Wednesday 7 May 2014

Forget? Never!! [Part 1]




Title:               Forget? Never!
Genre:            Friendship, Romance
Main Cast:     Calvin Chen as Chen Yi Ru
                        Hebe Tian as Tian Fu Zhen
Other Cast:    JJ Lin as Lin Jun Jie
                        Danson Tang as Tang Yu Zhe
                        Jiro Wang as Wang Da Dong
                        Genie Zhuo as Zhuo Wen Xuan
                        Ariel Lin as Lin Yi Chen


Disclaimer:: Saya membuat cerita akan selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat sangat mengagumi mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya. Silahkan mengcopy tapi jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.



Malam indah bertabur bintang tengah menjadi saksi dua anak manusia yang sedang mengikrarkan janji mereka. Janji yang akan ditepati oleh mereka nantinya ketika dewasa. Yah, kedua anak itu kini masih berusia tujuh tahun.

Perpisahan. Hanya satu kata yang paling tidak diinginkan oleh tiap manusia di dunia begitupula dengan dua anak manusia berbeda gender ini. Mereka sudah empat tahun berteman tapi sekarang salah satu diantara mereka harus pergi.

“Apa kau benar-benar akan pergi?” tanya anak lelaki pada sahabatnya

“Uhmm, lusa aku akan pindah,” sahut gadis kecil yang tengah memandangi langit berbintang

“Kenapa kau harus pindah? Lalu bagaimana denganku?” 

Gadis kecil itu menolehkan kepala menghadap sahabatnya, ia tersenyum manis. Sementara anak lelaki itu hanya diam sambil menatap wajah sahabatnya  menunggu jawaban.

“Aku tidak akan melupakanmu, sepuluh tahun lagi aku akan kembali tepat di tanggal dan bulan yang sama. Apa kau bisa menunggu dan tidak melupakanku?” tanyanya

“Ya, aku janji tidak akan pernah melupakanmu sampai kapanpun. Aku akan selalu menunggumu,” sahut anak lelaki dengan senyum lebarnya

“Jangan mengumbar janji Yi Ru, kau akan menyesal jika tidak bisa menepatinya,” balas gadis kecil itu seraya mengmbalikan pandangannya menatap langit

“Tenanglah! Aku ini kan anak yang pintar,” sahut Yi Ru penuh percaya diri

Gadis kecil itu mendengus sebal mendengar jawaban dari sahabatnya yang terlalu percaya diri. Ia terkadang berpikir kenapa bisa memiliki teman yang tingkat kepercayaan dirinya terlalu tinggi seperti Yi Ru. Namun, bagaimanapun sifat sahabatnya, tetap saja hanya lelaki kecil ini yang mau menjadi temannya. Selama ini ia selalu dijuluki aneh oleh teman-teman seusianya.

“Kau tahu? Kapasitas setiap otak manusia normal hanya digunakan maksimal 8-12% saja bahkan bagi seorang jenius seperti Einstein sekalipun hanya menggunakan 18-22% kapasitas otaknya. Setiap hari akan ada beberapa saraf yang terputus sehingga memperlambat kinerja otak. Hal itu memungkinkan bagi seseorang melupakan sesuatu dari yang tidak penting hingga terpenting bagi dirinya,” jelas gadis kecil itu panjang lebar membuat Yi Ru hanya bisa melongo mendengarnya

“Aish… Ucapanmu tadi benar-benar membingungkan Fu Zhen. Sebagai pria sejati aku tidak akan mengingkari janjiku. Jadi kau harus percaya padaku!” sahut Yi Ru dengan nada tegas sambil menepuk dadanya sendiri

“Huh! Terserah kau saja! Aku sudah menjelaskan padamu tadi, salah sendiri jika tidak mengerti maksud ucapanku,” ujar Fu Zhen kesal

“Tapi bagaimana jika sebaliknya? Kau yang melupakanku?” tanya Yi Ru yang tidak terlalu menanggapi kekesalan sahabatnya itu

“Hal itu tidak mungkin terjadi Yi Ru karena aku memiliki cara khusus untuk mengingat janji yang penting bagiku. Kaulah yang paling memungkinkan,” balas Fu Zhen

“Aku juga punya cara sendiri untuk mengingat semuanya,” sahut Yi Ru tak terima dengan ucapan Fu Zhen

Bosan berdebat dengan sahabatnya, Fu Zhen hanya menghela nafas kasar. Ia memfokuskan pandangannya pada langit yang dipenuhi bintang-bintang. Berbeda dengan Yi Ru yang justru memandangi wajah sahabatnya dari samping. Mungkin ia bermaksud menanam ingatannya tentang gadis kecil itu.

