Title::
(Side Story) Within Five Years
Author::
TaraChun
Cast:: Five Blasters
Fahrenheit
SpeXial
Support
Cast:: Huang An Yu, Wu Ying Jie, Yang Cheng Lin, Huang Xiao Ming, Luo Zhi Xiang
Genre::
Frendship, Thriller, Romance
Disclaimer:: Saya membuat cerita akan selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat sangat mengagumi mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya. Silahkan mengcopy tapi jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.
Author
POV
“FBI!” jawab keempat
pria itu dengan kompaknya
“What?” pekik Cheng Lin tak percaya dengan apa yang baru didengarnya
Gila! Cukup satu kata
untuk melambangkan otak dari pria-pria tampan yang berada dihadapannya saat
ini. Menyusup ke situs FBI? Hei, kita semua tahu bukan bagaimana FBI yang
sangat menjaga kerahasiaannya? Dan sekarang seorang gadis berumur 18 tahun
harus menjelajahi situs keramat itu?
“Kau tidak sanggup, hm?
Baiklah berarti perjanjian kita batal!” ujar Da Dong dengan nada senang yang
sedikit terdengar juga mengancam
“Oh come on! Slow down baby! Tak ada kata menyerah sebelum bertanding dalam
kamus seorang Yang Cheng Lin,” sahut gadis itu dengan seringaiannya
“Jadi kapan kau akan
memulainya?” tanya Yi Ru yang mulai tidak sabar untuk mencari tahu informasi
tentang gadis misterius yang selama ini menghantui pikirannya
“Anytime,” jawabnya singkat sambil menyunggingkan senyum termanis
miliknya yang tanpa disengaja berhasil membuat kinerja jantung seorang Wang Da
Dong berdetak lebih cepat dari biasanya
“Baiklah! Kau bisa
mulai tugasmu hari ini juga!” pinta Chun tegas
“Hao a! Tapi apa mulai hari ini juga Wang Da Dong sudah resmi
menjadi kekasihku?” tanya Cheng Lin mencari kepastian
“Tentu saja!” jawab Yi
Ru mantap
“Bisa membuktikannya?”
tanya Cheng Lin yang masih belum percaya sepenuhnya
Mendengar pertanyaan
Cheng Lin membuat sedikit ide gila melintas di pikiran seorang Wang Da Dong.
Pria itu berdiri dari tempatnya dengan seringaian kecil kemudian berjalan ke
arah gadis yang baru saja dinyatakan sebagai kekasihnya.
“Kau ingin pembuktian,
hm?” tanya Da Dong yang tanpa menunggu jawaban dari gadis itu
Chuu…
Dalam hitungan detik
bibir mereka sudah bersentuhan dan itu membuat mata Cheng Lin membulat seketika
karena terkejut sedangkan ketiga anggota Fahrenheit lainnya hanya tersenyum
tipis melihat sahabat mereka yang cukup agresif. Ciuman itu berlangsung cukup
lama dan semakin panas yang terpaksa membuat tiga pria lainnya harus
menghentikan sebelum Da Dong bertindak lebih jauh.
“Ekhemm…” ketiga pria
itu berdehem cukup keras dan ternyata berhasil membuat aktifitas seorang Wang
Da Dong berhenti
“Sepertinya kau sangat
menikmati ya?” goda Chun melihat sahabatnya dengan nafas tak beraturan
begitupula dengan Cheng Lin
Mereka berdua masih
berusaha mengatur nafas masing-masing setelah pergulatan yang bisa dibilang
cukup lama tadi terjadi. Jika tidak dihentikan mungkin penyesalan akan terjadi
pada kedua insan tersebut.
“Bagaimana rasanya?”
tanya Yi Ru yang ikut-ikutan menggoda Da Dong tapi dengan pertanyaan yang sama
ketika Chun juga merebut ciuman Tian Shi
Mendengar pertanyaan Yi
Ru membuat seringaian Da Dong kembali terlihat sedangkan Cheng Lin menundukkan
kepalanya karena menahan malu. Da Dong yang melihat itu langsung saja merangkul
pundak gadisnya.
“Hmm, manis seperti
cherry dan mungkin akan membuatku ketagihan,” sahut Da Dong dengan nada
menggoda
“Oh benarkah? Apa aku
bisa mencoba rasa cherry ini, hm?” balas Yi Ru dengan killer smile miliknya
“Sayangnya kau tidak
bisa melakukan itu karena dia adalah gadisku sekarang,” jawab Da Dong dengan
tatapan tajam diarahkan pada sahabatnya yang terkenal playboy ini
“Jangan bahas itu
sekarang! Disini ada anak dibawah umur!” pinta Chun seraya melirik Ya Lun yang
dari tadi hanya diam saja
Merasa menjadi bahan
pembicaraan membuat seringaian Ya Lun juga muncul dan terlihat mengerikan. Pria
itu melirik Chun dari ekor matanya masih dengan senyum penuh arti yang bisa
dibilang terlihat licik?
