Wednesday, 3 September 2014

Bodyguard or Destroyer?

Author: TaraChun
Main Cast: Wu Chun
                    Huang Tian Shi (OC)
Genre:Thriller

Disclaimer:: Aku selalu membuat cerita berkaitan dengan Fahrenheit karena aku amat sangat mengagumi mereka. Buat yang baca, harap komen kritik dan sarannya ya. Happy reading ^_^

PS:: Maaf nih, aku sempet ikutan event di fb dan gak menang jadi aku posting di blog aja ya... Uhmm, hiatus buat dua ff yang lagi On-Going doang *nunjuk Rose Destiny n Forget? Never!*

~~~ The Story is Begin ~~~

Setiap orang mencintai musik, mereka mengatakan jiwa terasa begitu lepas ketika mendengarnya. Mereka yang tinggal di Pulau Formosa ini setiap tahunnya akan merasakan hal itu, bersama-sama melepas beban yang terasa menghimpit hanya dengan musik.

Spring Scream Festival, sebuah perhelatan musik tertua, terbesar dan paling mampu mempresentasikan budaya pop di Taiwan. Keramaian dan kemeriahan festival selama tiga hari berturut-turut yang sayang untuk dilewatkan.

“Ayo Zun, temani aku ke festival malam ini!,” seorang gadis manis merengek pada pria tampan berjas lengkap

“Tapi nona, anda ada kursus biola nanti malam. Tuan besar pasti akan marah jika tahu anda membolos,” sahut sang bodyguard

“Aish! Sudah kukatakan jangan terlalu formal! Kau cukup memanggilku Tian Shi dan masalah ayah marah atau tidaknya itu tergantung padamu. Jika kau tidak mengatakan apapun maka ayah tidak akan tahu,” Tian Shi masih bersikeras untuk pergi ke festival itu

Namun, Zun adalah bodyguard kepercayaan tuan besarnya untuk menjaga nona muda ini. Ia sosok yang tegas dan disegani oleh bodyguard lain yang menjadi bawahannya. Sulit untuk merayu Zun agar mau menuruti keinginan Tian Shi datang ke festival.

“Baiklah. Jika kau tidak mau menemaniku maka aku akan pergi sendiri.”

“Kau benar-benar keras kepala Tian Shi. Aku di sini bertugas untuk menjagamu dari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi oleh ayahmu.”

“Ughh! Ini hari terakhir Zun dan aku belum pernah sekali pun melihat bagaimana kemeriahan festival ini. Kau tega sekali padaku,” dan cara terakhir yang Tian Shi lakukan untuk menaklukan seorang Zun adalah memasang sememelas mungkin dengan puppy eyes andalannya

Usaha terakhir yang tak mungkin bisa ditolak oleh Zun. Pada akhirnya bodyguard itu mengangguk menyetujui keinginan nona muda.

“Maaf Tian Shi, tapi kau yang mempermudah pekerjaanku,” batin Zun yang tanpa diketahui gadis itu sang bodyguard tengah menyeringai

Ketika mereka tiba disana acara sudah dimulai. Di atas panggung sana sudah menampilkan beberapa musisi Taiwan. Ramai dan tepat sasaran.

“Bersiap di tempat masing-masing!” perintah yang Zun sebarkan melalui perangkat smartphone-nya
DOORRR…

Sebuah suara tembakan terdengar, sayangnya mereka tidak mendengar tanda peringatan bahaya tersebut. Perlahan tapi pasti seiring dengan musik yang terus berputar, satu persatu penonton tumbang. Bagitupula dengan musisi yang berada di atas panggung. Mereka semua mulai menyadari ada sesuatu yang tidak beres disini. 

“ZUN! ZUN!” Tian Shi berulang kali memanggil nama bodyguardnya namun tak kunjung muncul sang pemilik nama

Penonton sudah mulai tumbang setengahnya dan darah tersebar dimana-mana. Mengerikan. Sebuah festival musik berdarah yang mungkin akan menjadi trending topic di seluruh dunia. 

Tian Shi melihatnya, pria itu memakai jas yang sama tengah menyeringai sambil menatapnya tajam. Jarak mereka terpaut hanya satu meter. Suara musik yang sudah tak terdengar membuat Tian Shi dapat mendengar dengan jelas ucapan Zun.

“Maaf, Tian Shi,” seringaiannya semakin lebar dan sebuah pistol muncul dari balik jasnya. 

DOORRR…

“Selamat tinggal nona muda yang terhormat. Ini memang hari terakhirmu dan aku pun sudah mengabulkan permohonan terakhirmu,” Zun memandangi wajah gadis itu sebentar dan berlalu pergi.

Lima menit kemudian ledakan yang sangat keras terdengar dari area festival musik berdarah ini. Mereka hancur akibat bom yang sudah dipasang sebelumnya oleh anak buah Zun. Setiap orang memiliki musuh dan akan ada akhirnya dengan pembalasan dendam.

END

Mau tahu apa dendam Wu Chun, sebenarnya?
Lanjut baca REVENGE ya! 

No comments:

Powered by Blogger.