Thursday 21 November 2013

Within Five Years (Side Story of Autumn Perfection) - Chap. 2


Title:: (Side Story) Within Five Years
Author:: TaraChun
Cast::  Five Blasters
            Fahrenheit
            SpeXial
Support Cast:: Huang An Yu, Wu Ying Jie, Yang Cheng Lin, Huang Xiao Ming, Luo Zhi Xiang
Genre:: Frendship, Thriller, Romance
Length:: Chapters

Older Post:: Chap. 1

Disclaimer:: Saya membuat cerita akan selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat sangat mengagumi mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya. Silahkan mengcopy tapi jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.

Author POV

“FBI!” jawab keempat pria itu dengan kompaknya

What?” pekik Cheng Lin tak percaya dengan apa yang baru didengarnya

Gila! Cukup satu kata untuk melambangkan otak dari pria-pria tampan yang berada dihadapannya saat ini. Menyusup ke situs FBI? Hei, kita semua tahu bukan bagaimana FBI yang sangat menjaga kerahasiaannya? Dan sekarang seorang gadis berumur 18 tahun harus menjelajahi situs keramat itu?  

“Kau tidak sanggup, hm? Baiklah berarti perjanjian kita batal!” ujar Da Dong dengan nada senang yang sedikit terdengar juga mengancam

“Oh come on! Slow down baby! Tak ada kata menyerah sebelum bertanding dalam kamus seorang Yang Cheng Lin,” sahut gadis itu dengan seringaiannya


“Jadi kapan kau akan memulainya?” tanya Yi Ru yang mulai tidak sabar untuk mencari tahu informasi tentang gadis misterius yang selama ini menghantui pikirannya

Anytime,” jawabnya singkat sambil menyunggingkan senyum termanis miliknya yang tanpa disengaja berhasil membuat kinerja jantung seorang Wang Da Dong berdetak lebih cepat dari biasanya

“Baiklah! Kau bisa mulai tugasmu hari ini juga!” pinta Chun tegas

Hao a! Tapi apa mulai hari ini juga Wang Da Dong sudah resmi menjadi kekasihku?” tanya Cheng Lin mencari kepastian

“Tentu saja!” jawab Yi Ru mantap

“Bisa membuktikannya?” tanya Cheng Lin yang masih belum percaya sepenuhnya

Mendengar pertanyaan Cheng Lin membuat sedikit ide gila melintas di pikiran seorang Wang Da Dong. Pria itu berdiri dari tempatnya dengan seringaian kecil kemudian berjalan ke arah gadis yang baru saja dinyatakan sebagai kekasihnya.

“Kau ingin pembuktian, hm?” tanya Da Dong yang tanpa menunggu jawaban dari gadis itu

Chuu…

Dalam hitungan detik bibir mereka sudah bersentuhan dan itu membuat mata Cheng Lin membulat seketika karena terkejut sedangkan ketiga anggota Fahrenheit lainnya hanya tersenyum tipis melihat sahabat mereka yang cukup agresif. Ciuman itu berlangsung cukup lama dan semakin panas yang terpaksa membuat tiga pria lainnya harus menghentikan sebelum Da Dong bertindak lebih jauh.

“Ekhemm…” ketiga pria itu berdehem cukup keras dan ternyata berhasil membuat aktifitas seorang Wang Da Dong berhenti

“Sepertinya kau sangat menikmati ya?” goda Chun melihat sahabatnya dengan nafas tak beraturan begitupula dengan Cheng Lin

Mereka berdua masih berusaha mengatur nafas masing-masing setelah pergulatan yang bisa dibilang cukup lama tadi terjadi. Jika tidak dihentikan mungkin penyesalan akan terjadi pada kedua insan tersebut.

“Bagaimana rasanya?” tanya Yi Ru yang ikut-ikutan menggoda Da Dong tapi dengan pertanyaan yang sama ketika Chun juga merebut ciuman Tian Shi

Mendengar pertanyaan Yi Ru membuat seringaian Da Dong kembali terlihat sedangkan Cheng Lin menundukkan kepalanya karena menahan malu. Da Dong yang melihat itu langsung saja merangkul pundak gadisnya.

“Hmm, manis seperti cherry dan mungkin akan membuatku ketagihan,” sahut Da Dong dengan nada menggoda

“Oh benarkah? Apa aku bisa mencoba rasa cherry ini, hm?” balas Yi Ru dengan killer smile miliknya

“Sayangnya kau tidak bisa melakukan itu karena dia adalah gadisku sekarang,” jawab Da Dong dengan tatapan tajam diarahkan pada sahabatnya yang terkenal playboy ini

“Jangan bahas itu sekarang! Disini ada anak dibawah umur!” pinta Chun seraya melirik Ya Lun yang dari tadi hanya diam saja

Merasa menjadi bahan pembicaraan membuat seringaian Ya Lun juga muncul dan terlihat mengerikan. Pria itu melirik Chun dari ekor matanya masih dengan senyum penuh arti yang bisa dibilang terlihat licik?

