Sunday 10 November 2013

Within Five Years (Side Story of Autumn Perfection) - Chap. 1


Title:: (Side Story) Within Five Years
Author:: TaraChun
Cast::  Five Blasters
            Fahrenheit
            SpeXial
Support Cast:: Huang An Yu, Wu Ying Jie, Yang Cheng Lin, Huang Xiao Ming
Genre:: Frendship, Thriller, Romance
Length:: Chapters

Disclaimer:: Saya membuat cerita akan selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat sangat mengagumi mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya. Silahkan mengcopy tapi jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.

Author POV

Beberapa hari setelah pertunjukkan ulang tahun NTU yang bisa dibilang berantakan, Professor Wu kambali ke Taiwan karena tugasnya memang telah selesai. Namun tidak dengan FIVE BLASTERS, mereka harus tetap di Amerika untuk menjalani misi selanjutnya seperti yang sudah dikatakan oleh Fabien saat mereka berkumpul di taman kampus NTU. Begitu ayahnya kembali, Wu Chun atau lebih tepatnya Fahrenheit terlihat sangat bersemangat karena mereka ingin mengorek informasi tentang kelima orang misterius yang baru-baru ini memasuki kehidupan mereka.

Saat makan malam tiba, Wu Chun sudah memutuskan untuk bertanya pada ayahnya. Tak jauh berbeda Fahrenheit pun memilih untuk menginap dan ikut makan malam di rumah Wu Chun karena ingin mendengarkan langsung penjelasan dari Professor Wu tentang kelima remaja misterius itu. Wu Chun terus saja bertanya pada Professor Wu tentang segala hal ‘kenapa ayahnya menghilang tiba-tiba?’ lalu ‘apa hubungan ayahnya dengan Five Blasters’ dan hal lainnya.

Sepertinya Professor Wu sudah mulai kehilangan kesabaran karena pertanyaan anaknya sehingga dengan terpaksa ia harus menjawab dengan jujur walaupun hanya sedikit tapi setidaknya bukankah jawabannya nanti akan menjadi petunjuk tersendiri bagi anaknya serta sahabat-sahabatnya itu? Yah, terkadang memang Professor Wu berpikir ingin mempunyai anak seperti FIVE BLASTERS yaitu menjadi detektif yang jenius tapi itu hanya harapan belaka tapi menurutnya mungkin dengan jawaban ini bisa membuat anaknya terpancing dan merasa tertantang untuk mencari informasi lebih banyak dengan cara sendiri seperti detektif mungkin?

“Ayah akan menjawabnya tapi ini adalah jawaban final dariku dan jika kau bertanya atau cerewet lagi, ayah tidak akan mengatakan apapun lagi,” ujar Professor Wu sambil memejamkan mata sejenak lalu membukanya dan menghela nafas sebelum akhirnya mulai bercerita.
“Kalian pernah mendengar sesuatu tentang FIVE BLASTERS dari salah satu diantara kelima orang itu kan? Nah, jawabannya adalah mereka memang FIVE BLASTERS dan ayah adalah Professor yang harus dilindungi oleh mereka selama empat tahun ini. Berhubung tugas mereka melindungi ayah sudah selesai maka jangan terlalu berharap bisa bertemu dengan mereka lagi. Itu semua MUSTAHIL karena FIVE BLASTERS bukan remaja-remaja biasa seperti kalian. Mereka memiliki berbagai tugas penting jadi berhentilah berharap!” jelas Professor Wu membuat yang mendengarnya hanya bisa diam tak tahu harus bicara apa lagi padahal masih banyak hal yang ingin ditanyakan

Melihat ayahnya yang kelelahan apalagi ketika menjawab pertanyaannya tadi membuat Wu Chun menyerah untuk bertanya lagi pada ayahnya tapi bukan berarti ia benar-benar menyerah. Bahkan ia sudah memutuskan untuk mencaritahu sendiri tentang kelima orang misterius itu serta pekerjaan ayahnya sendiri yang masih membuatnya penasaran. Mungkin tak hanya Wu Chun yang berpikiran seperti itu karena terlihat dari raut wajah ketiga pria seumurannya yang juga masih penasaran. Yah, Fahrenheit memutuskan untuk mencaritahu semua informasinya.

“Lalu bagaimana rencana kita selanjutnya Chun?” tanya Yi Ru setelah mereka selesai makan malam dan kembali ke kamarnya

“Tak ada cara lain saat ini kita harus bertemu dengan mereka,” jawab Chun

“Maksudmu malam ini?” Da Dong memastikan ucapan sahabatnya itu

“Tentu saja tidak, kita harus mencari waktu yang tepat karena aku yakin jika yang dikatakan oleh Jenderal Zhao itu benar bahwa Huang An Yu yang merupakan adik dari Huang Wei Jin benar-benar terlibat pasti sekarang mereka juga masih sibuk mencari tahu tentang kebenarannya itu,” jawab Chun seraya melirik ketiga sahabatnya berharap mereka mengerti jalan pikirannya

“Jadi maksudmu kita mamanfaatkan mereka dan harus menunggu hingga selesai menyelidiki semuanya barulah mencari informasi dari orang-orang itu,” ujar Ya Lun menarik kesimpulan dari maksud ucapan Wu Chun

“Kesimpulanmu hampir tepat, kita memang memanfaatkan mereka tapi kita juga tetap harus mencari informasi sendiri agar hasilnya lebih akurat,” jelas Chun

“Lalu kita akan mencari informasi kemana? Kau tahu sendiri bukan anak-anak di kampus juga tidak ada yang tahu tentang mereka karena bagi mereka FIVE BLASTERS tak pernah ada, hanya bagian dari pertunjukkan dan karangan pria bernama Xiao Yu itu,” sahut Yi Ru sedikit kesal dengan hal-hal yang baru terjadi beberapa hari lalu

“Astaga Chen Yi Ru, lalu untuk apa ada internet kalau kita tidak bisa memanfaatkannya dengan baik? Jangan lupakan satu hal kalau masih ada satu orang lagi yang pasti tahu tentang mereka,” balas Chun mulai kesal dengan sahabatnya yang satu ini tapi ia tetap mencoba berkepala dingin

“Maksudmu Jenderal Zhao? Kau lupa sesuatu Chun, dia itu Jenderal di Kepolisian Taipei dan akan sangat sulit untuk bertemu dengannya,” ujar Da Dong mengingatkan pada sahabatnya kalau tak sembarang orang bisa bertemu langsung dengan seorang Jenderal Kepolisian

“Apa salahnya mencoba? Lagipula bukankah pihak kepolisian sendiri sudah tahu dan mengenal siapa kita jadi mungkin tidak terlalu sulit,” jawab Chun menguatkan argumennya

“Sudahlah, kalian jangan berdebat lagi! Lebih baik sekarang kita coba cari dulu di internet mungkin ada informasi tentang mereka,” saran Ya Lun seraya menengahi perdebatan sahabt-sahabatnya

Akhirnya mereka pun mulai mencari informasi tentang FIVE BLASTERS dari internet, sumber yang satu-satunya mereka harapkan malam ini. Namun apalah daya FBI bukanlah tempat orang-orang bodoh, semua informasi penting tentang internal mereka sudah pasti sangat dirahasiakan. Keempat pria itu sudah mencari hampir enam jam tapi tak ada satupun informasi yang mereka dapatkan bahkan ketika mengetik nama ‘FIVE BLASTERS’ di mesin pencarian Google tak ada sama sekali nama itu.