“Sayangnya aku sudah
seringkali melakukan hal seperti itu dengan gadisku yang manis dan terkadang
aku merasa kasihan pada pria-pria yang sedang sibuk memikirkan gadis misterius
mereka yang entah hilang kemana?” sindir Ya Lun dengan senyum penuh kemenangan
begitu melihat ekspresi Chun dan Yi Ru seketika berubah
“YAN YA LUN!” pekik
Chun dan Yi Ru bersamaan
“Bukankah yang
kukatakan tadi itu benar Wang Da Dong?” tanya Ya Lun pada sahabatnya yang
terlihat juga tersenyum penuh arti
“Yah, kau benar sekali
Ya Lun,” sahut Da Dong membenarkan
“Kalian?” geram kedua
pria lainnya menahan emosi
Seketika hawa ruangan
terasa memanas dan jelas saja itu membuat seorang gadis yang tak lain adalah
Cheng Lin merasa tidak nyaman. Ia akhirnya memberanikan diri mengeluarkan suara
di sela-sela hawa yang penuh aura mengerikan.
“Hmm, apa aku bisa
mulai sekarang?” tanya Cheng Lin pelan
Keempat pria yang
sedang asyik saling menyindir seketika terdiam mendengar ucapan seorang gadis
yang sempat mereka lupakan keberadaannya beberapa saat lalu. Ekspresi keempat
pria tersebut mendadak berubah dan juga salah tingkah. Oh ayolah, Fahrenheit
yang dikenal kompak dan selalu menjaga imej
mereka sekarang baru saja membongkar satu hal yang bisa merusak itu semua.
Yupz, tak ada seorang pun di NTU yang pernah melihat Fahrenheit ribut dan
saling sindir seperti barusan. Bukan tidak ada tapi untuk sekarang memang tidak
karena yang pernah melihat kejadian itu hanyalah dua gadis misterius yang
sekarang menghilang. Dimana mereka melihatnya? Tentu saja di rumah Wu Chun saat
mereka harus mengunjungi Xiao Yu dan Professor Wu.
“Ekhemm!” keempat pria
itu berdehem untuk menghilangkan sikap salah tingkah mereka
“Mulailah! Aku ingin
sahabatku ini tidak sia-sia mengorbankan diri,” jawab Chun
“Tenanglah Chun!
Pengorbananku tidak akan sia-sia, benarkan baobei?”
tanya Da Dong manja sambil mengerlingkan matanya kea rah Cheng Lin
“Aish, berhenti
bersikap seperti itu! Kau membuatku mual,” gerutu Yi Ru kesal melihat Da Dong
yang terus mengumbar kemesraannya
“Baiklah aku mulai,”
ujar Cheng Lin seraya mengambil ipad-nya
yang tersimpan dalam tas tangannya
Gadis itu sudah
mengambil posisi yang enak untuk mengerjakan tugasnya dan diikuti juga dengan
Fahrenheit yang langsung mengelilinginya untuk melihat proses kerja seorang
hacker. Merasa tidak nyaman dengan keberadaan sahabat-sahabatnya membuat Da
Dong gerah dan berinisiatif menyambar laptop milik Chun yang memang sudah
dibawa. Ia tidak ingin pria-pria itu terlalu dekat dengan kekasihnya. Cemburu?
Mungkinkah Wang Da Dong yang awalnya biasa saja pada gadis bernama Yang Cheng
Lin itu langsung cemburu karena melihat hal ini? Tak ada yang bisa menebak
bagaimana perasaan seseorang bukan?
“Gunakan ini!” seru Da
Dong yang langsung menyambar ipad Cheng
Lin dan memberikan laptop Chun pada gadis itu. “Dan kalian jaga jarak dengan
gadisku!” perintah Da Dong dengan nada sedkit mengancam
Seakan mengerti dan
tidak ingin berdebat hanya karena hal yang tidak penting, mereka pun menuruti
kemauan Da Dong. Pandangan mereka terus terarah pada layar laptop yang sedang
digunakan Cheng Lin.
“Aish!” gerutu Cheng
Lin dan terlihat jelas ia sangat kesal
“Ada apa?” tanya
keempat pria itu dengan kompaknya
“Terlalu banyak kode
rahasia disini. Tidak bisakah FBI itu sedikit memudahkan pekerjaanku? Arghh…
Menyebalkan!” geram Cheng Lin dengan emosi yang hampir meledak
Sudah berjam-jam gadis
itu berkutik dengan laptopnya hanya untuk memecahkan kode-kode rahasia pada
situs tersebut. Tiap kali ia berhasil menerobos satu tapi kembali dihadapkan
lagi dengan kode-kode rahasia lainnya. Yah, begitulah jika kau ingin memasuki
sebuah situs keramat seperti FBI.
