Genre:: Friendship
Cast:: Fahrenheit (Wu Chun, Jiro Wang, Calvin Chen, Aaron Yan)
Disclaimer:: Saya membuat cerita akan selalu berkaitan dengan Fahrenheit karna saya amat sangat mengagumi mereka. Buat yang baca harap komen kritik dan saran nya. Silahkan mengcopy tapi jangan mengakui itu karya kalian. Makasih.
Sahur... Sahur.... Sahur... Sahur....
Suara orang-orang di sekitar komplek terdengar berkeliling membangunkan orang-orang yang akan menjalani puasa untuk sahur.
Seorang pria yang terpisah dari sahabat-sahabatnya bahkan bisa dibilang seperti keluarganya sendiri sedang menyiapkan hidangan untuk sahur, ya itulah Wu Chun yang sudah tidak bersama dengan teman-teman Fahrenheit nya.
"Pagi yang sepi tidak seperti puasa biasanya, aku hanya makan sahur seorang diri. Aku rindu mereka... Apa mereka sudah bangun ya? Aku harus membangunkannya tapi kan ada manajer. Mereka tidak butuh aku. Sahur yang membuat galau tapi tetap harus ku syukuri. Selamat sahur..." Wu Chun melahap makanan di hadapannya
~~~~~~Sementara di tempat lain
"Gawat... Kesiangan.... Woyy.... Sahuuuurrrrrr....." Calvin berteriak untuk membangunkan 2 temannya yang lain
"Ahhh... Jam berapa sih??" Jiro masih bermalasan di tempat tidurnya sambil melihat jam di hp nya "Hwaaa, jam 4.10?" Jiro bergegas keluar dari kamarnya dan menuju meja makan tapi...
#Brukkkk...
"Aduhh, kau hati-hati donk!!" Aaron memegangi pundaknya sambil mengucek-ngucek mata.
"Kau yang hati-hati, jalan sambil merem gitu..." Jiro membela diri
"Enak aja merem, kau yang gak lihat jalan malah menyalahkan aku" Aaron
Calvin yang sedang sibuk di dapur tidak tahan mendengar kedua temannya pagi-pagi sudah ribut dan...
#Byuuurrrr
Calvin meyiram Jiro dan Aaron dengan seember air.
"Woy, jangan pada ribut pagi-pagi gini, nanti siang aja berantemnya sekarang kalian bantu aku siapin sahur!" Calvin
"Kalo nanti siang berantem yang ada puasanya batal jadi mendingan sekarang sebelum mulai puasa" Jiro
"Pagi-pagi buta gini diguyur air, dingin tau..." Aaron langsung berjalan menuju sofa dan tidur bermalasan
"Loh?? Kok jadi aku yang disalahin??" Calvin menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal "Ehh? Kalian mau pada puasa gak sih? Udah kesiangan nih..." Calvin membentak kedua temannya
"Oh iya, sekarang jam berapa?" Aaron
"Liat aja sendiri!!" Calvin pergi ke dapur dan mengambil hidangan yang sudah ia siapkan untuk sahur
Jam menunjukkan pukul 4.20.
"Waduhhh, 15 menit lagi imsak nih... Gawattt...." Jiro langsung menuju ke meja makan tapi lagi-lagi...
#Bruukkk...
"Hei, kau ini senang banget nabrak aku" Aaron
"Enak aja, PD banget sih!!" Jiro
"Berantem aja terus! Makanan biar aku yang habiskan..." Calvin langsung bersiap untuk menyantap makanan sahurnya
"Ehhhh??" Jiro dan Aaron segera duduk dan menyantap hidangan yang ada di meja makan
Mereka bertiga sahur bersama
"Andai dia disini kita pasti gak akan telat untuk sahur seperti ini" terdengar suara Aaron memecah suasana
Jiro dan Calvin menghentikan makannya sejenak.
"Sudahlah, kita makan saja!" Calvin berusaha mencairkan suasana
"Iyaaa, ayo makan...!" Jiro pun melanjutkan makannya
Mereka semua selesai menyantap sahur dengan terburu-buru.