“Shit! Sebenarnya mereka itu mau apa sih? Informasi seperti ini saja harus dirahasiakan!” geram Da Dong yang sudah berada di batas akhir kesabarannya

“Argghhh… Aku menyerah! Mataku bisa-bisa seperti panda besok pagi kalau tidak tidur sekarang. Kalian tahu yang paling buruk adalah fans-fansku nanti bisa menghilang,” umpat Yi Ru yang tak kalah kesalnya dengan Da Dong

“Kalau sampai aku mendapatkan informasi tentang Xiao Xun, aku tidak akan memberitahumu!” ancam Chun membuat mata Yi Ru yang tadinya sudah terpejam kini kembali terbuka lebar

“Jangan mengancamku Chun!” ujar Yi Ru melemparkan tatapan tajamnya pada Chun

“Mereka benar Chun, sebaiknya sekarang kita tiduk dulu untuk mengistirahatkan pikiran agar besok bisa lebik fresh lagi untuk mencari informasi tentang mereka. Kalau perlu, kita mencari hacker saja!” saran Ya Lun yang langsung disetujui oleh kedua sahabatnya

“Baiklah!” ujar Chun menyetujui

Ketiga pria lainnya menghela nafas lega karena akhirnya mereka bisa istirahat setelah berkutat selama beberapa jam di depan gadget masing-masing. Satu per satu dari keempat pria itu memejamkan mata mereka dan terlihat sangat damai ketika tidur.

Keesokan harinya di kampus Fahrenheit kembali menjadi pusat perhatian karena semua anggotanya sudah lengkap. Sejak kejadian di ulang tahun kampus, Wu Chun sang leader tidak memunculkan batang hidungnya selama beberapa hari dan cukup membuat para fans Fahrenheit frustasi karena merasa kehilangan salah satu pangeran penyemangat mereka.

“Jadi apa yang akan kita lakukan sekarang?” tanya Yi Ru memulai percakapan karena daritadi ketiga sahabatnya hanya diam saja

“Mengunjungi anak-anak programmer tentunya,” jawab Chun singkat dan tetap berjalan dengan gaya ala pangeran seperti biasanya sambil menebar pesona

Seperti yang baru saja Wu Chun katakan, mereka langsung menuju Gedung D tempat dimana anak-anak jurusan Programmer bisa mereka temukan. Yah, kenapa harus ke Gedung D? Tentu saja karena NTU memiliki banyak fakultas jadi tidak mungkin hanya berkumpul pada satu gedung saja bukan? Sementara Fakultas Seni tempat dimana Fahrenheit menimba ilmu ada di Gedung B sedang Fakultas Kedokteran tempat Tian Shi dan Xiao Xun sebelumnya menimba ilmu ada di Gedung A.

Walaupun NTU memiliki beberapa gedung tapi letaknya tidak berjauhan sehingga apapun yang terjadi ataupun sesuatu yang populer seperti Fahrenheit akan cepat menyebar di kampus itu. Jadi kalau ingin menjelajahi NTU mungkin tidak cukup memakan waktu seharian mengingat betapa luasnya kampus tersebut.

Begitu sampai di Gedung D, keempat pria itu langsung menyebar dan menghampiri satu persatu mahasiswa maupun mahasiswi disana. Mereka selalu mengucapkan pertanyaan yang sama pada tiap orang yang ditemui dan yang pasti ketika orang itu sedang sendiri saja karena cukup berbahaya bukan jika seseorang tertangkap basah menjadi atau mencari seorang hacker?

“Apa kau pernah mengkhianati apa yang pernah diajarkan oleh dosen? Ingat! Jangan pernah mengatakan pada siapapun atau kau tahu akibatnya!” itulah kalimat yang sama diucapkan oleh Fahrenheit ketika menghampiri tiap mahasiswa-mahasiswi programmer

Mengkhianati? Come on, itu kata yang tepat bukan? Yah, ketika kau diajarkan sesuatu oleh guru atau dosen tapi tidak mengapresiasikan dengan benar bukankah itu namanya mengkhianati? Apalagi bagi mahasiswa programmer seperti mereka yang jika sekali saja mencoba melakukan itu dan ketahuan maka mereka akan bermain dengan yang namanya ‘HUKUM’. Benar, salah mengapresiasikan sesuatu dari seorang programmer adalah menjadi seorang hacker tapi tidak semua seperti itu karena diperlukan suatu keahlian khusus untuk melakukannya dan itu tidaklah mudah.

“Bagaimana hasilnya?” tanya Chun pada ketiga sahabatnya begitu mereka sudah berkumpul di kantin untuk makan siang

Nothing!” jawab mereka bersamaan

“Kau tahu Chun, cara ini bisa saja menurunkan popularitas kita kalau sampai anak-anak dari fakultas lain mengetahui apa yang kita lakukan hari ini dan aku tidak mau itu terjadi,” ujar Yi Ru yang dijawab anggukan oleh dua sahabatnya

“Yah, apa yang dikatakan Yi Ru itu benar sekali. Kenapa kita tidak menyewa jasa hacker langsung saja? Pasti di internet ada yang menawarkan diri untuk menjadi hacker,” lanjut Da Dong dengan memelankan ucapannya di tiap kata ‘hacker’

“Aish, Wang Da Dong sebaiknya kau isi baterai otakmu itu! Mana bisa kita menyewa seorang hacker secara online dan sama sekali tidak mengenalnya?” bentak Chun pelan membuatnya hanya bisa mengerucutkan bibir keriting miliknya itu

“Sudahlah Chun, kau juga terlalu berlebihan! Kita tidak mungkin bisa menemukan orang seperti itu hanya dalam sehari saja,” sahut Ya Lun mendinginkan suasana

Wu Chun POV

Sudah lebih dari seminggu aku dan yang lainnya mencari seorang hacker yang bisa diajak kerja sama tapi usaha kami tidak pernah membuahkan hasil. Semua sia-sia dan hanya menghabiskan waktu dan tenaga saja.

Saat  ini kami berada di ruang music dan sudah bisa dipastikan hanya ada kami berempat di ruangan ini. Yah, seperti biasa ketika sedang di kampus kami akan membicarakan masalah hacker itu di ruangan ini karena kantin bukanlah tempat yang aman.

