sesuatu dari balik bajunya
Dorr… Sebuah suara tembakan terdengar
“Arrggghhh…” rintih Da Dong kesakitan, ia merobek bajunya dan digunakan untuk membalut pahanya yang terkena tembakan “Jadi kau mau main curang, hah? Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku Max, sang ‘Mysterious Rocker’ Taiwan tak pernah mengenal kata curang dalam hidupku. Biar kuberitahu kau satu hal, dalam FAHRENHEIT akulah yang paling ahli menggunakan mainan ini” Da Dong pun mengambil pistolnya dan tanpa basa-basi lagi, ia menembak Zi Hong dan mengenai perutnya
“Argghh…” Zi Hong meringis kesakitan sambil memegangi perutnya yang terus mengalir darah segar “Aku tidak akan kalah darimu” Zi Hong kembali menembakkan sebuah peluru tapi Da Dong berhasil menghindar
            Tanpa berpikir panjang Yi Ru membuang pistolnya begitu saja dan siap untuk menyerang Ming Jie serta beberapa anak buahnya yang tersisa dengan tangan kosong.
“Ternyata benar dugaanku, serang dia!” perintah Ming Jie pada anak buahnya yang masih tersisa
            Anak buah Ming Jie pun berpencar mengelilingi Yi Ru, mereka menyerang secara bersamaan. Yi Ru tak tinggal diam, ia balik menyerang dengan melayangkan beberapa tinjuan dan tendangan yang cukup keras. Namun, beberapa kali Yi Ru berhasil terkena pukulan sehingga membuat wajahnya memar dan keluar darah dari bibirnya.
“Aku harus bisa menghabisi mereka semua” batin Yi Ru
Sesuai perintah Wei Jin, semua anak buahnya pun kembali maju untuk menyerang Ya Lun dan dengan tenangnya Ya Lun menghadapi musuh-musuhnya yang tinggal sedikit itu karna sebelumnya ia belum mengeluarkan tenaga sedikitpun.
“Majulah kalian semua! Aku akan mempercepat kematian kalian…” ujar Ya Lun penuh percaya diri
            Anak buah Wei Jin menyerang Ya Lun secara bersamaan dan dengan sigapnya Ya Lun pun berhasil menahan dan balik menyerang anak buah Wei Jin. Dengan kekuatan yang masih cukup banyak dengan mudah Ya Lun berhasil menghabisi anak buah Wei Jin. Beberapa pukulan dan tendangan ia lontarkan hingga tak ada satu pun anak buah Wei Jin yang tersisa.
“Sekarang giliranmu mantan fansku” ujar Ya Lun dengan menyebarkan senyum iblisnya “Ini akan sangat cepat dan tidak terlalu menyakitkan” tambahnya
“Aku yang akan membunuhmu terlebih dahulu ‘Mysterious Composer’ mantan idolaku” jawab Wei Jin lalu berlari ke arah Ya Lun sambil memegang pisau
“Matilah kau!” ujar Ya Lun masih tetap dengan senyum iblisnya
            Langkah Wei Jin terhenti saat sebuah suara tembakan terdengar dan tepat bersarang di jantungnya. Memang tak bisa dipungkiri seseorang yang terkena tembakan di bagian jantung pasti akan mati dan itulah yang terjadi pada Wei Jin. Ia terkapar begitu saja dengan darah yang terus mengucur.
Da Dong berguling karena ia tau gerakannya akan sangat lambat jika harus berjalan dan akan menyebabkan ia terkena tembakan Zi hong
“Sekarang giliranku, bukan? Aku akan berhenti bermain-main denganmu” ujar Da Dong dan dengan 2 buah peluru yang masih tersisa dalam pistolnya, ia berhasil menembak bagian-bagian tubuh Zi Hong yang merupakan pusat untuk melumpuhkan lawannya
            Dalam selang waktu 5 detik, 2 peluru berhasil ditembakan dan mengenai jantung serta menembus otak Zi Hong. Dalam sekejap, Zi Hong pun menghembuskan nafas untuk yang terakhir kalinya. Namun, Da Dong yang sudah kehabisan banyak darah akhirnya roboh juga. Ia sudah tidak mampu menopang tubuhnya lagi
            Dengan segenap kemampuan, Yi Ru kembali menyerang anak buah Ming Jie dan sampai pada akhirnya hanya Ming Jie lah yang tersisa.