Hari dimana perpisahan tiba, kedua anak berusia tujuh tahun itu saling mengaitkan kelingking mereka satu sama lain. Janji yang mereka ucapkan untuk bertemu lagi sepuluh tahun kemudian di tanggal dan bulan yang sama. Mungkinkah terwujud?

“Jangan melupakan aku!” perintah Yi Ru dengan tegasnya

“Aku harap kau pun begitu. Sampai jumpa sepuluh tahun kemudian,” sahut Fu Zhen

Sepasang sahabat itu saling berpelukan sebelum salah satu dari mereka benar-benar harus pergi jauh. Hanya satu menit, cukupkah? Mereka akan berpisah selama sepuluh tahun dengan salam perpisahan berupa pelukan dalam waktu satu menit.

Kepada para penumpang tujuan Paris, harap segera check in. Pesawat akan take off sepuluh menit lagi.

Pemberitahuan keberangkatan pesawat sudah terdengar menandakan perpisahan mereka benar-benar terjadi. Tak ada yang bisa mencegah, semua sudah takdir. Cukup menunggu hingga waktu yang sudah ditentukan.

***

Tanpa terasa waktu terus berlalu seiring dengan pergantian tahun yang sudah berjalan sepuluh tahun. Janji dua orang anak manusia yang dulu berusia tujuh tahun kini berlipat menjadi tujuh belas tahun. Pertemuan mereka akan segera terjadi namun mungkin hasilnya tak sesuai dengan harapan.

“Kau yakin akan kembali ke Taiwan besok?” tanya seorang pria pada seorang gadis cantik bermata hazel

“Tentu saja ge, aku harus menepati janji yang sudah kubuat dan lagipula aku sudah meminta izin untuk mengambil cuti selama setahun ini. Aku ingin merasakan sekolah yang normal seperti remaja seusiaku,” jawab gadis itu 

“Uhmmm… Tapi…,” pria itu terlihat ragu untuk mengucapkan sesuatu

Gadis itu mengalihkan perhatian dari laptopnya ke arah pria yang sejak tadi mengajaknya bicara. Ia menunggu apa yang ingin diucapkan oleh pria yang berusia tujuh tahun di atasnya. Tak sabar menunggu pria itu mengatakan sesuatu membuat gadis itu yang lebih dulu membuka suaranya.

“Kau tenang saja! Aku masih akan tetap mengerjakan apa yang seharusnya menjadi tugasku, hanya saja bukan disini tempatnya,” ujarnya 

Sebenarnya bukan hal itu yang ingin diucapkan oleh pria itu namun apa boleh buat. Ia harus bisa melepas gadis ini pulang ke negara asalnya. Mencoba menenangkan diri sendiri dan berpikir positif. Lagipula di sana ada orang yang akan menjaganya.

“Baiklah, terserah kau saja. Aku juga sudah meminta adikku untuk menjadi temanmu selama bersekolah di sana. Ia yang akan menemanimu nantinya,” sahut pria itu pada akhirnya mencoba untuk tidak egois dengan menahan gadis cantik ini agar tidak pergi

“Adikmu?” tanyanya

“Yah, usia adikku sama denganmu. Namanya Lin Yi Chen dan aku sudah memberitahunya untuk merahasiakan hal yang memang tidak seharusnya diketahui oleh orang lain,” jelas pria itu lagi dengan seulas senyum tipis di wajah tampannya

“Wahh, kau memang luar biasa JJ ge. Zhende xiexie ni,” puji gadis itu dengan mata berbinar-binar

Anything for you princess,” sahut pria bernama JJ itu dengan melebarkan senyumnya

“Kau harus mengantarku besok!” pinta gadis itu dengan nada manjanya

“Tentu!” balas JJ mantap

Tepat hari ini, gadis bermata hazel itu akan kembali ke negara asalnya. Senyum tak pernah hilang dari wajah cantiknya. Ia sudah menunggu selama sepuluh tahun untuk pertemuan ini kembali bahkan sudah membayangkan bagaimana kiranya ekspresi bahagia dari wajah sahabatnya.