“Kurasa sudah saatnya kita menyerah Chun,” rayu Da Dong padaku tapi sayangnya tidak akan mempan untukku

“Rasanya popularitasku sebentar lagi akan segera menghilang. Apa yang dikatakan orang-orang kalau tahu Mr. Sunshine Boy mereka sedang melakukan hal aneh seperti ini?” keluh Yi Ru menambahkan apa yang dikatakan Da Dong tadi

“Terserah kau saja Chen Yi Ru tapi jangan salahkan aku kalau sampai Xiao Xun mu itu benar-benar menghilang dan tidak bisa kita temukan lagi,” ujarku seraya melirik Yi Ru yang sepertinya sedang merenungi apa yang kukatakan

“Aish, kau memang menyebalkan!” gerutu Yi Ru sambil mengacak-ngacak rambutnya frustasi

Hahahaha… Aku tahu anak ini sudah jatuh cinta dengan gadis bernama Xiao Xun itu jadi hanya ancaman sepeti inilah yang selalu aku lontarkan tiap kali dia mulai mengeluh. See? Akhirnya dia menyerah juga kan? Sebenarnya aku pun tak jauh berbeda dengan Yi Ru karena memang saat ini perasaanku benar-benar tak menentu. Karena apa? Yah, tentu saja gadis meisterius yang baru beberapa hari menjadi kekasihku tapi langsung menghilang tanpa jejak yang pasti sampai saat ini.

“Bisakah kalian berhenti berdebat? Aku pusing mendengarnya dan berhentilah mengeluh kalau memang kalian serius untuk mencaritahu tentang mereka!” pinta sang pangeran es, Yan Ya Lun

Anak satu ini memang paling hemat kalau bicara tapi sekalinya cerewet benar-benar berbeda walaupun ucapannya masih terkesan datar dan dingin bahkan pada kekasihnya sendiri. Walaupun diantara kami umurnya yang paling muda tapi tetap saja ucapan dinginnya yang kadang terkesan pedas itu selalu sukses menusuk bahkan seperti sekarang bisa membuat dua pria ini bungkam. Sebenarnya kami lahir di tahun yang sama hanya berbeda bulan saja dan bisa dibilang akulah yang paling tua sehingga menjadi leader dari Fahrenheit.

Kreett

Pintu ruangan tiba-tiba terbuka, aku yakin ini bukan ulah angin. Siapa yang berani-beraninya mengganggu privasi Fahrenheit? Sepertinya orang ini sudah bosan hidup. Tak lama muncul seorang wanita yang cukup familiar bagi kami. Dia salah seorang dari gadis-gadis manja yang merupakan fans fanatik kami dan sering bertindak kasar pada Tian Shi.

“Mau apa kau kesini?” tanyaku to the point

“Apa kau sudah tidak tahu aturan yang berlaku,hmm?” kali ini Da Dong terlihat geram

“Lebih baik kau keluar dari ruangan ini sebelum sesuatu yang tidak kau inginkan terjadi pada dirimu,” lanjut Yi Ru dengan evil smirk nya yang sangat jarang ia tunjukkan kecuali ketika menahan luapan emosinya

“Sebaiknya kalian diam dan biarkan dia bicara. Aku rasa ada sesuatu yang mungkin ingin disampaikannya karena kalau tidak sama saja ia mengantarkan makanan gratis pada kita,” ujar Ya Lun dengan nada sedatar-datarnya

“Kau benar Yan Ya Lun, aku kesini memang ingin mengatakan sesuatu atau lebih tepatnya membuat penawaran dengan kalian,” sahut gadis ini

“Tak perlu banyak basa-basi lagi dan katakan apa yang membuat kami bisa menerima penawaranmu Yang Cheng Lin xiaojie,” sahut Ya Lun dingin dan menatap tajam gadis bernama Cheng Lin

Sebelum menjawab pertanyaan Ya Lun bisa kulihat Cheng Lin menyeringai dan mungkin tujuannya bukanlah sesuatu yang baik. BINGO. Apa yang ia katakan membuat kami bungkam seketika.

“Kalian sedang mencari seorang hacker bukan?” tanyanya masih dengan seringaian yang sama

Bagaimana bisa gadis ini tahu? Pasti ada yang membocorkannya dan kalau sampai tertangkap aku tidak akan melepaskannya walau seorang wanita sekalipun. Bodoh sekali orang yang berani main-main denganku.

“Tenanglah! Tidak ada yang membocorkan tentang ini padaku hanya saja kalian terlalu ceroboh ketika bertanya pada orang-orang itu tanpa memperhatikan sekeliling terlebih dahulu,” jelasnya seraya berjalan mendekat ke arah kami

“Jadi apa maumu?” tanyaku yang sudah tidak tahan dengan sikap Cheng Lin yang bisa dibilang terlalu banyak basa-basi

“Aku bisa membantu kalian tapi tentu ada syaratnya. Bukankah tidak ada yang gratis di dunia ini, hm?” jawab Cheng Lin mengutarakan maksud dan tujuannya

“Kau bisa apa?” pertanyaan singkat yang lebih terdengar meremehkan keluar dari mulut Wang Da Dong, cukup sulit dipercaya sang Mr. Hot bisa seperti ini

“Ternyata disaat sedang buntu seperti ini Fahrenheit bisa terlihat menyeramkan ya bahkan terhadap seorang wanita sekalipun,” sindir Cheng Lin semakin membuat kami kesal

“Jika kau tidak ingin mengatakan apapun lagi, silahkan keluar!” usir Yi Ru yang sedari tadi juga kulihat sudah menahan kekesalannya

“Ya baiklah, aku akan mengatakan sesuatu yang bisa membantu kalian tapi ingat penawaranku tidaklah gratis. Kalian sedang mencari seorang hacker bukan? Kalau itu masalahnya aku bisa dengan mudah melakukannya tapi salah satu diantara kalian harus menjadi kekasihku. Hanya itu yang ingin ku sampaikan, silahkan kalian pikirkan baik-baik dan kalau sudah mendapat jawaban yang tepat kalian bisa mencariku. Bye handsome boys!” setelah mengatakan itu Cheng Lin pun langsung meninggalkan kami berempat yang hanya melongo mendengar ucapannya barusan

Sungguh aku tidak sadar sudah berapa lama mengeluarkan ekspresi memalukan seperti ini sejak gadis bernama Yang Cheng Lin itu pergi. Begitu melihat ke arah yang lainnya ternyata mereka tak jauh berbeda denganku dan lebih parahnya belum sadar juga sampai sekarang. Astaga, ternyata yang kami cari itu bisa dengan mudah didapatkan tapi kenapa syaratnya sedikit merepotkan ya? Siapa yang mau jadi kekasih gadis manja dan galak sepertinya? Berbeda sekali dengan kekasihku Zhuo Tian Shi yang manis dan keren.