"Hari ini jadwal kita apa aja?" Aaron
"Sepertinya tidak terlalu padat. Apa kalian mau??" Calvin melirik kedua temannya
"Tentu saja...." jawab Jiro dan Aaron serempak
"Okee, kita siap-siap ya..." Calvin
"Tapi...? Bagaimana dengan??" Jiro
"Tak usah dipikirkan, sesekali kan tidak apa-apa..." Calvin tersenyum
"Baiklah" Aaron
Mereka menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk melakukan hal yang sudah mereka rencanakan
~~~~~~
"Chun, hari ini kau ada pemotretan." Manajer
"Hanya itu?" Chun terlihat begitu lesu
"Yaaa, sebaiknya kau pergi untuk perawatan, aku tau kau sedang tidak bersemangat tapi kau adalah publik figure jadi bersikaplah profesional!" Manajer
"Ehm, aku mengerti" Chun pergi ke kamarnya
"Aku akan menjemputmu jam 11 siang" teriak Manajer
"Iyaaaa..." Chun
Chun mengikuti kata-kata sang manajer, ia melakukan perawatan di mana tempat ia dan sahabat-sahabatnya biasa melakukan perawatan
"Kali ini aku sendiri lagi, kenapa tiba-tiba aku sangat merindukan mereka? Aku rindu saat-saat dimana kami tertawa dan menangis bersama. Aku sangat merindukan kenangan-kenangan itu" Chun merasakan suatu kerinduan yang sangat mendalam tanpa disadari ia telah meneteskan air mata
Orang yang sedang merapikan rambut Chun memperhatikan Chun yang sedari tadi hanya diam dan tiba-tiba meneteskan air mata. Ia sangat mengetahui apa yang sedang Chun pikirkan.
"Kenapa kau tidak menghubungi mereka saja?" stylist
"Apaa?" Chun terbangun dari lamunannya
"Aku tau apa yang kau pikirkan saat ini, kau merindukan mereka kan? Aku saja yang biasa melihat kalian bersama kini merasa sangat kesepian tanpa suara candaan yang biasanya terdengar begitu ramai" kata stylist itu lagi yang membuat Chun terdiam
~~~~~
Di supermarket terlihat 3 pria yang memakai pakaian aneh sedang berbelanja. Yah, mereka adalah Aaron, Jiro, dan Calvin Fahrenheit. Demi menghindari kejaran para fans, mereka melakukan penyamaran yang membuat mereka terlihat aneh dan menjadi pusat perhatian
"Kita beli yang ini saja ya..." Aaron mengambil buah
"Tentu saja, itu tidak boleh kita lupakan. Ehmm, aku akan mengambil yang ini" Jiro
"Ya, aku rasa sepertinya kita berpencar saja. Kita sudah menjadi pusat perhatian. 30 menit lagi bertemu di kasir. Ok?" Calvin
"Yaa..." Aaron dan Jiro serempak
Mereka berpencar mencari barang-barang yang ingin dibeli
~~~~~
Tepat pukul 11 siang, manajer datang menjemput Chun untuk pergi ke tempat pemotretan.
"Ayooo... nanti terlambat" Manajer
Chun hanya mengangguk dan masuk ke mobil
"Berapa lama?" Chun
"Mungkin sekitar 4 jam. Kau bisa berbuka puasa di luar, aku akan menemanimu" Manajer
"Berarti jam 4 sore sudah selesai. Tidak perlu, aku buka puasa di rumah saja" Chun
"Yaa, baiklah..." Manajer fokus menyetir
Mereka sampai di tempat pemotretan, Chun langsung bersiap-siap mengenakan pakaian yang akan dipromosikan. Sementara para kru sedang menyiapkan peralatan untuk pemotretan.
"Kau sudah siap?" Manajer
"Ehmmm" Chun
"Semua siap-siap....!"
Pemotretan dimulai, Chun terlihat begitu tampan dengan style nya.
"Okee... Makasih semuanya. Hari ini berjalan lancar dan kau Wu Chun... Kau memang bisa diandalkan... Hebat sekali, ini hasil pemotretannya" produser yang mengatur jalannya pemotretan itu menunjukkan hasil foto-foto nya barusan kepada Chun
"Bagus" Chun hanya tersenyum dan terlihat cukup puas dengan hasilnya.