Washington,
United States - Federal Bureau of
Investigation (FBI)
Seperti biasanya FIVE
BLASTERS sedang berada di ruangan mereka untuk membahas midi-misi mereka dan
hal-hal yang sedang direncanakan untuk menyelesaikan misi tersebut. Namun
sebuah suara membuat kelima remaja tersebut menghentikan aktivitas diskusi
mereka.
Tiiiittttttt… Warning!
Begitulah suara
tersebut yang membuat perhatian kelima remaja itu tertuju pada sebuah komputer
yang selalu mereka hidupkan dan tak pernah luput dari perhatian. Komputer itu
merupakan sebuah server yang menghubungkan mereka pada beberapa jaringan
komputer lain untuk memantau keadaan. Jika ada peringatan seperti itu berarti
sesuatu telah terjadi dan benar seperti dugaan.
“Sector B area 79, Taipei!” seru kelima remaja tersebut dan mereka
pun langsung saling pandang
“Ternyata mereka
bergerak lebih cepat dari yang kukira,” ujar Fabien tersenyum tipis
“Who?” tanya In Deok pada Fabien tapi yang ditanya hanya bisa
menggelengkan kepala seraya melirik ke dua orang gadis
“Only one person… Yang Cheng Lin,” sahut Alexia yang disetujui
dengan anggukan dari Elina
“Bagaimana kalian bisa
tahu gadis itu orangnya?” tanya Dean sedikit penasaran begitupun dengan dua
pria lainnya
“Come on! Berapa tahun kami berada di kampus itu, hm? Dari hal-hal
kecil sampai hal-hal besar yang ada disana tidak akan luput dari pehatian kami.
Semua data mahasiswa-mahasiswi yang ada di NTU sudah kami ketahui dan gadis
bernama Cheng Lin itu memang cukup istimewa disbanding yang lain karena hanya
dia satu-satunya mahasiswi disana yang merupakan seorang ahli programming dan
itu menarik perhatian kami untuk menyelidikinya. Yah, gadis itu ternyata juga
seorang hacker. Dia pernah menyusup ke sebuah situs yang saat ini sedang
digemari oleh remaja-remaja seperti kita bahkan hingga para orang tua atau anak
kecil sekalipun. Cheng Lin berhasil membuat ‘Facbook’ jadi sedikit berantakan karena
ulahnya,” jelas Elina pada ketiga pria sahabatnya itu
“Jadi hanya dia seorang?
Tapi aku tidak yakin gadis itu mampu menyusup lebih dalam tanpa diketahui oleh
orang-orang itu,” sahut In Deok
“Tentu saja dia tdak
akan berhasil dan yang ada pasti memperburuk keadaan,” lajut Dean menyetujui
ucapan In Deok
“Kalian benar dan
sepertinya aku berpikir sedikit permainan yang pasti seru,” balas Elina dengan
seringaian liciknya
“Aku setuju, sangat
setuju!” seru Alexia kemudian pandangannya beralih pada Fabien yang dari tadi
hanya diam saja tidak member tanggapan sedikitpun
“Apa boleh buat? Kurasa
bermain sedikit memang tidak ada salahnya dan mungkin juga cukup seru,” sahut
Fabien masih tersenyum tipis yang dibalas sama oleh yang lain
Taipei, Taiwan –
National Taiwan University (NTU)
Ekspresi yang
dikeluarkan Cheng Lin sangat jelas terlihat berubah-ubah seperti seorang yang
sedang kebingungan. Tentu saja itu sangat disadari oleh Fahrenheit, namun
keempat pria itu hanya diam saja lebih tepatnya menunggu apa yang akan
dikatakan oleh gadis yang menjadi harapan mereka satu-satunya saat ini.
“Aneh,” gumam Cheng Lin
sambil mengerutkan keningnya
“Weishenme?” tanya keempat pria itu bersamaan
“Kode-kode rahasia itu
tidak muncul lagi dan ini sangat aneh,” jawab Cheng Lin yang masih belum
mengalihkan perhatian dari layar laptop tersebut
“Bukankah itu bagus dan
akan lebih memudahkan pekerjaanmu?” tanya Da Dong dengan nada yang juga
tersirat kebingungan
“Memang bagus tapi
tetap saja mencurigakan,” balas Cheng Lin cepat
“Sudahlah, lupakan
tentang keanehan itu dan lanjutkan saja lagi,” ujar Chun yang mulai tidak
sabaran
“Baiklah!” sahutnya
singkat
Sementara Cheng Lin masih berkutik dengan
laptopnya, keempat pria itu melihat dengan cermat ke layar laptop. Salah satu
di antara mereka ternyata memiliki kegiatan lain di otaknya. Ya Lun masih
memikirkan ucapan Cheng Lin yang baginya juga sangat aneh. Bagaimana mungkin situs
keramat seperti FBI yang dipenuhi dengan kode-kode rahasia bisa dengan mudahnya
dibuka dan memperluas akses mereka untuk menyusup ke situs tersebut? Pasti ada
yang tidak beres, itulah isi pikiran seorang Yan Ya Lun.