Yah, tentu saja aku menyebutnya keren. Bukankah sulit menemukan gadis yang hebat berkelahi sepertinya? Dan juga misterius? Oh, aku benar-benar merindukan gadis ini. Sebenarnya apa yang kau lakukan sampai membuatku hampir gila seperti ini?

Seperti tersadar akan suatu hal membuat kami semua, ah lebih tepatnya kami bertiga memfokuskan pada seorang pria diantara kami. Tentu saja di balik itu semua ada maksud tersembunyi dan aku yakin dia mengerti.

“Apa? Aku tidak mau!” itulah jawaban yang dilontarkan oleh seorang Wang Da Dong sambil melipat tangannya di depan dada seraya memalingkan wajah dari kami

“Oh ayolah, kau itu kan sahabatku yang paling baik dan yang pasti bukan sainganku dalam menjadi playboy disini jadi hanya kaulah harapanku,” rayu Yi Ru menarik-menarik lengan baju Da Dong

“Kenapa harus aku? Kenapa bukan Ya Lun saja?”

Pletakk…

“Aish… Sakit Chun!” gerutunya seraya mengelus kepala yang baru saja mendapat hadiah jitakan dariku

“Kalau Ya Lun yang berkorban lalu bagaimana dengan adikku bodoh?” menyebalkan sekali dia ini, harusnya pikirkan juga bagaimana perasaan adikku

“Bukankah diantara kami hanya kau yang belum punya target jadi lebih baik kau terima saja!” ujar Ya Lun ketus yang sepertinya juga kesal karena ucapan Da Dong tadi

Mana mungkin dia tidak kesal kalau jelas-jelas sahabatnya ini tahu bahwa dia sudah memiliki seorang kekasih tapi dengan seenaknya menyuruh untuk menjadikan gadis lain sebagai kekasihnya? Hei, Wu Ying Jie adikku itu lebih manis dari Cheng Lin walaupun memang cerewet dan manja tapi sebagai kakak memang sudah seharusnya bukan kalau aku membelanya?

“Ya baiklah, aku menyerah denganmu. Lalu kenapa bukan Yi Ru saja?” lagi-lagi Da Dong melemparkan pendapatnya dan tertuju pada Yi Ru

“Astaga Wang Da Dong, ternyata kau tega sekali pada sahabatmu yang paling tampan ini. Untuk apa aku memohon padamu untuk menjadi kekasih Cheng Lin kalau sebenarnya bisa saja dengan mudah aku mengajukan diri sendiri? Hey, kau tahu sendiri kalau saat ini seluruh pikiranku sudah terisi oleh seorang gadis yang juga pergi dengan kekasihnya itu,” jelas Yi Ru panjang lebar

“Aku tidak bisa member keputusan sekarang, beri aku waktu!” setelah mengucapkan itu Da Dong langsung keluar dari ruangan music meninggalkan kami yang hanya bisa menatap punggungnya hingga menghilang di balik pintu

Benar-benar tak kusangka kalau seorang Wang Da Dong yang biasanya hanya akan menurut jika sudah berbicara tentang seorang gadis tapi sekarang meminta waktu untuk berpikir. Seberat itukah? Tapi mungkin memang cukup sulit mengingat bagaimana sikap Cheng Lin yang selama ini sejak insiden itu ia menyiksa Tian Shi dengan berbagai macam hal. Yah, secara tidak langsung sifat gadis itu bisa dibilang cukup buruk.

Author POV

Washington, United States - Federal Bureau of Investigation (FBI)

Baru saja lima orang keluar yang cukup disegani oleh seisi kantor keluar dari ruangan yang bisa dibilang keramat bagi siapapun yang mencoba berurusan dengan ruangan tersebut. Ruangan yang dimaksud tidak lain dan tidak bukan adalah Investigation Room. Tidak ada seorang pun yang ingin masuk kesana dan harus berhadapan dengan lima remaja jenius yang selalu bisa mendapatkan jawaban dari apapun yang mereka inginkan.

Yah, siapa lagi lima remaja jenius yang dimaksud kalau bukan FIVE BLASTERS? Setiap kali melewati ruangan termasuk bagi para staf tingkat paling bawah hingga yang tertinggi pasti akan bergidik ngeri walaupun di dalamnya tidak ada kelima remaja tersebut. Karena apa? Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya karena suasana ruangan itu seperti menyimpan aura kegelapan. Entah apa yang ada dan terjadi di dalam sana tak ada seorangpun yang tahu kecuali FIVE BLASTERS dan para tahanan yang pernah merasakannya.

Mereka akan dihadapkan berbagai pertanyaan yang dihadapakan dengan sebuah kata DIE. Itulah julukan yang diberikan oleh semua orang yang bekerja di kantor Federal Bureau of Investigation (FBI). Tak ada yang bisa menebak apa yang akan dijadikan pertanyaan oleh lima orang jenius bukan? Mungkin sebuah pertanyaan atau pernyataan berupa ancaman yang bisa membuat orang-orang sulit untuk menelan salivanya sendiri. Bahkan mungkin saja bisa membuat seseorang sulit bernafas atau behenti bernafas mendadak karena pertanyaan itu? Yah, selama ini itulah yang terjadi pada orang-orang yang baru saja keluar dari ruangan itu.

Five Blasters, you have a call!” sebuah suara seorang wanita menyambut mereka yang baru saja akan masuk ke ruangan pribadi FIVE BLASTERS
Oh, thanks Cyndi. Say wait a bit!” sahut Elina dan langsung masuk ke ruangan mereka. Ya sama seperti di Taiwan, FIVE BLASTERS juga memiliki ruangan pribadi tersendiri yang jauh lebih keren dari ruangan mereka di Kantor Kepolisian Taiwan karena memang fasilitas yang ada lebih lengkap

Hello…” jawab Fabien yang lebih dulu mengangkat gagang teleponnya seperti biasa karena teman-teman yang lain punya tugas sendiri

Dua orang pria yang tak lain adalah Hwang In Deok dan Dean Fujioka bertugas untuk memeriksa data-data untuk kasus mereka berikutnya serta hasil investigasi yang baru saja mereka lakukan. Sementara Elina Lau menyambungkan telepon dengan computer untuk melacak lokasi serta suara dari si penelpon sedangkan Alexia Hsu menyambungkan telepon pada computer lainnya untuk melihat wajah si penelpon. Memang selalu itulah yang mereka lakukan untuk mengantisipasi hal buruk terjadi. Yah, walaupun mereka tahu bukan sembarang orang yang bisa berhubungan langsung dengan mereka.