“Sayangnya aku sudah seringkali melakukan hal seperti itu dengan gadisku yang manis dan terkadang aku merasa kasihan pada pria-pria yang sedang sibuk memikirkan gadis misterius mereka yang entah hilang kemana?” sindir Ya Lun dengan senyum penuh kemenangan begitu melihat ekspresi Chun dan Yi Ru seketika berubah

“YAN YA LUN!” pekik Chun dan Yi Ru bersamaan

“Bukankah yang kukatakan tadi itu benar Wang Da Dong?” tanya Ya Lun pada sahabatnya yang terlihat juga tersenyum penuh arti

“Yah, kau benar sekali Ya Lun,” sahut Da Dong membenarkan

“Kalian?” geram kedua pria lainnya menahan emosi

Seketika hawa ruangan terasa memanas dan jelas saja itu membuat seorang gadis yang tak lain adalah Cheng Lin merasa tidak nyaman. Ia akhirnya memberanikan diri mengeluarkan suara di sela-sela hawa yang penuh aura mengerikan.

“Hmm, apa aku bisa mulai sekarang?” tanya Cheng Lin pelan

Keempat pria yang sedang asyik saling menyindir seketika terdiam mendengar ucapan seorang gadis yang sempat mereka lupakan keberadaannya beberapa saat lalu. Ekspresi keempat pria tersebut mendadak berubah dan juga salah tingkah. Oh ayolah, Fahrenheit yang dikenal kompak dan selalu menjaga imej mereka sekarang baru saja membongkar satu hal yang bisa merusak itu semua. Yupz, tak ada seorang pun di NTU yang pernah melihat Fahrenheit ribut dan saling sindir seperti barusan. Bukan tidak ada tapi untuk sekarang memang tidak karena yang pernah melihat kejadian itu hanyalah dua gadis misterius yang sekarang menghilang. Dimana mereka melihatnya? Tentu saja di rumah Wu Chun saat mereka harus mengunjungi Xiao Yu dan Professor Wu.

“Ekhemm!” keempat pria itu berdehem untuk menghilangkan sikap salah tingkah mereka

“Mulailah! Aku ingin sahabatku ini tidak sia-sia mengorbankan diri,” jawab Chun

“Tenanglah Chun! Pengorbananku tidak akan sia-sia, benarkan baobei?” tanya Da Dong manja sambil mengerlingkan matanya kea rah Cheng Lin

“Aish, berhenti bersikap seperti itu! Kau membuatku mual,” gerutu Yi Ru kesal melihat Da Dong yang terus mengumbar kemesraannya

“Baiklah aku mulai,” ujar Cheng Lin seraya mengambil ipad-nya yang tersimpan dalam tas tangannya

Gadis itu sudah mengambil posisi yang enak untuk mengerjakan tugasnya dan diikuti juga dengan Fahrenheit yang langsung mengelilinginya untuk melihat proses kerja seorang hacker. Merasa tidak nyaman dengan keberadaan sahabat-sahabatnya membuat Da Dong gerah dan berinisiatif menyambar laptop milik Chun yang memang sudah dibawa. Ia tidak ingin pria-pria itu terlalu dekat dengan kekasihnya. Cemburu? Mungkinkah Wang Da Dong yang awalnya biasa saja pada gadis bernama Yang Cheng Lin itu langsung cemburu karena melihat hal ini? Tak ada yang bisa menebak bagaimana perasaan seseorang bukan?

“Gunakan ini!” seru Da Dong yang langsung menyambar ipad Cheng Lin dan memberikan laptop Chun pada gadis itu. “Dan kalian jaga jarak dengan gadisku!” perintah Da Dong dengan nada sedkit mengancam

Seakan mengerti dan tidak ingin berdebat hanya karena hal yang tidak penting, mereka pun menuruti kemauan Da Dong. Pandangan mereka terus terarah pada layar laptop yang sedang digunakan Cheng Lin.

“Aish!” gerutu Cheng Lin dan terlihat jelas ia sangat kesal

“Ada apa?” tanya keempat pria itu dengan kompaknya

“Terlalu banyak kode rahasia disini. Tidak bisakah FBI itu sedikit memudahkan pekerjaanku? Arghh… Menyebalkan!” geram Cheng Lin dengan emosi yang hampir meledak

Sudah berjam-jam gadis itu berkutik dengan laptopnya hanya untuk memecahkan kode-kode rahasia pada situs tersebut. Tiap kali ia berhasil menerobos satu tapi kembali dihadapkan lagi dengan kode-kode rahasia lainnya. Yah, begitulah jika kau ingin memasuki sebuah situs keramat seperti FBI.