“Sepertinya kau bahagia sekali,” ujar JJ melihat tingkah gadis itu

“Tentu saja, aku sudah menunggu hari ini sangat lama,” sahut gadis itu

“Huh! Aku pasti akan merindukanmu Fu Zhen,” balas pria bernama JJ itu dengan raut sedih yang terpancar jelas di wajah tampannya

“Kau kan bisa mengunjungiku nantinya,” jawab gadis bernama Fu Zhen memberi saran

“Ya, aku tahu tapi tetap saja rasanya akan berbeda,” sahut JJ masih terlihat berat sekali untuk melepas Fu Zhen pergi

Pemberitahuan kepada seluruh penumpang tujuan Taiwan harap segera check in, pesawat akan take off dalam waktu lima belas menit lagi.

“Sudah waktunya, aku harus pergi. Aku juga pasti akan meridukanmu ge,” ujar Fu Zhen member pelukan hangat sebagai tanda perpisahan mereka

“Berhati-hatilah! Hubungi aku jika kau sudah tiba di sana dan jika kau perlu teman untuk berbagi cerita jangan sungkan untuk menghubungiku. Kau mengerti?” tegas JJ setelah pelukan mereka terlepas

“Uhmm, jaga dirimu baik-baik!” perintah Fu Zhen seraya berbalik sambil menarik kopernya

“Seharusnya aku yang mengatakan itu padamu, kuharap kau tidak kecewa nantinya,” gumam JJ sambil menatap kepergian Fu Zhen

Tentu ada alasannya JJ mengatakan hal itu. Ia hanya tidak ingin melihat gadis yang selama ini disukai menelan kekecewaan setelah mengetahui sebuah kenyataan pahit. Namun, sayangnya memang ia tak bisa mencegah Fu Zhen untuk tidak pergi. Mungkin ia hanya bisa memantau keadaan gadis itu dari jauh nantinya.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama akhirnya gadis bermata hazel itu tiba juga di Taiwan. Banyak pria yang menatap penuh kagum melihat gadis cantik ini begitupun para wanita dengan tatapan iri mereka. Gadis ini bisa dibilang memiliki rupa yang mendekati sempurna. 



Fu Zhen menghiraukan pandangan kagum dari orang-orang yang melihatnya dan lebih memilih utnuk segera meninggalkan bandara menuju apartement barunya. Ia ingin melepas lelah dengan memanjakan diri menggunakan air hangat dan membaringkan tubuhnya di ranjang yang nyaman.

Begitu tiba di apartement barunya, Fu Zhen langsung menjalankan rencana yang sudah ia rancang selama perjalanan. Ia mandi dengan air hangat kemudian membaringkan tubuh lelahnya di ranjang Queen Size-nya. Seketika ia teringat pesan seseorang sebelum ia berangkat kemarin. Fu Zhen pun segera meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang dan mengatakan bahwa ia sudah sampai apartementnya dengan selamat.

Orang yang ia telepon tak lain adalah JJ, sahabatnya yang sudah ia anggap kakak sendiri selama di Amerika. Berhubung ia tinggal berpisah dengan orang tuanya yang mengurus bisnis di Paris, sehingga hanya JJ lah yang selalu menemaninya selama ini. Pria itu mendesah lega begitu mendapat kabar dari Fu Zhen.