Shi wo Huang Xiao Ming!” sahut si penelpon

“Oh duibuqi da shu. You shenme shi?” tanpa bertanya pun sebenarnya mereka tahu apa tujuan pria bernama Huang Xiao Ming itu menelpon. Bukan bermaksud basa-basi untuk menanyakan keperluan si penelpon tapi hanya untuk sekedar mengetahui kebenarannya saja

“Hmm, An Yu? Bagaimana keadaannya?” tanya pria itu lagi yang tak lain adalah ayah dari seorang gadis bernama Huang An Yu

Don’t worry Mr. Huang. She’ll be okay with us here,” jawab Xiao Yu setelah mendapat jawaban pasti dari Elina dan Alexia kalau mereka memang aman

“Yah, istriku terus menanyakan tentangnya. Jika memang perlu hal yang cukup ekstrim dalam proses investigasi lakukanlah! Jangan karena dia putriku membuat kalian merasa tidak nyaman. Tetaplah bersikap professional!” balas Mr. Huang

“Karena sudah mendapat lampu hijau darimu jadi tidak akan kami sia-siakan. Thanks for your understanding Mr. Huang!” sahut Fabien

“Yah, lanjutkanlah pekerjaan kalian. Sorry to bother. See you next week Five Blasters!” telpon pun diputus

Lalu siapa sebenarnya Huang Xiao Ming yang bisa mengganggu profesionalitas dari FIVE BLASTERS? Tentu saja ia salah seorang yang penting di FBI, Mr. Huang adalah atasan dari kelima remaja itu bahkan tugas yang mereka dapat untuk melindungi Professor Wu merupakan perintah darinya. Masih ingat seseorang yang selalu menelpon atau mengirimkan pesan pada Elina dan Alexia saat masih menyamar sebagai Tian Shi dan Xiao Xun? Juga seseorang yang menjemput Alexia sepulang dari rumah Professor Wu dan berniat diantarkan oleh Yi Ru tapi pada akhirnya Alexia atau dulu bisa disebut Xiao Xun itu turun di tepi jalan kemudian tak lama masuk ke sebuah mobil. Yah, orang itu tak lain adalah Huang Xiao Ming.

Hal yang mungkin lebih mengejutkannya lagi adalah Huang Xiao Ming juga yang memberitahukan In Deok untuk mengikuti seorang gadis bernama Anne Hwang yang tak lain adalah putrinya sendiri. Pada waktu itu memang Mr. Huang belum mengetahui kalau ternyata Anne Hwang itu putrinya Huang An Yu karena identitasnya sangat disembunyikan oleh pihak lawan.

“Jadi kita sudah dapat lampu hijau? Oh, akhirnya kasus ini benar-benar akan segera selesai,” ujar Alexia menghela nafas lega

“Belum sepenuhnya selesai Alexia, kau sendiri tahu bukan kita belum menangkap pengacau itu. Baru tangan kanannya saja yang berhasil kita lumpuhkan,” ujar Elina memperjelas pokok permasalahannya

“Ya kau benar tapi setidaknya kita bisa lebih mudah menginvestigasi gadis itu sekarang karena sudah mendapat lampu hijau dari ayahnya sendiri. Dengan cara itu kita bisa mengorek informasi lebih banyak lagi,” sahut Alexia menanggapi

“Lalu apa yang kalian dapatkan?” tanya Fabien pada kedua pria yang sedari tadi terus memeriksa data-data.

Pria ini sudah tidak berminat mendengar kedua sahabat wanitanya beradu argument yang pasti akan panjang. Ia pikir lebih baik mengalihkan perhatian pada data-data yang sepertinya menarik melihat ekspresi dari In Deok dan Dean yang beruba-ubah. Mendengar pertanyaan Fabien yang otomatis membuat adu argument itu berhenti dan langsung beralih pada dua sosok pria yang kini sedang fokus pada tugas mereka.

“Ada hal menarik yang mungkin akan segera kita ketahui jika melakukan investigasi lagi sampai ke akarnya,” jawab Dean

“Yupz, setelah semua bisa dipastikan sepertinya orang yang kita incar untuk kasus baru ini adalah orang yang sama jadi tidak akan terlalu merepotkan,” lanjut In Deok

“Jadi maksud kalian kalau kita bisa mengorek informasi sampai ke akarnya dari gadis itu maka jawaban dari apa yang kita cari untuk kedua kasus ini pelakunya adalah orang yang sama? Astaga, dia memang benar-benar pantas disebut pengacau,” sahut Elina sambil menggeleng-gelengkan kepalanya

Hong Zheng POV

Sejak menghilangnya An Yu, aku selalu melihat Wei Jin tidak bersemangat lagi. Padahal sebelumnya An Yu juga jauh darinya karena harus sekolah di Korea. Yah, aku mengerti kenapa dia jadi seperti ini karena memang adik kesayangannya itu baru sekitar seminggu pulang tapi sudah menghilang lagi tanpa jejak. Itu terjadi sejak hari pertunjukan untuk merayakan ulang tahun NTU. Sekarang sudah lebih dari dua minggu sejak kejadian itu.

Hari ini aku dan yang lainnya memutuskan untuk main ke rumah Wei Jin sekaligus menghibur Bibi Huang yang keadaannya memburuk. Sebagai sahabat yang baik kami hanya bisa berusaha menghibur dan sedikit meredakan kegelisahannya. Berdasarkan kabar yang kami dengar, An Yu adalah anak buah mafia dan itulah yang membuatnya menjadi incaran kepolisian tapi tentu saja Bibi Huang dan juga Wei Jin tidak percaya begitu saja. Berbeda dengan reaksi Paman Huang yang terlihat datar seperti tak peduli tapi siapa yang tahu bagaimana suasana hatinya? Mungkin Paman Huang berusaha tegar untu memberi dorongan semangat pada keluarganya.

Begitu tiba di rumah Wei Jin, kami langsung masuk saja seperti biasanya. Namun, ada satu hal yang membuat mata kami terbelalak dimana aku melihat Wei Jin sedang berdiri di balik pintu kamar orang tuanya yang memang berada di lantai satu. Ia melambaikan tangannya member isyarat untuk menghampiri dan ikut mengintip apa yang sedang terjadi di dalam. Memang suatu kenyataan yang mengejutkan setelah mendengar percakapan yang terjadi. Raut wajah Bibi Huang menampakkan kecemasan tapi berbeda dengan Paman Huang yang selalu menampilkan raut datarnya.

“Jadi apa sebenarnya yang terjadi? Apa An Yu baik-baik saja? Apa yang mereka lakukan pada putriku dan apa maksudmu bersikap profesionalitas? Lalu siapa itu Five Blasters? Cepat jawab aku!” pekik Bibi Huang yang terus melayangkan pertanyaan bahkan aku sendiri merasa pusing mendengarnya tapi tidak salah jika harus mengintip karena memang pembahasan untuk topic kali ini sangat menarik perhatianku

“Bisakah kau bertanya satu-satu saja? Aku pusing harus bagaimana menjawabnya,” ujar Paman Huang yang sangat terlihat jelas pusing dengan pertanyaan-pertanyaan dari istrinya

Beberapa saat hening tercipta dalam kamar tersebut. Sepertinya Paman Huang sedang memilih kata-kata yang tepat untuk menjawab semua pertanyaan istrinya. Sedangkan Bibi Huang sendiri terlihat sangat frustasi menunggu jawaban yang tak kunjung keluar dari mulut suaminya. Dapat kulihat Paman Huang beberapa kali menarik nafas panjang dan membuangnya kasar.