Washington, United States - Federal Bureau of Investigation (FBI)

Seperti biasanya FIVE BLASTERS sedang berada di ruangan mereka untuk membahas midi-misi mereka dan hal-hal yang sedang direncanakan untuk menyelesaikan misi tersebut. Namun sebuah suara membuat kelima remaja tersebut menghentikan aktivitas diskusi mereka.

Tiiiittttttt… Warning!

Begitulah suara tersebut yang membuat perhatian kelima remaja itu tertuju pada sebuah komputer yang selalu mereka hidupkan dan tak pernah luput dari perhatian. Komputer itu merupakan sebuah server yang menghubungkan mereka pada beberapa jaringan komputer lain untuk memantau keadaan. Jika ada peringatan seperti itu berarti sesuatu telah terjadi dan benar seperti dugaan.

Sector B area 79, Taipei!” seru kelima remaja tersebut dan mereka pun langsung saling pandang

“Ternyata mereka bergerak lebih cepat dari yang kukira,” ujar Fabien tersenyum tipis

Who?” tanya In Deok pada Fabien tapi yang ditanya hanya bisa menggelengkan kepala seraya melirik ke dua orang gadis

Only one person… Yang Cheng Lin,” sahut Alexia yang disetujui dengan anggukan dari Elina

“Bagaimana kalian bisa tahu gadis itu orangnya?” tanya Dean sedikit penasaran begitupun dengan dua pria lainnya

Come on! Berapa tahun kami berada di kampus itu, hm? Dari hal-hal kecil sampai hal-hal besar yang ada disana tidak akan luput dari pehatian kami. Semua data mahasiswa-mahasiswi yang ada di NTU sudah kami ketahui dan gadis bernama Cheng Lin itu memang cukup istimewa disbanding yang lain karena hanya dia satu-satunya mahasiswi disana yang merupakan seorang ahli programming dan itu menarik perhatian kami untuk menyelidikinya. Yah, gadis itu ternyata juga seorang hacker. Dia pernah menyusup ke sebuah situs yang saat ini sedang digemari oleh remaja-remaja seperti kita bahkan hingga para orang tua atau anak kecil sekalipun. Cheng Lin berhasil membuat ‘Facbook’ jadi sedikit berantakan karena ulahnya,” jelas Elina pada ketiga pria sahabatnya itu

“Jadi hanya dia seorang? Tapi aku tidak yakin gadis itu mampu menyusup lebih dalam tanpa diketahui oleh orang-orang itu,” sahut In Deok

“Tentu saja dia tdak akan berhasil dan yang ada pasti memperburuk keadaan,” lajut Dean menyetujui ucapan In Deok

“Kalian benar dan sepertinya aku berpikir sedikit permainan yang pasti seru,” balas Elina dengan seringaian liciknya

“Aku setuju, sangat setuju!” seru Alexia kemudian pandangannya beralih pada Fabien yang dari tadi hanya diam saja tidak member tanggapan sedikitpun

“Apa boleh buat? Kurasa bermain sedikit memang tidak ada salahnya dan mungkin juga cukup seru,” sahut Fabien masih tersenyum tipis yang dibalas sama oleh yang lain

Taipei, Taiwan – National Taiwan University (NTU)

Ekspresi yang dikeluarkan Cheng Lin sangat jelas terlihat berubah-ubah seperti seorang yang sedang kebingungan. Tentu saja itu sangat disadari oleh Fahrenheit, namun keempat pria itu hanya diam saja lebih tepatnya menunggu apa yang akan dikatakan oleh gadis yang menjadi harapan mereka satu-satunya saat ini.
“Aneh,” gumam Cheng Lin sambil mengerutkan keningnya

Weishenme?” tanya keempat pria itu bersamaan

“Kode-kode rahasia itu tidak muncul lagi dan ini sangat aneh,” jawab Cheng Lin yang masih belum mengalihkan perhatian dari layar laptop tersebut

“Bukankah itu bagus dan akan lebih memudahkan pekerjaanmu?” tanya Da Dong dengan nada yang juga tersirat kebingungan

“Memang bagus tapi tetap saja mencurigakan,” balas Cheng Lin cepat

“Sudahlah, lupakan tentang keanehan itu dan lanjutkan saja lagi,” ujar Chun yang mulai tidak sabaran

“Baiklah!” sahutnya singkat

 Sementara Cheng Lin masih berkutik dengan laptopnya, keempat pria itu melihat dengan cermat ke layar laptop. Salah satu di antara mereka ternyata memiliki kegiatan lain di otaknya. Ya Lun masih memikirkan ucapan Cheng Lin yang baginya juga sangat aneh. Bagaimana mungkin situs keramat seperti FBI yang dipenuhi dengan kode-kode rahasia bisa dengan mudahnya dibuka dan memperluas akses mereka untuk menyusup ke situs tersebut? Pasti ada yang tidak beres, itulah isi pikiran seorang Yan Ya Lun.