“Lebih baik sekarang aku tidur sebentar,” gumam Fu Zhen mulai memejamkan matanya

Gadis itu tidur selama tiga jam dan akhirnya terbangun karena cacing-cacing di perutnya memberontak. Ia lapar. Tentu, karena sekarang sudah menunjukkan jam tujuh malam dan terakhir kali gadis itu makan di pesawat sekitar jam sepuluh pagi.

Fu Zhen harus menjaga kondisi tubuhnya karena besok adalah hari yang sangat ia tunggu-tunggu. Gadis itu akan mulai masuk sekolah di Fahrenheit International High School dan memberi kejutan pada seseorang yang sangat ia rindukan.

Seusai makan malam, ia memutuskan untuk sekedar mengecek pekerjaannya. Sekitar dua jam gadis itu berkutat dengan laptopnya. Setelah memastikan semua keadaan terkendali, ia mematikan laptop dan beranjak ke ranjangnya untuk kembali tidur. Besok hari barunya akan dimulai, dimana ia bisa menikmati hari-hari indah seperti remaja seusianya, pikirnya.

***

Suasana sangat ramai pagi ini di kantin salah satu sekolah mewah di Taipei, tempat dimana hanya anak-anak dari para pejabat dan pengusaha yang bisa sekolah disana. Fahrenheit International High School, itulah namanya. Mereka yang bersekolah disini rata-rata memiliki otak yang cukup pintar namun tak jarang pula yang hanya memanfaatkan uang dari orang tua mereka agar bisa masuk sekolah ini.

“Hei, kalian tahu? Hari ini kudengar akan ada murid pindahan baru dari Amerika,” seru salah seorang siswa memberi pengumuman pada anak-anak lain yang sedang berkumpul di kantin

Really? Boy or girl?” tanya salah seorang anak menanggapi dengan antusiasnya

“Perempuan di kelas XII tapi aku belum mendapat informasi lebih lanjut,” jawabnya

Sementara di depan sebuah ruangan terlihat seorang gadis manis berdiri sedang menunggu seseorang yang akan keluar dari ruangan itu. Tak lama kemudian orang yang ditunggunya pun keluar bersama salah seorang guru.

“Yi Chen tong xue, tolong nanti kau antarkan Fu Zhen masuk ke kelasmu,” ujar guru tersebut yang dijawab anggukan dari gadis bernama Yi Chen itu

Guru tersebut pun kembali masuk ke ruangan yang ternyata merupakan ruang kepala sekolah. Sementara kedua gadis itu saling melempar senyum manis mereka. Tak lama kemudian Yi Chen memekik bahagia begitu menyadari sesuatu.

“Huahh… Berarti kita sekelas ya? Akhirnya aku punya teman dekat sekarang,” ujarnya

“Yah, aku pun merasa begitu,” sahut Fu Zhen

“Ahh, kau sudah sarapan?” tanya Yi Chen dan yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya. “Kalau begitu kita ke kantin saja sekarang, ayo!” ajaknya sambil menarik tangan Fu Zhen disertai senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya

“Uhmm… Yi Chen!” panggil Fu Zhen ketika teringat akan sesuatu yang perlu ia pastikan

“Ada apa?” tanya Yi Chen menghentikan langkahnya menuju kantin

“Sejauh apa kakakmu menceritakan tentangku?” tanya Fu Zhen pelan

“Aku akan memberitahumu ketika kita sudah berada di kantin. Sekarang aku sungguh sangat lapar sekali. Kau tahu? Aku terlalu semangat pagi ini hingga lupa sarapan,” sahut Yi Chen kembali menarik tangan Fu Zhen

Selama mereka berjalan menyusuri koridor sekolsh hingga tiba di kantin banyak orang yang memperhatikan mereka, lebih tepatnya Fu Zhen lah yang menjadi pusat perhatian. Gadis itu terlihat sangat manis dengan seragam SMA barunya. Mereka langsung mencari tempat yang tepat untuk sarapan dan membicarakan hal-hal lainnya.