“Hah… Kau tahu bukan bagaimana pekerjaanku yang mengharuskan untuk selalu bersikap professional tanpa cacat sekalipun. Sangat sulit tapi itulah yang harus kulakukan,” ujar Paman Huang menggantungkan ucapannya sementara Bibi Huang mengangguk membenarkan ucapan suaminya

Memang apa sebenarnya pekerjaan Paman Huang yang harus menjunjung tinggi profesionalitas? Lalu ada hubungan apa sehingga harus membawa-bawa nama FIVE BLASTERS?

“Five Blasters berada di bawah tanggung jawabku dan itu berarti dia sama denganku. Mereka adalah lima remaja jenius yang dulu pernah aku ceritakan padamu,” lanjut Paman Huang yang lagi-lagi menggantungkan kalimatnya

Kami berempat saling bertatapan satu sama lain begitu menyadari satu hal. Kalau FIVE BLASTERS berada di bawah tanggung jawab Paman Huang berarti ayah Wei Jin juga seorang anggota FBI? Jadi FIVE BLASTERS itu nyata? Lalu dua gadis misterius yang selama ini sedang kami cari informasinya secara diam-diam itu benar-benar anggota FBI? Astaga, kenapa rumit sekali masalah ini. Kalau sudah berhubungan dengan FBI berarti secara tidak langsung kita harus berhadapan dengan negara super power Amerika. Sungguh aku tidak habis pikir kenapa dunia yang luas ini mendadak bisa menjadi sangat sempit?

“An Yu sedang ditangani oleh Five Blasters secara langsung yang itu berarti dia tidak dalam keadaan baik-baik saja,” Paman Huang kembali menggantung ucapannya sejenak untuk melihat ekspresi dari Bibi Huang yang hanya diam saja seperti baru saja mengalami amnesia karena tidak tahu dengan apa yang harus ia katakan ataupun lakukan

“Putriku tidak baik-baik saja? Bukankah kau atasan mereka? Seharusnya kau bisa memberitahu untuk bersikap baik pada putrimu,” protes Bibi Huang yang sepertinya sudah kembali dari alam bawah sadarnya

“Bukankah tadi aku sudah bilang bahkan kau juga tahu kalau pekerjaan ini harus menjunjung tinggi profesionalitas? Itulah yang mereka lakukan. Tidakkah kau tahu bagaimana rasanya menjadi mereka? Bagaimana rasanya menjadi orang-orang seperti kami yang harus mengorbankan perasaan demi hal-hal yang sebenarnya tidak ingin kami lakukan?” gertak Paman Huang pada istrinya karena bisa kulihat ia mulai kesal dengan apa yang diucapkan oleh Bibi Huang barusan

Duibuqi. Aku terlalu takut menerima kenyataan kalau putriku tidak baik-baik saja. Tolong jelaskan apa sebenarnya maksud dari ucapanmu yang mengatakan An Yu ‘tidak baik-baik saja’ jika ditangani oleh Five Blasters?” kini Bibi Huang terlihat berusaha menenangkan dirinya

“Ketika siapapun ditangani langsung oleh Five Blaster maka keadaan mereka akan terlihat sangat buruk. Bukan dari segi fisik yang tersiksa tapi mental karena proses investigasi yang dilakukan Five Blaster berbeda. Aku sendiri sebagai atasannya tidak mengerti dengan apa yang mereka lakukan pada para tahanannya di Invetigation Room. Kami semua yang ada di kantor itu menjuluki tempat itu dengan ruangan keramat. Mereka yang masuk dalam ruangan itu akan dihadapakan dengan sebuah kata yaitu DIE. Berdasarkan info yang aku dapatkan mereka akan terus dilontarkan berbagai pertanyaan hingga lelah menjawab dengan kebohongan yang akhirnya membuat mereka menyerah hingga mengutarakan semua kebenarannya,” jelas Paman Huang yang masih menyisakan berbagai pertanyaan dalam otakku

Pasti belum semua ia jelaskan pada istrinya dan aku harap Bibi Huang mengajukan pertanyaan lagi yang bisa membuat rasa penasaranku hilang walaupun tidak sepenuhnya. Jadi sekeren itukanh FIVE BLASTERS? Tak bisa kubayangkan hanya dengan pertanyaan-pertanyaan membuat orang berhadapan dengan kata DIE.

“Jadi maksudmu dengan profesionalitas juga harus mengorbankan mental putri kita? Kenapa ia harus mengalami hal seperti ini?” isakan terdengar dari bibir Bibi Huang

“Semua karena ulahnya sendiri. Andai saja ia tidak bergabung dengan mafia kelas kakap yang sedang menjadi incaran kami. Kau tahu? Jika kami tidak memerintahkan Five Blasters untuk turun langsung untuk menangkap mafia itu dan seluruh anak buahnya mungkin saja kita sudah tidak bisa bertemu lagi hingga sekarang karena seluruh dunia ini akan mati keracunan gas. Mereka benar-benar remaja tangguh dan patut untuk dibanggakan. Disaat anak-anak seusia mereka sedang menikmati masa-masa remaja bersama teman-teman sebayanya tapi mereka sudah harus dihadapkan dengan berbagai kasus berat untuk melindungi dunia yang mengharuskan mereka kehilangan masa-masa itu. Kelima remaja jenius itu bahkan sudah lulus dari Harvard University saat umur mereka sekitar 12 tahun dan bergabung dengan FBI saat umur 10 tahun dimana mereka baru saja lulus Senior High School. Bisa kau bayangkan bagaimana mereka harus melakukan ini semua diumur yang baru saja memasuki remaja?” jawab Paman Huang yang secara tidak langsung memberitahukan sebuah informasi lebih mengejutkan lagi bagiku dan yang pasti juga pada ketiga sahabatku ini

“Aku benar-benar tidak tahu kalau ternyata mereka harus melakukan itu diusia belia tapi memang sangat tidak habis pikir ada anak ajab seperti mereka,” sahut Bibi Huang yang sepertinya sudah tenang setelah mendengar penjelasan panjang lebar dari suaminya itu

“Yah, doakan saja agar mental putri kita kuat dan bisa bertahan dengan pertanyaan-pertanyaan dari Five Blasters. Jika An Yu lebih cepat menjawab dengan jujur dan menjelaskannya sedetail mungkin aku yakin ia pasti bisa cepat lepas dari Five Blasters,” ujar Paman Huang seraya membawa Bibi Huang dalam pelukannya

Setelah mereasa cukup mendengar semuanya, kami memutuskan untuk segera menuju kamar Wei Jin dan membahasnya disana. Sungguh kebenaran yang sangat luar biasa kami peroleh hari ini.