Yeah, I got it!” seru Cheng Lin begitu berhasil menemukan informasi yang sejak tadi dicarinya

Keempat pria itu sontak membelalakkan mata mereka mendengar seruan dari Cheng Lin dan ikut tersenyum begitu melihat tulisan yang tercetak dengan huruf kapital dan dicetak tebal. Yupz ‘FIVE BLASTERS’ itulah tulisannya namun senyum mereka tak bertahan lama karena tidak mengerti dengan isi dari data-data tersebut. Entahlah bahasa apa yang digunakan? Mereka berpikir itu bahasa planet lain karena tulisannya berupa symbol-simbol seperti gambar kotak, persegi, segitiga, lingkarang, dan lain sebagainya.

“Kau mengerti?” tanya Yi Ru sedikit ragu melihat tulisan-tulisan itu

“Tentu saja, ini sangat mudah dan kalian harus berterimakasih pada orang yang telah membantu kita. Oh ya, orang itu bukan aku,” jawab Cheng Lin cepat

Mendengar jawaban Cheng Lin membuat keempat pria itu hanya bisa menganggukkan kepala mereka dan tetap berfokus pada layar laptop. Sementara gadis itu sibuk sendiri dengan mem-blok semua tulisan berupa simbol-simbol dan meng-copy ke Microsoft Word. Hal yang cukup mengejutkan bagi Fahrenheit adalah ketika Cheng Lin dengan mudahnya membuat symbol-simbol itu berubah menjadi tulisan seperti biasanya hanya dengan mengubah jenis font yang digunakan dari Webdings ke Comic Sans MS.

Semua data yang mereka inginkan akhirnya muncul dengan tulisan atau huruf-huruf yang normal dan bisa mereka baca sendiri. Keempat pria itu menatap dengan serius layar laptop di hadapan mereka.

v  Elina Lau
Lahir di HongKong pada 20 Januari 1996 dengan IQ 234 (genius). Masuk ke FBI di usia 10 tahun saat lulus Senior High School dan melanjutkan kuliah di Harvard University selama satu tahun lulus dengan gelar Sarjana Hukum. Sudah meraih sabuk hitam taekwondo dan menjadi master saat berusia 8 tahun. Elina bergabung dengan FBI karena berhasil menjinakkan bom yang telah tersebar di White House ketika ikut bersama ayahnya, Andy Lau untuk menghadiri sebuah acara khusus yang sangat rahasia. Saat ini bergabung dengan tim penyelidik (detective agent) untuk menyelesaikan berbagai misi-misi penyelamatan dunia dengan kelompok peledak milik FBI yang biasa dikenal sebagai FIVE BLASTERS.

v  Alexia Hsu
Lahir di China pada 7 Agustus 1996 dengan IQ 227 (genius). Masuk ke FBI di usia 10 tahun saat lulus Senior High School dan melanjutkan kuliah di Harvard University selama satu tahun lulus dengan gelar Sarjana Hukum. Meraih gelar grand master Wing Chun saat menginjak usia 10 tahun. Alexia bergabung dengan FBI karena berhasil menjinakkan bom yang telah tersebar di White House karena ayahnya Alec Hsu yang merupakan salah seorang agen dari badan intelejen China yang mewakili untuk menghadiri sebuah acara khusus dan rahasia. Saat ini bergabung dengan tim penyelidik (detective agent) untuk menyelesaikan berbagai misi-misi penyelamatan dunia dengan kelompok peledak milik FBI yang biasa dikenal sebagai FIVE BLASTERS.

v  Fabien Li
Lahir di Taiwan pada 5 Juli 1996 dengan IQ 238 (genius). Masuk ke FBI di usia 10 tahun saat lulus Senior High School dan melanjutkan kuliah di Harvard University selama satu tahun lulus dengan gelar Sarjana Hukum. Menjadi seorang penembak professional ketika berusia 7 tahun karena pelatihan dari sang ayah yang merupakan snipper militer Taiwan. Fabien bergabung dengan FBI karena berhasil menjinakkan bom yang telah tersebar di White House saat ikut ayahnya Jet Li untuk menghadiri sebuah acara khusus yang sangat rahasia. Saat ini bergabung dengan tim penyelidik (detective agent) untuk menyelesaikan berbagai misi-misi penyelamatan dunia dengan kelompok peledak milik FBI yang biasa dikenal sebagai FIVE BLASTERS.