“Kau duduk saja di sini, aku akan memesan makanan. Kau mau pesan apa?” tanya Yi Chen pada teman barunya

Sandwich and apple juice, please!” pinta gadis itu dengan Bahasa Inggris fasih

Okay, please wait a moment,” sahut Yi Chen sambil terkekeh sendiri setelah mengucapkan kalimat dalam Bahasa Inggris, terdengar aneh di telinganya seraya pergi memesan makanan

Tak lama kemudian gadis itu kembali membawa makanannya sendiri dan pesanan Fu Zhen lalu mulai mengobrol. Jujur bagi seorang Lin Yi Chen, dapat mengobrol seperti ini dengan Fu Zhen benar-benar tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Gadis ini sangat mengagumi sosok teman barunya sejak pertama kali mendengar cerita dari kakaknya.

“Astaga! Kau tahu? Sekarang aku benar-benar seperti sedang bermimpi,” ujar Yi Chen

“Bermimpi? Maksudmu?” tanya Fu Zhen yang tak mengerti maksud ucapan Yi Chen

“Yah, aku sungguh mengagumimu bahkan aku bilang pada Jun Jie ge kalau aku adalah fans beratmu,” sahutnya dengan mata berbinar-binar

“Aishh… Aku bukanlah apa-apa. Sepertinya JJ ge sudah menceritakan hal-hal yang terlalu berlebihan tentangku padamu,” ujar Fu Zhen dengan senyum manisnya menambah kadar kecantikannya berlipat-lipat ganda

Sungguh saat ini dalam kantin itu terlihat sekali banyak pasang mata menatap kagum pada sosok gadis cantik bermata hazel itu. Senyumnya benar-benar bisa meruntuhkan pertahanan jantung para pria yang melihatnya

Namun, gadis itu menghiraukan tatapan memuja dari para pria dan tetap fokus pada obrolannya dengan Yi Chen. Ia sungguh ingin tahu apa saja yang dikatakan oleh JJ pada adiknya ini. Sampai sebuah suara menggema di seluruh area sekolah menginterupsi obrolan mereka. Bel tanda masuk sudah berbunyi.

“Kau tenang saja Fu Zhen, aku akan menjaga rahasiamu selama disini,” ujar Yi Chen mengakhiri obrolan mereka

Thank you! Ayo masuk kelas!” ajak Fu Zhen

“Ah ya, saat jam istirahat nanti aku akan menceritakan sedikit padamu tentang sekolah ini termasuk anak-anak populer disini. Jadi kau bisa menghindar agar tidak berbuat masalah dengan mereka,” ujar Yi Chen yang dibalas anggukan dari Fu Zhen

Kini kedua gadis itu berjalan menuju kelas mereka dan tanpa sengaja berpapasan dengan seorang guru yang akan mengajar di kelas itu. Yi Chen pun masuk lebih dulu sedangkan Fu Zhen berbicara sebentar dengan guru tersebut sebelum akhirnya iku masuk di belakang guru itu.

Dajia hao!” seru guru tersebut mengucap salam, perhatian semua murid pun kini tertuju padanya. “Hari ini kalian kedatangan seorang siswi baru pindahan dari Washington, USA. Baiklah, silahkan perkenalkan dirimu,” ujar guru itu

Dajia hao! Wo de mingzi shi Tian Fu Zhen. Xiexie,” salam perkenalan itu ia akhiri dengan senyum manis

Gadis itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas barunya. Ia menangkap sosok seorang pria dengan senyum khasnya kini tengah memandangnya.

Degh…

Jadi kita sekelas? Berarti secara tidak langsung aku sudah menepati janji, bukan? Kuharap kau pun begitu Yi Ru,” batinnya seraya lebih mengembangkan senyumnya

“Kalau begitu silahkan duduk di sebelah Yi Chen,” ujar guru tersebut kemudian memulai pelajarannya    
 
>>> To be continue.....

2 comments:

Unknown said...

Jj kykny udh tau deh klo fuzhen bkalan kecewa, tp kcewa apa? Krn yiru udh lpain janji ya? Trs rahasianya fuzhen apa sih? Penasaran nih.. dilnjt dong cptan hehe

TaraChun said...

okee...
ditunggu aja ya ^^
nanti next part ada satu rahasia yg terungkap kok ^_^

Powered by Blogger.