“Jadi apa yang terjadi sebenarnya sebelum kami datang?” tanyaku pada Wei Jin yang baru saja mengunci pintu kamarnya kemudian duduk di sofa

“Tadi saat aku turun mengambil minuman di dapur tanpa sengaja aku mendengar percakapan ayah dan ibu di kamarnya yang membahas tentang An Yu. Karena penasaran membuatku memberanikan diri untuk mengintip dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Kemudian ayah menelpon seseorang dan setelah telpon dimatikan itulah yang terjadi tepat pada saat kalian datang,” jelas Wei Jin yang cukup menjawab pertanyaanku

“Aku benar-benar tidak menyangka gadis polos seperti An Yu terlibat dalam kasus seperti ini,” komentar Ming Jie sambil merapikan rambutnya di depan cermin kamar Wei Jin

“Lalu apa rencana kita selanjutnya? Bukankah mereka juga sedang mencari tahu tentang hal ini?” tanya Zi Hong yang secara tidak langsung melibatkan rival kami dalam pembicaraan kali ini

“Ya kau benar, mungkin kita bisa memanfaatkan mereka untuk mendapat lebih banyak informasi,” sahutku menanggapi ucapan Zi Hong

Elina Lau POV

Washington, United States - Federal Bureau of Investigation (FBI)

Hari ini adalah investigasi kedua kami terhadap Huang An Yu sejak seminggu yang lalu dan bertepatan juga dengan kedatangan Mr.Huang sesuai yang dikatakannya terakhir lewat telpon pada Fabien. Walaupun sudah diberi lampu hijau tapi rasanya tetap aneh ketika kami harus dihadapkan oleh seseorang yang sangat kami hargai dengan suatu sikap profesionalitas.

“Semua siap?” tanyaku pada yang lain, mereka hanya menjawab dengan anggukan malas yang pasti sama denganku

Apapun yang terjadi nantinya dan siapapun dia sebenarnya memang untuk orang-orang yang pekerjaannya seperti kami dituntut untuk menjunjung tinggi kredibilitas dalam bekerja. Siap ataupun tidak? Inilah kami, lima remaja yang selalu dihadapkan dengan berbagai macam situasi sulit yang harus bisa kami selesaikan dengan baik. Profesionalisme dan integritas. Ya, itulah yang paling penting.

 Baru saja keluar dari ruangan kebanggaan kami yang dengan jelas di pintu bertuliskan nama FIVE BLASTERS dan bermaksud untuk menuju Investigation Room. Seseorang yang sangat berpengaruh terhadap kinerja kami muncul tiba-tiba. Mr. Huang ternyata baru saja tiba di kantor dan sepertinya memang ingin bertemu dengan kami.

“Kalian akan melakukan investigasi lagi?” tanya Mr. Huang pada kami

“Yah, masih ada hal penting yang kami butuhkan dari putri anda dan jawabannya nanti jika memang benar akan menjadi kunci dari gembok yang harus kita buka setelah tertutup rapat selama ini,” jawab Fabien tanpa mengurang rasa hormat sedikitpun pada pria berumur 48 tahun yang ada dihadapan kami saat ini

I’m sorry Mr. Huang but this our jobs,” ujarku merasa tidak enak juga karena kami harus bersikap professional

It’s okay. I understand and keep spirit!” sahutnya memberi semangat seperti biasa. “Oh ya, jangan terlalu dipikirkan kalau dia putriku. Cukup pertahankan profesionalisme dan integritas kalian maka itu sudah membuatku senang. Aku serahkan dia pada kalian!” lanjutnya setelah menepuk pundak Fabien kemudian pergi menuju ruangannya

Kami sangat tahu walaupun Mr. Huang mengatakan seperti itu tapi dia tetaplah seorang ayah yang pasti akan sedih ketika menghadapi kenyataan jika putrinya sekarang sedang terlibat dalam kasus berat seperti ini. Namun, tak ada yang bisa dilakukan selain tetap bersikap professional seperti yang dikatakannya karena memang hal itulah yang membuat kami bisa masuk dan bekerja di tempat ini.

Never mind! We still have to run task now,” ujar Dean mengingatkan kami yang masih diam saja di tempat

“Yah, keep spirit!” seru Alexia menyemangati

Akhirnya disinilah kami sekarang berhadapan dengan seorang gadis yang umurnya mungkin setahun lebih tua dari kami. Kenapa kami mengatakan lebih tua karena memang umur kami baru 17 tahun sekarang. Yah, tentu saja demi menjaga kerahasiaan dengan baik kami juga harus memalsukan umur saat menjalani misi di Taiwan beberapa waktu lalu. An Yu jiejie terlihat tetap tenang sama seperti keadaannya saat pertama kali kami lakukan investigasi.

Are you ready Miss Huang?” tanya In Deok yang tidak ditanggapi sama sekali oleh An Yu jiejie. Can we start now?” merasa tak mendapat jawaban membuat In Deok kesal dan bertanya lagi dengan nada lebih tinggi dan penuh penekanan

Up to you!” jawab An Yu jiejie singkat dan ketus

Menyebalkan sekali sikapnya ini, lihatlah Huang An Yu! Aku yakin kau tidak akan bisa berbicara seperti itu lagi ppada kami selama proses investigasi ini berlangsung. Seemua keadaan akan berbalik padamu apalagi setelah kami mendapat lampu hijau dari ayahmu. Awalnya memang kami cukup mencoba  untuk bersabar menghadapi gadis sepertimu tapi sepertinya itu keputusan yang salah dan tak akan ada ampun lagi.

“Oke kita mulai, harap kerjasama anda Miss Huang!” pinta Alexia dengan seringaiannya yang sudah bisa kami ketahui bagaimana akhir dari investigasi ini nanti

Sebelum mulai investigasi seperti biasanya kami akan melakukan sesuatu yang pastinya bisa membuat orang-orang sepertinya harus mau menjawab dengan jujur. Jika mereka mau menjawab dengan benar semua pertanyaan maka bisa dipastikan tak ada yang nemanya berhadapan dengan DIE, but it depends on your option.

What would you choose?” tanyaku pada An Yu jiejie yang terlihat ragu dan gugup dengan pilihan yang kami berikan

Tahukah apa pilihan yang kami berikan? Semua tentang orang-orang yang menjadi tahanan kami tentu saja data lengkap tentang dirinya sudah kami miliki jadi yang perlu mereka lakukan hanyalah memilih. Menjawab dengan jujur atau sesuatu yang sangat dirahasiakan secara pribadi mungkin saja akan terbongkar? Bagaimana jika orang-orang mengetahui bahwa putri dari seorang Kepala Bagian Penyelidikan FBI yang sangat dihormati ternyata tidak bisa menjaga harta paling berharganya sendiri sebagai seorang gadis? Bahkan ia menyerahkan mahkotanya secara sukarela pada putra dari mantan bos mafianya.