“Ternyata kau cukup hebat juga ya tapi aku tidak jamin kau masih bisa hidup setelah ini” ujar Ming Jie yang langsung menendang perut Yi Ru
            Tendangan itu membuat Yi Ru terpental cukup keras hingga menabrak tembok. Dengan kekuatan yang masih tersisa Yi Ru terus berusaha untuk bangkit walaupun sempat beberapa kali kembali terjatuh.
“Cukup sudah” Yi Ru memegangi perutnya yang kesakitan “Aku akan membunuhmu” bentaknya
            Dengan nafas terengah-engah Yi Ru berlari mendekati Ming Jie dan melayangkan sebuah pukulan keras yang tepat mengenai mata Ming Jie
“Arrghh…” rintih Ming Jie
“Bagaimana rasanya? Sakit bukan? Inilah caraku membuat orang-orang seperti kalian tidak bisa melihat indahnya dunia lagi” Yi Ru pun tersenyum
            Darah mengalir dari mata Ming Jie yang terkena pukulan Yi Ru, dengan menggunakan satu matanya Ming Jie terus berusaha untuk menyerang Yi Ru yang berada di hadapannya
“Kau pikir aku akan kalah begitu saja?” Ming Jie pun tersenyum sinis
            Ming Jie mengeluarkan pistol miliknya dan segera menembak Yi Ru dimana posisi mereka sangat dekat
“Terima ini!” ujar Ming Jie
            Sebuah peluru tepat bersarang di perut Yi Ru dan itu membuatnya roboh seketika
“Argghhh…” Yi Ru memegangi perutnya
            Karena darah yang keluar cukup banyak membuat tubuh Yi Ru lemas tak berdaya untuk bangun. Ia menendang lutut Ming Jie sehingga membuat Ming Jie pun ikut terjatuh dan pistolnya terhempas entah kemana. Yi Ru terus mencoba untuk merangkak dan meraih tubuh Ming Jie yang sudah tidak bisa berdiri lagi karena tulang kering nya patah alhasi dari tendangan Yi Ru.
“Inilah cara kami, kali ini kau benar-benar akan mati” Yi Ru tersenyum iblis
            Perlahan ia berhasil mendekati Ming Jie yang terkapar lemas tak berdaya dan dengan segera Yi Ru melayangkan sebuah pukulan lagi di mata Ming Jie yang masih tersisa
“Argghhh…” Ming Jie meringis kesakitan
            Merasa masih memiliki sesuatu yang belum ia gunakan, Yi Ru pun mengambil sebuah pisau dari sakunya
“Matilah kau!” Yi Ru menusukkan pisau tersebut tepat di dada Ming Jie
            Merasa musuhnya sudah mati dan misinya telah selesai Yi Ru tersenyum bahagia, ia pun roboh tepat di sebelah Ming Jie, darah dari keduanya terus mengarlir dan berbaur menjadi satu.
“Tembakanku memang benar-benar hebat” Ya Lun tertawa memuji dirinya sendiri sambil memperhatikan Wei Jin yang terkena tembakannya
            Karna terlalu bahagianya membuat Ya Lun lengah dan dari belakang telah siap Zhou Yu Min atau yang biasa mereka panggil Zaizai dengan pistolnya.

 
Namun, aksinya gagal karna Chun sudah melihat terlebih dahulu dan langsung menendang tangan Zaizai hingga pistol yang ia pegang terhempas cukup jauh.
“Kau ingin main belakang, hah?” bentak Chun sambil menarik kerah baju Zaizai
            Zaizai hanya tersenyum mendengar ucapan Chun sedangkan Ya Lun yang mendengar bentakan Chun menoleh ke belakang lalu berlari
“Chun ge, awas!” teriak Ya Lun
            Chun pun menoleh setelah mendengar teriakan Ya Lun, dengan segera ia menghidar dan menjadikan tubuh Zaizai sebagai pelindungnya. Namun karna jarak yang sangat dekat, lengan Chun tergores pisau yang dipegang oleh Hong Zheng.
“Berengsek” ujar Chun garang lalu melemparkan tubuh Zaizai
“Baiklah, aku mengerti” Ya Lun melesatkan kembali sebuah tembakan
            Sama seperti sebelumnya, tembakan Ya Lun benar-benar akurat, kini mengenai perut dari Zaizai.