v  Dean Fujioka
Lahir di Jepang pada 19 Agustus 1996 dengan IQ 223 (genius). Masuk ke FBI di usia 10 tahun saat lulus Senior High School dan melanjutkan kuliah di Harvard University selama satu tahun lulus dengan gelar Sarjana Hukum. Pada usia menginjak 9 tahun sudah menjadi Shihan (master) tertinggi. Dean bergabung dengan FBI karena berhasil menjinakkan bom yang telah tersebar di White House ketika ikut pamannya Tatsuya Fujiwara untuk menghadiri sebuah acara khusus dan rahasia. Saat ini bergabung dengan tim penyelidik (detective agent) untuk menyelesaikan berbagai misi-misi penyelamatan dunia dengan kelompok peledak milik FBI yang biasa dikenal sebagai FIVE BLASTERS.

v  Hwang In Deok
Lahir di Korea pada 20 Desember 1995 dengan IQ 220 (genius). Masuk ke FBI di usia 10 tahun saat lulus Senior High School dan melanjutkan kuliah di Harvard University selama satu tahun lulus dengan gelar Sarjana Hukum. Sudah menjadi master Thai Boxing pada usia 7 tahun karena sejak berumur 2 tahun sudah tinggal di Thailand dan baru kembali ke Korea di usia 8 tahun. In Deok bergabung dengan FBI karena berhasil menjinakkan bom yang telah tersebar di White House ketika ikut pamannya Hwang Tae Kyung untuk menghadiri sebuah acara khusus yang rahasia saat sedang liburan ke Washington. Saat ini bergabung dengan tim penyelidik (detective agent) untuk menyelesaikan berbagai misi-misi penyelamatan dunia dengan kelompok peledak milik FBI yang biasa dikenal sebagai FIVE BLASTERS.

Oh My God!” seru keempat pria itu beserta Cheng Lin dengan kompaknya

Mereka tak henti-hentinya berdecak kagum setelah membaca informasi yang memang sangat ingin mereka ketahui. Wajah mereka yang tadinya kusut kini tampak berseri-seri. Benar-benar mengagumkan dan sangat luar biasa, batin kelima orang tersebut.

Washington, United States - Federal Bureau of Investigation (FBI)

Berbeda dengan suasana di NTU tepatnya ‘music room’ dimana ada lima orang yang masih shock karena kekaguman mereka. Terjadi kepanikan dan keributan yang cukup menggemparkan di kantor FBI. Yah, tentu saja karena mereka tahu ada seorang hacker yang menyusup ke situs resmi mereka. Hal yang pasti akan membuat mereka bekerja keras nantinya kalau ada informasi yang bocor dan itu tidak boleh terjadi.

“Seperti dugaan awal, aku tahu pasti akan seheboh ini jadinya,” ujar Fabien sambil bersedekap melihat wajah-wajah kepanikan dari partners kerjanya karena ulah mereka

“Jadi mau dibiarkan begitu saja atau dihentikan?” tanya In Deok seraya menggeleng-gelengkan kepalanya juga sambil memperhatikan kehebohan yang sedang terjadi

“Kasihan juga mereka,” sahut Elina

“Mungkin sebaiknya dihentikan,” lanjut In Deok

“Baiklah, saatnya menerima amukan kecil,” ujar Alexia melirik teman-temannya satu persatu lalu menganggauk bersamaan

Mereka melangkah dengan pasti mendekati rekan-rekan kerja mereka yang sedang dilanda kehebohan. Begitu berada tepat di tengah-tengah antara kehebohan itu mereka pun berdehem cukup keras karena tak ada yang menyadari akan kedatangan mereka. Seketika suara-suara rebut dan kehebohan yang tadi tercipta langsung berubah menjadi hening. Semua yang ada di ruangan itu memusatkan perhatian mereka pada kelima remaja jenius yang baru saja datang.

“Ekhem… We want to say something,” ujar Fabien mewakili

Terlihat sekali orang-orang itu mengerutkan kening mereka bingung dengan maksud ucapan Fabien. Yah, memang tak pernah terjadi sebelumnya FIVE BLASTERS yang mereka kenal meluangkan waktu berharga untuk membahas penyelesaian tentang misi-misi mereka tapi sekarang berkumpul dan berada di tengah-tengah para rekan-rekan kerja di kantor. Waktu yang dihabiskan oleh kelima remaja jenius ini tak lain adalah ruangan khusus mereka dan sekalinya keluarpun hanya untuk makan atau memulai misi-misi mereka.