“Yeah, I got it!” seru Cheng Lin begitu berhasil menemukan informasi
yang sejak tadi dicarinya
Keempat pria itu sontak
membelalakkan mata mereka mendengar seruan dari Cheng Lin dan ikut tersenyum
begitu melihat tulisan yang tercetak dengan huruf kapital dan dicetak tebal.
Yupz ‘FIVE BLASTERS’ itulah
tulisannya namun senyum mereka tak bertahan lama karena tidak mengerti dengan
isi dari data-data tersebut. Entahlah bahasa apa yang digunakan? Mereka
berpikir itu bahasa planet lain karena tulisannya berupa symbol-simbol seperti
gambar kotak, persegi, segitiga, lingkarang, dan lain sebagainya.
“Kau mengerti?” tanya
Yi Ru sedikit ragu melihat tulisan-tulisan itu
“Tentu saja, ini sangat
mudah dan kalian harus berterimakasih pada orang yang telah membantu kita. Oh
ya, orang itu bukan aku,” jawab Cheng Lin cepat
Mendengar jawaban Cheng
Lin membuat keempat pria itu hanya bisa menganggukkan kepala mereka dan tetap
berfokus pada layar laptop. Sementara gadis itu sibuk sendiri dengan mem-blok
semua tulisan berupa simbol-simbol dan meng-copy
ke Microsoft Word. Hal yang cukup
mengejutkan bagi Fahrenheit adalah ketika Cheng Lin dengan mudahnya membuat
symbol-simbol itu berubah menjadi tulisan seperti biasanya hanya dengan
mengubah jenis font yang digunakan
dari Webdings ke Comic Sans MS.
Semua data yang mereka
inginkan akhirnya muncul dengan tulisan atau huruf-huruf yang normal dan bisa
mereka baca sendiri. Keempat pria itu menatap dengan serius layar laptop di
hadapan mereka.
v Elina
Lau
Lahir
di HongKong pada 20 Januari 1996 dengan IQ 234 (genius). Masuk ke FBI di usia
10 tahun saat lulus Senior High School dan melanjutkan kuliah di Harvard
University selama satu tahun lulus dengan gelar Sarjana Hukum. Sudah meraih
sabuk hitam taekwondo dan menjadi master saat berusia 8 tahun. Elina bergabung
dengan FBI karena berhasil menjinakkan bom yang telah tersebar di White House ketika ikut bersama ayahnya,
Andy Lau untuk menghadiri sebuah acara khusus yang sangat rahasia. Saat ini
bergabung dengan tim penyelidik (detective agent) untuk menyelesaikan berbagai
misi-misi penyelamatan dunia dengan kelompok peledak milik FBI yang biasa
dikenal sebagai FIVE BLASTERS.
v Alexia
Hsu
Lahir
di China pada 7 Agustus 1996 dengan IQ 227 (genius). Masuk ke FBI di usia 10
tahun saat lulus Senior High School dan melanjutkan kuliah di Harvard
University selama satu tahun lulus dengan gelar Sarjana Hukum. Meraih gelar grand master Wing Chun saat menginjak
usia 10 tahun. Alexia bergabung dengan FBI karena berhasil menjinakkan bom yang
telah tersebar di White House karena
ayahnya Alec Hsu yang merupakan salah seorang agen dari badan intelejen China
yang mewakili untuk menghadiri sebuah acara khusus dan rahasia. Saat ini
bergabung dengan tim penyelidik (detective agent) untuk menyelesaikan berbagai
misi-misi penyelamatan dunia dengan kelompok peledak milik FBI yang biasa
dikenal sebagai FIVE BLASTERS.
v Fabien
Li
Lahir
di Taiwan pada 5 Juli 1996 dengan IQ 238 (genius). Masuk ke FBI di usia 10
tahun saat lulus Senior High School dan melanjutkan kuliah di Harvard
University selama satu tahun lulus dengan gelar Sarjana Hukum. Menjadi seorang
penembak professional ketika berusia 7 tahun karena pelatihan dari sang ayah
yang merupakan snipper militer
Taiwan. Fabien bergabung dengan FBI karena berhasil menjinakkan bom yang telah
tersebar di White House saat ikut
ayahnya Jet Li untuk menghadiri sebuah acara khusus yang sangat rahasia. Saat
ini bergabung dengan tim penyelidik (detective agent) untuk menyelesaikan
berbagai misi-misi penyelamatan dunia dengan kelompok peledak milik FBI yang
biasa dikenal sebagai FIVE BLASTERS.