“Kau ingin main belakang denganku? Itu tidak akan berhasil!” ujar Ya Lun
            Zaizai yang masih tergeletak lemas tak mampu berbuat apa-apa lagi dan tanpa ampun sedikit pun Ya Lun terus menembakkan tubuh Zaizai hingga akhirnya Zaizai pun mati kehabisan darah.
“REAMUR? Kalian dengar aku?” tanya Ya Lun melalui perangkat headset nya
“Yah, ada apa?” jawab Shayla
“Apa kalian butuh bantuan?” Ya Lun kembali bertanya
“Tidak perlu, kami hampir membereskan semuanya” balas Briana
“Baguslah, sepertinya aku butuh bantuan Valerie” ucapan Ya Lun sedikit panic
“Ada apa?” Valerie
“Da Dong dan Yi Ru ge terluka parah, mereka tidak sadarkan diri. Cepat bantu aku! Chun ge sedang mengurus musuh yang lain” jelas Ya Lun
“Cepat Valerie, disini biar kami yang urus” ujar Narella
Valerie pun segera menuju tempat dimana Ya Lun berada tapi sayangnya ia dihadang oleh Zhou Jie Lun.
“Kau tidak akan bisa menolong mereka, lebih baik kau bersamaku dan menyaksikan kematian mereka satu persatu” ujar Zhou Jie Lun
“Itu tidak akan pernah terjadi!” bentak Valerie
REAMUR yang mendengar perkataan Valerie menjadi panik dan lekas menghabisi musuh mereka. Begitu pula dengan Ya Lun langsung berlari mencari Valerie.
“Lepaskan dia!” bentak Ya Lun
“Kau ingin aku melepaskannya? Boleh saja, asal tukar dengan nyawamu!” pinta Zhou Jie Lun mendorong Valerie hingga ia terjatuh
“Valerie, cepat pergi selamatkan mereka! Aku yang akan melawannya” ujar Ya Lun
“Kami segera datang untuk membantumu Ya Lun!” ujar Shayla
Valerie pun pergi meninggalkan Ya Lun bersama Zhou Jie Lun. Sementara Chun bertarung melawan Hong Zheng beserta anak buahnya. Chun melepaskan kemeja yang ia gunakan sebelumnya lalu melemparnya.


“Tak butuh waktu lama untuk menghabisi kalian semua, majulah!” tantang Chun dengan senyum sinisnya
Anak buah Hong Zheng pun maju sekaligus dan seperti yang dikatakan Chun sebelumnya, dengan mudah ia berhasil menghabisi semua anak buah Hong Zheng
“Sekarang giliranmu” ujar Chun menunjuk Hong Zheng
“Tak akan semudah itu” Hong Zheng pun berlari ke arah Chun
            Tanpa henti Hong Zheng terum mencoba untuk memukul Chun tapi sayangnya Chun selalu bisa menghindar
“Sepertinya kau sudah lelah ya? Berati sekarang giliranku!” ujar Chun
            Tanpa banyak bicara lagi, Chun pun langsung balik menyerang Hong Zheng. Ia menendang kaki Hong Zheng hingga membuatnya jatuh berlutut. Kemudian Chun menggunakan lututnya untuk menendang dagu Hong Zheng dan membuatnya muntah darah. Tanpa ampun Chun kembali memukul wajah Hong Zheng yang menimbulkan memar cukup parah. Hong Zheng masih berusaha untuk bangun tapi…
“Nikmatilah kematianmu!” ujar Chun dengan menendang perut Hong Zheng dengan kerasnya lalu menginjaknya hingga Hong Zheng tak bisa bernafas lagi.
            Setelah menyelesaikan Hong Zheng, Chun langsung berlari ke tempat dimana Ya Lund an REAMUR  berada menghadapi Zhou Jie Lun yang kejam. Sesampainya disana Chun melihat Ya Lun dan yang lainnya jatuh ke tanah dan sulit untuk bangun lagi
“Kurang ajar! Aku tidak akan membiarkanmu hidup, hari ini kekejamanmu akan berakhir!” bentak Chun dan langsung menyerang Zhou Jie Lun
“Kita lihat saja nanti!” ujar Zhou Jie Lun
“Chun ge, berhati-hatilah! Dia sangat berbahaya dan cukup kuat” Ya Lun memperingatkan
            Chun dan Zhou Jie Lun pun bertarung dn saling menyerang satu sama lain, kemampuan dan kekuatan mereka bisa dikatakan setara. Walaupun berulang kali mereka jatuh tapi berhasil bangkit kembali
“Kaki kiri… Itu kelemahannya!” ujar Shayla pelan melalui perangkat headsetnya
            Sesuai yang dikatakan Shayla, Chun pun menyerang dan terus mencoba menendang kaki kiri dari Zhou Jie Lun hingga akhirnya ia berhasil menjatuhkan Zhou Jie Lun
“Chun, ambil ini!” Narella melemparkan sebuah pistol
“Lemparan yang bagus!” ujar Chun “Matilah kau!” Chun pun menembakkan pistol yang dilemparkan Narella pada Zhou Jie Lun
            Setelah berhasil membunuh Zhou Jie Lun, karna tenaganya terkuras habis akhirnya Chun pun roboh. Tubuh Chun dipenuhi dengan luka memar yang dibuat oleh Zhou Jie Lun.