Why? Is there serious problem?” tanya salah seorang rekan kerja mereka

May be said that” jawab Dean sambil tersenyum tipis

Oh My God… Five Blasters have serious problem,” kehebohan kembali terjadi setelah mendengar jawaban yang terlontar dari bibir seorang Dean Fujioka

OH GOD! You really genius Dean,” gerutu Alexia melihat kehebohan yang kembali terjadi sementara Dean hanya bersikap seolah ia tak bersalah

Can we continue?” kali ini suara Elina kembali membuat hening suasana

Serious problem is over,” lanjut In Deok

Wait!” seakan menyadari sesuatu salah satu rekan kerja mereka yang bernama Joe memperhatikan komputernya “What you mean about…?” lanjutnya yang langsung dipotong oleh kelima remaja jenius itu

Sector B area 79, Taipei!” ujar Five Blasters dengan kompaknya

But how can?” tanya pria bernama Joe itu lagi

Kelima remaja itu meringis sebelum akhirnya menjawab dengan pasrah dan bersiap menerima amukan dari rekan-rekan kerja mereka. “We’re doing,” jawab Fabien mewakili

What the hell are you doing Five Blasters?” pekik Joe geram yang memang merupakan pimpinan pada bagian server rahasia FBI. “Oh My God! I’m going crazy now!” gerutunya menahan emosi yang hampir meledak sambil memijat pelipisnya karena ulah dari Five Blasters benar-benar membuat kepalanya pusing

Calm Joe!,That’s over, okay!” pinta In Deok dengan santai

We know them and their aim to enter our server,” ujar Elina yang disambut anggukan oleh keempat sahabatnya sementara rekan-rekan kerja mereka hanya bisa melemparkan tatapan penuh tanya pada kelima remaja jenius itu

So, what their aim?” tanya suara berat seorang pria yang sangat dikenal dan disegani oleh orang-orang dalam kantor FBI tersebut yang ternyata terus sedari tadi turut memperhatikan dan mendengar semua yang terjadi serta penjelasan Five Blaster

“Oh Mr. Huang?” seru Five Blasters begitu melihat sosok pria paruh baya itu muncul di antara mereka dan ikut bergabung untuk mencari tahu kejelasan dari ulah mereka yang membuat heboh kantor FBI

“Yah, it’s me and please answer the question Five Blasters!” perintah Mr. Huang dengan nada tegasnya seperti biasa terlihat sangat berwibawa

They just want to know about us,” sahut Alexia cepat menanggapi pertanyaan Mr. Huang

Really like that?” tanya Joe yang masih tidak percaya dan langsung dijawab anggukan oleh Five Blasters

We already change secret codes when they’re finished so it’s over!” jelas Dean mewakili Five Blasters dan terlihat raut-raut kelegaan dari rekan-rekan kerja mereka lainnya

Okay enough! Back to your activity guys and Five Blasters follow me!” perintah Mr. Huang dan semuanya pun langsung membubarkan diri seaya kembala pada aktivitas mereka sebelumnya

Wu Chun POV

Taipei, Taiwan – National Taiwan University (NTU)

Melihat informasi ini benar-benar membuatku seperti orang bodoh yang hanya bisa terus mengagumi sosok gadis yang berhasil mencuri hatiku. Yah, gadis misterius dan juga jenius yang sangat luar biasa.

Ternyata bukan hanya aku yang terlihat seperti orang bodoh, keempat orang yang ada dalam ruangan ini juga sepertinya tidak bisa menyangkal lagi kalau kelima sosok yang disebut FIVE BLASTERS itu sunggu menakjubkan. Astaga, FBI benar-benar tidak bisa dipungkiri lagi kehebatannya kalau mereka sudah memiliki lima orang jenius seperti itu.

“Aku masih penasaran dengan mereka, coba cari lebih banyak baobei,” ujar Da Dong bermanja ria pada kekasih barunya ini

Kulihat Cheng Lin langsung mengangguk dan kembali berkutat dengan laptop, sepertinya ia juga masih penasaran dengan dua gadis yang pernah menjadi musuhnya itu. Sejujurnya aku juga masih ingin mengetahui lebih banyak tentang mereka, benar-benar membuat orang penasaran. Belum sampai lima menit, terdengar Cheng Lin menghela nafas kasar dan sepertinya ada sesuatu yang tidak beres.

“Ada apa?” tanyaku cepat

“Mereka sudah kembali mengunci situs ini dan mengganti kode rahasianya,” jawab Cheng Lin terlihat lebih frustasi

Meiguanxi la baobei! Setidaknya kita sudah mengetahui sedikit tentang mereka,” ujar Da Dong menghibur kekasihnya

Duibuqi,” ujar Cheng Lin lirih yang lebih terdengar seperti bisikan. “Maaf sudah mengecewakan kalian dan terima kasih kau sudah mau menjadi kekasihku,” lanjutnya menatap Da Dong sebentar kemudian menundukkan kepalanya. “Aku akan menerima keputusanmu jika ingin mengakhiri hubungan ini sekarang. Xiexie Wang Da Dong, zai jian,” setelah mengatakan itu Cheng Lin langsung berlari keluar dar ruang musik

BLAM

Terdengar suara pintu tertutup dengan keras dan seketika itu juga berhasil membangunkan kami dari keterkejutan setelah mendengar ucapan Cheng Lin barusan. Belum pernah aku menemukan gadis yang rela mengakhiri hubungan dengan kekasihnya hanya karena tidak bisa menyelesaikan apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya.