v Dean
Fujioka
Lahir
di Jepang pada 19 Agustus 1996 dengan IQ 223 (genius). Masuk ke FBI di usia 10
tahun saat lulus Senior High School dan melanjutkan kuliah di Harvard
University selama satu tahun lulus dengan gelar Sarjana Hukum. Pada usia
menginjak 9 tahun sudah menjadi Shihan (master)
tertinggi. Dean bergabung dengan FBI karena berhasil menjinakkan bom yang telah
tersebar di White House ketika ikut
pamannya Tatsuya Fujiwara untuk menghadiri sebuah acara khusus dan rahasia. Saat
ini bergabung dengan tim penyelidik (detective agent) untuk menyelesaikan
berbagai misi-misi penyelamatan dunia dengan kelompok peledak milik FBI yang
biasa dikenal sebagai FIVE BLASTERS.
v Hwang
In Deok
Lahir
di Korea pada 20 Desember 1995 dengan IQ 220 (genius). Masuk ke FBI di usia 10
tahun saat lulus Senior High School dan melanjutkan kuliah di Harvard University
selama satu tahun lulus dengan gelar Sarjana Hukum. Sudah menjadi master Thai
Boxing pada usia 7 tahun karena sejak berumur 2 tahun sudah tinggal di Thailand
dan baru kembali ke Korea di usia 8 tahun. In Deok bergabung dengan FBI karena
berhasil menjinakkan bom yang telah tersebar di White House ketika ikut pamannya Hwang Tae Kyung untuk menghadiri
sebuah acara khusus yang rahasia saat sedang liburan ke Washington. Saat ini
bergabung dengan tim penyelidik (detective agent) untuk menyelesaikan berbagai
misi-misi penyelamatan dunia dengan kelompok peledak milik FBI yang biasa
dikenal sebagai FIVE BLASTERS.
“Oh My God!” seru keempat pria itu beserta Cheng Lin dengan
kompaknya
Mereka tak
henti-hentinya berdecak kagum setelah membaca informasi yang memang sangat
ingin mereka ketahui. Wajah mereka yang tadinya kusut kini tampak berseri-seri.
Benar-benar mengagumkan dan sangat luar biasa, batin kelima orang tersebut.
Washington,
United States - Federal Bureau of
Investigation (FBI)
Berbeda dengan suasana
di NTU tepatnya ‘music room’ dimana ada lima orang yang masih shock karena
kekaguman mereka. Terjadi kepanikan dan keributan yang cukup menggemparkan di
kantor FBI. Yah, tentu saja karena mereka tahu ada seorang hacker yang menyusup
ke situs resmi mereka. Hal yang pasti akan membuat mereka bekerja keras
nantinya kalau ada informasi yang bocor dan itu tidak boleh terjadi.
“Seperti dugaan awal,
aku tahu pasti akan seheboh ini jadinya,” ujar Fabien sambil bersedekap melihat
wajah-wajah kepanikan dari partners kerjanya
karena ulah mereka
“Jadi mau dibiarkan
begitu saja atau dihentikan?” tanya In Deok seraya menggeleng-gelengkan
kepalanya juga sambil memperhatikan kehebohan yang sedang terjadi
“Kasihan juga mereka,”
sahut Elina
“Mungkin sebaiknya
dihentikan,” lanjut In Deok
“Baiklah, saatnya
menerima amukan kecil,” ujar Alexia melirik teman-temannya satu persatu lalu
menganggauk bersamaan
Mereka melangkah dengan
pasti mendekati rekan-rekan kerja mereka yang sedang dilanda kehebohan. Begitu
berada tepat di tengah-tengah antara kehebohan itu mereka pun berdehem cukup
keras karena tak ada yang menyadari akan kedatangan mereka. Seketika
suara-suara rebut dan kehebohan yang tadi tercipta langsung berubah menjadi
hening. Semua yang ada di ruangan itu memusatkan perhatian mereka pada kelima
remaja jenius yang baru saja datang.
“Ekhem… We want to say something,” ujar Fabien
mewakili
Terlihat sekali
orang-orang itu mengerutkan kening mereka bingung dengan maksud ucapan Fabien.
Yah, memang tak pernah terjadi sebelumnya FIVE BLASTERS yang mereka kenal
meluangkan waktu berharga untuk membahas penyelesaian tentang misi-misi mereka
tapi sekarang berkumpul dan berada di tengah-tengah para rekan-rekan kerja di
kantor. Waktu yang dihabiskan oleh kelima remaja jenius ini tak lain adalah
ruangan khusus mereka dan sekalinya keluarpun hanya untuk makan atau memulai
misi-misi mereka.