“Chun…!” teriak Shayla
            REAMUR dan Ya Lun berusaha untuk bangun dan menghampiri Chun yang pingsan karena kelelahan. Mereka membawa Chun, Da Dong, dan Yi Ru ke rumah sakit terdekat sekaligus mengobati luka memar yang ada di tubuh mereka dan memulihkan tenaga. Setelah di rawat selama beberapa hari akhirnya Chun siuman. Ia melihat Feifei dan Ya Lun yang sedang tertidur pulas di samping tempat tidurnya.
“Feifei… Ya Lun… Bangunlah!” pinta Chun lembut
            Mendengar suara Chun membuat Shayla pun terbangun
“Kau sudah sadar?” tanya Feifei tersenyum melihat Chun
“Aku sudah berapa hari disini? Bagaimana keadaan Da Dong dan Yi Ru?” tanya Chun cemas
“Kau tidak sadarkan diri selama 6 hari, mereka masih belum bangun tapi keadaannya sudah membaik”ujar Feifei lembut
“Aku harus pergi…” Chun panik
“Kau ini kan baru sadar, mau kemana sih?” bentak Feifei
            Mendengar bentakan Feifei membuat Ya Lun terbangun
“Hari ini sirkuit pertamaku di Thailand” ujar Chun
“Kalian ini ada apa sih? Kau juga baru sadar sudah cari masalah” Ya Lun menatap tajam Chun
“Aku harus pergi, tak ada yang boleh menghalangiku. Lagian kau kan managerku jadi seharusnya kau membantuku pergi ke tempat perlombaan…” jelas Chun sambil menatap Feifei
“Huhh..” keluh Feifei “Baiklah, aku akan menemanimu asal kau janji tidak akan membuat kami cemas…” ujar Feifei
            Dengan terpaksa Feifei pun mengantarkan Chun, dalam mobil Chun menggunakan segala perlengkapan misteriusnya dan membuat Feifei hanya bisa mengeleng-gelengkan kepala saja.
“Kita sudah sampai, cepat turun!” pinta Feifei sedikit kesal
“Feifei” Chun menggenggam tangan Feifei erat “Sekarang semua sudah berbeda, mereka sudah mati dan tak ada yang perlu kita khawatirkan lagi” ujar Chun menatap lekat Feifei
“Lalu?” tanya Feifei singkat dan memalingkan pandangannya dari Chun
“Lihat aku!” pinta Chun “Aku tidak ingin hanya menjadi sahabatmu, aku ingin lebih dari itu. Beri aku jawaban setelah pertandingan ini” Chun pun keluar dari mobil dan meninggalkan Feifei yang masih terpaku setelah mendengar penyataan Chun
“Benarkah yang aku dengar tadi? Apa ini nyata?” batin Feifei sambil mencubit pipinya sendiri “Awww… Sakit… Jadi ini semua benar?” Feifei masih berusaha meyakinkan dirinya “Sudahlah, lebih baik nanti baru aku pikirkan sekarang yang terpenting adalah fokus dan mendukungnya dalam pertandingan ini” ujar Feifei kemudian keluar dari mobil
            Pertandingan pun dimulai dan seperti biasa para fans histeries meneriakkan nama Jack sang ‘Mysterious Racer’ Taiwan. Sementara di rumah sakit terjadi sedikit keributan dimana Da Dong dan Yi Ru yang baru siuman bersikeras untuk menonton pertandingan Chun.