“Aish, apa-apaan gadis itu?” pekik Da Dong frustasi

“Bodoh!” ujar Ya Lun sambil menggeleng-gelengkan kepalanya

“Apa maksudmu, hah?” emosi Da Dong kini sudah terpancing setelah ucapan Ya Lun barusan

“Kau memang bodoh Wang Da Dong,” ujar Yi Ru membenarkan ucapan Ya Lun

“KALIAN?” teriak Da Dong emosi pada kedua sahabatku ini

“Aish! Kejar dia Wang Da Dong! Kau ini benar-benar bodoh!” tambahku melihatnya yang tidak peka benar-benar membuat orang frustasi saja

Sedetik kemudian Da Dong langsung berlari meninggalkanku, Ya Lun, dan Yi Ru dalam ruangan ini. Kami hanya saling pandang sebentar kemudian mengangguk bersamaan memutuskan untuk ikut membantu Da Dong mencari Cheng Lin. Kami terus berlari mencari kemana kedua orang itu pergi dan dari kejauhan aku bisa mendengar suara yang sangat kukenal memanggil nama seseorang.

“YANG CHENG LIN!panggil suara itu yang tak lain pemiliknya adalah Wang Da Dong, sahabatku

Perlahan kami pun mendekati arah suara dan ternyata benar Da Dong sudah berhasil menyusul Cheng Lin. Alhasil karena teriakannya barusan membuat mahasiswa-mahasiswi yang mendengar pun langsung menjadikan kedua orang itu pusat perhatian.Tentu saja mereka pasti merasa bingung ketika salah seorang anggota geng yang disegani seperti Fahrenheit berteriak memanggil nama seorang gadis dengan kerasnya

Duibuqi,” lagi-lagi kata itu yang keluar dari bibir Cheng Lin

“Aiyoo, bisakah kau berhenti mengatakan maaf? Aku kan tidak ada mengatakan jika ingin memutuskan hubungan dengamu. Kau ini menyebalkan sekali main pergi begitu saja,” ujar Da Dong lembut, berbeda dari biasanya

“Aku… Aku…,” bisa kulihat tubuh gadis itu bergetar dan matanya berkaca-kaca

Hal yang paling mengejutkan disini tiba-tiba saja Da Dong langsung menarik gadis itu ke pelukannya. Suara isakan tangis mulai terdenga dan bisa kutebak sumbernya adalah dari gadis dalam pelukan Da Dong itu.

“Berhentilah menangis! Aku tidak akan memutuskanmu hanya karena hal itu. Lagipula aku bukanlah Wu Chun dan Yi Ru yang bertahan pacaran dalam hitungan jam saja,” ujar Da Dong masih memeluk Cheng Lin tapi… Hey, kenapa jadi aku diseret-seret juga?

“Awas kau Wang Da Dong!” geramku emosi, seenaknya saja menyeretku dalam urusan merayu kekasihnya itu

Tak lama kemudian suara isakan itu berhenti dan sepertinya Cheng Lin sudah mulai tenang sekarang. Ah, mungkinkah sahabatku yang satu itu mulai serius dengan seorang gadis? Benar-benar tidak biasanya Da Dong mau mengikuti ucapan kami untuk mengejar gadis yang pernah menjadi kekasihnya menangis setelah hubungan mereka berakhir.

Dari kejauhan aku melihat seseorang yang sangat kukenal melambai-lambaikan tangannya dan tersenyum kea rah kami. Ia pun mulai berlari-lari kecil dan seperti dugaanku bukannya memeluk kakak sendiri tapi yang ada memeluk kekasihnya yang dingin ini. Yah, dia adikku Wu Ying Jie kekasih dari sahabatku Yan Ya Lun yang selalu membuatku iri karena kemesraan mereka.