Itulah yang terjadi pada Huang An Yu, gadis bodoh yang buta dan akhirnya terbius hanya karena rayuan seorang pria. Namun, An Yu tetaplah seorang putri yang tidak akan tega melihat karir ayahnya sendiri hancur karena perbuatannya itu.

“Kalian! Shit!” umpatnya yang hanya bisa kami balas dengan seringaian

“Hanya perlu menjawab pertanyaan kami maka rahasiamu tidak akan terbongkar,” ujar Dean yang terdengar lebih pada nada perintah

“Atau kau memang ingin keluargamu tahu tentang kenyataan ini? Oh aku lupa memberitahumu kalau Mr. Huang Xiao Ming baru saja kembali ke kantor dan itu artinya kalian berada dalam satu gedung yang sama bukan?” ancam Alexia

First question for you Miss Huang! Dimana kami bisa menemukan gudang senjata mereka?” tanya Fabien yang langsung mengarah pada pertanyaan-pertanyaan berat karena hal-hal ringan sudah kami ketahui

Auxerre, France!” jawabnya singkat tapi sayangnya bukan itu yang kami mau

“Lebih lengkap Miss Huang!” gertak Fabien

“Aish! kalian bisa mencarinya dekat Cityvox, sebuah gedung yang paling berbeda jenis bangunannya,” jelasnya dan kurasa cukup

Next question! Dimana casino yang biasa menjadi tempat singgah mereka? Aku harap kau menjawab dengan benar Miss Huang karena kami sangat mengetahui seberapa banyaknya casino milik Clinton Family,” perintah Fabien dengan tatapan menyelidiknya

Sangat terlihat An Yu jiejie sedang berpikir untuk menjawab pertanyaan ini dan itu semakin menguatkan dugaan kami kalau casino itu merupakan markas besar kedua dari Robbert Clinton itu. “Las Vegas,” gumam An Yu jiejie sangat pelan menyebutkan nama sebuah kota yang sangat ku ketahui sebagai pusat dari tempat-tempat seperti itu

Berbagai pertanyaan terus saja kami lontarkan dan saatnya yang mungkin cukup menegangkan bagi mereka para tahanan kami dimana secara tidak langsung akan menjadi pengkhianat untuk mantas bos mereka. Inilah yang disebut sebuah pertanyaan yang berhadapan dengan satu kata DIE.

Last question Miss Huang! Where their headquarter?” inilah pertanyaan terakhir yang harus dijawab.

Markas besar? Yah semua mafia memiliki banyak markas di berbagai negara tapi hanya satu markas besar mereka dan itulah yang harus kami ketahui. Terlihat jelas keraguan dari wajahnya untuk menjawab pertanyaan ini.

“Hmm… Jika aku tidak menjawab pertanyaan ini apa yang akan kalian lakukan?” tanyanya balik yang hanya akan mengundang tawa kami untuk meledak

“Oh ayolah, tanpa kami jawab pun kau juga sudah tahu apa konsekuensinya bukan? Jadi itu terserah kau saja! Selama pertanyaan terakhir belum dijawab maka perjanjian awal masih tetap berlaku,” sahut In Deok menampilkan evil smirk-nya

“Argghhh… Kenapa kalian tidak membunuhku saja sekalian? Damned! The headquarter in McLean! Kalian puas, hah? Shit!” ia terus saja mengumpat setelah mengatakan hal memang kami tunggu-tunggu

Wait! McLean? Central Intelligence Agency (CIA), right?” gumam Alexia yang bertanya entah pada siapa di ruangan ini

Ah, benar yang dikatakan Alexia. Bukankah McLean itu markas CIA? Jadi selama ini mereka bersembunyi di perut harimau? Astaga! Ternyata benar sekali peribahasa zaman dulu yang mengatakan kalau lebih aman sembunyi di perut harimau daripada di tempat lain. Siapa yang menyangka tempat paling berbahaya tapi sebenarnya itulah tempat paling aman?

Thanks for information Miss Huang. Sampai jumpa di pertemuan kita selanjutnya karena kami harus membuktikan ucapanmu terlebih dahulu jadi jangan pernah berpikiran untuk melakukan hal-hal aneh karena semua akan sia-sia saja,” ujarku memberi peringatan seraya keluar dari Investigation Room beserta yang lainnya dan kembali ke ruangan kami

Author POV

Mungkin seminggu waktu yang sudah lebih dari cukup untuk seorang Wang Da Dong mengambil keputusan terbaik. Yah, disinilah mereka sekarang ruang music tempat pertemuan Fahrenheit dengan seorang gadis bernama Yang Cheng Lin untuk membahas penawaran yang diberikan oleh gadis itu.

Kreettt…

Suara pintu terbuka membuat keempat pria yang tadinya sedang asyik mengobrol harus mengalihkan perhatian mereka pada pintu tersebut. Dari sana tampaklah seorang gadis muncul dengan nafas tak beraturan dan penampilan sedikit berantakan.

“Maaf aku terlambat,” ujar gadis itu yang tak lain adalah Cheng Lin

“Apa alasanmu?” tanya Yi Ru ketus tapi rasa ingin tahunya tetap tinggi

“Ehm tadi aku harus mencari alasan terlebih dahulu untuk pergi dari teman-temanku,” jawabnya masih sambil mengatur nafas

“Baiklah, alasanmu diterima! Jadi sekarang kita langsung pada inti masalahnya saja. Kami sudah setuju dengan penawaranmu waktu itu dan Wang Da Dong lah yang akan menjadi kekasihmu,” ujar Chun

Zhende ma?” tanya Cheng Lin meyakinkan kalau yang didengarnya barusan benar dan seketika matanya berbinar ketika melihat Da Dong menganggukkan kepalanya. “Yeay!” serunya

“Kami menunggu kinerjamu Yang Cheng Lin xiaojie,” ujar Ya Lun to the point

“Aish! Tidak bisakah membiarkanku merasakan kabahagiaan ini sebentar dulu saja? Menyebalkan!” gerutu Cheng Lin. “Baiklah, kalian cukup katakan padaku situs apa kalian inginkan?” tanya Cheng Lin langsung merubah ekspresi cerianya menjadi serius

“FBI!” jawab keempat pria itu dengan kompaknya

What?” pekik Cheng Lin tak percaya dengan apa yang baru didengarnya


Gila! Cukup satu kata untuk melambangkan otak dari pria-pria tampan yang berada dihadapannya saat ini. Menyusup ke situs FBI? Hei, kita semua tahu bukan bagaimana FBI yang sangat menjaga kerahasiaannya? Dan sekarang seorang gadis berumur 18 tahun harus menjelajahi situs keramat itu?  


>>> To be continue....

No comments:

Powered by Blogger.