“Kalian ini kenapa sih keras kepala sekali? Baru juga siuman belum sampai 5 menit sudah ingin pergi lagi. Nanti kalau luka kalian sobek bagaimana?” ujar Narella kesal
“Tidak bisa seperti ini, menonton pertandingannya sudah menjadi kewajiban kami” jawab Da Dong
“Tapi…” Briana pun berusaha menghalangi
“Kalau kalian memang khawatir dengan keadaan kami sebaiknya kalian ikut untuk menjaga kami disana, benar kan Ya Lun?” tanya Yi Ru sambil melirik Ya Lun tajam
            Ya Lun hanya menganggauk mengiyakan apa yang dikatakan Da Dong dan Yi Ru
“Kalau begitu sebaiknya kita berangkat sekarang juga karna pertandingan sudah dimulai. Kalian duluan saja, aku akan menyelesaikan administrasi nya dulu” ujar Ya Lun
“Kami tunggu diluar, kalian cepat ganti baju!” pinta Valerie
            Mereka pun pergi ke tempat dimana Jack bertanding dan saat sampai disana pertandingan sudah berlangsung setengah jalan. Akhirnya pertandingan selesai tapi Jack hanya bisa duduk di peringkat 2 karena kondisinya yang masih kurang sehat. Setelah pertandingan Jack terlihat sangat lemah di ruangannya. Feifei beserta yang lainnya masuk ke ruangan itu dan mendapati Jack sudah pingsan di lantai
“Benar kan yang aku bilang, seharusnya kau tidak perlu bertanding dulu hari ini” ujar Feifei
“Sudahlah, sebaiknya sekarang kita menidurkannya di sofa dulu karena setelah ini kita akan pulang ke Taiwan.” ujar Mark memberi arahan
“John, kau angkat dia!” pinta Max
“Kenapa hanya aku?” tanya John
“Karena kami juga masih lemas, apa kau mau melihat kami pingsan juga setelah mengangkatnya? Bukankah itu akan lebih merepotkanmu?” jelas Max
“Baiklah…” John pun mengangkat Jack yang pingsan “Berat sekali sih!” keluh John
“Biar aku bantu…” ujar Valerie kemudian membantu John mengangkat Jack
            John hanya tersenyum, saat mengangkat Jack, tangan mereka saling berpegangan dan itu membuat sebuah getaran hebat di hati keduanya. Tak lama kemudian Jack pun sadar dan mereka semua akhirnya kembali ke Taiwan. Setibanya di rumah masing-masing, FAHRENHEIT masih berkumpul di ruang keluarga
“Kami sudah membalaskan dendam kalian” ujar Ya Lun sambil memegangi foto kedua orang tua mereka
“Besok kita adakan jumpa pers, bagaimana menurut kalian?” tanya Yi Ru
“Untuk apa?” tanya Da Dong singkat
“Sebelumnya kita harus mengadakan perjanjian dulu dengan pihak kepolisian, kau mengerti maksudku kan?” Chun melirik Yi Ru
“Yah aku mengerti. Aku akan menelpon ke kantor polisi sekarang” ujar Yi Ru
“Hei sebenarnya apa yang sedang kalian bahas?” tanya Da Dong dengan kebingungannya sendiri
            Chun hanya bisa mengeleng-gelengkan kepalanya melihat Da Dong yang mulai lagi polosnya dan Ya Lun pun hanya tersenyum
“Yi Ru ge mengadakan jumpa pers besok untuk mengumumkan jati diri kita yang sebenarnya dan demi menjaga keamanan kita dan REAMUR agar tidak ditangkap polisi, kita perlu mengadakan perjanjian dengan mereka karena kalau tidak kita yang rugi” jelas Ya Lun
“Oh jadi begitu, makanya kalian itu bicara yang jelas dari tadi!” ujar Jiro
            Sesuai rencana sebelumnya FAHRENHEIT akan menggelar jumpa pers untuk mengungkapkan jati diri mereka sebenarnya bersama dengan REAMUR
“Pemirsa, pagi ini kita akan menyaksikan jumpa pers yang diadakan oleh para pria ‘Mysterious Taiwan’. Kami mendapat informasi bahwa mereka akan mengungkapkan jati diri mereka yang sebenarnya, jadi pagi ini juga kita akan melihat wajah-wajah yang selama ini selalu ditutupi dengan masker, kacamata, serta topi yang mereka gunakan kemanapun” ujar salah satu penyiar berita
            Pria-pria ‘Mysterious Taiwan’ pun masuk ke ruang tempat jumpa pers diadakan ditemani dengan manager mereka masing-masing yang tidak lain adalah REAMUR.