"Maaf, kami harus segera pergi..." Manajer
Manajer pun mengantar Chun pulang ke rumahnya. Mereka tiba jam 5.15 sore
"Kau pulanglah!" Chun menyuruh manajernya pergi
Wu Chun pun masuk ke dalam rumah dan menyiapkan makanan untuk berbuka puasa tapi belum lama manajer Chun pergi, tiba-tiba....
Ting...Tong...Ting...Tong....
Bel rumah Chun berbunyi.
"Ada apa lagi?" Chun membuka pintu rumahnya dan...
"SURPRISE..." Jiro, Calvin, dan Aaron serempak
Mereka bertiga membawa barang-barang sangat banyak hasil dari belanja di supermarket
"Kalian kenapa bisa kesini?" Chun terkejut melihat kedatangan para sahabatnya itu
"Kau tidak senang kami datang?" Jiro
"Kami sedang tidak ada jadwal hari ini jadi kami merencanakan untuk berbuka puasa bersamamu" Calvin
"Kau sendiri tidak pernah menghubungi kami. Aku sangat merindukanmu Chun..." Aaron langsung memeluk Chun dengan perasaan penuh kerinduan.
"Aku juga merindukan kalian. Maaf aku tidak pernah menghubungi kalian, itu karena aku takut jadwal kalian sangat padat dan akan mengganggu konsentrasi kalian." Chun
"Sudahlah, ayo..." Calvin
Calvin, Jiro, dan Aaron langsung menuju ke dapur.
"Hei, kalian mau apa? Jangan buat dapurku berantakan!" Chun
"Kau tenang saja Chun, kali ini kami yang akan melayanimu" Jiro
"Tapi...." Chun ragu melihat ketiga temannya yang ingin memasak
"Duduklah dengan baik!" Aaron
Mereka bertiga pun memasak untuk berbuka puasa. Chun hanya memperhatikan ketiga temannya yang sedang sibuk memasak di dapur.
"Selesai...." Aaron membawa makanan yang dibuatnya dan menaruhnya di meja makan
"Aku juga..." Jiro
Begitu pula dengan Calvin, mereka bertiga menghidangkan hasil masakannya untuk berbuka puasa
"Baiklah, tinggal menunggu bedug... Ohh ya, Aaron cepat keluarkan..!" Calvin
"Ehmmm... Ini dia, buah yang tidak akan dilupakan..." Aaron menaruh buah di atas meja
"Pisang...??" Chun
"Yupz, kau kan sangat suka makan pisang. Ini hal pertama yang kami ambil" Jiro
"Lebih tepatnya aku yang mengambilnya" Aaron
"Kau ini mau menang sendiri ya" Jiro tidak terima
"Kan memang aku yang mengambilnya duluan...." Aaron membela diri
"Tapiii....." Jiro belum sempat melanjutkan perkataannya terdengar suara...
Dug...Dug....Dug...Dug....Dug....
Terdengar suara bedug yang menandakan saat berbuka puasa telah tiba. Mereka berempat melahap makanan yang ada di meja sampai tak tersisa.
"Kenyang sekali... Tidak kusangka kalian bisa memasak..." Chun
"Tentu saja, setelah kepergianmu kami semua langsung belajar memasak agar tidak kelaparan.." Calvin
"Hahahaha... baguslah..." Chun hanya tertawa
"Aku sangat merindukan saat-saat seperti ini" Aaron
Mereka terdiam sejenak
"Hmmm, sudah lama kan kita tidak melakukannya berempat" Calvin
"Yaa, hanya bertiga seperti ada yang kurang" Jiro
"Ayo kita lakukan" Aaron
"Ehmmm, baiklah..." Chun
Dimulai dari Calvin kemudian dilanjutkan oleh Jiro, Aaron dan terakhir Chun
"WO YOU! WO YAO! WO KE YI! WO FEILUNHAI! GO GO GO....! YEAH!!"
>>>>>>>The End<<<<<<
Kosa kata::
- Wo You = Aku Ada
- Wo Yao = Aku Mau
- Wo Ke Yi = Aku Bisa
- Wo FeiLunHai = Aku FeiLunHai (nama boyband)
No comments:
Post a Comment