“Why? Is there serious problem?” tanya salah seorang rekan kerja
mereka
“May be said that” jawab Dean sambil tersenyum tipis
“Oh My God… Five Blasters have serious problem,” kehebohan kembali
terjadi setelah mendengar jawaban yang terlontar dari bibir seorang Dean
Fujioka
“OH GOD! You really genius Dean,” gerutu Alexia melihat kehebohan
yang kembali terjadi sementara Dean hanya bersikap seolah ia tak bersalah
“Can we continue?” kali ini suara Elina kembali membuat hening
suasana
“Serious problem is over,” lanjut In Deok
“Wait!” seakan menyadari sesuatu salah satu rekan kerja mereka yang
bernama Joe memperhatikan komputernya “What
you mean about…?” lanjutnya yang langsung dipotong oleh kelima remaja
jenius itu
“Sector B area 79, Taipei!” ujar Five Blasters dengan kompaknya
“But how can?” tanya pria bernama Joe itu lagi
Kelima remaja itu
meringis sebelum akhirnya menjawab dengan pasrah dan bersiap menerima amukan
dari rekan-rekan kerja mereka. “We’re
doing,” jawab Fabien mewakili
“What the hell are you doing Five Blasters?” pekik Joe geram yang
memang merupakan pimpinan pada bagian server rahasia FBI. “Oh My God! I’m going crazy now!” gerutunya menahan emosi yang
hampir meledak sambil memijat pelipisnya karena ulah dari Five Blasters
benar-benar membuat kepalanya pusing
“Calm Joe!,That’s over, okay!” pinta In Deok dengan santai
“We know them and their aim to enter our server,” ujar Elina yang
disambut anggukan oleh keempat sahabatnya sementara rekan-rekan kerja mereka
hanya bisa melemparkan tatapan penuh tanya pada kelima remaja jenius itu
“So, what their aim?” tanya suara berat seorang pria yang sangat
dikenal dan disegani oleh orang-orang dalam kantor FBI tersebut yang ternyata
terus sedari tadi turut memperhatikan dan mendengar semua yang terjadi serta
penjelasan Five Blaster
“Oh Mr. Huang?” seru
Five Blasters begitu melihat sosok pria paruh baya itu muncul di antara mereka
dan ikut bergabung untuk mencari tahu kejelasan dari ulah mereka yang membuat
heboh kantor FBI
“Yah, it’s me and please answer the question Five
Blasters!” perintah Mr. Huang dengan nada tegasnya seperti biasa terlihat
sangat berwibawa
“They just want to know about us,” sahut Alexia cepat menanggapi
pertanyaan Mr. Huang
“Really like that?” tanya Joe yang masih tidak percaya dan langsung
dijawab anggukan oleh Five Blasters
“We already change secret codes when they’re finished so it’s over!”
jelas Dean mewakili Five Blasters dan terlihat raut-raut kelegaan dari
rekan-rekan kerja mereka lainnya
“Okay enough! Back to your activity guys and Five Blasters follow me!”
perintah Mr. Huang dan semuanya pun langsung membubarkan diri seaya kembala
pada aktivitas mereka sebelumnya
Wu
Chun POV
Taipei, Taiwan –
National Taiwan University (NTU)
Melihat informasi ini
benar-benar membuatku seperti orang bodoh yang hanya bisa terus mengagumi sosok
gadis yang berhasil mencuri hatiku. Yah, gadis misterius dan juga jenius yang
sangat luar biasa.
Ternyata bukan hanya
aku yang terlihat seperti orang bodoh, keempat orang yang ada dalam ruangan ini
juga sepertinya tidak bisa menyangkal lagi kalau kelima sosok yang disebut FIVE
BLASTERS itu sunggu menakjubkan. Astaga, FBI benar-benar tidak bisa dipungkiri
lagi kehebatannya kalau mereka sudah memiliki lima orang jenius seperti itu.
“Aku masih penasaran
dengan mereka, coba cari lebih banyak baobei,”
ujar Da Dong bermanja ria pada kekasih barunya ini
Kulihat Cheng Lin
langsung mengangguk dan kembali berkutat dengan laptop, sepertinya ia juga
masih penasaran dengan dua gadis yang pernah menjadi musuhnya itu. Sejujurnya
aku juga masih ingin mengetahui lebih banyak tentang mereka, benar-benar
membuat orang penasaran. Belum sampai lima menit, terdengar Cheng Lin menghela
nafas kasar dan sepertinya ada sesuatu yang tidak beres.
“Ada apa?” tanyaku
cepat
“Mereka sudah kembali
mengunci situs ini dan mengganti kode rahasianya,” jawab Cheng Lin terlihat
lebih frustasi
“Meiguanxi la baobei! Setidaknya kita sudah mengetahui sedikit
tentang mereka,” ujar Da Dong menghibur kekasihnya
“Duibuqi,” ujar Cheng Lin lirih yang lebih terdengar seperti
bisikan. “Maaf sudah mengecewakan kalian dan terima kasih kau sudah mau menjadi
kekasihku,” lanjutnya menatap Da Dong sebentar kemudian menundukkan kepalanya. “Aku
akan menerima keputusanmu jika ingin mengakhiri hubungan ini sekarang. Xiexie Wang Da Dong, zai jian,” setelah mengatakan itu Cheng
Lin langsung berlari keluar dar ruang musik
BLAM
Terdengar suara pintu
tertutup dengan keras dan seketika itu juga berhasil membangunkan kami dari
keterkejutan setelah mendengar ucapan Cheng Lin barusan. Belum pernah aku
menemukan gadis yang rela mengakhiri hubungan dengan kekasihnya hanya karena
tidak bisa menyelesaikan apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya.