“Mau apa kau kesini?” tanyaku ketus

“Tentu saja menemui kakakku tersayang dan kekasihku tercinta,” jawabnya sambil tersenyum lebar

“Bilang saja kkau hanya ingin menemui kekasihmu ini saja, iya kan?” sindirku lagi dan ia hanya tersenyum

“Oh ya, sore ini ayah akan ke New York karena ada tugas keperluan mendadak jadi ia menyuruhku langsung memberitahumu ketika tahu kalau aku akan kesini,” ujar Ying Jie sambil mengapit lengan Ya Lun manja

“Baiklah, kalau begitu ayo kita ke bandara sekarang!” ajakku dan memanggil Da Dong yang masih sibuk berppelukan dengan kekasihnya itu

Kami pun pergi ke bandara untuk mengantarkan ayah yang akan pergi lagi ke New York. Entahlah sebenarnya apa pekerjaan ayah sampai-sampai dia sering sekali ke Amerika karena urusan pekerjaan. Setahuku ayah hanyalah seorang professor bukan bisnisman yang akan sering ke luar negeri karena urusan bisnisnya seperti ayah dari ketiga sahabatku ini yang merupaka pengusaha.

Hong Zheng POV

Sekarang kami berada di bandara untuk menjemput kakakku yang baru pulang dari Amerika setelah selama hampir dua tahun tidak pulang karena pekerjaannya disana. Dua hari yang lalu ia menelpon dan mengatakan kalau akan pulang hari ini karena liburan setelah pekerjaannya yang cukup berat selesai. Entah apa pekerjaannya itu aku tidak pernah mau tahu.

Dari jauh aku melihat seorang pria yang sudah tidak asing lagi bagiku dengan menggunakan jaket kulit berwarna hitam dan kacamata yang juga berwarna senada berjalan menghampiri kami. Namun, langkahnya tiba-tiba terhenti dan ia tersenyum sambil membungkuk hormat pada seorang pria paruh baya yang juga tidak asing bagiku apalagi disana ada empat pria lainnya yang tak lain adalah rivalku.

Kami berjalan mendekatinya dan ternyata mereka memang saling mengenal serta terlihat cukup akrab. Kenapa bisa dia kenal dengan ayahnya Wu Chun ya? Sebaiknya nanti sampai rumah saja aku tanyakan.

“Akhirnya tugasmu selesai juga ya,” ujar Paman Wu pada kakakku

“Yah begitulah dan aku bisa berlibur sekarang,” jawabnya dengan senyum

“Nikmatilah liburanmu!” Paman Wu tersenyum sambil menepuk bahu kakakku itu

Da ge!” panggilku dan ia pun menoleh begitupula dengan Paman Wu serta empat pria menyebalkan ini dan dua gadis yang sedang bersama mereka

“Oh ya, maaf aku melupakan kalian. Professor Wu aku pulang dulu ya!” pamit kakakku ini pada Paman Wu

“Selamat berlibur Show!” jawabnya

Seperti biasa ada aura panas yang menyelimutiku tiap kali bertemu dengan keempat pria ini. Jika saja sekarang kami tidak sedang berada di bandara pasti keributan sudah terjadi. Aku hanya menatap sinis ke arahnya dan langsung pergi begitupula dengan ketiga sahabatku yang pasti sama halnya denganku.

“Kenapa dia memanggil nama baratmu? Apa kau mengenal Paman Wu?” tanyaku pada Zhi Xiang ge yang tak lain adalah kakakku yang baru saja kami jemput di bandara

“Hmm, aku kenal dengan Professor Wu di Amerika jadi beliau memanggilku selalu dengan nama baratku,” jawab Zhi Xiang ge seperti sedang menutupi Sesutu

“Kau dekat dengannya?” tanyaku lagi penuh kecurigaan

“Sudahlah, anak kecil jangan selalu ingin ikut campur urusan orang dewasa!” jawabnya dengan seringaian menyebalkan yang sudah lama tidak kulihat

“Hei! Aku bukan anak keci dan umurku sekarang sudah dua puluh tahun,” protesku tak terima, seenaknya saja memanggilku anak kecil

Mendengar jawabannya tadi aku benar-benar merasa pasti ada sesuatu yang disembunyikan dan ini cukup mencurigakan. Dan aku juga tahu kalau profesi Paman Wu itu adalah seorang Professor. Kenapa aku bilang mencurigakan? Tentu saja karena hal-hal yang terjadi belakangan ini terutama berkaitan dengan lima orang misterius yang sampai saat ini masih mengganggu pikiranku.

Pertunjukkan NTU tentang FIVE BLASTERS yang melindungi Professor itu salah satu kunci kalau Professor Wu ada kaitannya dengan ini semua karena beliau yang aku lihat terakhir kali bersama dengan kelima orang misterius itu. Kemudian pengakuan dari Paman Huang yang menceritakan tentang dirinya serta FIVE BLASTERS. Setelah itu kakakku Luo Zhi Xiang mengenal Professor Wu ketika di Amerika dan mereka terlihat cukup akrab. Hal yang menjadi kesimpulan sementaraku saat ini adalah semua berkaitan dengan FIVE BLASTERS dan organisasi milik Amerika yang tidak lain adalah FBI.

>>> To be continue....

No comments:

Powered by Blogger.