“Baiklah, seperti yang kita ketahui inilah penampilan misterius dari mereka tapi sekarang kalian akan melihat rupa tampan dari pria-pria ini” Feifei membuka forum
“Sebelumnya kami ingin mengucapkan terima kasih karena kalian sudah bersedia menghadiri jumpa pers hari ini” Valerie tersenyum
“Kami juga ingin mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya pada orang-orang yang mungkin tanpa disengaja merasa tersinggung terhadap sikap mereka selama menjadi ‘Mysterious Taiwan’ dan juga yang disengaja” tambah Narella
“Sekarang bersiaplah untuk melihat wajah asli dari 4 pria ‘Mysterious Taiwan’ yang akan pensiun menjadi pria misterius pagi ini juga” ujar Briana
            Bersamaan dengan para pria ‘Mysterious Taiwan membuka masker, kacamata, dan topi mereka turun pula sebuah spanduk menyerupai tirai.


“Ternyata kalian benar-benar pria tampan ya” ujar salah seorang wartawati
“Xiexie” jawab Da Dong
“Ada hal yang penting juga ingin kami jelaskan pada kalian semua” ujar Chun
“Sebelumnya kami harap pengertian kalian” tambah Ya Lun
“Mungkin ini juga sebuah berita yang mengejutkan seluruh Taiwan” jelas Yi Ru
            REAMUR yang tadinya tersenyum mendadak ekspresi mereka berubah setelah mendengar ucapan FAHRENHEIT
“Kalian tidak mungkin ingin mengatakan masalah ini juga kan?” bisik Feifei
“Tenanglah, keamanan kita sudah terjamin” ujar Chun balik membisiki
            Berbeda dengan FAHRENHEIT yang terlihat begitu tenang, REAMUR justru sebaliknya. Gadis-gadis itu sangat tegang dan memejamkan mata mereka masing-masing
“”Sebenarnya kami adalah…” Ya Lun menghentikan ucapannya dan menoleh ke kiri dan kanannya
“Biar aku saja… Kami adalah FAHRENHEIT” ujar Da Dong tegas dan semangat
            Mendengar ucapan Da Dong membuat ruangan jumpa pers mendadak hening tanpa suara jepretan kamera satupun
“Jangan takut! Kami menjadi FAHRENHEIT hanya untuk menumpas genk-genk yang meresahkan masyarakat, bukankah itu yang selalu dikatakan awak media seperti kalian?” Yi Ru balik bertanya
“Setelah mengungkapkan semua ini maka secara resmi kami umumkan FAHRENHEIT sudah tidak ada lagi. Akar dari genk-genk di Taiwan ini sudah kami bereskan, jadi kalian tidak perlu khawatir” tambah Chun
“Lalu bagaimana dengan REAMUR? Apa mereka setuju dengan keputusan kalian?” tanya salah seorang wartawan
“Apa kalian tidak takut jika kalian membuka identitas seperti ini, musuh-musuh FAHRENHEIT yang ada di luar sana akan lebih mudah melukai kalian dan bagaimana reaksi kekasih kalian tentang hal ini?” sebuah pertanyaan lagi terlontar dari seorang wartawati
“Kalian tidak takut jika terjadi sesuatu pada kekasih kalian?” tanya wartawan lainnya
            Mendengar pertanyaan-pertanyaan dari wartawan-wartawati tersebut hanya membuat FAHRENHEIT tersenyum
“Tidak akan terjadi apapun pada kekasih kami karena mereka bisa menjaga diri sendiri” jawab Ya Lun
“REAMUR sangat mendukung apa yang kami lakukan sekarang karena mereka pun berada disini” tambah Yi Ru
“Mereka… Manager kami adalah REAMUR” ujar Da Dong tersenyum
“Dan saat ini juga, mereka menjadi kekasih kami” jelas Chun
            Mendengar ucapan FAHRENHEIT membuat REAMUR terkejut dan membuka mata mereka dengan lebarnya ‘Apa maksud kalian?’ Itulah yang ingin dikatakan oleh REAMUR namun bibir mereka terkunci oleh FAHRENHEIT yang mencuri ciuman mereka.
            Melihat kejadian itu seluruh awak media yang berada dalam ruangan tentu saja tidak akan melewatkan moment resminya FAHRENHEIT REAMUR bersatu menjadi pasangan kekasih. Mereka terus berburu foto-foto terbaik mereka untuk dipublikasikan.

>The End<

No comments:

Powered by Blogger.