“Aish, apa-apaan gadis
itu?” pekik Da Dong frustasi
“Bodoh!” ujar Ya Lun
sambil menggeleng-gelengkan kepalanya
“Apa maksudmu, hah?”
emosi Da Dong kini sudah terpancing setelah ucapan Ya Lun barusan
“Kau memang bodoh Wang
Da Dong,” ujar Yi Ru membenarkan ucapan Ya Lun
“KALIAN?” teriak Da
Dong emosi pada kedua sahabatku ini
“Aish! Kejar dia Wang
Da Dong! Kau ini benar-benar bodoh!” tambahku melihatnya yang tidak peka
benar-benar membuat orang frustasi saja
Sedetik kemudian Da
Dong langsung berlari meninggalkanku, Ya Lun, dan Yi Ru dalam ruangan ini. Kami
hanya saling pandang sebentar kemudian mengangguk bersamaan memutuskan untuk
ikut membantu Da Dong mencari Cheng Lin. Kami terus berlari mencari kemana
kedua orang itu pergi dan dari kejauhan aku bisa mendengar suara yang sangat
kukenal memanggil nama seseorang.
“YANG CHENG LIN!” panggil suara itu yang tak lain
pemiliknya adalah Wang Da Dong, sahabatku
Perlahan kami pun
mendekati arah suara dan ternyata benar Da Dong sudah berhasil menyusul Cheng
Lin. Alhasil karena teriakannya barusan membuat mahasiswa-mahasiswi yang
mendengar pun langsung menjadikan kedua orang itu pusat perhatian.Tentu saja
mereka pasti merasa bingung ketika salah seorang anggota geng yang disegani
seperti Fahrenheit berteriak memanggil nama seorang gadis dengan kerasnya
“Duibuqi,” lagi-lagi kata itu yang keluar dari bibir Cheng Lin
“Aiyoo, bisakah kau
berhenti mengatakan maaf? Aku kan tidak ada mengatakan jika ingin memutuskan
hubungan dengamu. Kau ini menyebalkan sekali main pergi begitu saja,” ujar Da
Dong lembut, berbeda dari biasanya
“Aku… Aku…,” bisa
kulihat tubuh gadis itu bergetar dan matanya berkaca-kaca
Hal yang paling
mengejutkan disini tiba-tiba saja Da Dong langsung menarik gadis itu ke
pelukannya. Suara isakan tangis mulai terdenga dan bisa kutebak sumbernya
adalah dari gadis dalam pelukan Da Dong itu.
“Berhentilah menangis!
Aku tidak akan memutuskanmu hanya karena hal itu. Lagipula aku bukanlah Wu Chun
dan Yi Ru yang bertahan pacaran dalam hitungan jam saja,” ujar Da Dong masih
memeluk Cheng Lin tapi… Hey, kenapa jadi aku diseret-seret juga?
“Awas kau Wang Da Dong!”
geramku emosi, seenaknya saja menyeretku dalam urusan merayu kekasihnya itu
Tak lama kemudian suara
isakan itu berhenti dan sepertinya Cheng Lin sudah mulai tenang sekarang. Ah,
mungkinkah sahabatku yang satu itu mulai serius dengan seorang gadis?
Benar-benar tidak biasanya Da Dong mau mengikuti ucapan kami untuk mengejar
gadis yang pernah menjadi kekasihnya menangis setelah hubungan mereka berakhir.
Dari kejauhan aku
melihat seseorang yang sangat kukenal melambai-lambaikan tangannya dan
tersenyum kea rah kami. Ia pun mulai berlari-lari kecil dan seperti dugaanku
bukannya memeluk kakak sendiri tapi yang ada memeluk kekasihnya yang dingin
ini. Yah, dia adikku Wu Ying Jie kekasih dari sahabatku Yan Ya Lun yang selalu
membuatku iri karena kemesraan mereka.
“Mau apa kau kesini?”
tanyaku ketus
“Tentu saja menemui
kakakku tersayang dan kekasihku tercinta,” jawabnya sambil tersenyum lebar
“Bilang saja kkau hanya
ingin menemui kekasihmu ini saja, iya kan?” sindirku lagi dan ia hanya
tersenyum
“Oh ya, sore ini ayah akan
ke New York karena ada tugas keperluan mendadak jadi ia menyuruhku langsung
memberitahumu ketika tahu kalau aku akan kesini,” ujar Ying Jie sambil mengapit
lengan Ya Lun manja
“Baiklah, kalau begitu
ayo kita ke bandara sekarang!” ajakku dan memanggil Da Dong yang masih sibuk
berppelukan dengan kekasihnya itu
Kami pun pergi ke
bandara untuk mengantarkan ayah yang akan pergi lagi ke New York. Entahlah
sebenarnya apa pekerjaan ayah sampai-sampai dia sering sekali ke Amerika karena
urusan pekerjaan. Setahuku ayah hanyalah seorang professor bukan bisnisman yang
akan sering ke luar negeri karena urusan bisnisnya seperti ayah dari ketiga
sahabatku ini yang merupaka pengusaha.
Hong
Zheng POV
Sekarang kami berada di
bandara untuk menjemput kakakku yang baru pulang dari Amerika setelah selama
hampir dua tahun tidak pulang karena pekerjaannya disana. Dua hari yang lalu ia
menelpon dan mengatakan kalau akan pulang hari ini karena liburan setelah
pekerjaannya yang cukup berat selesai. Entah apa pekerjaannya itu aku tidak pernah
mau tahu.
Dari jauh aku melihat
seorang pria yang sudah tidak asing lagi bagiku dengan menggunakan jaket kulit
berwarna hitam dan kacamata yang juga berwarna senada berjalan menghampiri
kami. Namun, langkahnya tiba-tiba terhenti dan ia tersenyum sambil membungkuk
hormat pada seorang pria paruh baya yang juga tidak asing bagiku apalagi disana
ada empat pria lainnya yang tak lain adalah rivalku.
Kami berjalan
mendekatinya dan ternyata mereka memang saling mengenal serta terlihat cukup
akrab. Kenapa bisa dia kenal dengan ayahnya Wu Chun ya? Sebaiknya nanti sampai
rumah saja aku tanyakan.
“Akhirnya tugasmu
selesai juga ya,” ujar Paman Wu pada kakakku
“Yah begitulah dan aku
bisa berlibur sekarang,” jawabnya dengan senyum
“Nikmatilah liburanmu!”
Paman Wu tersenyum sambil menepuk bahu kakakku itu
“Da ge!” panggilku dan ia pun menoleh begitupula dengan Paman Wu
serta empat pria menyebalkan ini dan dua gadis yang sedang bersama mereka
“Oh ya, maaf aku
melupakan kalian. Professor Wu aku pulang dulu ya!” pamit kakakku ini pada
Paman Wu
“Selamat berlibur Show!”
jawabnya
Seperti biasa ada aura
panas yang menyelimutiku tiap kali bertemu dengan keempat pria ini. Jika saja
sekarang kami tidak sedang berada di bandara pasti keributan sudah terjadi. Aku
hanya menatap sinis ke arahnya dan langsung pergi begitupula dengan ketiga
sahabatku yang pasti sama halnya denganku.
“Kenapa dia memanggil
nama baratmu? Apa kau mengenal Paman Wu?” tanyaku pada Zhi Xiang ge yang tak
lain adalah kakakku yang baru saja kami jemput di bandara
“Hmm, aku kenal dengan
Professor Wu di Amerika jadi beliau memanggilku selalu dengan nama baratku,”
jawab Zhi Xiang ge seperti sedang menutupi Sesutu
“Kau dekat dengannya?”
tanyaku lagi penuh kecurigaan
“Sudahlah, anak kecil
jangan selalu ingin ikut campur urusan orang dewasa!” jawabnya dengan
seringaian menyebalkan yang sudah lama tidak kulihat
“Hei! Aku bukan anak
keci dan umurku sekarang sudah dua puluh tahun,” protesku tak terima, seenaknya
saja memanggilku anak kecil
Mendengar jawabannya
tadi aku benar-benar merasa pasti ada sesuatu yang disembunyikan dan ini cukup
mencurigakan. Dan aku juga tahu kalau profesi Paman Wu itu adalah seorang
Professor. Kenapa aku bilang mencurigakan? Tentu saja karena hal-hal yang
terjadi belakangan ini terutama berkaitan dengan lima orang misterius yang
sampai saat ini masih mengganggu pikiranku.
Pertunjukkan NTU
tentang FIVE BLASTERS yang melindungi Professor itu salah satu kunci kalau
Professor Wu ada kaitannya dengan ini semua karena beliau yang aku lihat
terakhir kali bersama dengan kelima orang misterius itu. Kemudian pengakuan
dari Paman Huang yang menceritakan tentang dirinya serta FIVE BLASTERS. Setelah
itu kakakku Luo Zhi Xiang mengenal Professor Wu ketika di Amerika dan mereka
terlihat cukup akrab. Hal yang menjadi kesimpulan sementaraku saat ini adalah
semua berkaitan dengan FIVE BLASTERS dan organisasi milik Amerika yang tidak
lain adalah FBI.
>>> To be continue....
No comments:
Post a Comment